Di malam merayakan hari pernikahannya dengan wanita yang sangat Dia cintai, Zean jatuh pinsan membuat seluruh keluarganya baru tau kalau Zean selama ini mengidap kanker stadium akhir yang sudah tidak bisa di tolong lagi.
Zean menghempuskan napas terakhirnya.
Olivia yang sudah sah menjadi istrinya sangat terpukul atas kepergian Zean.Dia pernah menyangka suaminya akan meninggalkan dirinya selamanya.
Karena Cintanya yang sangat besar kepada suaminya Olivia memilih tidak mau menikah lagi dan memilih hidup dengan status jandanya selama bertahun tahun,namun tidak sadar nanti hidupnya akan berurusan dengan Adik iparnya yaitu Zein,setelah kematian kakaknya,dia sering pulang menemui Mommynya.
Bagaimana Kisahnya,yuk simak,menarik sekali ya...==>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.4
Zean saat ini sudah di bawa kerumah sakit dan tengah di tangani oleh Dokter Deni.
Sebelumnya,Zean yang tidak sadarkan dirinya kemudian lansung di angkat Zein lalu di bawanya lansung menuju kerumah sakit.
Mereka semua tengah berada di depan ruangan Zean dengan kepanikan.Mommy Lenora tidak henti menangis dalam pelukan Tuan James, begitu juga Olivia juga terus menangis juga.
1 jam kemudian,Dokter Deni keluar lansung di hampiri Zein.
"Bagaimana,apa yang terjadi dengan kak Zean?" Tanya Zein.
Dokter Danil manarik napasnya lalu menatap Zein lagi.
"Tuan muda Zein,saya ingin memberitahu ,Tuan muda Zean sudah sadar.." Mendengar itu mereka sangat lega.
"Tapi..." Mereka kembali tegang menunggu kelanjutan ucapan Dokter Deni.
"Setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh, maafkan saya Tuan,Tuan Zean menderita Kanker darah stadium akhir,kemungkinan hidup hanya 20%.."Ucap Dokter Deni membuat mereka semua sangat terkejut dan syok.
"Tuan Zein..Tuan Zean meminta anda menemuinya sekarang?"Ucap Dokter Deni. Mendengar itu Zein lansung masuk dengan perasaannya yang campur aduk.
Sampai di dalam,Zein terkejut melihat Zean terpasang banyak alat medis.
"Kak..." Zean menoleh kearah Zein dengan meneteskan air matanya,zean ingin mengenggam tangan Zein namun Zein yang duluan mengenggam tangannya.
"Kenapa melakukan ini dari kami,Mommy kak... kamu tidak kasian dengan Mommy, Kenapa kau tidak memberitahu kami mengenai penyakitmu.. Kenapa!!" Zein sangat marah dengan Zean.
"Zein...A..aa aku tidak aa akan bertahan hi hidup, to tolong ja ga Mom Mommy d an Istr iku!" Ucap Zean membuat Zein yang tidak pernah mengeluarkan air matanya selama ini, saat itu lansung mengeluarkan air mata kesedihannya.
"Kau Bodoh!!!" Ucap Zein.
Zean tersenyum kearah Zein.
"Ka kakak Mo mohon...Ka kau mas masih kan mengingat u ucapan ka kakak di mo mobil tadi.." Ucap Zean membuat Zein memejamkan matanya.
"Aku akan memanggil Papi,Mommy dan istrimu.." Ucap Zein melepaskan tangan kakaknya lalu keluar lalu meminta orangtuanya dan istri kakaknya masuk.
"Kak...." Mommy syok melihat kondisi putranya.
"Kak,kenapa sembunyikan sakit kamu dari kami..kenapa kak..?" Mommy berucap sedangkan Tuan James di samping Mommy ikut meneteskan air matanya.
"Mo Mommy,Pa papi Ma maafkan Aku..A aku ti tidak mau membuat ka kalian kuatir de dengan ke adaanku.Ma maaf.." Mendengar itu mommy dengan Daddy mengelengkan kepala mereka.
"Jangan berkata apapun,kamu masih bisa sembuh boy...kamu bisa sembuh.." ucap Tuan James.
Zean menatap istrinya yang tengah menangis, melihat itu Mommy membiarkan Olivia bicara dengan Zean.
"Kenapa kak,kakak bilang mencintaiku tapi kenapa tidak jujur sama aku,aku merasa tidak berguna selama ini dekat dengan kakak tapi aku tidak tau kakak sakit..." Ucap Olivia lalu menangis sesegukan.
Tangan Zean mengapai wajah Olivia lalu perlahan mengelap air mata olivia.
"Ma..maafkan aku,A aku tidak ma mau ka kamu mengkua tirkan a aku.O L I V IA ,Aku menc intai ka Kamu.." Olivia mengangukan kepalanya.
"Aku juga sangat mencintai kakak,kakak harus sembuh,kakak bilang mau ajak aku honeymoon keNegara B kan..kakak harus bisa sembuh..aku akan bersama kakak bagaimana pun keadaan kakak.." Ucap Olivia namun di gelengi Zean.
"Zein..."
Zein mendekati kakaknya,dan saat itu tangannya di ambil Zean lalu Zean meletakan tangan Zein kearah tangan Olivia.
"Ja..ga O li VIA untukku Zein,ber berjan ji lah Ka kamu men jaga Dia.." Ucap Zean membuat Olivia semakin kuat menangis dengan gelengan kepalanya.
Zein ingin marah saat itu,ingin sekali memukuli kakaknya namun tidak mungkin ia lakukan.
"Aku berjanji akan menjaga orangtua kita dan istrimu." Ucap Zein membuat Zean tersenyum.
"Zein...A aku ingin ti tidur di Pang kuanmu..!" Ucap Zean.
Mendengar itu mereka berempat sangat sedih dan tidak bisa lagi berkata kata. Zein duduk diatas ranjang Zean lalu perlahan membawa kepala Zean keatas pahanya. Zean tersenyum setelah kepalanya berada di paha Zein.
"Mommy,Pa papi.." Mommy dengan papi mendekat begitu juga olivia.
"Zein...Sayang....Mom...Pi...Ak aku senang sekali a aku ti tidur me menatap kalian.. Ak aku menyayangi ka kalian..."
Pelahan Zean memejamkan matanya lalu dia pun menghembuskan napasnya, pergi selama lamanya.
"ZEAN...!!!!!"
"KAKAK...!!!"
Triakan Zein,Mommy,Tuan James bersama dengan Olivia.
"Kak Zean...kenapa melakukan ini padaku!!!" triakan Zein di sampingnya Olivia lansung pinsan.Tuan James memanggil Dokter Deni untuk merawat Olivia.
Tidak lama Mommy Lenora juga pinsan yang lansung di bawa Tuan James Keluar menuju ruangan perawatan.
"Kau sungguh jahat kak...Kak....!!!!" Triakan Zein belum bisa terima kakaknya pergi selama lamanya.
"Kak Zean....!!!!!?" Zein terus menangis berteriak memanggil kakaknya sembari memeluk kepala Zean.
Keesokan harinya.
Jenazah Zean sudah di bawa kerumah utama sejak semalam.
Mommy Lenora terus menangis memeluk peti jenasah Zean bersama Olivia juga menangis di samping peti Zean.
Zein dengan Tuan James tidak bisa lagi menahan kesedihan mereka.mereka berdua juga ikut menangis.
2 jam kemudian,Zean di makamkan di pemakaman pribadi keluarga Alexander.isak Tangis kesedihan keluarga memenuhi pemakaman itu.
Pihak media juga menyiarkan pemakaman Zean hari itu dan juga mengetahui kalau Zean sudah melakukan pernikahan sebelum dia meninggal bahkan sebelum melakukan malam pengantin mereka .semua ikut berduka cita mengetahui kabar itu.
Atasan perintah Zein,Media pun di larang meliput mereka lagi,
Hingga sore Mommy Lenora dengan Olivia tidak mau di bawa pulang oleh Tuan James. Karena lelah menangis,Mommy dengan Olivia kembali pinsan.mereka berdua di bawa pulang menuju rumah utama yang tidak jauh dari areal pemakaman.
Zein sangat terpukul atas kepergian kakaknya. Ia tidak menyangka kepulangannya mengantar kepulangan kakaknya selamanya menyusul Opa dan Oma mereka.
Hari berganti hari,namun rasa duka keluarga Zein atas kepergian Zean masih menyelimut mendalam.
2 bulan kemudian,Zein masih menetap di Negara A.Pekerjaannya di Negara B dia percayakan dengan Rizal dan Rustam.
Zein membantu Asisten pribadi Papinya menangani perusahaan Papinya karena Papinya masih tidak mau kekantor.
Kesehatan Mommy juga belum membaik, Mommy sampai di temani psikiater di rumah begitu juga dengan Olivia.
Keadaan Mommy Lenora sudah mulai membaik,mau makan dan minum namun tidak dengan Olivia,Olivia sama sekali tidak mau makan selama 2 bulan itu.dia terus menolak jika di berikan Makanan,hanya Infus yang membuat Olivia masih bertahan.
Hari ini,
Sore itu Zein baru saja pulang dari kantor papinya,dia lansung mendapati kabar kalau Olivia tidak mau makan bahkan dia ingin melepaskan infusnya, dia mengamuk dan mengancam ingin bunuh diri kalau mereka memaksanya makan.
Zein masuk kedalam kamar kakaknya yang di tempati Olivia sekarang.Zein merasa kasian dengan keadaan Olivia yang kurus dan sangat berantakan.
"Kalian keluarlah!bawakan bubur hangat kemari." perintah Zein.