NovelToon NovelToon
Klub Film Ini Bermasalah!

Klub Film Ini Bermasalah!

Status: sedang berlangsung
Genre:Duniahiburan / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Slice of Life
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Agus S

Namaku Dika Ananto. Seorang murid SMA yang ingin sekali menciptakan film. Sebagai murid pindahan, aku berharap banyak dengan Klub Film di sekolah baru. Namun, aku tidak pernah menduganya—Klub Film ini bermasalah!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus S, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kolam Renang Sekolah Di Musim Kemarau

Siang ini Dika bersama Mona berhasil menyaksikan sesi reading yang dilakukan oleh Delly. Dika dan Mona saling bertepuk tangan setelah melihat akting Delly yang memukau.

Delly melirik ke ponselnya dan bertanya apakah urusannya dengan klub film sudah selesai atau belum. Dika menganggukkan kepala bahwa dia akan segera melihat secara langsung hasil dari sesi reading dan mempersilahkan Delly untuk meninggalkan sekolah jika dia sedang terburu-buru.

Delly berterima kasih dan segera meninggalkan Dika serta Mona yang sedang merapihkan peralatan kamera milik Dika. Suasana di antara keduanya langsung diterpa oleh angin musim kemarau.

Melihat adanya dua kamera di dalam tas Dika. Membuat Mona penasaran mengapa dia hanya memakai satu kamera jika Dika memiliki dua kamera. Karena itu, Mona langsung bertanya pada Dika.

"Ah, aku tadi tidak sempat untuk memeriksa tas. Alhasil aku membawa peralatan kemarin yang belum sama sekali dikeluarkan dari dalam tas," ucap Dika sambil mematikan kameranya.

"Jadi, begitu.... Kupikir ada alasan tertentu mengapa kamu membawa dua kamera," kata Mona dengan suara yang pelan, "Apa kamu luang nanti—"

Dika tiba-tiba mendapatkan notifikasi pesan dari seseorang. Dia langsung membukanya untuk melihat pesan itu. Disana tertulis kalau pesan itu berasal dari Chika.

Dalam pesannya, Chika bertanya apakah Dika memiliki waktu luang setelah kegiatan klub film. Dika langsung menjawabnya kalau dia ada waktu luang. Tidak butuh waktu lama. Dika mendapatkan pesan kalau Chika sedang berada di sekolah.

Mona yang penasaran langsung terkejut kalau Dika menyimpan nomor Chika. Mona meminta maaf karena sudah melihatnya dan menganggap dirinya tidak sopan. Walau begitu, Mona penasaran hubungan Dika dengan Chika.

"Kami hanya sekedar teman," jawab Dika dengan singkat, "Dia adalah teman pertamaku setelah sampai di kota ini. Yah, itu pertemuan yang tidak spesial. Bisa dikatakan kami hanya teman yang saling mencurahkan hati."

Mona terkekeh dengan kalimat terakhir Dika yang terdengar puitis. Mona melanjutkan kalau dia permisi terlebih dahulu karena ingin kembali ke ruang klub film.

Dika yang berhasil merapihkan peralatannya mengajak Mona untuk bertemu dengan Chika jika dia mempunyai waktu luang. Mona menggelengkan kepala kalau dia masih mengejar tulisan novelnya di internet dan menolak ajakan Dika dengan halus.

Ada senyuman kecil di bibir Dika. Dia kembali meyakini Mona kalau dirinya ada waktu luang. Dika dan Chika akan menerimanya dengan sepenuh hati.

Dengan cepat Mona berlari meninggalkan Dika ke arah tangga dan menghilang dari pandangan Dika. Sambil menghela napas panjang. Dika yakin kalau Chika mengirimkannya pesan untuk melakukan pengambilan gambar di sekolah. Apalagi dalam skenario yang ditulis oleh Chika ada adegan di sekolah.

Keluar dari atap sekolah. Dika menyusuri koridor sekolah sambil diterjang oleh angin musim kemarau yang terasa menyejukkan. Kemudian dia menuruni tangga dan segera sampai di lantai satu.

Di tengah lapangan yang luas. Dika kembali mengirimkan pesan pada Chika dan bertanya mengenai posisi keberadaannya. Merasa tidak ada jawaban. Dika mencoba menyusuri lantai satu setiap gedung yang hanya dilalui oleh para anggota klub.

Tepat di depan ruang guru. Dika mendapatkan notifikasi pesan yang berasal dari Chika. Padahal sudah lima belas menit yang lalu Dika mengirimkan Chika pesan. Dika berpikir kalau gadis itu hanya ingin mempermainkannya. Namun, ternyata Chika sedang bersama temannya di dekat gedung olahraga.

Dika bertanya apakah dia perlu datang karena Chika terlihat asik bermain bersama temannya. Namun, Chika menjawab kalau Dika harus datang ke gedung olahraga karena dia ingin mengambil adegan baru dan melakukan improvisasi dalam skenario yang dia tulis.

Sambil meregangkan pundaknya. Dika sebenarnya agak kesal karena sebelumnya Chika terlalu lama membalas pesannya. Tetapi karena dia sedang asyik bermain bersama temannya. Dika menjadi tidak bisa marah karena itu alasan yang masuk akal.

Melewati jalan menuju gedung olahraga. Dika bertemu dengan klub lari yang sedang melakukan pemanasan di pinggir jalan. Belum selesai sampai disana. Sebuah bola meluncur ke arah seorang laki-laki di klub lari yang sedang melakukan pemanasan.

Dika sontak berteriak kalau ada bola yang mendekat. Untungnya laki-laki itu langsung berbalik dan berhasil menangkap bola tersebut. Laki-laki itu berterima kasih karena telah memberitahunya.

Sesampainya di gedung olahraga. Dika tidak bisa melihat keberadaan Chika sebab ada banyak anggota klub olahraga yang sedang fokus dengan kegiatan mereka masing-masing. Mau tidak mau, Dika kembali mengirimkan pesan. Sayangnya hasilnya tidak sesuai dugaan.

Kedua langkah kaki Dika yang lemas karena sudah terlalu sering berjalan mencoba berjalan sedikit untuk mengelilingi gedung olahraga. Secara tipis, Dika mendengar suara tertawaan seorang gadis yang berasal dari kolam renang luar ruangan. Merasa penasaran, Dika berjalan menuju kolam renang tersebut.

Dika menghembuskan napas berat ketika sampai di kolam renang luar ruangan. Dia hanya menemukan seorang gadis berambut ungu gaya blunt cut dengan pakaian renang sekolah sedang bermain di tepi kolam.

Jika Dika terlalu lama melihat gadis itu. Dika takut disebut sebagai orang mesum. Jadi, dia berniat segera meninggalkan tempat dia berdiri. Namun, belum saja dia berbalik. Ada dua pasang tangan yang menutup matanya dan meminta Dika untuk menebak siapa orang di belakangnya.

Dika tertawa kecil, "Itu sudah jelas si gadis merepotkan yang ingin menang sendiri. Iya, kan, Chika?"

Chika tertawa sambil melepaskan tangannya dari pandangan Dika. Gadis itu mundur beberapa langkah ke belakang sambil memiringkan kepalanya.

Ketika Dika berbalik. Dika menemukan Chika sedang berdiri mencondongkan tubuhnya ke depan mengenakan pakaian renang sekolah dengan warna biru tua yang memperlihatkan kulitnya secara terang-terangan. Tubuhnya yang ramping dengan bentuk tubuh ideal membuat laki-laki sukses terpana dengan Chika. Disisi lain, Chika tidak terlalu mempedulikan lukanya yang ada di bagian punggung.

Chika berjalan ke arah Dika layaknya sedang memamerkan tubuhnya yang mampu menarik perhatian para laki-laki di sekolah.

"Bagaimana menurutmu mengenai pakaian renang sekolah ini?" goda Chika, "Apa kamu terkejut?"

Pakaian renang sekolah yang ketat membuat lekukan tubuh Chika terlihat jelas. Hal itu yang membuat Dika sulit untuk melupakannya. Oleh karena itu, Dika mengalihkan pandangannya ke tong sampah di belakang Chika.

"Kenapa kamu sembarangan begitu, sih? Nanti bagaimana jika ada laki-laki yang lihat?" keluh Dika.

Chika tertawa untuk sesaat, "Apa yang sedang kamu bicarakan? Kita ada di depan ruang ganti untuk mereka yang ingin mengenakan kolam renang luar ruangan. Bukannya wajar jika aku berdiri di tempat ini?"

Mendengar perkataan Chika membuat Dika malu untuk memikirkannya. Dengan cepat, Dika berbalik dan bertanya apa yang ingin Chika inginkan darinya.

Melihat telinga Dika yang merah karena malu dengan perkataan sebelumnya. Ada senyuman nakal yang terpampang di wajah Chika. Gadis itu berjalan perlahan ke sebelah kanan Dika untuk membisikkan beberapa kata di dekat telinga Dika.

"Jadi, kamu suka sekali, ya? Melihat seorang gadis dengan memakai pakaian renang sekolahnya?" goda Chika.

"Berhentilah Chika...!" kesal Dika.

Chika hanya tertawa terbahak-bahak setelah menggoda Dika yang malu-malu. Dengan segera, Chika menarik Dika ke arah kolam renang. Meninggalkan Dika di tepi kolam. Chika langsung terjun ke kolam renang dan membuat cipratan air di depan Dika.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!