NovelToon NovelToon
Menikahi Brondong

Menikahi Brondong

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Cintamanis / Cinta setelah menikah / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:17.5k
Nilai: 5
Nama Author: pramita rosiani

Melodi wanita karir yang terpaksa menikah dengan pria muda berusia 20 tahun yang memiliki jarak usia lima tahun lebih muda darinya.
Pernikahan terpaksa apakah bisa membawa warna baru dalam kehidupan Melodi yang penuh dengan kegelapan??
Ayo baca kelanjutannya ceritanya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pramita rosiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

"Ayah, benar-benar ingin aku melakukan hal itu??" Tanya Melodi kepada sang ayah di ruangan rawat

"Iya Ayah yakin"

...----------------...

Beberapa jam sebelumnya Melodi langsung pergi dari Kantor setelah menyelesaikan semua pekerjaannya, saat sampai di rumah sakit dia tidak sengaja bertabrakan dengan seorang pemuda hingga membuat minuman yang dibawa oleh pemuda itu tumpah dan mengotori pakaian Melodi.

"Awww,, apa yang kau lakukan??" Ucap Melodi sambil mengelap bajunya yang kotor karena minuman itu

"Maaf,, maaf gue tidak sengaja" ucap pemuda itu

"Ahisss kenapa ada saja masalah setiap hari,, lain kali tolong lihat-lihat saat jalan" ucap Melodi yang hendak pergi tapi langsung di tahan oleh pemuda itu.

"Tunggu!!!"

"Apa lagi??"

"Lo ingin pergi sebelum mengganti rugi untuk minuman yang lo jatuhkan??"

"What!!! Kamu ingin saya ganti rugi??"

"Haahh apa kamu tidak melihat pakaian saya kotor karena minuman mu jadi bukankah seharusnya kamu yang memberikan ganti rugi??"

"Iya gue melihatnya tapi kecelakaan ini kesalahan kita berdua jadi gue tidak sepenuhnya salah, dan minuman ini harus lo ganti rugi karena stok di sini sudah habis dan lo harus membelikan di luar"

"Dasar pemuda aneh,," ucap Melodi lalu meninggal pemuda itu dengan perasaan kesal.

Melodi langsung membersihkan pakaian yang kotor sebelum bertemu dengan ayahnya tapi karna warna minuman itu sulit di hilangkan sehingga meninggalkan noda yang sangat jelas.

"Bagaimana ini tidak mungkin aku menemui ayah dengan pakai seperti ini tapi jika aku tidak menemuinya sekarang pasti akan sulit mencari waktu lain" gumam Melodi pada dirinya sendiri

Karena tidak ada pilihan dia terpaksa menemui ayahnya dengan kondisi seperti itu, dia berdiri di depan ruang rawat milik ayahnya dan gugup untuk masuk ke dalam.

Saat hendak membuka pintu, tiba-tiba Vika keluar dari ruang rawat dan melihat Melodi yang terlihat takut untuk masuk ke dalam

"Masuklah,, ayah ingin bicara denganmu"

"Emm"

Saat Melodi hendak masuk, tiba-tiba Vika mengatakan sesuatu kepadanya

"Kak Melodi,,," ucap Vika dan Melodi langsung berhenti

"Ada apa??"

"Aku hanya ingin memberitahu jika kondisi ayah sangat mengkhawatirkan, jadi ayah tidak boleh terkena tekanan yang terlalu tinggi untuk ke-dua kalinya karena akan berakibat fatal sehingga nanti saat kakak berbicara dengannya tolong kakak bisa lebih mengalah"

Setelah mendengar hal itu Melodi masuk ke dalam dan melihat sang ayah sedang makan buah sambil di suapi oleh Ibu tirinya,

"Ayah,, apa ayah baik-baik saja??"

"Kamu lihat,, apa ayah baik-baik saja setelah apa yang kamu lakukan kemarin??"

"aku merasa tidak melakukan kesalahan apapun kemarin" ucap Melodi dan membuat sang ayah kembali marah

"Kamu!!!"

"Tenang sayang, jangan terlalu emosi nanti tekanan darahmu naik lagi" ucap ibu tirinya yang berusaha menenangkan situasi disana.

Melodi yang melihat reaksi ayahnya langsung panik karena takut sang ayah sakit lagi.

"Melodi, apa tidak bisa sekali saja kamu menuruti keinginan dari ayah mu??" Ucap ibu tirinya dan membuat Melodi tidak bisa menjawab.

"Ayah,, aku tidak mau ayah seperti ini!"

"Jika kamu tidak mau melihat ayah seperti ini maka menikahlah dan berikan kemudahan kepada adikmu"

Sekali lagi perkataan sang ayah benar-benar menyakiti perasaan Melodi karena lebih mengutamakan anak angkatnya dari pada anak kandungnya sendiri.

"ayah,, aku sudah dewasa dan aku bisa menentukan kapan dan siapa pasangan ku nanti dan itu bukan saat ini"

"Lalu kamu mau membiarkan adikmu Vika menunggu lama untuk menikah??"

"Aku tidak ada melarang Vika untuk menikah,, aku membiarkan dia menikah dengan siapapun tapi jangan ganggu kehidupan ku yang sudah tenang selama ini"

Melodi berusaha untuk menjelaskan jika dirinya tidak bisa di perlakukan seperti anak kecil lagi yang harus mengikuti semua keinginan dari orang tuanya, apalagi dengan sifatnya selama ini maka sangat tidak mungkin dialkukan oleh Melodi.

"Bagaimana bisa dia menikah sedangkan kakaknya belum menikah?? Apa kamu lupa dengan tradisi keluarga kita yaitu dilarang keras untuk melangkahi kakak pertama dalam menikah??"

"Aku ingat ayah, bahkan ingat dengan sangat jelas jika seorang adik tidak bisa melangkahi kakaknya saat menikah. Tapi yang aku ingat jika tradisi itu hanya untuk saudara kandung dan bukan tiri"

Mendengar ucapan dari Melodi membuat sang ayah sangat marah hingga melemparkan piring yang berisi buah ke lantai.

"Kamu ini benar-benar anak yang tidak tahu diri,, bagaimana bisa ayah memiliki anak seperti mu??" Ucap sang ayah dengan marah dna Melodi hanya diam mendengar semua itu karena dia tahu semakin dia berbicara maka dia akan semakin salah di mata ayahnya.

"Jadi kamu menolak permintaan ayah??"

"Emm aku menolaknya karena aku sudah dewasa dan bisa menentukan sendiri hidupku"

"Kalau begitu,, kamu bukan putriku lagi maka jangan gunakan lagi nama Kartajaya di belakang namamu. Ayah akan menganggap kamu sudah tiada"

Melodi diam membeku saat sang ayah tega mengatakan hal seperti itu kepada putrinya sendiri tanpa memikirkan perasaannya, di saat itu Melodi berusaha menahan air matanya agar tidak jatuh walaupun sebenarnya di dalam hatinya benar-benar sakit dan kecewa

"Apa ayah tahu,, ayah sudah kehilangan putri ayah sejak tujuh tahun lalu dan ayah tidak pernah ada untukku tapi hari ini ayah mengatakan kepadaku jika aku harus pergi sedangkan aku sudah lama mati"

Kesedihan yang begitu besar di rasakan oleh Melodi karena dia sudah berjuang sendiri selama ini tapi tidak pernah mendapatkan perhatian dan dukungan dari sang ayah.

Sementara itu sang ayah yang marah langsung membuat kondisinya kembali drop dan membuatnya hilang kesadaran dan pingsan lagi

"Sayang,,, sayang bangun!!!"

"Dokter!!! Dokter!!!"

Melodi yang melihat sang ayah kembali drop karena dirinya langsung ketakutan dan tidak bisa menahan ketakutannya hingga dia gemetar dan tidak bisa melakukan apapun selain melihat para dokter yang berusaha menyelamatkan sang ayah

"Apa yang kamu lakukan?? Bukankah sudah aku katakan jika tidak boleh memberikan tekanan yang terlalu tinggi pada ayah!!" Ucap Vika yang baru masuk dan langsung mendorong Melodi ke belakang untuk menjauh dari ayahnya.

Melodi terus melihat para dokter yang berusaha menyelamatkan sang ayah, dia benar-benar menyesal telah mengatakan hal itu. Jika terjadi sesuatu kepada ayahnya maka Melodi tidak akan bisa memaafkan dirinya.

"Dokter tolong selamatkan suami saya!! Vika tolong selamatkan ayahmu hiks, hiks"

"Ibu tenang saja, Vika akan berusaha untuk menyelamatkan ayah. Sekarang lebih baik ibu menunggu di luar dan kamu juga keluar!!"

Melodi tidak mendengarkan perkataan Vika dan tetap fokus memperhatikan sang ayah yang tidak sadarkan diri.

"Kak Melodi apa kamu mendengarkan ku?? Aku bilang tunggu diluar!!"

"Vika,,, kakak mohon selamatkan ayah. Kakak janji akan menuruti semua keinginannya tanpa membantah hiks,, hiks"

"Tanpa kakak mengatakan hal itu aku pasti akan menyelamatkan ayah"

Melodi di paksa untuk keluar agar tidak menggangu dokter dalam memberikan perawatan kepada pasien, dan Melodi hanya bisa menunggu diluar dengan tangan yang gemetar karena dia benar-benar takut dengan kondisi sang ayah.

20 menit kemudian Vika keluar dari ruang rawat dan langsung menemui Ibunya

"Bagaimana kondisi ayahmu?? Apa dia baik-baik saja??"

"Emm iya ayah baik-baik saja, tapi tekanan yang tinggi sekali lagi pasti akan membuat dia terkena stroke atau bahkan lebih parah adalah kematian"

"Syukurlah jika ayahmu baik-baik saja"

"Vika,,, apa aku bisa menemui ayah??"

"Untuk apa?? Apa kamu ingin membuat dia kembali drop??"

"Tidak,, tidak. Aku tidak akan melakukannya aku hanya ingin melihat kondisinya"

Vika yang melihat sang kakak begitu ingin melihat sang ayah langsung memberikan ijin, dan saat Melodi masuk dia melihat ayahnya yang sedang terbaring tidak sadar dengan alat batu pernapasan.

"Hiks,, hiks, hiks. Maafkan Melodi ayah karena sudah membuat ayah seperti ini" ucap Viona sambil menggenggam tangan sang ayah dengan erat.

"Me,, lodi,," panggil sang ayah saat sadar dengan suara yang masih tidak terlalu jelas

"Ayah,,, ayah ini Melodi"

Melodi menggenggam tangan sang ayah sambil terus menciumnya karena bahagia sang ayah sudah sadar.

"Sayang,,,, menikahlah,,"

"Emmm iya Melodi akan menikah sesuai dengan keinginan ayah" ucap Melodi yang tidak ingin hal buruk terjadi lagi pada sang ayah maka selagi dia ada kesempatan maka dia akan melakukan semua yang dia mampu lakukan bahkan menikah sekalipun.

Beberapa hari setelah itu kondisi sang ayah sudah membaik dan Melodi juga sudah diterima dengan sangat baik setelah keputusan yang diambil olehnya kemarin dan hal itu ternyata menjadi obat yang paling mujarab untuk kesembuhan sang ayah.

Di rumah sakit Melodi menyuapi sang ayah dengan bahagia dan dia berusaha melupakan masa lalu dan fokus pada kesehatan ayahnya kini walaupun harus merelakan kebebasan dan kebahagiaannya tapi itu tidak berarti dari pada sang ayah.

"Melodi,,,"

"Iya ayah ada apa??"

"Apa kamu benar-benar serius dengan perkataan mu kemarin??"

"Emmm iya ayah aku serius"

"Ayah senang mendengarnya,,"

"Ayah, benar-benar ingin aku melakukan hal itu??" Tanya Melodi kepada sang ayah di ruangan rawat

"Iya Ayah yakin"

Melihat senyuman yang begitu cerah di wajah sang ayah membuat Melodi tidak bisa merubah keputusannya dan harus bersiap untuk menikah.

"Tapi ayah,, Melodi masih belum ada calon suami jadi tidak mungkin aku menikah sekarang"

"Ayah tahu,, tapi kamu tidak usah khawatir karena ayah sudah menyiapkan calon suami yang sesuai denganmu dan kamu hanya perlu menikah saja nanti".

Bersambung

1
sora
sudah saya tebak verita ini persis seperti cerita yng lain dasar peniru ulung
Edi Sutrisno
sungguh luar biasa
Sherin Loren
karena cerita bagus,saya kasih vote
Banak Bincir
MC ..cowoknya,plin_plan banget/Puke//Puke/
Sukma Serdang
Luar biasa
Anto D Cotto
lanjut, crazy up thor
Anto D Cotto
menarik
Netty Manalu
mmm
Netty Manalu
mana sambungan nya
Pramita: Sabar ya, up setiap hari😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!