NovelToon NovelToon
Alice Celestia Dalian

Alice Celestia Dalian

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Beda Usia / Cinta Beda Dunia / Teen School/College / Identitas Tersembunyi / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:275
Nilai: 5
Nama Author: Umi Nurhuda

"Jatuhkan mobilnya ke jurang sekarang juga!" Dalian mendorong pundak Ayah.

Jalanan licin membuat mobil tergelincir.

"Kyaaa!!!"

Semua orang menjerit saat mobil melaju liar menuju tepi jurang hingga ke dalam.

"Jedderr!! Jedderr!!" Petir menyambar.

Seakan meramalkan malapetaka yang akan datang.
Dan dalam kekacauan itu, terdengar suara di tengah hujan dan petir, suara yang hanya Dalian yang bisa dengar.

"Selamat datang, gadis berambut hitam."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Nurhuda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kalian terlalu jauh.

Makhluk itu menangkap lengan Dalian, menariknya dengan kekuatan mematikan. Dalian menjerit histeris, "KYAAAA!!"

Kaya kembali melompat, melesatkan cakarannya ke makhluk itu. "Sruaat!!"

Darah gelap makhluk itu menyembur, tapi itu tak berhenti. Dengan satu gerakan kasar, makhluk itu memukul Kaya hingga terseret beberapa meter.

"Chii chi chi chiii"

Para peri juga terus berusaha untuk menyembunyikan sang bulan. Mereka berkumpul menjadi satu membentuk awan yang semakin besar. Untuk beberapa saat bulan pun berhasil tertutupi.

"Dalian, tunjukkan kekuatanmu!" pinta Kaya.

"Kekuatan apa? Gue hanya manusia biasa"

"Rrrww... Rrrww..."

Namun, makhluk-makhluk itu tak memberi waktu untuk berfikir. Jumlah mereka semakin bertambah.

Makhluk-makhluk itu mendekat lagi, menyeret tubuh mereka di tanah yang bergetar di bawah langkah kaki mereka. Bau busuk kematian terasa semakin pekat.

"Kakak!!" Teriak Kio di dalam pelukan Dalian.

Semakin banyak makhluk yang mendekat. Lima, sepuluh, dua belas bahkan bisa lebih banyak lagi. Datang dari segala arah, penuh nafsu.

"HHWWAAA!!" Kaya mengeluarkan aumannya lagi. Memperkuat pertahanan, untuk memukul mundur mereka semua.

Kaya terus melompat ke kanan dan kiri, menggigit, mencakar, tetapi jumlah makhluk itu terlalu banyak. Setiap serangan terasa sia-sia, "Cih! Mereka tak habis-habis."

Kemudian, dari kegelapan muncul sesosok makhluk yang lebih besar dari yang lain. Makhluk raksasa dengan tubuh berbulu lebat, taring mencuat dan mata penuh kebencian. Seperti genderuwo, tapi lebih mengerikan.

"Gawat!" Kaya berdesis, "Aku tidak akan mampu melawannya" keluh Kaya di dalam hati.

Ukuran genderuwo itu tiga kali lipat lebih besar dari ukuran Kaya yang membesar. Setiap langkahnya mengguncang bumi, mendekat dengan niat membunuh.

Tanah bergetar hebat di bawah kakinya. Bau busuk menguat, semakin mendekat. Membuat Dalian tersengal karena sesak.

"Apa yang bisa kita lakukan, Kaya?!" Mata Dalian bergetar hebat karena takut.

"Tidak ada, Dalian. Kita akan habis di sini"

"Ha-habis, katamu? Ti-tidak..."

Kaya terus melompat dan memberikan beberapa gigitan di lengan, bahu dan kaki genderuwo tapi tidak berhasil.

Malah, dengan sekali libas Kaya pun jatuh terseret cukup jauh. Dia pun kembali kecil. Menjadi kucing kecil semula.

"Kakaak.."

"Tenanglah Kio. Tenanglah. Aku, aku tidak akan takut. Aku tidak akan takut!!"

"Aku, aku bisa melindungi keluargaku. AKU TIDAK AKAN TAKUT!!" Seketika cahaya muncul di sekujur tubuh Dalian. Rambut poni yang tertata rapi di depan dahi itu mulai membelai-belai dan terbuka.

Sesuatu muncul di dahi Dalian. Sebuah mata yang bercahaya. Mata ketiga.

"Kau tidak akan bisa membunuhku" ucap Dalian dengan suara yang berubah.

Genderuwo itu menyerang, mencoba menghantam Dalian dengan kepalan tangannya yang besar, tapi cahaya dari tubuh Dalian membentuk perisai yang tak bisa ditembus.

Pulukan itu tidak kuasa menembus perlindungan cahaya dari tubuh Dalian. Saat genderuwo memaksakan lagi, dia langsung terpental dan jatuh. Jatuh menghantam tanah dengan dentuman keras.

"Bruuukk!!"

"Ggrrrwww.." Makhluk lain mulai ikut melawan, menyerang secara bersamaan. Namun, Dalian hanya berdiri tegak, mata di dahinya berkilauan, rambutnya meruncing dan menembus tubuh makhluk-makhluk itu.

"Kalian tidak akan BISA!" Teriak Dalian. Rambut hitamnya langsung menusuk satu per satu makhluk tersebut.

Setiap kali rambutnya bergerak, makhluk-makhluk itu runtuh, terhuyung lalu hancur menjadi abu.

Dalian berjalan ke arah Genderuwo. Dengan mata di dahinya, dia bisa melihat titik lemah si genderuwo.

"Da- Dalian.." Seru Kaya tidak berdaya.

"Kau bukanlah makhluk sempurna seperti manusia. Kau bukanlah manusia! Jadi, janganlah kau menginginkan kesempurnaan itu. Hancurlah wahai makhluk h*na!!"

Seketika rambut Dalian meruncing menjadi satu dan "Slup!" langsung menembus tubuh si genderuwo dengan cepat.

Belum sampai disitu, ujung runcing yang menancap itu berubah menjadi sekumpulan jarum yang semakin menambah kesakitan. Menusuknya dari dalam dan menghancurkan tubuhnya dari dalam.

"Hancurlah!!" Desis Dalian.

"Ggrrrwww.." Genderuwo itu jatuh tak berdaya. Dan dalam beberapa saat, tubuhnya meleleh menjadi abu.

Bulan yang memancarkan cahayanya perlahan meredup, seolah kekuatannya telah habis. Kegelapan yang tadi begitu pekat mulai memudar, menyisakan ketenangan yang aneh.

Satu per satu, makhluk itu kembali merangkak ke dalam tanah, menyembunyikan diri dari dunia nyata. Genderuwo sirna dan keadaan kembali tenang.

Dalian, yang seluruh tubuhnya bercahaya, perlahan kembali normal. Mata ketiganya menghilang, tertutup oleh poni yang menutupi dahinya.

Namun, tubuhnya tak sanggup lagi menahan kekuatan itu. Tubuhnya terhuyung, dia jatuh pingsan.

"Bruk"

Kio memeluk erat kakaknya, tubuh kecilnya gemetar hebat di bawah dinginnya malam yang kembali sunyi. "Kakak, bangun... tolong..." suara Kio bergetar, napasnya tersengal di antara tangisnya yang tak bisa ditahan.

Matanya memandang penuh kekhawatiran pada tubuh Dalian yang tak bergerak. Ia mengguncang tubuh kakaknya dengan harapan bisa membangunkannya, tapi tak ada respon.

Cahaya dari bulan yang sebelumnya terang kini sepenuhnya hilang di balik awan tebal yang dibentuk oleh para peri.

Kaya, masih dalam wujud kucing kecilnya, merangkak mendekat. Tubuhnya penuh luka, tapi ia masih berusaha. "Kio... kita harus keluar dari sini..." suaranya lemah, nyaris tak terdengar di tengah suasana yang mencekam.

Namun, sebelum Kio bisa merespon, terdengar suara gemerisik di sekeliling mereka. Angin berhembus lebih kencang, dan tanah yang tadi diam mulai bergetar perlahan.

"Tidak..." bisik Kaya, matanya menyipit.

"Mereka kembali... tapi... tidak mungkin. Bukankah bulan sudah tertutup?"

Dari kegelapan yang tersisa, muncul sosok lain—lebih mengerikan dari genderuwo sebelumnya. Tubuhnya lebih ramping, namun aura yang terpancar dari makhluk itu jauh lebih kuat.

Matanya bersinar merah terang, dengan cakar-cakar panjang berkilauan. Makhluk ini melayang di udara, bayangan hitamnya melingkupi mereka seperti selubung kegelapan yang tak terhindarkan.

"Chii chi chi chiii!" suara para peri terdengar panik, berputar-putar di sekitar awan tebal yang mereka ciptakan.

Tapi tak lama kemudian, satu per satu cahaya dari para peri itu mulai padam, seolah tersedot ke dalam kegelapan yang dihadirkan makhluk tersebut.

Kaya berusaha bangkit, tetapi tubuhnya tak lagi mampu bergerak banyak. "Kio... lari..." Kaya berbisik, matanya penuh rasa bersalah.

"Lari... sekarang..."

"Ti-tidak... aku tak bisa tinggalkan Kakak!" Kio menjerit, menolak melepaskan Dalian dari pelukannya.

Makhluk itu melayang semakin dekat, cakar-cakarnya yang panjang melayang di udara, siap mencabut nyawa siapapun yang menghalanginya.

Dalian, masih tak sadarkan diri, tak memberikan tanda-tanda akan bangun.

Saat makhluk itu hampir mencapai mereka, tiba-tiba sebuah suara rendah dan berat memecah kesunyian.

"Kalian terlalu jauh."

POV :: Deg-degan banget bikin cerita ini. Semoga pembaca suka dan merasakan ketegangan cerita ini. Bantu ramaikan kolom komentar ya supaya penulis semangat buat lanjut up terus.

SPOILER :: bab selanjutnya penulis pun masih belum tau harus seperti apa. Aneh kan? Penulis saja sampe ikut penasaran. Bantu penulis lanjutin yuk di kolom komenter ^_^

1
Bu Kus
wah serem dan menegangkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!