Kisah tentang Muhammad Athar Fauzan Zayn dan Shaquilla Arini , mereka dua orang asing yang terpaksa menikah, ... namun Allah begitu baik dengan menumbuhkan rasa cinta di antara kedua nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 24
"Quila kamu tidak mendengar apa yang saya ucapkan hm ?"ucap Athar menatap tajam ke arah Quila .
Quila tersenyum miring . "Gue enggak perduli . Gue mau keluar . " Quila lalu menunjuk wajah Athar dengan jari nya . "Jadi Lo ? Enggak usah sok ngatur gue . Ini hidup-hidup gue . Bukan urusan Lo !" Pekik Quila .
"Kalau kamu lupa , saya itu suami kamu . Dan saya berhak mengatur kamu" Sahut Athar .
Quila terkekeh mendengar nya . "Suami ? Gue enggak salah denger kan ! Gue itu sama sekali enggak bakalan anggap Lo itu suami gue . Sampai kapan pun ngerti Lo ! Ceraiin gue . Ceraiin gue Athar. Gue enggak kenal sama Lo , dan Lo juga enggak kenal sama gue . Lo itu cuman di manfaatin tau sama papi gue "
"Jadi , Lo ceraiin gue !"
Athar tercengang mendengar perkataan dari Quila , semudah itu gadis itu mengatakan kata-kata seperti itu . Athar sudah berusaha sekeras mungkin mempertahankan pernikahan nya , namun gadis itu malah dengan seenak jidat nya menyuruh nya menceraikan nya .
Athar menghembuskan nafas nya kasar , tidak ingin berdebat lagi dengan gadis itu , Athar melangkah kan kaki nya menuju ke kamar apartemen itu . Sungguh Athar tidak tau harus bagaimana lagi .
Quila yang melihat Athar pergi hanya mendengus kesal , tanpa membuang waktu kembali , Quila langsung pergi dari apartemen tersebut , dan segera menuju tempat dimana Alphard berada.
•
Apartemen Alphard --
Alphard tersenyum miring ketika melihat pesan yang di kirim oleh nya centang dua biru , itu tanda nya gadis yang di cintai nya sudah membaca nya . Dan Alphard sangat-sangat yakin jika gadis nya itu sebentar lagi akan tiba di apartemen milik nya ini .
Alphard yang tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas dan berharga langsung pura-pura berdiri dengan wajah nan se- sendu mungkin , ekting nya kali ini harus benar-benar terjadi . Alphard ingin semua rencananya berjalan dengan lancar , dan diri nya kali ini harus bisa mendapatkan Quila . Apa pun yang terjadi itu . Diri nya harus berhasil . Tidak perduli status gadis itu yang sudah menjadi istri dari orang . Karena Alphard yakin , suami nya cepat atau lambat akan menceraikan Quila .
Menarik nafas nya panjang , Alphard langsung meraih darah buatan yang sudah di beli oleh nya tadi . Alphard akan menuangkan darah itu di dekat nya banyak , seolah itu adalah darah nya , darah dari pergelangan tangan nya yang di sayat oleh nya .
Alphard lalu duduk kembali , sambil memegang cutter , bersandar di bawah tempat tidur nya , Alphard lalu mengiris sedikit nadi nya .
Sreeet
"Ssssh perih banget anjir ! Tapi kalau enggak gini , ekting nya enggak bakalan nyata. Gue harus lakuin apa pun , yang penting Quila bisa di pelukan gue " monolog Alphard sambil tersenyum .
Alphard mengarah kan tangan nya ke darah yang sudah di tuangkan oleh nya tadi . Dan terkesan lah seperti Alphard yang sudah banyak kehilangan darah .
Setelah semua nya selesai , Alphard tinggal menghitung nya . Pasti diri nya yakin , Quila sebentar lagi akan tiba .
•
Quila melangkah kan kaki nya menuju ke apartemen Alphard dengan berlari , sungguh diri nya sangat panik sekali .
"Elah , santai aja kali Quila ! Lo mah terlalu lebay banget , gayaan enggak suka tapi se panik itu " celetuk Salma yang sudah mengejar Quila . Ya tadi sebelum ke apartemen milik Alphard , Quila pergi dulu ke apartemen milik Salma , Quila mengajak gadis itu . Ya antisipasi saja ya kan , takut Alphard berbuat gila lagi seperti semalam . Quila tidak mau hal tersebut akan terjadi lagi . Bagaimana pun nakal nya diri nya , Quila tidak akan memberikan kehormatan nya untuk siapapun , Quila akan memberikan nya pada orang yang di cintai nya kelak ...
Quila mendengus . "Kalau Lo bawel tau tadi males gue ngajakin Lo " sungut Quila .
Salma berdecak kesal . Berlari lebih kencang dari pada Quila dan sampai di depan pintu apartemen milik Alphard terlebih dahulu .
Apartemen nya sama sekali tidak di kunci , dan hal tersebut semakin membuat keyakinan Salma bertambah .
Salma menyeringai , lalu memutar handle pintu yang sempat jebol semalam, rupa nya cepat sekali Alphard memperbaiki nya .
Salma lalu melangkah kan kaki nya masuk ke dalam apartemen itu , dan langkah nya langsung tertuju pada kamar .
Quila yang baru tiba dengan nafas yang ngos-ngosan , langsung masuk dan menuju ke kamar Alphard .
Quila terpekik di ambang pintu ketika banyak nya darah segar yang berceceran di lantai , dan jangan lupakan Alphard yang sudah memejamkan kedua matanya .
Quila langsung menghampiri Alphard dan mencoba untuk memapahnya. Quila akan segera membawa nya menuju ke rumah sakit .
"Ma ! Angkat Alphard nya , kalau telat bisa mati dia " omel Quila ketika melihat Salma hanya diam , sambil memperhatikan keadaan di sekitar , tanpa mau membantu diri nya memapah Alphard .
Salma berdecak , lalu senyuman miring terbit di kedua sudut bibir nya ketika melihat sesuatu di sudut ruangan itu .
'Lo bukan pemain sinetron handal Alphard' batin Salma .
"Ma ! Buruan . Bisa mati ini , Lo lama banget sih" gerutu Quila lagi .
Salma mendengus sinis , lalu dengan terpaksa menghampiri Quila dan Alphard , lalu menyentak tangan Alphard dengan kasar , memapah pria itu di sebelah kiri nya .
"Lo yang kalem dikit Napa sih Ma " omel Quila .
"Lo kira gue mau deketan sama hama sialan ini . Iuhh najis banget gue" umpat Salma .
"Udah ah , enggak usah banyak omong , yok kerumah sakit" ucap Quila panik ,
Sedangkan Salma dengan ogah-ogahan memapah tubuh Alphard .
Di dalam hati nya , Alphard mendengus kesal mendengar perkataan Salma , dan Alphard kira hanya Quila saja yang datang , eh ini ada Salma juga . Dan tubuh nya di sentuh oleh Salma ? What ? Mimpi apa Alphard , kalau tidak ingin ekting nya berhasil , sudah Alphard hempas kan tuh tangan Salma . Alphard tidak sudih diri nya di sentuh oleh siapa pun kecuali Quila .
Ya hanya Shaquila Arini yang boleh menyentuh nya .
•
Tiba di rumah sakit terdekat , Alphard langsung mendapatkan pertolongan , sedangkan Quila dan Salma duduk di depan ruangan UGD itu menunggu dokter selesai menangani Alphard .
Tadi Salma sempat protes , diri nya ingin pulang saja . Namun Quila menahan nya .
Quila tidak tega lah membiarkan Alphard sendirian . Terlebih saat diri nya tadi menghubungi papi pria itu . Kata nya beliau ada di luar negeri , melakukan perjalanan bisnis.
Quila tau , jika Alphard sudah tidak mempunyai ibu sama seperti diri nya . Saudara juga tidak punya . Alphard hanya berdua sama seperti diri nya . Hanya memiliki papi saja .
Quila yang tidak tega , terpaksa menunggu nya , sampai keadaan nya di nyatakan baik-baik saja .
Quila mengedarkan pandangan nya ke sana kemari mengurangi kebosanan nya. Ingin main ponsel tapi baterai nya sudah habis , sedangkan Salma , gadis itu sedari tadi sibuk main ponsel , tanpa menghiraukan nya .
Dan tanpa sengaja , pandangan Quila bersibubruk dengan pandangan seseorang yang sudah tidak asing bagi diri nya .
Quila membulat kan kedua bola mata nya ketika melihat Athar tengah berjalan bersama dengan seorang wanita .
Walaupun tidak dekat , tapi , entah mengapa hati Quila terasa sakit melihat nya .