Cinta Ke Dua

Malam masih panjang, senja pun belum juga mau merangkak keperaduan. Namun kesunyian sudah menyergap ke sela - sela dinding hati. Memeluk dingin yang tak pernah bisa kembali, pada batas waktu yang terbius cinta.

Perasaan yang telah tergores luka, sekecil apa pun itu tak akan pernah bisa pulih, untuh seperti sebelum nya. Hari yang aku lalui masih saja sama tapi rasa yang kita punya mungkin saja sudah berbeda.

Dalam sebuah hubungan penghianatan adalah musuh paling nyata dan abadi. Di mana hadir nya tak pernah bisa kita duga, kita minta, juga kita mengerti.. Pada siapa Tuhan memberi kan rasa cinta ke dua, ke tiga, dan seterus nya.

Tak ada yang bisa menolak bilamana takdir menemui cinta baru yang membuat hidup kita lebih berwarna, lebih indah, atau mungkin lebih bermakna. Namun tetap lah keyakinan yang ada selalu mendasar pada rumbai - rumbai, berujung pada ujian cinta.

Seperti yang tengah di rasa kan Dita saat ini, jangan kan untuk menoleh pada Aji, melihat mata nya saja Dita sudah tak sanggup. Bayang akan masa lalu nya tak akan bisa hilang begitu saja, apa lagi jalan yang selama ini Dita lalui tidak lah mudah.

untuk bisa bersama dengan Aji, bahkan Dita sampai setega itu menyakiti hati perempuan lain.

Malam itu di parkiran warung cak Bagyo kembali terjadi huru - hara saat Aji masih mengejar Dita yang tengah bersiap akan pergi dari sana.

" Dita, tunggu ... Jangan tinggalin aku seperti ini sayang, aku nggak bisa tanpa kamu. Kita perlu bicara sayang, jangan kaya gini lagi. Harus nya sekarang kita lagi bahagia kan, baru saja ketemu setelah sekian lama kamu menghilang dari ku. Kita obrolin masalah ini baik - baik ya sayang, kita lurus kan kesalah pahaman di antara kita ini. Aku yakin kamu masih sayang kan sama aku. " seru Aji tanpa basa - basi lagi, padahal di belakang nya sudah ada Natalia yang baru saja dia ikat dalam tali pertunangan.

Namun hari ini dia dengan mudah nya, bicara tentang perasaan terhadap perempuan lain. Entah apa yang ada dalam fikiran Aji, di sisi lain dia begitu mengagumi sosok Natalia, tapi di sisi yang lain nya dia sangat berat ke Dita.. Cinta pertama nya itu,

Deru halus sang bayu menyamar kan suara kendaraan yang terdengar riuh menelan setiap kata yang Aji ungkap kan. Bulir lembut terus memaksa menerobos keluar membasahi pipi halus natalia, kulit nya yang putih terlihat memerah ketika sedang menangis.

" Maaf mas, aku rasa antara kita tidak ada lagi yang perlu untuk di lurus kan. Lebih baik sekarang ini kita fokus untuk masa depan kita masing - masing. Aku memang masih sayang sama kamu mas, tapi kini keadaan sudah berbeda. Kamu sudah memiliki seseorang yang lebih berhak atas kamu di banding kan aku mas. Aku mohon mas Aji bisa menerima keputusan ku ini, mungkin kita memang di takdir kan untuk menjadi teman bukan pasangan hidup. " jawab Dita dengan mata yang berkaca - kaca.

" Tidak, aku nggak bisa terima itu.. Kenyataan nya kamu masih sayang sama aku kan, itu udah cukup bagi ku. Kita akan sama - sama sampai akhir Dita, kamu masih ingat kan perjanjian kita, untuk hidup berdua selama nya. Tapi ini apa, kamu malah pergi tanpa kabar berita nya. Menghilang entah kemana, jangan kan untuk sekedar berpamitan di hubungi saja kamu nggak bisa Dita. Lalu tiba - tiba malam ini kamu berduaan dengan cowon lain, yang modelan begini. Bagaimana aku bisa terima itu Dita, aku mohon kamu jangan kaya gini ya, aku janji bakal maafin atas semua kesalahan kamu beberapa waktu ini. Tapi aku minta kamu jangan pergi lagi dari aku ya. Aku sayang banget sama kamu Dita. " balas Aji mencoba meyakin kan kekasih nya itu.

Dalam hati kecil Aji sebenar nya berat harus mengambil keputusan sebesar ini. Karena setelah malam ini, pasti akan ada yang beda. Di mana Natalia pasti akan memutus kan pertunangan dengan Aji, juga orang tua Aji yang akan menyalah kan nya seumur hidup. Karena bagi orang tua Aji, bersama dengan Dita, adalah aib yang harus di hindari. Seperti itu yang ada dalam fikiran Aji saat ini, namun ...

Kenyataan nya malah di luar akal nalar dan fikiran Aji, karena jauh di hati Natalia yang memang sudah tergila - gila dengan Aji, ibarat kata seperti romeo dan juliet dua insan yang sudah tak bisa di pisah kan. Bagi Natalia hidup bersama dengan Aji adalah pilihan nya, seperti apa pun rintangan nya, akan tetap pada pendirian nya. Untuk tetap bersama dengan Aji, meski dia telah melihat juga mendengar sendiri, sebenar nya masih banyak rahasia Aji yang belum Natalia ketahui, Dita adalah salah satu nya, Natalia yang mengira Dita adalah istri dari Aji pun tidak merasa was - was, toh dari tadi Dita juga menolak untuk kembali bersama Aji. Tanpa Natalia ketahui bila istri Aji yang sebenar nya adalah musuh bebuyutan nya di pabrik.

" Lalu bagaimana dengan perempuan di belakang mu itu mas, sudah lah lebih baik kamu fokus saja dengan perempuan pilihan orang tua mu itu, jangan pernah lagi mencoba bersama ku. Maaf kan aku mas, tapi saat ini aku juga sudah punya penganti kamu, selama aku pergi dari sisih mu, aku sudah menemukan cinta lain yang lebih baik dari kamu mas. Kenalin ini adalah mas Leo, kekasih baru aku, dan satu lagi sebenar nya kami juga akan secepat nya melangsung kan pertunangan mas, jadi memang sudah seharus nya kalau kita jalani hidup dengan pasangan masing - masing, aku bukan lah Dita yang dulu lagi mas, dan aku nggak mau lagi sampai menyakiti banyak pihak. Sudah cukup selama ini kita hidup dalam keegoisan kita mas, sudah saat nya aku dan mas Aji memperbaiki nya, meski itu bukan sama aku. Maaf mas, aku menyerah.. Maaf tidak bisa menemani mu sampai akhir. " ungkap Dita, dengan terpaksa mengajui bila Leo adalah calon tunangan nya.

Pengakuan Dita barusan berhasil membuat Leo jadi salah tingkah, lain hal nya dengan Aji yang keringat dingin menahan amarah nya.

" Jadi karena cowok nggak jelas ini kamu tinggalin aku Dita, tega kamu ya.. Lebih milih orang yang baru kamu kenal di banding dengan aku, yang menemani mu. Dari kamu belum tahu apa - apa, sampai sekarang. Ini balasan kamu atas perjuangan mu selama ini hah, dasar perempuan nggak tahu di untung kamu Dita. Berani nya kamu membuang ku hanya demi cowok brengsek ini. " teriak Aji melepas kan semua amarah yang menumpuk di dada nya.

" Bukan... Apa yang terjadi sama kita hari ini. Tidak ada hubungan nya dengan Leo. Bukan aku yang tega tapi kamu mas. " balas Dita yang tak mau di salah kan atas putus nya hubungan mereka.

" Lalu karena apa, hah.. Kamu yang mutusin kenapa bisa aku yang tega. Sudah lah nggak perlu alasan panjang lebar, bila inti nya kamu ninggalin aku demi cowok nggak jelas ini. Nyesel aku pernah cinta sama perempuan gampangan seperti mu, belum juga putus sudah bersama cowok lain, dasar gatel. " sahut Aji tanpa ba, bi, bu lagi. Efek dari rasa sakit hati nya yang sudah melebihi batas.

PRAKKKKK sebuah tamparan mendarat manis di pipi halus Aji.

" Tolong jaga ucapan kamu ya mas, kenapa semua perkataan mu itu tidak kamu tunjukan sendiri ke diri kamu mas. Aku begini karena kamu yang mulai mas, jangan di kira selama ini aku menghilang itu karena bosan lalu mencari penganti mu semudah kamu bisa menyatakan perasaan kamu ke cewek lain mas. Hanya karena cewek itu lebih baik dari aku, juga orang tua kamu merestui hubungan kalian kan mas. Lalu untuk apa lagi, semua itu kamu pertanyakan. " ucap Dita sembari memengang tangan nya yang masih gemetar usai menampar Aji, yang mulai malam ini resmi menjadi mantan.

" Ha ha ha ha, begitu lah kalau sudah terpojok. Hobi nya menyalah kan orang lain, atas dasar apa kamu menuduh ku Dita, bahkan aku bisa sampai bertunangan sama Natalia itu juga karena kamu, yang menghilang tanpa kabar berita. Sedang orang tua dan saudara ku sudah berkumpul untuk bertemu dengan mu, perempuan yang menjadi pilihan ku. Tapi kenyataan nya, sejak malam itu kamu menjadi susah di hubungi, jadi jangan salah kan aku atau orang tua ku, bila pada akhir nya aku dan Natalia memiliki ikatan. " balas Aji meluap kan kekesalan nya.

" Hari itu setelah kamu berpamitan untuk makan malah bersama, dengan sahabat ibu mu. Malam itu aku juga ada di tempat, di mana kamu dan perempuan itu saling mengungkap kan perasaan kalian. Kamu juga menanggapi nya kan mas, padahal sebelum acara kamu bilang terpaksa dalam acara itu demi aku. Ha ha sekarang siapa yang lebih brengsek aku atau kamu mas. Di mana kamu saat aku nagis sampai tak bisa keluar air mata kala itu. Sejak malam itu aku terus berusaha untuk menghindar dari kamu, agar kamu bisa bahagia dengan perempuan itu mas, apa kamu fikir gampang untuk melupakan kamu. Sekarang setelah tahu alasan aku menghindar apa kamu akan tetap menyalah kan aku mas. Jangan kamu kira aku tak sakit hati mas, bahkan rasa sakit ku ini sudah tidak bisa lagi untuk di ukur. " jelas Dita yang mampu membuat Aji terdiam seketika.

Kata - kata angkuh yang tadi dia lontar kan, seakan ikut tenggelam seketika. Rasa bersalah hadir menyergap, memeluk batin dalam tangisan malam. Aji sampai tidak bisa untuk berkata - kata lagi, membayang kan bagaimana jadi Dita saat itu, seketika air mata nya pun jatuh tanpa bisa di komando.

" Maaf kan aku Dita... " ucap Aji lirih, bahkan saking lirih nya hanya angin yang bisa mendengar nya.

...****************...