Proses revisi. Harap maklum
Sebuah kisah yang menceritakan keponakan angkat dan om angkatnya. Semua berjalan normal pada awalnya. Namun, karna kecelakaan yang menewaskan keluarganya membuat Om angkat sangat membenci keponakan angkatnya. Tapi, tak di sangka benih-benih cinta tumbuh di hati mereka.
Kebahagian itu tidak bertahan lama. Karna suatu hari kesalah pahaman mendera hubungan mereka.
Penasaran kam? Yuks baca.
Plak, satu tamparan melayang di pipi mulus Bella hingga dia tersungkur. Bella yang bingung apa kesalahannya hanya bisa beringsut mundur.
"Ma-mas, anak kita!" Bella terisak, saat merasakan ada darah mengalir diantara kedua pahanya.
Aska menjambak rambut Bella dengan kasar, "Kau, masih berani menyebut itu anaku!" teriak Aska. Lalu dia melepaskan jambakannya dengan kasar.
Bella berjalan terseok-seok, dia takut suaminya kembali menyiksanya.
6 Tahun berlalu, mereka dipertemukan kembali dan setelah mereka bertemu kembali, Aska baru mengetahui bahwa selama ini dia telah salah paham terhadap istrinya.
Semua cara telah dia lakukan untuk mendapatkan maaf dari Bella. Namun, Bella yang sekarang bukan Bella yang dulu. Sehingga Aska harus berjuang untuk mendapatkan maaf dari Bella.
Diawal banyak bawang
Di tengah-tengah kebucinan bertebaran
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
eps34
Bella mengerjapkan matanya, aroma obat menyeruak ke dalam hidungnya. Ketika mata nya benar-benar terbuka, Bella menyadari bahwa Bella bukan diapartemen melainkan dirumah sakit.
Melihat ke arah samping ternyata tangannya sedang diinfus dan seseorang sedang memegang tangan Bella sambil tertunduk menandakan orang itu sedang tertidur.
Hah. Kenapa aku bisa di rumah sakit, bella
Penasaran siapa lelaki yang sedang memegang tangannya, Bella mengelus rambut pria itu dengan tangan sebelahnya,
dan pria itu terbangun.
"Om aska," ucap Bella dalam hati.
Bella sangat terkejut karna ternyata Aska lah yang membawa Bella ke rumah sakit.
"Ga. Om aska ga boleh tau tentang aku yang donirin ginjal buat dia" lirih Bella dalam hatinya.
Aska tersenyum lega. "Akhirnya kamu sadar sayang."
Aska tanpa berhenti menciumi semua wajah Bella.
"Om. Cukup!" teriak Bella yang merasa risi karna Aska terua menciumnya.
"Maafin om sayang."
"Om, kenapa Bella bisa di rumah sakit? tadi sore Bella kan di apartemen?" tanya Bella.
Flashback
Saat Aska tertidur, Aska terbangun karna mendapat telepon dari Bella. namun saat Aska hendak mengangkat telepon itu sudah terputus dengan sendirinya.
Dan Aska mencoba menghungi Bella kembali, namun tidak diangkat oleh Bella.
Beberapa kali Aska menelpon Bella hingga akhirnya telepon Aska diangkat, tapi bukan Bella yang mengangkat melainkan pembantu rumah tangganya.
Pembantu itu mengatakan pada Aska bahwa Bella tergeletak pingsan dilantai. Tanpa pikir panjang Aska langsung menyambar kunci mobilnya dan pergi ke apartemen Bella.
Setelah sampai di apartemen Bella, Aska pun langsung membopong Bella untuk ke rumah sakit.
Melihat Bella terbaring di brangkar rumah sakit, rasa bersalah pun timbul lagi di hati Aska. Meskipun Aska berkata akan menebus kesalahannya dulu, tapi tetap masa lalu itu membuat gadisnya merasakan penderitaan.
Sudah hampir 3 jam Bella tidak sadarkan diri dan Aska terus menggenggam tangan Bella. sampai dirinya tertidur.
Flashback off
"Kamu pingsan sayang. Om nelpon kamu tapi pembantu yang angkat teleponnya."
"Om ini di rumah sakit mana?" tanya Bella.
"Rumah sakit Pelita sayang."
Bella bernapa lega setidaknya tempatnya dirawat, bukan tempat dokter Angga praktek.
"Om, Bella lapar," ucap Bella dengan malu-malu.
"Baiklah, om akan Meminta perawat, untuk membawa makanan."
Selang beberapa menit perawat pun datang Membawa makanan.
"Om biar bella makan sendiri," ucap Bella yang melihat Aska sedang mengaduk bubur dimangkoknya.
"Gak sayang. Biar om yang suapin."
"Om, bisa gak sih ga panggil Bella sayang risih tau dengernya."
"Baiklah istriku," ucap Aska dengan tergelak.
"Om ih, Seriusan!" balas Bella yang tak suka jawaban Aska.
"Ia om juga serius sayang."
"Ga enak kalau didenger orang, orang-orang luar kan taunya kita punya hubungan darah."
"Kan om udah bilang sayang, lupain status kita sebagai Keluarga."
"Oh ia, Bella lupa dari lima tahun lalu om juga udh ga anggep Bella bagian dari keluarga om ya," ucap Bella. Ntah kenapa Bella merasa sesak ketika mengingat perlakuan buruk Aska.
Mendengar Bella mengungkit perlakuan Aska 5tahun lalu, napas Aska serasa tercekat. Aska pun menaruh nampan makanannya diatas nakas dan memegang tangan Bella. "Sayang om sadar kesalahan om ga gampang buat dimaafin. Tapi bisa kan kita ga terus melihat ke belakang."
Aska sekuat tenaga menahan air matanya agar tidak jatuh.
Tiba-tiba kecanggungan melanda mereka berdua. Akhirnya Bella mulai berbicara.
"Om, kalau om ga mau suapin Bella. Biar bella makan sendiri."
Aska kembali tersenyum dan memulai menyuapi Bela.
Sesudah Aska menyuapi Bella, Aska menyuruh Bella istirahat.
"Sayang kamu istirahat sekarang ya, om akan tidur sofa."
"Om. jangan tidur sofa."
Aska mengernyit heran "terus om tidur dimana?"
"Om bisa tidur disebelah Bella. Ranjang ini masih cukup buat Kita berdua," ucap Bella dengan tersipu malu.
Aska tersenyum mendengar permintaan gadisnya.
Setelah berbincang-bincang santai,Blla tertidur, tapi Aska masih membuka matanya.
Dengan penuh cinta Aska memeluk dan meng elus-elus rambut Bella.
Saat sedang asik meng elus-elus rambut gadisnya, tiba-tiba hape Aska berdering,
dengan pelan Aska turun dari ranjang dan keluar dari ruangan Bella untuk berbicara dengan penelponnya.
Kesalahan Aska Adalah ketika keluar Aska tidak menutup pintunya dengan benar, dan ketika Aska turun dari ranjang. Bella pun terbangun dan mendengar semua ucapan Aska.
Hati Bella bagai tercabik-cabik mendengar ucapan Aska.