Asmara Dunia Lain

Kemala yang melihat hanggara patih kembali ke wujud asli nya, segera merubah dirinya menjadi seekor ular yang sangat besar dan melebihi pohon kelapa, hingga antara kemala dan hanggara patih terlihat seimbang. Rukmini yang belum pernah melihat ular jelmaan kemala sebesar itu bergidik ngeri karena setiap kali dia memperlihatkan wujud nya tak pernah sebesar dan setinggi sekarang ini.

Kemala yang sangat marah segera menyerang terlebih dahulu dengan menyemburkan api yang berkobar-kobar dari mulutnya, pohon-pohon yang terkena sambaran itu hangus terbakar jadi debu dalam sekejap, bagaimana kalau manusia biasa yang mendapat serangan nya.

" Hahahaha... Aku Tak Menyangka Setelah Sekian Lama Kita Tak Bertemu, Ilmu Yang Kau Miliki Semakin Tinggi, Sudah Berapa Banyak Pemuda Yang Kau Hisap Energi Nya Kemala ?." desis hanggara patih.

" Itu Bukan Urusan Mu Hanggara Patih." sembur nya dengan nada tinggi.

kemala kembali menyerang hanggara patih dengan membabi buta, hal itu justru membuat dirinya dalam masalah besar karena tidak lagi memperhitungkan kekuatan serangannya, saat dia lengah hanggara patih menyabetkan cakar nya ke arah perut kemala. darah berwarna hijau keluar dari bekas cakaran kuku hanggara patih.

kemala tak tinggal diam, dia berusaha membalasnya dengan menyabetkan ekor nya yang sebesar pohon kelapa tapi dengan mudah hanggara patih menghindarinya. kemala semakin geram karena belum ada satu pun serangan nya yang bisa menyentuh tubuh cucu kakek lingga itu.

" 𝘒𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘈𝘬𝘶 𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘉𝘪𝘴𝘢 𝘔𝘦𝘭𝘶𝘬𝘢𝘪𝘯𝘺𝘢, 𝘓𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘉𝘢𝘪𝘬 𝘙𝘶𝘬𝘮𝘪𝘯𝘪 𝘠𝘢𝘯𝘨 𝘒𝘶 𝘚𝘦𝘳𝘢𝘯𝘨, 𝘋𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘉𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘋𝘪𝘢 𝘈𝘬𝘢𝘯 𝘔𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘓𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘚𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘋𝘪 𝘉𝘢𝘯𝘥𝘪𝘯𝘨 𝘛𝘶𝘣𝘶𝘩 𝘕𝘺𝘢 𝘚𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘠𝘢𝘯𝘨 𝘛𝘦𝘳𝘭𝘶𝘬𝘢 ." senyum sarkas tersungging di bibir kemala.

kemala kemudian mengelabui hanggara patih yang pura-pura hendak menyerang nya ketika dia menghindar saat itulah serangan nya di arah kan ke arah Rukmini, hanggara yang tidak menyangka kemala akan berbuat licik seperti itu hanya bisa melompat menjadikan dirinya tameng bagi rukmini yang diam terpaku melihat semburan api datang ke arah nya. rukmini menjerit dan segera berlari menghampiri hanggara patih yang terlempar setelah melindungi nya dari serangan kemala. dia menangis karena mengira hanggara hanggara sudah mati karena tercium bau gosong.

kemala tertawa terbahak-bahak melihat hanggara yang terkena serangan nya. " Hahahaha... Dasar Tolol, Demi Manusia Itu Kamu Rela Mengorbankan Hidup Mu Hanggara, Ternyata Kau Betul-betul Sudah Di Butakan Cinta Dari Anak Manusia. Tapi Tenanglah Aku Akan Membunuh Kekasih Mu Itu Agar Dia Tidak Bersedih Dengan Kematian Mu Hahahaha.... Tak Ku Sangka Ilmu Mu Serendah Itu." rutuh kemala angkuh.

mulut kemala berkomat-kamit ratusan bahkan ribuan ular sebesar lengan orang dewasa melompat dari mulut nya lalu merayap ke arah rukmini, karena ketakutan dia tersurut mundur sembari memeluk tubuh hanggara. ketika semua ular sudah dekat dengan rukmini tiba-tiba seberkas cahaya menyelimuti tubuh kedua nya dan. 𝘿𝙤𝙤𝙖𝙖𝙧𝙧𝙧𝙧𝙧.... terjadi lah ledakan dahsyat di sertai terbakar nya semua ular-ular kiriman kemala, ketika asap sisa ledakan itu menghilang tampak lah hanggara begitu gagah nya menggendong rukmini dalam pelukan nya. kemala terkejut mata nya mendelik tak menyangka serangan nya tadi tidak membuat hanggara terluka sedikit pun .

" Ka... Ka... Kau! Tidak Mungkin! Bagaimana Bisa? Seranganku Jelas-jelas Mengenai Tubuh Mu Tapi Kau Tak Terluka Sedikit Pun." ungkap kemala terbata-bata.

" Hahahaha... Kamu Kaget Kemala?, Kau Kira Bisa Membakarku? Selembar Pun Bulu Di Badanku Tak Ada Yang Rontok Dengan Semburan Apimu, Apalagi Ingin Melukai Tubuh Ku." ejek hanggara sambil menurunkan rukmini dari gendongan nya dan berkata. " Tunggu Disini, Jangan Keluar Dari Lingkaran Yang Aku Buat, Aku Akan Membereskan Belut Itu." ucap nya dengan nada keras agar kemala dapat mendengar nya.

" Kurang Ajar Kamu Hanggara, Akan Ku Perlihatkan Siapa Aku Sebenarnya Yang Kamu Sebut Belut ." geram kemala.

kemala kemudian menyemburkan api di sertai cahaya hijau yang keluar dari kedua mata nya bersamaan dengan itu dia mengibaskan ekornya membuat pohon-pohon tumbang, api membakar sebagian hutan yang menjadi perbatasan antara desa Rukmini dengan desa sebelah.

hanggara yang mendapat serangan beruntun dari kemala segera duduk bersila lalu membuka telapak tangan nya kemudian menyodorkan ke depan keluarlah cahaya kuning keemasan saling bertabrakan dengan semburan api juga cahaya hijau kiriman kemala. ledakan besar terjadi, goncangan hebat membuat tanah bergetar , pohon-pohon berterbangan menghantam satu sama lain.

penduduk yang tertidur terbangun saat merasakan getaran dan mendengar ledakan yang sangat memekakan telinga, mereka tidak tahu harus berbuat apa, hendak lari meninggalkan rumah tapi takut karena sudah tengah malam dengan perasaan was-was dan khawatir akhir nya memutuskan tetap tinggal di dalam rumah.

" Kemala! Aku Tidak Akan Melepaskanmu, Berani Nya Kamu Hendak Mencelakai Istriku! Itu Sama Saja Sudah Menantang Raja Hanggara Patih!, Terimalah Ini Kemala!." tiba-tiba cahaya kuning di sertai cahaya merah yang sangat menyilaukan keluar dari telapak tangan hanggara menghantam tubuh Kemala , walaupun sudah mencoba menghindar tapi tak ayal ekornya terkena kilatan cahaya itu yang menyebabkan ekor nya terpotong dan terlempar kemudian hangus terbakar lalu hilang tak berbekas.

" Kemala! Itu Baru Ekormu, Sebentar Lagi Tubuh Mu Yang Akan Kuhancurkan, Bukan Kah Kamu Sendiri Yang Memintanya, Hahahaah... Lihat Ini Kemala!." lagi-lagi hanggara mengeluarkan ilmu kesaktian nya tapi kali ini terlihat cahaya menyelubungi tubuh nya dan ketika dia mendorong telapak tangan nya ke depan meluncurlah cahaya tadi mengelilingi tubuh kemala yang mengeliat kepanasan.

Kemala menjerit setinggi langit bersamaan dengan meledak nya cahaya itu hancur lah juga tubuh Kemala menjadi debu kemudian menghilang tak berbekas. " Maafkan Aku Prabu Weling Aku Terpaksa Melenyapkan Putrimu Karena Sudah Berani Mencelakai Istriku." gumam nya lirih.

setelah kemala lenyap hanggara segera menghampiri rukmini sambil berkata. " Ayo Kita Pulang, Kamu Sekarang Sudah Bebas Dari Kemala, Tapi Aku Belum Puas Kalau Belum Membunuh Semua Orang Yang Sudah Menyakitimu." ujar nya kemudian, lalu mengengam tangan rukmini dan kedua nya pun menghilang.

saat pagi menjelang Lastri dan Ningsih sudah terbangun dan membuat sarapan untuk mereka bertiga, setelah masakan nya matang Lastri memanggil rukmini. " Rukmi! Ayo Sarapan Dulu Biar Tenagamu Pulih Kembali." teriaknya.

rukmini kemudian datang lalu duduk di samping ningsih menikmati nasi goreng buatan kedua sahabat baik nya. ketika mereka makan Lastri bertanya pada rukmini.

" Rukmini! Apa Kamu Tahu Jupri Menyukaimu?." tanya lastri tiba-tiba.

" Masa Sih, Aku Ndak Tahu Tuh." balas rukmini santay.

" Masa Kamu Ndak Merasakan Perhatian Jupri Selama Ini Padamu." sosor ningsih sambil mengunyah nasi goreng nya.

" Tapi Seandainya Jupri Melamar, Kamu Mau Menerimanya?." tanya Lastri kemudian.

" Tidak Lastri." jawab rukmini balik.

" Kenapa? Kurang Apa Sih Jupri, Dia Pekerja Keras, Sayang Sama Keluarganya Dan Cinta Banget Sama Kamu." tekan lastri.

" Tapi Lastri Aku Betul-betul Tidak Bisa." sambung rukmini.

" Apa Ada Lelaki Yang Kamu Sukai?Tampan Ya? Kenalkan Dong." timpal ningsih.

rukmini hanya tersenyum mendengar seloroh ningsih, masih terbayang di benak nya saat hanggara menggendong nya, walaupun saat itu ia berwujud raksasa yang menyeramkan tapi sepertinya benih-benih cinta sudah tumbuh di hati nya semenjak di selamatkan dari semburan api Kemala.

" Oee... Ditanya Ko Melamun Sambil Senyum-senyum Sendiri Lagi, Jangan-jangan Nih Anak Kesambet Lagi." cerca ningsih sembari memegang kening rukmini.

" Rahasia Dong, Hihihihi..." balas rukmini sambil tertawa.

...****************...

Mbah suro yang lagi semedi di dalam rumah nya tersentak saat mengetahui kalau putri kemala sudah tak ada lagi, dia tak menyangka kalau pemuda yang mendatanginya dalam mimpi ternyata suami gaib rukmini. dia hanya bisa menghela nafas panjang sembari berucap. " Apapun Yang Terjadi Tak Mungkin Aku Bisa Menghindarinya , Tinggal Menunggu Waktunya Saja," gumam nya lirih " Akan Ada Lagi Kematian Yang Lebih Mengerikan Dari Kematian Sugeng Hemmmm.... " katanya lagi-lagi mbah suro menghela nafas panjang.

...----------------...

Hadi yang sudah kembali kerumah nya setelah di nyatakan telah bersih dari pengaruh negatif siluman ular akhirnya menceritakan kepada kedua orang tua nya tentang apa yang sebenar nya sudah terjadi pada nya selama ini, ibunya menangis tak menyangka kalau anak nya dalam bahaya dan hampir saja menyusul sugeng karena desas desus di desanya sudah menyebar kalau sugeng meninggal akibat di tumbal kan oleh seseorang.

" 𝘈𝘱𝘢 𝘔𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘑𝘶𝘳𝘢𝘨𝘢𝘯 𝘒𝘢𝘮𝘵𝘰 𝘔𝘦𝘯𝘶𝘮𝘣𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘈𝘯𝘢𝘬 𝘒𝘶 𝘜𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘔𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘙𝘢𝘩𝘮𝘢𝘵 𝘗𝘶𝘵𝘳𝘢 𝘕𝘺𝘢 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘒𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘔𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨 𝘉𝘦𝘯𝘢𝘳, 𝘛𝘦𝘨𝘢 𝘚𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘋𝘪𝘢." mamat mungkin lupa kalau anak nya saja tega dia menumbalkan nya demi mendapatkan rukmini apalagi anak orang lain.

malam nya mamat tidak bisa tidur, dia bertekad akan mendatangi rumah juragan kamto besok untuk mengetahui kebenarannya . di rumah juragan kamto terlihat gelisah dan jengkel menunggu putri Kemala membawa rukmini yang belum juga datang sampai saat ini, padahal dia sudah memberikan anak mamat sebagai tumbal nya. karena sudah tidak sabar ingin mengetahui penyebab putri Kemala belum juga muncul, akhirnya dia memasuki kamar khusus nya untuk memanggil Kemala. " Putri Kemala...! Putri Kemala..! Putri Kemala...! Datanglah..! ." juragan kamto heran tidak biasa nya putri kemala tidak hadir bila di panggil. akhirnya dia mengulangi lagi memanggil putri kemala tapi hasil nya tetap nihil. " Lebih Baik Aku Menemui Mbah Suro Besok ." gumam nya lirih.

pagi-pagi sekali tampak mamat mendatangi rumah juragan kamto untuk menanyakan perihal yang menimpa putra nya, murni yang melihat kedatangan mamat segera menyapa nya. " Eehh Mamat, Ada Apa Pagi-pagi Datang Kesini?." tanya nya heran.

" Juragan Ada Bu?. " tanya balik mamat.

" Ada Di Dalam, Duduklah Dulu Aku Panggilkan." titah murni.

tak lama kemudian juragan kamto keluar menemui mamat sambil berkata. " Mamat! Kebetulan Sekali, Aku Memang Ingin Bertemu Dengan Mu, Ada Keperluan Apa Kamu Kesini?." tanya nya.

" Ada Sesuatu Yang Penting Yang Hendak Ku tanyakan Pada Juragan." balas mamat dengan wajah terlihat sangat marah.

" Apa Mat? Seperti Nya Serius Sekali ." imbuh nya.

" Apa Betul Juragan Sudah Menumbalkan Putraku Hadi, Untuk Menggantikan Rahmat Yang Tidak Bisa Di Sentuh Putri Kemala?." ungkap mamat geram.

" Hahahahahah... Maaf Mat, Memang Iya, Hadi Aku Berikan Pada Putri Kemala,Kenapa? Kamu Keberatan? Kamu Tahu Sendiri Kan Bila Ada Yang Ingin Menentang Keinginanku? Kreeeekkkkk... " hardik nya sembari menggerakan tangan nya di depan leher seperti menyembelih.

" Tapi Kenapa Harus Putraku Juragan? Hadi Cuma Satu-Satunya Anak Saya Juragan Tega." cerca nya.

" Hahahaha.... Mat, Mat, Putraku Saja Aku Tega Menumbalkan Nya Kenapa Dengan Anakmu Tidak ." hembus nya.

Rahmat yang sedari tadi bersembunyi dan mendengar pembicaraan mamat dengan bapak nya sangat terkejut, dia tidak menyangka kalau bapak nya lah yang telah melakukan semua ini.

" 𝘑𝘢𝘥𝘪 𝘔𝘢𝘴 𝘚𝘶𝘨𝘦𝘯𝘨 𝘔𝘢𝘵𝘪 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘋𝘪 𝘛𝘶𝘮𝘣𝘢𝘭𝘒𝘢𝘯 𝘉𝘢𝘱𝘢𝘬 𝘑𝘶𝘨𝘢 𝘋𝘢𝘯 𝘏𝘢𝘥𝘪 𝘔𝘦𝘯𝘨𝘨𝘢𝘯𝘵𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘈𝘬𝘶 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘛𝘢𝘬 𝘉𝘪𝘴𝘢 𝘋𝘪 𝘚𝘦𝘯𝘵𝘶𝘩 𝘖𝘭𝘦𝘩 𝘚𝘪𝘭𝘶𝘮𝘢𝘯 𝘜𝘭𝘢𝘳 𝘐𝘵𝘶, 𝘛𝘢𝘱𝘪 𝘜𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘈𝘱𝘢 𝘉𝘢𝘱𝘢𝘬 𝘔𝘦𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘐𝘵𝘶? 𝘈𝘱𝘢 𝘒𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘒𝘦𝘬𝘢𝘺𝘢𝘢𝘯? 𝘒𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘏𝘢𝘥𝘪 𝘛𝘢𝘩𝘶 𝘒𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘉𝘢𝘱𝘢𝘬 𝘠𝘢𝘯𝘨 𝘚𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘔𝘦𝘯𝘶𝘮𝘣𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘕𝘺𝘢 𝘗𝘢𝘴𝘵𝘪 𝘏𝘢𝘥𝘪 𝘔𝘦𝘮𝘣𝘦𝘯𝘤𝘪 𝘒𝘶 ." gumam nya dalam hati.

" Temani Aku Kerumah Mbah Suro Mat." perintah nya.

Walau dengan berat hati dan rasa marah mamat tetap mengikuti ajakan juragan kamto. setelah pamit pada istrinya murni, keduanya segera berangkat menuju rumah Mbah Suro ketika sampai tampak dia sedang duduk sila, mulut nya komat-kamit dengan mata terpejam. tak berapa lama Mbah Suro membuka kedua matanya dan melihat juragan kamto dan mamat sudah duduk di hadapan nya.

" Ada Apa Kalian Kemari, Hidup Kalian Tak Akan Lama Lagi Tapi Masih Memikirkan Kesenangan." pungkas nya.

" Apa Maksud Mbah Suro?." tanya mamat binggung.

" Kalian Akan Tahu Sendiri Nanti, Ada Keperluan Apa Kesini Kamto?." sambung nya.

" Maaf Mbah, Aku Mau Menanyakan Tentang Putri Kemala, Kenapa Setiap Di Panggil Dia Tidak Datang? Padahal Semua Sesajen Yang Aku Berikan Sudah Lengkap?." tutur juragan kamto.

" Kamto! Putri Kemala Tidak Akan Datang Lagi!, Karena Dia Sudah Di Hancurkan Oleh Suami Gaib Rukmini, Kita Hanya Menunggu Giliran Saja." hembus nya.

" Maksud Mbah?." pungkas juragan kamto.

" Semua Yang Sudah Terlibat Dalam Penculikan Rukmini Akan Mati Mengenaskan." urai Mbah Suro.

tampak wajah juragan kamto dan mamat ketakutan, Kemala saja yang mempunyai kesaktian bisa dengan mudah di hancurkan bagaimana dengan manusia biasa.

" Apa Tidak Ada Jalan Keluar Nya Mbah? Agar Kita Tidak Di Bunuh?." sambung juragan kamto lagi.

" Ada, Kalau Rukmini Mau Memaafkan Mu, Bisa Saja Dia Menyuruh Suami Nya Untuk Tidak Membunuhmu ." saran mbah suro.

" Apa Mbah Tidak Bisa Membantu Agar Dia Tidak Membunuhku?." kilah juragan kamto.

" Aku Tidak Tahu, Apakah Bisa Melawan Nya." jelas nya dengan wajah khawatir.

" Tolong Lah Mbah, Untuk Sementara Waktu Kami Tinggal Disini Saja, Untuk Minta Maaf Pada Rukmini Aku Rasa Percuma Saja, Jadi Lebih Baik Tidak Usah Kesana, Bisa-bisa Aku Di Keroyok Penduduk Disitu ." sergah juragan kamto.

" Terserah Kalian Sja." sergah mbah suro.

akhirnya juragan kamto dan mamat memutuskan tinggal di rumah mbah suro. malam mulai merangkak terdengar lolongan anjing dan suara burung hantu dari dalam hutan di sekitar rumah mbah suro, ketika semua nya sudah tertidur lelap tiba-tiba terdengar suara ledakan yang sangat keras dari dalam hutan, ketiga nya tersentak dan terbangun dari tidur nya.

mamat dan juragan kamto yang ketakutan segera beranjak menuju kamar mbah suro . " Mbah.. Mbah..! Apa Mbah Masih Tidur." teriak mamat tapi tak terdengar suara dari dalam.

juragan kamto mencoba kembali memanggil Mbah suro. " Mbah..! Bangun Mbah." karena tetap tak ada jawaban akhir nya mereka memutuskan mengintip ke kamar nya, ternyata mbah suro sedang bersemedi.

juragan kamto dan mamat tidak tahu kalau yang di dalam itu hanya raga mbah suro sedangkan roh nya berada di dalam hutan tempat terjadi nya ledakan. roh mbah suro ternyata bertemu hanggara Patih.

" Suro! Kenapa Kamu Membantu Kemala Dalam Menjalankan Aksi Nya Menculik Istriku." tanya nya geram.

" Maafkan Hamba Raja Jin Dari Negeri Kancana, Hamba Tidak Pernah Membantu Kemala Menculik Istrimu Tapi Dia Sendiri Yang Membawanya Ke Tempatku." ungkap nya.

" Kenapa Kau Tidak Mengembalikan Istriku Ke Desanya." hardik nya.

" Aku Tidak Mengenal Dan Tidak Tahu Tempat Tinggal Rukmini, Karena Saat Putri Kemala Membawanya Dia Dalam Keadaan Gila Baginda Raja Jin." urai nya.

Hanggara patih yang baru tahu kalau rukmini pernah di buat gila oleh Kemala sangat geram. " Kurang Ajar Kemala Sudah Menyiksa Istriku, Untung Saja Dia Segera Ku Hancurkan." pekik nya marah.

" Kalau Baginda Ingin Membunuhku Aku Pasrah, Karena Tak Mungkin Aku Bisa Melawan ." imbuh nya dengan nada lirih.

" Suro! Aku Akan Memaafkan Mu Tapi Dengan Satu Syarat. Apa Kamu Mau.?." bentak nya.

" Iya Baginda, Aku Mau Melakukan Apapun Perintah Mu Asalkan Engkau Membebaskan Ku." timpal nya dengan wajah senang.

" Jangan Pernah Lagi Kamu Membantu Orang Apa Lagi Bersekutu Dengan Jin Yang Mempunyai Niat Jahat Dengan Manusia, Lebih Baik Ilmu Mu Itu Kamu Pergunakan Untuk Mengobati Orang ." perintah hanggara.

" Baik Baginda Terimakasih ." ungkap nya.

" Tapi lngat Bila Kamu Melanggar Nya, Aku Tidak Akan Segan-segan Membakarmu Camkan Itu!." ancam nya pada mbah suro.

" Baiklah, Urusan Ku Dengan Mu Sudah Tak Ada Lagi , Pergi Lah Dari Desa Ini Setelah Aku Membunuh Kedua Orang Itu!." seru nya.

" Apa Mereka Tidak Bisa Di Maafkan Baginda?." pinta mbah suro.

" Hahahaha... Di Maafkan Katamu, Rukmini Sebatang Kara, Neneknya Meninggal Karena Perbuatan Mereka , Dia Juga Sudah Memaksa Menikahi Istriku Sampai Membuat Nya Gila, Itu Semua Permintaan Manusia Itu. " mata hanggara Patih mendelik kemudian lenyap di hadapan mbah suro.

juragan kamto dan mamat yang masih belum tidur karena takut, di kejutkan dengan muncul nya makhluk besar dan tinggi hingga menerobos atap rumah mbah suro. juragan kamto dan mamat tersurut mundur sampai menyentuh dinding rumah dengan mata melotot sanking takut nya.

" Aku Datang Untuk Membalaskan Dendam Rukmini Padamu Manusia Bejad." teriak hanggara patih.

hanggara patih kemudian menyabetkan tangan nya ke arah juragan kamto dan juga mamat keduanya terlempar dengan isi perut terburai, matanya melotot seperti hendak keluar dari kelopaknya dan mulut nya robek sampai ke telinga . hanggara patih tertawa terbahak-bahak melihat kematian juragan kamto dan mamat dalam keadaan mengenaskan. dia lalu mengangkat nya kemudian melempar mayat juragan kamto dan mamat kedalam hutan, setelah itu hanggara patih menghilang.

setelah hanggara patih pergi. mbah suro juga segera pergi meninggalkan desa itu dengan harapan bisa hidup normal seperti sebelum dia menjadi dukun dan mencari tempat yang baik untuknya. mbah suro sebetulnya mempunyai sifat yang suka membantu walaupun bantuannya itu hanyalah berupa tenaga karena dia juga orang yang berkekurangan, karena ada segelintir orang dari desa nya yang selalu menghina dan merendahkan keluarganya membuat dia sakit hati kemudian meninggalkan desanya lalu berguru ilmu Hitam dan bersekutu dengan Kemala untuk membantunya membalas sakit hati nya pada penduduk di desa nya yang pernah menyakiti keluarganya hingga suatu ketika satu persatu orang di kampung nya meninggal dalaam keadaan tak wajar, tapi itu hanya menimpa penduduk yang membuat nya sakit hati .

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...