NovelToon NovelToon
Dong Fangxuan

Dong Fangxuan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Balas Dendam / Iblis / Epik Petualangan / Pusaka Ajaib / Tumbal
Popularitas:59.8k
Nilai: 4.6
Nama Author: lienmachan

Walaupun identitasnya adalah seorang Tuan Muda dari keluarga Dong yang terkenal di dunia kultivator, tapi Fangxuan menjalani kehidupan yang begitu sulit karena tidak memiliki jiwa martial seperti murid sekte yang lainnya.

Hidupnya terlunta-lunta seperti pengemis jalanan. Fangxuan juga sering dihina, diremehkan, bahkan dianggap sampah oleh keluarganya sendiri.

Mereka malu memiliki penerus yang tidak mempunyai bakat apapun. Padahal, keluarganya adalah keluarga terhebat nomor satu di kota Donghae.

Karena malu terhadap gunjingan orang, tetua sekte Tombak Api mengutus seorang guru untuk melenyapkan nyawa Fangxuan dengan cara membuangnya ke lembah Kematian Jianmeng.

Namun, nasib baik masih berpihak padanya. Fangxuan diselamatkan oleh seorang Petapa tua. Bukan hanya itu, Petapa tua tersebut juga mengangkatnya sebagai murid satu-satunya dan mewariskan seluruh ilmu kanuragan yang dimilikinya.

"Aku akan membalas mereka semua yang selama ini menindas ku. Tunggulah ajal kalian!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lienmachan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 8

Bab 8~Mulai Berkelana

Dong Fangxuan masih belum percaya bahwa kini kekuatannya telah meningkat. Hanya karena monster martial menyerap jiwa orang yang telah Fangxuan korbankan, kekuatan orang tersebut berpindah padanya secara otomatis.

Walaupun masih jauh dari kata hebat, tapi dirinya cukup bangga dan tetap bersyukur karena telah mendapatkan jiwa martial.

Pemuda itu tak kan bisa diejek atau diremehkan lagi orang lain, terutama keluarga Dong juga murid-murid sekte Tombak api. Sekelompok orang yang selalu menganggapnya pembawa sial dan sampah keluarga. Fangxuan bertekad akan membalaskan dendam pada semua orang yang telah menghina dan mengejeknya, apalagi yang menindasnya selama ini.

"Jadi, sekarang tujuanmu kemana, Nak? Apa kau akan ikut denganku untuk berkelana atau kembali ke keluargamu?" tanya kakek Yaoshan.

Saat ini mereka sedang berada dalam goa tempat Fangxuan selama ini tinggal. Sedangkan kakek Yaoshan tak menetap karena ia sering bepergian.

Entah ke mana dan di mana kakek tinggal, Fangxuan sendiri tidak mengetahuinya sebab kakek tidak ingin menceritakan apapun tentang perjalanannya.

Fangxuan menoleh sekilas, kemudian pandangannya beralih menatap lurus ke depan. "Suatu saat aku akan kembali ke kediaman Dong dan sekte Tombak api. Namun sebelum itu, aku ingin berkeliling terlebih dahulu, Guru. Aku ingin mencari pengalaman."

Tekad Fangxuan sudah bulat. Ia harus mencari tahu alasan di balik tidak dibiarkannya memiliki ilmu Kanuragan oleh keluarga ataupun para tetua sekte Tombak api, juga dalang di balik pembunuhannya.

Setelah mendapatkan kekuatan, Fangxuan ingin membalas dendam atas rasa sakit yang ditorehkan oleh mereka juga percobaan pembunuhan waktu itu.

"Baiklah, kalau itu sudah menjadi keputusanmu, Nak! Sebagai Guru, aku tidak akan melarang apapun yang ingin kau hendaki. Tapi asal kau ingat, jika kau dalam kesulitan, maka segera datanglah padaku! Di manapun aku berada, cukup sebut namaku tiga kali lewat kelopak bunga anggrek lalu tiup ke udara, maka aku akan langsung berada di hadapanmu." ujar kakek Yaoshan.

Fangxuan pun mengangguk mendengar perkataan kakek Yaoshan, gurunya tersebut.

Kakek menggerakkan tangan seperti menarik sesuatu dalam dadanya, kemudian menelentangkan telapak tangan. Tiba-tiba di atas telapak tangan yang terbuka itu muncul sebuah pagoda kecil dengan cincin ruang dimensi.

"Ambilah ini sebagai hadiah dariku karena kau telah menerobos level tujuh dengan baik." Kakek pun menyerahkan sebuah pagoda dan cincin ruang dimensi tersebut ke arah Fangxuan.

"Apa ini, Guru?!" tanya Fangxuan bingung. Pasalnya ia tidak pernah melihat kedua benda tersebut.

Setelah tersenyum, kakek pun menjelaskan.

Pagoda Long Taishan, adalah pagoda ajaib yang memiliki tujuh tingkatan. Benda tersebut bisa dipakai untuk menaikkan level kultivasi seseorang. Setiap tahapan dari pagoda tersebut memiliki rintangan tersendiri, dari yang mudah hingga tersulit.

Sedangkan cincin ruang dimensi bisa digunakan untuk menyimpan barang-barang seperti senjata pusaka ataupun kekayaan yang dimiliki si pemilik.

"Pagoda Long Taishan ini ada penghuninya, tapi ia telah lama menghilang. Sudah lama aku mencarinya tapi tidak ketemu. Sekarang, aku menugaskan kau untuk mencarinya dan dia akan memberikan sesuatu yang berguna untukmu, Nak." tutur kakek kemudian.

Kening Fangxuan mengerut ketika menerima pagoda dan cincin tersebut. "Jadi, Guru mempercayakan ini padaku? Anda saja tidak dapat menemukannya, bagaimana denganku?!"

"Kalian berjodoh," sahut kakek Yaoshan yakin.

"Kenapa Anda seyakin itu, Guru?"

Sebelum menjawab, kakek pun tersenyum penuh arti. "Takdir manusia tidak ada yang tahu," cetusnya kemudian.

Walaupun tak memahami maksud kakek Yaoshan, tapi Fangxuan tetap mengangguk. Entahlah sampai kapan dirinya akan menemukan pemilik pagoda Long Taishan tersebut.

Setelah itu, Fangxuan dan kakek Yaoshan memutuskan berpisah di persimpangan jalan. Mereka memilih jalan masing-masing untuk dilaluinya.

Kakek Yaoshan tidak bisa memaksa Fangxuan untuk ikut dengannya sebab pemuda itu sudah memutuskan apa yang akan dilakukan selanjutnya. Kakek amat bangga pada Fangxuan karena muridnya itu berani melangkah dan bertekad untuk menjadi sesuatu yang diakui semua orang.

Walaupun berat untuk melepas, tapi kakek yakin jika Fangxuan pasti menjadi pendekar hebat di dunia kultivator selanjutnya. Pemuda yang memiliki ambisi kuat untuk menaklukan dunia, pasti akan mewujudkan apa yang diinginkannya tersebut.

Akhirnya, langkah kaki Fangxuan terayun menuju ke arah kota selanjutnya, yaitu Kota Zhengwu. Kota di mana banyak berdirinya sekte hebat aliran hitam.

Cukup lama Fangxuan menempuh perjalanan, hingga kakinya terhenti di alun-alun kota Zhengwu.

Setibanya di kota tersebut, bergegas ia mencari penginapan agar bisa beristirahat untuk malam ini. Perutnya juga sudah keroncongan minta diisi. Fangxuan benar-benar sangat kelaparan setelah menempuh perjalanan yang lumayan panjang.

"Permisi, Tuan. Aku ingin memesan kamar!" Fangxuan berdiri di hadapan pemilik penginapan.

Pria paruh baya yang memiliki tahi lalat di dagunya itu segera mendongak, menatap penampilan Fangxuan dari atas sampai bawah.

Penampilan Fangxuan menarik perhatian banyak orang. Wajah tampan namun diperkirakan cacat sebab pemuda itu memakai topeng di sebelah wajahnya. Semua orang yakin jika pemuda tersebut terluka akibat pertempuran.

Apa dia seorang pendekar?

Tidak ... tidak, dengan melihat sekilas penampilannya saja pemuda itu tak memiliki aura seorang pendekar.

Lalu, bekas luka di wajahnya itu didaat karena apa?

"Hei, Nak, apa kau bukan berasal dari kota ini? Aku baru melihatmu!" bisik pemilik penginapan.

Fangxuan mengangguk.

"Apa kau ini seorang Pendekar?"

Fangxuan menggeleng.

Pemilik penginapan pun memukul meja sedikit keras. "Ah, sudah kuduga. Berarti kau hanya lewat saja, bukan? Haish, aku sudah khawatir jika kau ingin mengikuti kompetisi tahunan di kota ini!" lanjutnya kemudian.

"Maksud Tuan, kompetisi tahunan seperti apa?!" Famgxuan mencoba mencari tahu.

"Kompetisi yang diadakan oleh tetua sekte Tengkorak Iblis untuk mencari jenius berbakat. Pendekar yang lolos akan diangkat menjadi prajurit khusus Ibukota. Selain hadiah uang yang cukup besar, para Pendekar yang terpilih akan diberikan senjata pusaka peninggalan Dewa." jelasnya.

Fangxuan hanya mengangguk nampak tak tertarik sedikitpun. Padahal ia cukup penasaran dengan senjata pusaka peninggalan dewa yang akan menjadi hadiah utama kompetisi tersebut.

"Paman Hong, mana makanan kami!" teriak beberapa pelanggan dari lantai dua.

Pemilik penginapan yang bernama Hong itu pun mendongak lalu berteriak. "Ah, iya, segera datang!"

Setelah itu, ia menyerahkan nomor kamar yang dipesan Fangxuan sambil bertanya. "Berapa lama kau akan menginap?"

"Entahlah, karena aku belum memiliki tujuan lain."

"Haish, baiklah. Kalau kau ingin memesan sesuatu, segera turun menemui putraku, jangan seperti mereka yang berteriak tidak sopan!"

"Baik, Tuan."

"Panggil saja Paman Hong!"

"Oh, baik Paman!"

Kaki Fangxuan melangkah menapaki satu persatu anak tangga menuju kamar yang dipesan sebelumnya sesuai nomor yang tertera di kartu. Sesampainya di kamar tersebut, ia pun masuk dan mengunci pintunya.

Namun, tak lama kemudian ketukan terdengar nyaring di pintu kamar yang dihuninya sehingga Fangxuan pun menoleh ke arah pintu.

Tok ... tok ...tok

"Buka pintunya! Aku tahu, kau ada di dalam!" teriak orang tersebut yang terdengar seperti suara seorang gadis.

...Bersambung ......

1
Jimmy Avolution
terus
Jimmy Avolution
lanjut
Jimmy Avolution
Terus
Derajat
Mantap.... cincang tubuhnya buat makanan Babi
Lien Chan: wew ah, sadis amat ya😀
total 1 replies
Laskar Pelangi
makin seru kayak nonton film pendekar.lanjut kakak💪💪
Fatimatuzzahra Fatimah
masih nyimak boss 😃
Lien Chan: asyiaaapp bosqu😁
total 1 replies
Derajat
Matilah.... Bakar Semua Siliman
zendra: betul biar musnah sekalian
total 1 replies
Derajat
Bakar saja buat santapan Bai Lang
Lien Chan: sedang disiapkan bumbunya😂
total 1 replies
ⱮαLєƒι¢єηт
Tetep konsisten, Machan.
Jangan biarkan aura negatif mengerubungi dua jempol yang sedang mengetik.
baik-baik, ya, otak.
eneng bawain sajen, segelas eskopi /Bomb//Determined/
Lien Chan: mending dikerubungi oppa sun jae ma pangeran k-3 ya, biar otak makin fresh😅

makasih sajennya😍😘
total 1 replies
Arif Arifin
seperti ya lumayan menarik lanjutkan semangate thor
Derajat
Apa yang mereka temukan dihutan larangan nantinya
Lien Chan: kira" apa ya, kak🤔🤔😁
total 1 replies
Uswatun Hasanah
hadir
Lien Chan: makasih udah mampir baca, kakak🥰
total 1 replies
alexander
bagus ceritanya
Lien Chan: makasih kakak🤗🥰
total 1 replies
Setyadi Heru
Thor ayo bikin MC nya biar hebat biar sangar kayak MC MC lainnya
Lien Chan: ditunggu aja chapter" selanjutnya ya kakak🤗😁
total 1 replies
Derajat
Srigala dan Naga sok jual mahal
Lien Chan: hooh, emang dasar
total 1 replies
Derajat
Yang paling reader suka jika Mcnya tdk lemah menghadapi rayuan /Kecantikan Wanita itu Baru Novel Jooooosst
Lien Chan: ditunggu aja chapter selanjutnya ya, kakak. alurnya udah diatur, biar othor gak oleng nulisnya😁🙏
total 1 replies
Van Jave
mc bodoh, lemah
Lien Chan: ditunggu aja chapter selanjutnya ya, kakak. alurnya udah diatur, nanti othor oleng nulisnya😁🙏
total 1 replies
Derajat
Salah sendiri siapa suruh mau di ikuti perempuan.... gak seru Tor, jujur sebabnya sdh males baca krn Mcnya mau saja dikuti cewek
Jaka tingkir: lanjut biar gk penasaran🤣
Lien Chan: perjalanan masih panjang, kakak. cewek adalah salah satu rintangan menuju tahap tertinggi😅
total 2 replies
Derajat
Mcnya jangan dibiarkan lemah hanya krn Rengekan Seorang gadis.... tidak seru Tor
Jaka tingkir: setuju☝️
total 1 replies
Derajat
Lanjutkan Tor 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!