Menjadi tulang punggung keluarga membuat Hanum harus berpikir kritis untuk mencari uang sedangkan dia juga kuliah demi menerus kan cita-cita nya.
Datang dari kampung dengan wajah polos membuat Hanum kesulitan mencari uang,biaya berobat yang mendesak membuat Hanum memilih menjadi sugar baby dari pengusaha kaya dan sukses.
Bagaimana kisah hidup Hanum selanjutnya yuk mampir di cerita terbaru ku Sugar Baby
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bekerja
"Cantik amat neng,mau ke mana?" goda Vani yang melihat sang sahabat sudah rapi
"Kerja lah sekarang kan aku jadi anak kantoran"
"Widih songong nya,cocok nih sama om Daniel yang sama-sama songong"
"Husf.... sembarang bicara ntar kedengaran orang nya malah repot lagi"
"Naik apa pergi nya?"
"Taksi online,hari pertama nggak boleh telat karena harus di brifing langsung sama owner nya" ucap Hanum dan di anggukki Vani pelan
"Kalau kamu betah nanti aku nyusul kerja juga deh"
"Harus Van karena om Roni dan Om Daniel hanya titipan bukan suami beneran kapan ketauan akan di ambil sama yang punya" ujar Hanum sambil terkekeh kecil
"Hati-hati di jalan,titip salam sama cogan di sana ya"pekik Vani karena sahabat nya itu sudah berjalan jauh
"Ganjen!" balas Hanum
***
Hanum berlari saat masuk kedalam pekarangan kantor,ini hari pertama nya bekerja dan akan ada pengarahan langsung dari pemilik perusahaan setelah itu baru Hanum turun ke lapangan.
Hanum dan tujuh rekan lain nya berdiri menunggu kedatangan pemilik perusahaan.
"Bos besar sedikit tegas dia tidak mau ada yang membantah ucapan nya untuk itu siapa yang tidak suka di atur bisa mengundurkan diri dan harus membayar kompensasi nya karena sebelum masa kontrak kalian selesai kalian harus mengikuti semua aturan perusahaan" jelas kepala HRD yang bernama Rio ini.
"Mengerti!!" lanjut nya
"Mengerti" sahut mereka
Ya Hanum bekerja dan di kontrak satu tahun oleh perusahaan, setelah satu tahun dia baru boleh berhenti bekerja tapi jika kinerja nya bagus dia bisa di kontrak lagi.
"Tak...tak...tak..." terdengar langkah kaki masuk keruangan dan semua nya diam mengambil posisi masing-masing.
"Pagi pak"
"Pagi pak"sapa para pegawai sedangkan sang bos hanya mengangguk kecil.
Hanum tercengang saat melihat lelaki tampan dengan rahang tegas berada di hadapan nya begitu juga Daniel dia syock melihat Hanum sebagai pegawai baru nya.
"Kenapa harus dia sih bos nya" batin Hanum sambil menunduk takut sedangkan Daniel mendekat ke Hanum dan memperhatikan pegawai baru nya ini.
"Apa ada yang salah dengan dia pak?" tanya Rio
"Ya" jawab Daniel membuat jantung Hanum berdegup kencang.
"Apa kamu tidak bisa melihat kalau dia tidak cocok menjadi sales, penampilan nya kampungan" ujar Daniel membuat Hanum tersinggung sedangkan Sonia menarik sudut bibirnya kecil,Sonia tau selera bos nya ini tinggi.
"Saya rasa dia tidak usah di terima"
"Tapi pak dia sudah tanda tangan kontrak, perusahaan juga tidak bisa membatalkan begitu saja" jawab Rio
"Saya harus memberikan dia arahan, setelah ini bawa dia ke ruangan saya" perintah Daniel
"Baik pak" jawab Rio cepat
"Untuk yang lain nya saya harap bisa bekerja sama dengan baik jika kalian tidak memenuhi standar perusahaan kalian tidak akan di kontrak ulang dan dalam bekerja kalian memiliki target pasaran,di sini bekerja tidak bisa mengandalkan kecantikan ataupun ketampanan tapi otak" ujar Daniel lagi
"Untuk yang tidak sesuai dengan peraturan boleh mengundurkan diri dan membayar sesuai kesepakatan yang ada" lanjut nya lagi
"Pesan saya hanya satu,jangan mengandalkan orang lain karena yang bekerja kalian" ujar Daniel membuat Hanum tersinggung
"Dia pikir aku tidak bisa,akan aku buktikan pak Daniel" batin Hanum
"Terimakasih atas waktu nya dan untuk kamu ke ruang saya" ucap Daniel tegas lalu segera pergi.
"Nanti apapun yang di katakan pak Daniel kamu hanya mengangguk saja ya,pak Daniel orang nya keras tidak suka di bantah dan-"
"Sombong" potong Hanum membuat Rio terkaget dengan jawaban bawahnya ini
"Jangan bicara sembarangan di sini banyak dinding bertelinga, hati-hati dalam bicara apalagi kamu anak baru" ujar Rio lagi
"Ayo saya antar kan" ajak Rio dan di ikuti Hanum
"Bapak di dalam mbak?" tanya Rio pada Sonia
"Iya,,masuk saja" jawab Sonia dan di anggukki Rio
"Kalau masih anak baru jangan belagu,pak Daniel orang nya tegas" ujar Sonia saat Rio dan Hanum hendak masuk ke dalam.
"Tok....tok..."
"Permisi pak"
"Masuk" ucap Daniel dingin membuat suasana menjadi horor,Hanum tau Daniel pasti marah karena dia bekerja tapi mau bagaimana lagi Hanum juga butuh pekerjaan.
"Kamu boleh keluar Rio, tinggal kan dia"
"Baik pak, permisi" jawab Rio pamit keluar membuat jantung Hanum mendadak ingin berhenti.
