NovelToon NovelToon
Cerita Di Balik SERAGAM SMA

Cerita Di Balik SERAGAM SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:19.9k
Nilai: 5
Nama Author: Yaya haswa

Banyak cerita yang terjadi di saat Elvin Zayyan Pradipta masih duduk di bangku SMA. Beberapa kali ia di tangkap oleh polisi, tapi tak mampu menahannya di dalam walaupun ia terlibat dengan kasus yang besar.
Ia juga terlibat dengan sebuah organisasi saat berada di negara K tempat sang granma. Kedua orang tuanya pun tidak mengetahui hal itu, tapi granma tahu tentangnya.

Sampai suatu ketika ia di paksa oleh orang tuanya untuk menikah, yang di mana dirinya belum terpikirkan untuk melakukannya.

Apakah Elvin akan menuruti atau bahkan memberontak?
Dan siapakah wanita yang akan di jodohkan dengannya?

BACA CERITANYA SEKARANG!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yaya haswa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 25

Brukkk...

Dua orang ambruk bersamaan, yaitu pihak musuh dan juga Queen yang sudah tidak kuat lagi menahan luka tembak di dadanya.

Paman Owen segera menghampiri Queen, lalu mengangkatnya ke mobil.

"Queen bersamaku sekarang" ucap Owen di alat komunikasi mereka.

Syukurlah....

Mereka semua bernafas lega. Kevin, Ansel dan Exel segera berlari menuju keberadaan Queen sekarang. Mereka sangat khawatir dengan keadaannya.

"Aku harus segera membawa Queen ke rumah sakit. Dia terkena tembakan" ucap Owen.

"Rumah sakit jauh, paman. Queen akan kehabisan darah di jalan" ucap Elvin

"Bawa ke dalam rumah. Roni akan menanganinya" ucap Hunter seraya melirik Robi. Robi mengangguk tanda ia mau melakukannya. Tentu saja ia mau melakukannya, kalau tidak Hunter akan menghabisinya.

Owen menggendong Queen dan berlari membawanya masuk.

Pertarungan telah selesai, semua pihak Wibhawa telah tumbang termasuk Wibhawa sendiri.

Sesampainya di dalam, Owen langsung membaringkan Queen di atas matras, karena hanya satu Bad di dalam sana dan itu di tempati oleh Gama.

"Bisa kalian keluar dulu?" tanya Robi pada mereka, yaitu Hunter, Owen, Elvin dan juga the Hide.

Semua orang mengangguk, kecuali Kevin. "Aku akan tetap di sini. Siapa tahu anda mau bersikap macam-macam pada Queen"

"Itu tidak akan terjadi. Jangan menghalangiku, jangan sampai temanmu kehabisan darah karena kau yang bersikukuh tetap berada di sini"

****

Diluar

"Kalian semua masuklah ke dalam untuk mengobati luka kalian" ucap paman Empat pada Hayden, Felix dan kedua temannya. Yang mana mereka hanya mendapatkan luka lebam karena pukulan.

"Dua, tiga, Empat, Lima... kalian urus semua ini. Aku akan mengurus Wibhawa" ucap paman satu yang meminta membereskan semua bawahan Wibhawa.

"Baik" ucap mereka

Paman satu berjalan ke dalam rumah di ikuti para remaja di belakangnya yang tertatih-tatih.

"Biarkan aku yang mengurus Wibhawa" ucap paman satu setelah bertemu dengan Elvin.

"Tanyakan pada Hayden paman, dia lebih berhak" ucap Elvin seraya melirik Hayden yakin bersandar di dinding.

"Aku serahkan semuanya pada paman"

"Baiklah. Aku dan paman lain pamit lebih dulu"

"Secepat itu paman?" tanya Felix.

"Tugas kami telah selesai. Kami harus kembali"

"Iya paman, terima kasih" ucap Elvin

Paman satu menganggukkan kepalanya pada Elvin. Mereka akan kembali ke negara K tempat mereka berasal.

Setelah kepergian paman satu dengan membawa Wibhawa, mereka semua bernafas lega. Semuanya sudah berakhir sekarang.

Mereka semua diam dengan pikiran mereka masing-masing. Ada yang menatap lantai, menatap langit-langit rumah dan juga menatap dinding operasi. Namun lamunan mereka buyar saat seseorang menggeser dindingnya.

"Di butuh darah 3 kantong. Golongan darahnya A. Ada memiliki golongan darah yang sama?" tanya asisten Robi.

"Gue" ucap Elvin

"Aku" ucap Kevin

"Aku juga" sahut paman Owen.

"Ikut aku" pinta asisten Robi.

Mereka bertiga mengikuti asisten Robi ke ruangan berbeda yang ada di sebelah kanan. Di sana mereka akan melakukan pengecekan darah lebih dulu, kamudian mengambil darahnya.

***

Operasi telah berlangsung beberapa menit yang lalu. Pengambilan darah juga sudah selesai. Mereka hanya perlu menunggu hasilnya.

 Kevin, Ansel dan Axel mereka sebenarnya merasa tidak becus pada diri mereka sebab tidak bisa menjaga Queen dengan baik sesuai janji mereka pada Ayah

Setelah beberapa jam menunggu, Robi akhirnya keluar menatap mereka yang masih menunggu.

"Bagaimana keadaan Queen?" tanya Kevin lebih dulu.

"Dia baik-baik saja. Untung saja peluru itu tidak mengenai jantungnya dan kita bisa menanganinya dengan cepat sebelum dia kehabisan darah"

"Syukurlah..." ucap Kevin, Ansel dan Axel.

Mereka yang ada di sana juga senang mendengarnya.

"Kita hanya tinggal menunggunya sadar" ucap Robi.

"Boleh kami melihatnya?" tanya Ansel.

"Nanti saja. Aku akan memindahkannya ke kamar agar lebih terasa nyaman, karena jika di sini tidak ada Bad lagi dan lagi pula ada Gama di dalam"

"Bagaimana dengan Gama? apa yang sebenarnya terjadi, paman Robi?" tanya Hayden.

"Akan ku jelaskan nanti. Keadaan Gama sangat beresiko sekarang"

"Baiklah, aku akan menunggu penjelasan mu paman" Robi mengangguk.

*****

Queen telah di pindahkan ke salah satu kamar yang ada di rumah itu. Peralatan medis yang dibutuhkan juga ada di kamar itu. Sebenarnya rumah itu milik Robinson.

Saat ini mereka semua tengah duduk bersama di ruang tengah. Mereka menatap Robi menunggu penjelasan darinya.

"Sebelum kalian datang, aku sudah berhasil menanam chip di otaknya. Sebenarnya aku sudah beberapa kali memperingati Wibhawa untuk berfikir ulang, tapi dia tetap bersikeras melakukannya" Robi juga menjelaskan kegunaan dari Chip tersebut.

"Dia benar-benar orang tua yang buruk" timpal Hayden.

"Setelah Gama sadar dan tidak ada efek samping dari penanaman chip, aku dan Wibhawa berencana menyuntikan cairan penghapusan memori. Namun karena kalian datang lebih dulu, itu tidak jadi dilakukan dan aku bersyukur untuk itu"

"Tapi Anda tetap harus mendapatkan konsekuensi dari apa yang anda perbuat. Paman satu sebenarnya ingin membawa Anda bersama tuan Wibhawa, tapi mengingat ada Gama yang harus anda rawat agar pulih kembali dan mencabut chip itu" ucap Elvin

"Benar yang El katakan paman, paman tetap harus mendapatkan ganjaran karena mau mengikuti permintaan papa" ucap Hayden

"Aku paham" Robi mengerti dan dia tahu itu. Perbuatannya memang salah dan ia terima jika harus mendapatkan hukuman.

Setelah perbicangan mereka selesai, mereka semua beristirahat di kamar yang ada di rumah itu. Karena tidak cukup kamar, mereka tetap membagi diri yang terpenting mereka bisa istirahat.

Keesokan harinya

Di kamar Queen berada, ia sudah sadar beberapa menit yang lalu dan semua orang tengah berkumpul di sana setelah Robi memeriksa keadaannya.

Apakah saat ini Queen masih memakai penutup wajah? jawaban iya, dia masih menggunakannya. Bukan penutup wajah yang kemarin, tapi telah diganti juga kemarin sebelum Queen di pindahkan di kamar.

Queen memang membawa satu penutup wajah yang sengaja ia siapkan untuk berjaga-jaga

"Maaf Gue merepotkan kalian, karena gue kepulangan kita harus tertunda"

"Tidak pa-pa, Queen. Lo udah bekerja keras membantu kami kemarin" ucap Hayden.

"Benar, kau tidak perlu meminta maaf. Ini bukan salahmu" sahut Hunter.

"Kemarin kau sangat hebat dalan memantau" puji Owen.

Dibalik penutup wajahnya, Queen tersenyum.

"Yasudah, lebih baik kau istirahat lagi agar cepat pulih" ucap Felix.

"Iya" jawab Queen.

Mereka semua keluar, kecuali para kakak Queen yang ada di the Hide.

"Maaf, tidak bisa menjagamu" ucap Kevin dengan merasa bersalah. Mereka bertiga berdiri disisi kasur sambil menatap Queen

"Kami tidak bisa menepati janji pada ayah yang tidak akan membiarkan Lo terluka" ucap Ansel.

"Kami sangat menyesal untuk itu, Queen. Maaf yah? apa yang harus kami katakan pada ayah nanti? ucap Axel.

"Kalian ini kenapa sih? gue baik-baik ajak kak. Paman Robi juga bilang gitu kan? Hanya tinggal menunggu pemulihan saja"

"Walaupun begitu kami tetap merasa bersalah" ucap Kevin.

"Kalian sudah cukup menjagaku, terutama menyembunyikan wajahku dari mereka semua"

"Kami tidak akan membiarkan mereka melihat wajah lo sampai Lo sendiri yang mau nunjukin pada mereka"

Queen mengangguk-angguk. Setelah mereka berbincang sebentar ketiganya meninggalkan Queen agar bisa istirahat dan menyusul yang lain yang sedang melihat keadaan Gama.

.

.

NEXT

1
Stay Stronger
suami idaman ya ga tor/Tongue/
Stay Stronger: klo ada idaman kaum wanita/Drool/
Yaya M.R: di dunia nyata ada gak sih?😅🙃
total 2 replies
Stay Stronger
/Chuckle//Whimper/
Stay Stronger
mantap! lanjut Thor 🤗
Stay Stronger
lanjut Thor 🤗 semangat/Determined//Determined/
Stay Stronger
/Determined//Angry/
Stay Stronger
makasih,Jan lama² up nya
Stay Stronger
/Determined//Determined//Determined/
Stay Stronger
panas co
Stay Stronger
hadeh/Facepalm/
Rea Ana
ke Inggris itu duitnya banyak, sepertinya gak logis klo geng motor ke sana mengirim 10 anggota ke sana.
Rea Ana
emmm, agak bingung, ttng elvin
Rea Ana
b
Rea Ana
kukirim secangkir kopi biar lebih semangat
Yaya M.R: ♥️♥️thanks baby
total 1 replies
Rea Ana
usul ya othor, jangan tulis negara pakai inisial A, B, C, K tp tulislah nama negara contohnya negara Koniha, negara Halu, negara Sea, negara Blue atau yg lainnya. biar lebih terasa Feel nya
Yaya M.R: iya, terima kasih saran. Author jg awalnya bingung mau tulis yg seperti apa.
total 1 replies
Stay Stronger
makasih thor
Stay Stronger
jangan lama lama up nya ya Thor
Stay Stronger
/Casual//Casual//Hey/
Mega
apa si kok tambah gak jelas... tapi penasaran 🥴
Stay Stronger
tumben agak lama up/Determined//Determined//Determined/
Stay Stronger: /Shy//Shy//Shy/
Yaya M.R: iya, maaf. Soalnya lgi sibuk
total 2 replies
Stay Stronger
/Scream//Determined//Chuckle/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!