NovelToon NovelToon
Another Life

Another Life

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam / Si Mujur
Popularitas:149.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Caca Lavender

Bagaimana jika kamu yang seharusnya berada di ambang kematian justru terbangun di tubuh orang lain?

Hal itulah yang terjadi pada seorang gadis bernama Alisa Seraphina. Ia mengalami kecelakaan dan terbangun di tubuh gadis lain. Alisa menjalani sisa hidupnya sebagai seorang gadis bernama Renata Anelis Airlangga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caca Lavender, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24

Suara langkah kaki Rena di atas lantai marmer itu membuat semua orang yang sudah berkumpul di meja makan menoleh. Dua keluarga sudah melaksanakan acara makan malam sejak satu jam yang lalu.

“Rena, ayo cepat duduk sini,” perintah sang mama.

“Maafkan anak bungsu kami. Dia memang sangat sibuk akhir-akhir ini,” ujar Hendra kepada besannya.

Pria arogan itu berucap ramah mencari alasan untuk Rena yang datang terlambat. Tapi Rena tahu, papanya kini pasti marah kepadanya. Terbukti dengan lirikan tajam sang papa yang mengisyaratkan agar dirinya segera duduk.

Tanpa banyak bicara, Rena pun duduk di sebelah kakak pertamanya.

“Tidak apa-apa, Tuan Hendra. Maklum, anak muda, memang masih suka bermain sampai malam,” balas ayah Kevin.

Rena memandang pria berpakaian rapi itu. Ia tidak menyangka akan berada di meja makan yang sama dengan menteri kesehatan yang biasanya hanya ia lihat di televisi. Menteri bernama Robert Adhitama itu tampak sangat berwibawa.

Pandangan Rena beralih pada bungsu Adhitama, Derryl Adhitama, yang duduk berhadapan dengannya. Laki-laki itu tampak sesekali melempar senyum ramah kepada Rena. Tapi Rena enggan membalas senyuman itu, gadis itu hanya membalas dengan tatapan sinis.

“Ngomong-ngomong, bukankah Derryl dan Rena akan sangat cocok jika mereka bersama, Tuan Hendra?” celetuk Robert yang sukses membuat Rena menatap horor pria itu.

Hendra melihat Derryl dan Rena secara bergantian, “benar. Putra bungsu anda sangat tampan, tampak serasi dengan putri saya yang cantik.”

Rena yang semakin tidak nyaman dengan pembicaraan ini pun melirik laki-laki yang duduk di hadapannya. Tidak seperti dirinya, Derryl terlihat tidak terganggu sama sekali dengan ucapan kedua kepala keluarga itu.

“Bagaimana kalau kita jodohkan saja mereka?”

Pertanyaan Robert sukses membuat kedua bola mata Rena membelalak terkejut.

“Tunggu, Tuan Robert!” seru gadis itu, “kenapa tiba-tiba membicarakan tentang saya? Tolong jangan bercanda berlebihan.”

Robert terkekeh pelan, “siapa yang sedang bercanda, Nak? Aku serius tentang perjodohan ini.”

Rena benar-benar tidak habis pikir dengan segala situasi yang terjadi saat ini. Kenapa hidup barunya selalu mempermainkan dirinya dengan cara yang tidak masuk akal?

“Tapi anda juga harus menanyakan pendapat saya dan Derryl dulu sebelum membuat keputusan,” balas Rena bersikeras.

“Aku sudah menanyakan pendapat Derryl. Putraku menyukaimu, Nak. Tidak ada masalah,” jawab Robert dengan nada santai.

“Lalu, bagaimana dengan saya? Kenapa tidak menanyakan pendapat saya?” protes Rena.

Robert tidak langsung menjawab pertanyaan Rena. Pria itu menoleh ke arah Hendra yang hanya diam sedari tadi. Perlakuan Robert membuat kedua alis Rena menukik tajam. Kepala keluarga Adhitama itu bersikap seolah-olah dirinya tidak punya hak untuk berpendapat.

“Tenang saja, Tuan Robert. Rena pasti setuju dengan perjodohan ini. Derryl sangat tampan, tidak mungkin Rena menolak putra anda,” ucap Hendra pada akhirnya.

Robert dan anggota keluarga Adhitama yang lain tersenyum senang mendengar jawaban dari Hendra. Rena benar-benar muak dengan sifat Robert yang tidak jauh beda dengan papanya.

“Aku sudah punya kekasih,” ucap Rena tiba-tiba.

Semua orang menatap Rena terkejut dan penuh tanda tanya.

“Apa kamu bilang, Rena?” tanya Hendra tidak mempercayai pendengarannya.

“Kubilang, aku sudah punya kekasih,” tegas Rena dengan penuh penekanan.

Rena menatap tajam sang papa yang juga balik menatap tajam dirinya. Tatapan Hendra segera beralih kepada Robert yang tengah memasang wajah datar.

“Eh, Tuan Robert, Rena masih remaja labil yang tidak paham dengan ucapannya sendiri. Anda tenang saja, lama kelamaan, Rena akan menerima perjodohannya dengan Derryl,” ucap Hendra kepada Robert yang tidak suka dengan pengakuan Rena tadi.

Rena sudah hendak membuka mulut untuk memprotes perkataan sang papa, tapi Leo segera menggenggam telapak tangan gadis itu sambil memberikan isyarat agar Rena diam. Leo tidak ingin suasana menjadi semakin panas. Bukan tidak mungkin jika papanya akan memarahi atau bahkan memukul Rena lagi nanti.

Menuruti isyarat sang kakak, Rena hanya menghela nafas kasar. Gadis itu memilih untuk diam dan tidak melawan lagi. Bukannya ia menerima perjodohan dengan Derryl, tapi ia sadar bahwa melawan dengan ucapan bukanlah tindakan yang tepat.

...----------------...

Pagi ini, sarapan keluarga Airlangga diliputi suasana canggung. Aura permusuhan antara papa dan putri bungsu itu membuat yang lain tidak berani memulai percakapan. Ngomong-ngomong, setelah makan malam dua keluarga selesai kemarin malam, Rena langsung bergegas pergi ke kamarnya dan mengunci pintu dari dalam. Gadis itu agak takut terkena pukulan sang papa lagi.

Bahkan ketika turun dari lantai dua pagi ini, Rena sedikit was-was jika Hendra tiba-tiba mengamuk. Tapi untung saja, papanya itu hanya diam mengabaikannya. Diabaikan oleh sang papa lebih baik daripada disakiti secara fisik, kan.

“Sudah papa bilang kan, jangan berhubungan dengan Nathan. Kenapa tidak mendengarkan papa?” suara dingin Hendra mulai terdengar di tengah acara sarapan.

Rena hanya diam, ia masih enggan untuk membalas perkataan menyebalkan sang papa.

“Rena! Kamu dengar ucapan papa atau tidak?!” bentak Hendra.

“Tck! Bagaimana aku bisa tidak dengar, kalau suara papa sangat keras?” balas Rena dengan nada malas.

“Rena, jaga ucapanmu,” desis Yohana memperingatkan putri bungsunya.

Hendra menarik nafas panjang berusaha meredam emosi yang kian memuncak.

“Ikuti saja semua keputusan papa. Ini semua juga demi kebaikanmu. Hidupmu akan sangat terjamin kalau kamu menikah dengan Derryl,” ucap Hendra.

Alis Rena terangkat sebelah, “kenapa aku harus bergantung kepada keluarga orang lain kalau keluargaku sendiri saja sudah bisa menjamin hidupku? Memangnya rumah sakit papa sudah mulai bangkrut?”

Hendra dan Rena tidak peduli kalau ada anggota dari keluarga yang sedang mereka bicarakan di meja makan ini. Sejak tadi, Kevin hanya diam saja mendengar perdebatan papa mertua dan adik iparnya itu.

“Kamu masih sangat naif, Rena. Kamu tidak tahu apa-apa tentang dunia konglomerat. Kekayaan saja tidak cukup, kamu harus punya koneksi dan kekuasaan untuk sampai ke puncak,” kata Hendra seolah sedang memberi nasihat berharga untuk sang papa.

Rena tertawa remeh, lalu bergumam pelan, “cih, menjijikkan.”

“Apa kamu bilang?” tanya Hendra yang tidak terlalu mendengar gumaman Rena.

Sedangkan gadis itu hanya mengedikkan kedua bahunya tidak peduli.

“Aku pergi dulu,” pamit Flo yang sudah tidak tahan.

Flo dan suaminya segera pergi menuju rumah sakit untuk bekerja. Satu per satu dokter di rumah itu pun pergi bekerja, meninggalkan Rena di rumah yang memang sedang tidak ada kegiatan. Setidaknya itu yang mereka ketahui.

Setelah memastikan semua anggota keluarganya pergi, ia pun segera naik ke kamarnya untuk menjalankan rencana. Apalagi kalau bukan pindah ke apartemen barunya secara diam-diam. Barang-barangnya cukup banyak, ada 2 koper besar dan beberapa kardus yang ukurannya juga besar.

“Tapi bagaimana aku membawa barang-barang ini keluar tanpa ketahuan? Para pekerja di rumah ini pasti akan mencegahku,” gumam Rena.

Gadis itu mondar-mandir di kamarnya sambil berpikir keras. Setelah menemukan ide yang cemerlang, ia segera berlari keluar rumah menuju pos security. Hanya ada sopir pribadinya dan 4 orang security yang berjaga.

“Paman Rudi!” panggil Rena.

Sopir pribadi yang mendengar panggilan itu segera berlari mendekat, “ada apa, Nona?”

“Paman, bisakah paman mengambilkan kalung yang aku pesan di department store?” tanya Rena yang tentu saja berbohong.

Tanpa banyak berpikir, Rudi pun hendak pergi menjalankan tugasnya. Tapi Rena segera menahan sopir pribadinya itu.

“Eh, paman, tunggu dulu,” cegah Rena, “itu kalung yang sangat langka dan mahal. Aku tidak mau terjadi apa-apa dengan kalungku. Jadi, tolong paman ajak para security juga, ya.”

“Saya bisa sendiri, Nona. Saya ini pandai bela diri. Nona Rena tenang saja, tidak akan terjadi apa-apa pada kalung nona,” balas Rudi dengan tenang.

Astaga, Rena lupa kalau Rudi juga sangat pandai bela diri.

“T-tetap saja. Paman harus pergi dengan security. Aku benar-benar tidak mau terjadi apa-apa pada kalungku,” seru Rena bersikeras, “ini adalah perintah dariku!”

Bagaimanapun juga, Rena tetaplah seorang majikan di sini. Dan Rudi sebaiknya tidak melawan perintah majikan mudanya.

“Baiklah, Nona. Saya akan membawa seorang security,” ucap Rudi.

“Jangan hanya satu!” seru Rena, “ajak semuanya saja.”

Rudi mengernyitkan dahi bingung, “tidak mungkin saya membawa semua security, Nona. Harus ada yang tinggal untuk menjaga rumah.”

‘Benar juga. Tidak masuk akal kalau mereka semua meninggalkan rumah ini tanpa pengawasan,’ batin Rena.

“Ya sudah, tinggalkan satu orang untuk berjaga di rumah,” perintah Rena.

Rudi hendak menawar lagi, tapi nona muda itu segera menyela.

“Ini perintahku, Paman. Bawa tiga security untuk melindungi kalung langkaku. Satu security saja sudah cukup untuk menjaga rumah ini,” tegas Rena.

Walaupun masih merasa sedikit janggal, tapi Rudi tetap menuruti permintaan majikan mudanya. Sopir itu segera mengajak tiga security untuk mengambil kalung yang dimaksud di department store.

Setelah mobil yang dikendarai Rudi meninggalkan pekarangan rumah, Rena segera berlari menghampiri satu security yang tersisa.

“Paman,” panggil Rena.

“Iya, Nona?” ucap security itu dengan sopan.

“Kak Leo bilang dia menyimpan bola basket di gudang belakang. Aku ingin bermain basket, bisakah paman mengambilkannya?” pinta Rena.

Pria berseragam security itu mengangguk dan segera pergi bersama Rena menuju gudang belakang mengendarai mobil golf yang memang digunakan untuk berkeliling dari halaman depan ke halaman belakang. Jangan lupa kalau pekarangan rumah Airlangga sangatlah luas.

Sesampainya di gudang belakang, security itu membuka gembok gudang belakang menggunakan kunci yang ia bawa. Sayangnya, security itu tidak mencabut kunci yang tadi ia gunakan untuk membuka pintu. Maka dari itu, sesaat setelah si security memasuki gudang, Rena langsung mengunci pintu dari luar.

”Aku benar-benar minta maaf, Paman,” gumam Rena sambil meninggalkan gudang.

...----------------...

Hai Readersss, author balik lagi nihhh

Enjoy reading yazz

1
Ade Olif
knp bab nya ga bisa dibuka
iis juarsa
ditunggu up nya author 😊
siti nurkhasanah
lanjutkan Thor keren ceritanya
Nitnot
dapet banget, othor sayang... lanjut yyyy
Nitnot
Luar biasa
Aliyah Rengat
mana lanjut an nya Thor
Ayu Dani
itulah realitanya hidup memang bgtu rena
Ayu Dani
lagian aneh banget si rena asli masa anak orang kaya males segala-galanya cuma main games aja kalo gue sih perawatan biar cantik gak gendut ya Thor wkwkwkwk/Grin//Grin//Grin/
Aliyah Rengat
Thor mana lanjut an nya
Nuryuniati Haryono
setuju banget.. biar p Hendra tambah geram... 😁😁
mentari
huft.. seandainya Nathan itu sebenarnya crazy rich yang cossplay jd artis. kira2 hendra gimana ya reaksinya.
Iis Kurniasih
Author ko Rena yg asli yg ada ditubuh Alisa tidak diceritakan..... bagaimana kehidupannya.... hrsnya diselipkan jg ceritanya Author..... 💕
Caca Lavender: di chapter belakangan ya kak...
total 1 replies
Iis Kurniasih
/Rose//Heart/
alina@
menarik. berharap Nathan nya ada indentitas tersembunyi yang membuat kalah telak 2 keluarga.
Ayu Dani
ngeselin banget apa gunanya coba ternyata sama lemahnya ngeselin dech
Ayu Dani
dasar rena bego pantesan nsif orang otaknya isinya main games Mulu
buat Alisa semangat nikmati hidup jgan kya yg ono nya
Ayu Dani
naif sekali hidup rena pdhl kehidupan asli banyak yg mendambakan hidup bergelimang harta lah ini cm d suruh belajar sekolah sm merubah penampilan mlah .....haddew
Yogi Hasbulah
jangan bilang ini tanda 2 mau balik ketubuh masing-masing
Caca Lavender: tunggu chapter selanjutnya ya kak...
total 1 replies
Weldien Juntak Sasada Part II
terbalik itu thorr.. Alisa untuk jiwa Rena yg di tubuh Alisa dan Rena untuk jiwa Alisa yg di tubuh Rena..
Caca Lavender: gitu deh kak pokoknya, author jg jd bingung huhu... yg penting ngerti lah ya maksudnya
total 1 replies
Siesca Anwar
bagus 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!