NovelToon NovelToon
Divine Gear: Nexus

Divine Gear: Nexus

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sci-Fi / Time Travel / Mengubah Takdir / Epik Petualangan / Penyelamat
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aidiel Batagor

Masa depan yang bahagia telah tiada, Yuki dengan alat sihir yang diberikan oleh ayahnya kembali ke masa lalu untuk memperbaiki masa depan yang rusak.

Yuki terlempar ke tahun 2099 dimana dia dijual sebagai seorang budak dan dibeli oleh wanita dari keluarga bangsawan bernama Theresa Clorish dan diangkat menjadi penjaga keluarga Clorish.

Selain menjadi penjaga keluarga Clorish, Yuki juga harus menghentikan sesuatu yang akan menghancurkan masa depan dengan kekuatan mutan miliknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aidiel Batagor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Komplotan

Yuki berhasil kembali menyelinap ke kamarnya tanpa siapapun, Yuki langsung membaringkan badannya di kasurnya yang empuk sambil memikirkan alasan apa yang cocok agar dia bisa pergi besok. Ditengah pikirannya perlahan Yuki tertidur pulas dan tidak bisa lagi mendengar gangguan yang menggangu tidurnya.

Keesokan paginya seorang pelayan membangunkan Yuki di kamarnya, mata Yuki masih terasa berat untuk bangun namun dia tetap memaksa nya.

"Ada apa?."

"Tuan Yuki, diluar ada orang yang sedang mencari anda dan nona Theresa sedang berbicara dengannya."

Yuki langsung bangkit dari kasurnya dan berlari meninggalkan kamarnya menuju ke depan. Saat di lorong Noelle melihat Yuki yang terburu-buru membuatnya penasaran mengapa Yuki begitu terburu-buru.

Setibanya di depan mansion, Yuki melihat Aldrian dan Theresa sedang berbicara dengan serius. Yuki berjalan menghampiri mereka dan pembicaraan mereka terhenti karena kedatangan dirinya.

"Yuki, apa kau mengenal pria ini? Dia mengatakan dia adalah teman lama mu."

"Yeah bisa dibilang begitu, kami pernah menjadi gelandangan bersama."

Raut wajah Aldrian terlihat masam saat Yuki mengatakan itu, Yuki hanya bisa tertawa kecil saat melihat wajah Aldrian namun Theresa nampak curiga dengan apa yang dikatakan oleh Yuki, terlebih lagi melihat penampilan Aldrian yang kasar dan dipenuhi banyak luka.

"Kau tidak berniat melibatkan Yuki dalam bahaya kan?."

"Tentu saja tidak nona, kami hanya ingin berkumpul bersama kembali sebagai sesama....yeah... seorang gelandangan."

Theresa semakin curiga dengan gerak-gerik Aldrian, Yuki dengan cepat mengalihkan pembicaraan tentang dirinya bersama Aldrian dulu. Yuki mengatakan bahwa mereka berdua sudah seperti saudara dan karena suatu masalah mereka harus berpisah, dan inilah saat yang tepat bagi mereka untuk melepaskan rindu.

Theresa hanya menghela nafas, terlebih lagi hatinya yang tidak tegaan mendengar kisah pilu Yuki akhirnya dengan berat hati dia mengizinkan mereka berdua untuk pergi.

"Aku mengizinkanmu untuk pergi bersama Yuki tapi dengan syarat dia tidak akan terlibat masalah."

"Ya ampun nona, apa wajahku terlihat seperti seorang pembuat masalah?."

"Tentu saja, itu terlihat sangat jelas."

Yuki berusaha menenangkan mereka berdua dan Yuki berpamitan kepada Theresa dan berjanji akan kembali dalam waktu 5 hari namun Theresa menolak dan Yuki harus kembali dalam waktu 3 hari. Tentu saja itu akan sulit, apalagi mereka akan pergi meninggalkan negeri ini, tetapi Yuki menyanggupi nya dan akhirnya mereka pergi meninggalkan mansion. Theresa menghela nafas karena khawatir dengan keselamatan Yuki, tak lama kemudian Noelle menghampirinya.

"Aku lihat Yuki terburu-buru, kemana dia?."

"Dia pergi meninggalkan kita selama beberapa hari ini."

"Apa? Lalu kakak membiarkannya pergi begitu saja?."

"Iya karena aku merasa tersentuh mendengar kisah Yuki saat masih menjadi gelandangan."

"Kakak, kau benar-benar mudah untuk dikelabui."

Sementara itu Yuki dan Aldrian yang sudah cukup jauh dari mansion keluarga Clorish menghampiri sebuah mobil van yang terparkir di pinggir jalan. Aldrian membuka pintu mobil itu dan menyuruh Yuki untuk masuk, disaat Yuki ingin masuk dia melihat pria bertubuh besar sedang duduk disamping kursi supir.

"Siapa dia?."

"Mundo Alessio, dia akan membantu kita bersama 1 orang lainnya."

Yuki melihat Mundo yang nampak tidak ramah padanya menatapnya dengan tajam, Yuki hanya diam dan masuk ke dalam mobil. Aldrian menyalakan mesin mobil dan melaju dengan cepat.

"Kukira akan ada banyak orang."

"Aku juga inginnya begitu, tetapi bajingan ini semalam menipuku. Alih-alih anak angkat seorang bangsawan, ternyata bajingan ini hanyalah seorang pengawal."

Aldrian menggigit rokok di mulutnya sebagai tanda kesal karena dirinya berhasil ditipu oleh seorang bocah. Yuki hanya bisa menahan tawanya mendengar ucapan Aldrian.

"Itu berarti kita tidak jadi lewat terminal?."

"Ya, kita terpaksa harus lewat pelabuhan karena kita tidak memiliki dana."

Yuki yang mendengar hal ini menjadi panik, karena jika mereka menggunakan transportasi laut pasti akan memakan waktu lebih dari 3 hari.

"Bukankah itu akan memakan waktu lebih dari 3 hari?."

"Kau pikir ini salah siapa bocah?."

Yuki pun menjadi kesal karena dia begitu bodoh. Untuk apa seorang penculik repot-repot meminta bantuan kepada keluarga korban untuk mendapatkan bantuan untuk pergi ke luar negeri, ternyata hal itu karena mereka miskin.

Aldrian menghentikan mobilnya di sebuah gudang yang cukup besar. Aldrian turun dari mobilnya bersama dengan Mundo, Yuki pun ikut turun mengikuti mereka ke gudang yang tampak aneh ini.

Saat masuk ke dalamnya ternyata gudang ini adalah sebuah pasar gelap yang menjual berbagai macam benda canggih yang ilegal.

"Kenapa kita ada disini?."

"Seperti yang kubilang kita disini untuk menjemput 1 orang lagi."

Mereka tiba disebuah apartemen kecil yang berada di dalam gudang ini, Yuki nampak tidak percaya bahwa di dalam sebuah bangunan terdapat lagi sebuah bangunan seperti apartemen ini.

Aldrian mengetuk pintu sebuah kamar namun tidak ada jawaban, Aldrian kembali mengetuk pintu namun masih tidak ada jawaban. Akhirnya Mundo turun tangan dan menyuruh Yuki dan Aldrian untuk minggir, lalu Mundo mengepalkan tangannya dan memukul pintu kamar itu hingga hancur.

Mereka masuk ke dalam namun tidak ada seorangpun, hanya ada banyak monitor yang menampilkan berbagai macam tempat di dalamnya. Disaat mereka bertiga sedang sibuk, seorang pria dibelakang mereka berlari dan Yuki menyadari hal itu.

"Ada yang baru keluar dari ruangan ini!.

"Itu dia! Ayo kejar!."

Mereka bertiga berlari mengejar pria yang berada di dalam kamar itu. Ditengah sibuknya orang-orang transaksi benda ilegal di gudang ini, terjadi aksi kejar-kejaran antara 4 orang ini.

"Codex berhenti! Kami memerlukan bantuan mu!."

"Setelah yang terjadi 20 tahun yang lalu kau masih berani meminta bantuan padamu? Dasar bajingan!."

Pria bernama Codex itu menjatuhkan sebuah lemari seorang pedagang untuk menghambat mereka bertiga, namun itu berhasil dihindari oleh mereka dengan mudah. Tak sampai disitu, Codex terus mengacaukan dagangan orang-orang di gudang ini untuk memperlambat mereka.

Setelah kejar-kejaran yang cukup panjang, Codex terjebak di gang buntu dan dihadang oleh Yuki, Aldrian dan juga Mundo. Pria berkacamata itu hanya bisa pasrah dan tersungkur di hadapan mereka.

"Apa lagi yang kau inginkan dariku? Tidak kah cukup bagimu untuk merebut semua kebahagiaan ku?."

"Tenanglah dulu Codex, kami perlu bantuan mu."

Codex langsung melompat ke arah Aldrian dan mencengkram kerah bajunya. Lalu menghajarnya, Yuki ingin melerai mereka namun Mundo melarangnya dan menyuruhnya untuk menyaksikan apa yang akan terjadi.

"Bantuan? Setelah yang terjadi kau masih berani meminta bantuan padaku?."

"Codex, kali ini berbeda dengan waktu itu, aku benar-benar perlu bantuan mu."

"Omong kosong!."

Codex terus menghajar Aldrian hingga wajahnya penuh darah. Codex pun berhenti memukuli nya, Aldrian pun bangun dan mencoba menenangkan Codex.

"Kali ini aku bersumpah hal itu tidak akan terjadi lagi."

"Oh ya, bagaimana kau membuktikannya? Yang aku tahu kau hanyalah seorang pecundang yang egois."

Aldrian menunjukkan jari nya ke arah Yuki, Yuki bingung mengapa Aldrian menunjuk nya sebagai bukti kepada Codex tetapi hal itu justru membuat Codex semakin marah.

"Kau benar-benar sudah gila? Kau bahkan membawa seorang bocah untuk mengikuti rencana gila mu?."

"Tenang dulu Codex, bocah ini adalah kunci untuk menghindari kejadian 20 tahun yang lalu."

Codex pun terdiam dan menatap ke arah Yuki, Yuki hanya bisa tersenyum pada Codex dan membuatnya tenang. Codex berdiri dan menghampiri Yuki.

"Apa itu benar?."

"Itu tergantung seberapa besar bahaya nya."

Yuki berpura-pura mengiyakan perkataan yang diucapkan oleh Aldrian agar Codex percaya pada mereka. Meskipun Yuki tidak tahu apa yang terjadi di antara mereka di masa lalu tapi itu tidaklah penting sekarang karena kali ini tugas besar sedang menunggu mereka.

"Baiklah, kali ini aku akan membantu kalian tetapi aku akan mengawasi mu Aldrian, tidak maksudku Deathskull."

1
MirotaEN
Noelle cantik bangetzzzz
MirotaEN
lah gitu doang?😡
MirotaEN
woi author, nana karakter itu harus huruf besar woi
MirotaEN
NOELLE AH AH AH🥰🥰🥰🥰🥰
MirotaEN
TSUNDERE JANCOQ LANGSUNG NYATAIN AJA WOYYY
Aidiel Batagor: Perlu proses ygy
total 1 replies
MirotaEN
APASIH AUTHORNYA (AK JG MW😡😡😭😭😭😭)
MirotaEN
NOELLE MODUS ANYING MODUS
Aidiel Batagor: Hahahaha
total 1 replies
Adrian Koto
sampai bertemu dengan Dewi Aqua 😆
Adrian Koto
asem Masi becanda dh mau ajal
Aidiel Batagor: Kelakuan emang
total 1 replies
Adrian Koto
wih quotes nya powerful
Aidiel Batagor
Keren
MirotaEN
ah ah ah
MirotaEN
Kejam banget Yuki😭
MirotaEN
mimin sayangg mc nya umur berapa ya kalau boleh tau?
Aidiel Batagor: 18 tahun kalau gak salah
total 1 replies
MirotaEN
Pergi kau Tua
Ritsu-4
Gemes banget sih!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!