MY SWEET HACKER

"Apa kami semua harus duduk Tuan?" Jeon bertanya dengan binggung pada Afi

"Ya kalau satu duduk maka semua harus duduk" Tuan Afi kembali duduk di tempatnya

Elise, Jeon dan Sam duduk di tempat mereka masing-masing. Mereka sudah siap untuk membahas kelanjutan kontrak mereka dengan Ethan di malam itu juga

----------

"Jangan mudah terkecoh jika isi kontraknya terlihat sederhana, bisa saja dia ingin sesuatu yang besar dari perusahaan ini nanti" Tuan Afi memberikan pesan pada Tim kepercayaannya itu

"Bagaimana dengan yang lainnya Tuan, apa mereka tidak masalah dengan kontrak ini? Apa mereka sudah setuju?"  Jeon bertanya dengan khawatir

"Jangan terlalu khawatir Jeon semua sudah tahu dan mereka menyerahkan keputusan kepada kalian karena ini berhubungan dengan kalian"

"Baiklah Tuan" Jeon memilih menutup mulutnya

"TOK TOK TOK" Suara ketukan pintu membuat semua irang berhentu berbicara dan bangkit berdiri dari kursinya termasuk Nana

Ethan memasuki ruangannya dengan Toni, dia membawa Pak An yang sudah datang kemarin untuk ikut dengannya juga. Walaupun Pak An tidak memiliki urusan dalam bisnis Ethan tapi dia harus tetap ikut karena Ethan membritahu kalau dia akan bertemua dengan Elise

Wajah dingin yang mejadi cirikhas Ethan  hilang seketika saat melihat Elise dalam ruangan itu, Senyuman lebar tiba-tiba tercetak jelas di wajahnya yang berahang tegas itu

"Selamat datang Tuan Ethan kami sudah menunggu anda" Tuan Afi berjalan mendekat ke arah Ethan dan Alice dengan timnya hanya memberi hormat

"Maaf karena membuat anda menunggu Tuan Afi, adahal yang saya urus tadi"

"Tidak masalah Tuan Ethan, ayo mari silahkan duduk" Tuan Afi mempersilahkan mereka duduk dan dia kembali ke tempat duduknya

Ethan duduk berhadapan langsung dengan Tuan Afi dan Elise, karena mejanya berbentu bundar semua jadi terlihat lebih mudah bagi mreka untuk mengamati ekspresi satu sama lain

"Sebelumnya biarkan saya perkenalkan siapa yang saya bawa, dia ini adalah orang kepercayaanku jadi karena itu saya membawanya kemari, saya harap kalian tidak masalah dengan itu"

Ethan melihat ke arah Elise, meskipun dia berbicara menunjuk Pak An tapi matanya melihat Elise yang terlihat masih pucat walaupun di tutupi riasan

"Tidak masalah Tuan Ethan, kita bahas kontraknya saja sekarang" Tuan Afi membuka perbincangan mereka

Pembahasan yang terjadi cukup panjang, karena hampir seluruh isi kontrak yang menguntungkan perusahaan Tuan Afi saja, dan hany asedikit keuntungan untuk Ethan

Jeon, Sam dan Nana terlihat berbisik karena ini pertama kalinya mereka melihat isi kontrak yang seperti ini, Elise hanya diam saja dan menundukkan kepalanya

"Bagaimana apa kalian semua setuju?"

"Tuan apa anda benar-benar tidak keliru dengan kontrak ini? Ini bisa dibilang dengan perampokan Tuan, kami tidak bisa menerimanya jika seperti ini"

"Ayolah Tuan Afi, ini pertama kalinya saya mengajak pihak lain untuk bekerja sama seperti ini tapi hasilnya langsuk di tolak" Ethan melihat Tuan Afi dengan sdikit kecewa

"Kami akan menerima kerja sama ini jika pembagian keuntungan yang di dapat masuk akal"

"Masuk akal? Ini sudah sangat masuk akal Nona"

"60 untuk kami dan 40 untuk anda, saya rasa itu sudah sangat cukup" Elise memberikan penawaran dengan serius

Keringat yang di dahi Elise terlihat jelas di mata Ethan dan Tuan Afi, meski di tutupi dengan riasan wajah tapi keringan dingin di jidatnya tidak bisa ditutupi

"70 dan 30, itu sudah penawaran yang sangat pas" Ethan bersikeras dengan penawarannya

Tuan Afi dan Elise saling bertatapan, dan timnya yang lainnya hanya bisa tercengang mendengar penawaran itu

"Baiklah kami menerimanya" Tuan Afi menjawab langsung setelah melihat Elise diam saja

Ethan tersenyum senang mendengar keputusan itu, Toni langsung mengeluarkan cap milik Ethan dan Ethan langsung mencap berkasnya dengan cepat

"Tuan Ethan apa saya bisa bertanya?" Elise mengangkat tangannya dengan cepat

Ethan menatap Elise dengan bibggung dan hanya mengangguk untuk mempersilahkan Elise berbicara

"Apa yang sebenarnya anda inginkan dari perusahaan ini?" Elise menatap Ethan dengan serius

Ethan terdiam sejenak, dia terlihat memikirkan sesuatu yang besar dan menatap mereka satu persatu

"Saya akan mengatakannya setelah ini di tanda tangani dan saya pastikan kalian tidak akan dirugikan sedikitpun" Ethan mendorong kontrak itu ke arah Tuan Afi

Tuan Afi segera menandatangi kontrak itu lalu memberikannya pada asistennya untuk di simpan perusahaan mereka

"Saya sudah menandatanganinya Tuan, sekarang anda bioleh berbicara" Tuan Afi duduk dengan tegap di kursinya

Ethan menumpukan kedua tanganya di atas meja dan mulai berbicara dengan mode serius

"Baiklah, sebenarnya aku menbutuhkan kalian untuk mencari informasi tentang satu keluarga.  Mungkin kalian merasa tertipu tapi saya sama sekali tidak berniat buruk,  saya akan memenuhi semua kebutuhan yang di perlukan untuk mencari sebuah informasi penting"

"Informasi apa yang ingin anda tahu?" Tuan Afi  menjawab terlebih dahulu

"Tentang pengusaha asia yang terkenal,  Keluarga  itu pasti  tidak asing bagi perusahaan besar seperti kalian di Asia ini" Ethan mengenggam gelang yang ada di tangannya

Elise seketika terdiam di tempat,  seakan dia tahu apa yang akan Ethan katakan selanjutnya. Pak An hanya melihat Elise dengan pandangan berharap jika Elise ingin berbicara langsung

"Maaf Tuan Ethan kami tidak bisa mencari informasi dengan sembarangan terutama informasi tentang pengusaha asia terkenal. Itu bisa saja menjadi bomerang bagi kami di masa depan"  Tuan Afi menjelaskan secara jelas

"Sayang sekali,  padahal aku sangat ingin mengetahuinya, kami sudah berpisah cukup lama" Ethan menundukkan wajahnya menatap meja bundar itu

"Maaf sekali lagi tuan kami tidak bisa melakukannya,  jika anda ingin membatalkan kontrak sekarang tidak masalah" Tuan Afi meminta kembali kontrak yang sudah di tanda tanganinya

"Tidak,  tidak.. Kontrak ini tetap berjalan dan jangan pernah di putus karena saya menyukai perusahaan kalian"

"Baiklah kalau begitu silahkan anda berdua berbicara dan kami akan pamit undur diri" Sam berbicara tiba-tiba dan berdiri dari kursinya

"Kenapa begitu buru-buru Sam? " Tuan Afi melihat Sam dengan binggung

Sam tidak menjawab dia hanya melirik Elise yang mulai terlihata sangat pucat dan tangannya mulai gemetaran karena tidak kuat di kursinya

"Nana harus segera istirahat Tuan, hari ini dia sudah terlalu banyak bekerja" Jeon ikut bangkit berdiri dan membantu Nana berdiri

"Baiklah, kalian pergilah aku akan berbicara dengan Tuan Ethan

Sam membantu Elise berdiri dari kursinya dan membawanya pergi dari sana, Nana dan Jeon juga mengikutinya dari belakang

"Elise tetap lah di rumah dan jangan datang untuk bekerja, kau membutuhkan istirahat ekstra" Tuan Afi memberikan Elise arahan sebelum dia benar-benar pergi dari ruangan itu

"Baik Tuan, tapi saya akan mengerjakan beberapa hal yang bisa saya kerjakan dari rumah. Saya permisi" Elise menunduk lalu pergi dari ruangan itu dengan Sam yang memegangnya agar tidak terjatuh

Pak An melihat Elise dengan gelisah, karena khawatir dengan Elise dia juga ikut pergi keluar meninggalkan Toni, Ethan,Afi dan sekertarisnya di dalam ruangan itu

"Apa anda tertarik mendengar cerita saya tuan Afi?" Ethan merapatkan kursinya saat mereka semua sudah pergi

"Silahkan Tuan Ethan" Tuan Afi menuangkan minuman dari botol kegelas kaca yang cantik di hadapan mereka

---------------