NovelToon NovelToon
Transmigrasi Chantika

Transmigrasi Chantika

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / CEO / Beda Usia / Kebangkitan pecundang / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:183.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: Chryssa_Dike

Chantika Anastasya gadis berusia 17 tahun yang meninggal karena rem mobilnya blong yang menyebabkan ia menabrak truk yang ada di depannya.

Bukannya mencari pertolongan, ia malah tersenyum senang karena ia pikir setelah ini ia akan pergi ke surga dan melepaskan semua beban yang sudah ia pikul selama ini.

"Syurgaa.....I'm coming"

Tapi bukannya ke surga, chantika malah terjebak di tubuh gadis culun yang ternyata memiliki masalah hidup yang cukup berat dan rumit.

Lalu apakah Chantika kuat menjalani kehidupan barunya dengan semua masalah yang ada?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chryssa_Dike, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Marka yang melihat senyum itu pun sedikit bergidik ngeri. Pasalnya sang istri tersenyum dengan sangat menakutkan seperti telah mendapatkan mangsa yang pas untuk dibunuh.

'Waduh, istri gue kesambet apa nih. Kenapa jadi nakutin gini' batin marka.

"Ehh, tapi benerkan yang lo ucapin barusan?" tanya Chaca memastikan.

"Yang mana?"

"Yang bapak gue pemilik sekolah. Itu bener atau nggak?"

"Ya bener dong, lagian kenapa saya harus bohong. Nggak ada untungnya juga untuk saya" ucap Marka sambil terus fokus pada jalanan.

"Ahhh, terimakasih suami tampanku, karena lo gue jadi tau sebuah kebenaran yang mungkin gak akan gue tau sampai gue lulus kalau lo nggak ngomong barusan. Btw makasih ya! jadi makin cinta deh" ucap Chaca sambil mencium kilat pipi sang suami

Marka yang mendapatkan perlakuan dan perkataan sang istri barusan pun langsung membeku kaget. Fokusnya pada jalanan benar-benar buyar karena sebuah ciuman yang baru saja mendarat di pipi mulusnya.

'Astaga, jantung gue kenapa?' batin Marka saat sadar dari lamunannya.

Setelah sampai didepan gerbang sekolah, benar saja Chaca sudah telat, gerbang sudah ditutup rapat. Dan banyak murid yang tengah dihukum menghormat kearah tiang bendera karena terlambat juga.

"Mark, gue jadi telat beneran kan, gimana ini?" ucap Chaca cemas.

"Ya tinggal masuk aja apa susahnya, kan tadi sudah saya praktekkan gimana cara ngomongnya biar nggak dihukum"

"Ihhh tapi nggak mau Marka, malu!" ucap Chaca mendayu.

"Ya terus mau kamu gimana? Saya anterin sampai dalam gitu?"

"Ya nggak gitu juga lah. Lo pikir gue anak TK"

'Mirip sih' gumam Marka dan masih bisa didengar oleh Chaca

"APA??" teriak Chaca.

"Hah? Enggak" ucap Marka sambil menggelengkan kepalanya cepat.

"Terus kamu maunya gimana?" tanya Marka sabar

"Nggak mau sekolah, boleh?" tanya Chaca polos.

"Terus saya harus antar kamu pulang lagi gitu?"

"Ya enggaklah, gue bakal ikut lo ke kantor aja, boleh ya?" ucapnya dengan puppy eyes

"Boleh ya? Chaca nggak akan nyusahin Marka kok, Chaca bakal main hp aja saat Marka kerja nanti. Boleh ikutkan?" tanya Chaca lagi

Marka yang melihat itupun berusaha untuk tidak luluh. Tapi melihat kelakuan gemas sang istri ia jadi tidak tahan untuk menolak permintaannya.

"Yaudah iya boleh" final Marka.

"Horeee! Makasih" ucap Chaca

Saking senangnya diperbolehkan ikut, Chaca refleks mencium sang suami. Sedangkan Marka sendiri mulai terbiasa dengan perilaku sang istri yang tiba-tiba suka menciumnya.

Sebelum menuju ke kantor Marka memilih untuk berhenti di salah satu butik, untuk membelikan sang istri baju ganti.

"Mark. mau itu" tunjuk Chaca ke toko kue yang ada disebelah toko butik yang akan dikunjungi Marka.

"Nggak boleh, kitakan mau ke butik"

"Ihhh, tapi Chaca mau itu. Boleh ya Marka" bujuk Chaca

"Nggak"

"Ayolah Marka, pleaseeee sekali aja" mohon Chaca sambil menyatukan kedua tangannya.

"Ya sudah boleh, tapi ke butik dulu, baru kesana"

"Terimakasih" ucap Chaca gembira.

'Ternyata dia bisa gemesin juga ya. Jadi pengen gigit deh' batin Marka tidak sadar.

Setelah sadar dari pikirannya tadi, Marka pun langsung menggelengkan kepala. 'nggak, nggak mungkin, mana mungkin dia gemesin. Dia saja selalu menjengkelkan jika berbicara denganku' sangkal Marka.

Chaca melihat sang suami hanya melamun didepan pintu butik tak berniat masuk, pun langsung melambaikan tangannya didepan wajah sang suami.

"Marka" ucap Chaca sambil terus melambaikan tangannya didepan wajah sang suami

Marka pun langsung sadar dari lamunannya dan langsung mengajak sang istri untuk masuk ke dalam butik sang teman.

"Wihhh, ada pasutri nih, gimana udah jadi belum ponakannya?" goda Ara

"Apasih" ucap Marka acuh.

"Ngapain nih, kok tumben ke butik gue?" tanya Ara penasaran.

"Tolong cariin baju yang cocok buat istri gue"

"Siap, ayo Cha. Kita cari baju yang kamu suka" ajak Ara pada Chaca sambil menarik tangan Chaca.

Chaca pun langsung menolehkan pandangannya pada sang suami untuk meminta izin, dan hanya ditanggapi anggukan saja oleh sang empu.

"Cepet ya, saya tunggu disini aja" ucap Marka dan dibalas anggukan oleh kedua perempuan tadi.

Setelah berkeliling selama 15 menit, akhirnya Chaca pun langsung menemukan baju yang membuatnya terpanah.

"Kak, Chaca mau baju yang itu, boleh?" tunjuk Chaca pada baju yang membuatnya tertarik tadi.

"Iya boleh, biar kakak ambilin" setelah mengucapkan itu Ara pun langsung mengambil baju yang Chaca mau.

"Ini, sekarang ganti baju ya diruang ganti sana" ucap Ara lagi sambil menyerahkan baju dan menunjukkan tempat ganti untuk Chaca.

Setelah berganti baju mereka berdua pun berjalan kearah Marka yang sedang asik memainkan handphonenya. Sesampainya didepan Marka, Ara langsung membuka pembicaraan.

"Mark, udah nih. Sana buruan pergi" usir Ara pada sang sahabat.

Ya, Ara dan Marka adalah sahabat sedari mereka SMP. Mereka saling kenal karena dulu Marka yang menolong Ara saat Ara akan terserempet mobil waktu pulang sekolah. Sebenarnya Marka tidak berniat menjadikan Ara sebagai sahabatnya, tapi karena Ara itu cerewet dan suka memaksa jadi mau tidak mau, Marka menerima ara menjadi sahabatnya.

"Biasa aja dong" ucap Marka sambil melepaskan pandangannya pada handphone.

"Duitnya udah gue transfer di rekening lo" ucap Marka sambil menggandeng Chaca.

"Cantik" ucap Marka tanpa sadar, dan membuat Ara tersenyum misterius.

Marka terdiam sebentar sambil terus memandangi wajah sang istri, yang menurutnya terlihat lebih cantik saat memakai dress itu. Setelah sadar akan ucapannya Marka pun langsung membawa sang istri untuk keluar dari butik ini, sebagai pengalihan topik tadi.

Saat sudah berada diluar butik, Chaca mulai menagih janjinya pada sang suami.

"Mark ayo cepetan, nanti keburu habis kuenya" ucap Chaca tidak sabaran.

'Ya ampun masih inget aja sama makanannya'

"Iya sebentar, sabar dong. Nggak akan habis juga kok kuenya" ucap Marka santai

"Ihhh, pokoknya ayo cepetan"

"Iya"

Setelah sampai didepan toko kue yang dimau Chaca, akhirnya mereka berdua pun langsung masuk kedalam.

"Selamat datang, selamat berbelanja"

"Ada yang bisa saya bantu, nona, tuan?" Tanya seorang pegawai saat melihat Chaca dan Marka masuk kedalam toko.

"Kami mau cari kue mbak" ucap Marka.

"Baik tuan, ingin kue seperti apa ya tuan?" Tanya sang pegawai sambil mengedipkan sebelah matanya pada Marka. Marka yang mendapati itu pun bergidik ngeri.

"Tanya sama istri saya aja mbak, soalnya istri saya yang ngidam"

"Iya kan sayang?" Lanjut Marka sambil memeluk pinggang sang istri sambil sedikit memberikan kode. Mengerti kode dari sang suami,Chaca pun langsung membalas ucapan sang suami dengan sebuah kecupan mesra.

"Iya mas, dedek bayi yang ada diperut Chaca mau makan macaron boleh kan?" tanya Chaca sambil tersenyum cerah.

"Boleh dong sayang, apasih yang enggak buat kamu sama dedek bayi" ucap Marka sambil mengelus perut sang istri.

Melihat orang yang mau ia jadikan mangsa ternyata sudah punya istri sang kasir pun sedikit dongkol. Tapi berpura-pura biasa saja.

"Ya sudah, kalau begitu biar saya bantu cari nyonya" ucap pegawai itu sedikit malas.

Setelah pegawai tersebut pergi mencarikan kue pesanan Chaca, Chaca pun langsung menyentakkan tangan sang suami yang malah nyaman memeluk pinggangnya dan menatapnya tajam. Enak saja mengambil kesempatan dalam kesempitan.

1
Land19
hadududududuuddduuuuh
Happy Family
bab² anak2 disisihkan... tidak dipercaya.. tidak disayang...selalu meleleh air mata aku... aku tau rasanya tidak dipercaya .. disindir..sedangkan tidak tahu salahnya dimana... selalu dlm keriuhan berasa sendiri...
Land19
nah loh bentar LG masuk keperangkapnya
Land19
gue suka gaya Lo cha
Land19
ngakak beuh🤣🤣🤣🤣🤣
Land19
tuh emak bapa nya ga curiga kalo anaknya ko ada perubahan fisik greget banget yah
Land19
Halah Podo wae geblege...
EMG di sekolah ga Ono cctv apa
Nur Viana
semoga saja mati itu chacah biar orgtuaya menyesal
Nur Viana
org tua ya tega bageya
Daniela Whu
lama amat matix kan transmigrasi cantika judul x tp yg di bahas chacha mulu.. keluarga x penuh kasih syang cuma kurang perhatian sj la dimana letak segala permasalahan x
Meyla
👍🏼👍🏼👍🏼
Istri Lee Haechan
Bagus👊🏼
Wdys_
fiza
apasal chantik jdi gini,bkan chantik mandiri ker?..kenapa dah masih ank2 xckup umo nih?
fiza
Lumayan
fiza
bapa marka tau tapi msih suh kawin
Retno Palupi
lanjut
Ni Ketut Patmiari
kapan transmigrasi nya nih
Ni Ketut Patmiari
ini gimana ya? katanya mau kurangi kerja dan mulai perhatian, kok jadi kejam
Me Ta
katanya sayang anak🤦🤦🤦
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!