NovelToon NovelToon
Lily: Rahasia Gadis Kampung.

Lily: Rahasia Gadis Kampung.

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:54.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nuhume

Siapakah gadis kampung bernama Lily ini, sehingga Eko Barata memberikan syarat kepada tiga puteranya? Untuk mendapatkan hak waris kekayaan Barata, salah satu dari mereka harus berhasil menikahi Lily.

"Ingat! Papa tidak akan memberikan kalian warisan jika salah satu dari kalian tidak bisa menikahi Lily, camkan itu!" kata Eko Barata tegas.

Syarat yang diberikan Eko Barata terdengar konyol bagi banyak orang. Mereka menganggap Lily tidak pantas menjadi menantu keluarga Barata. Namun, ketika satu per satu kemampuan hebat Lily terungkap, dia berhasil membungkam semua mulut yang menyepelekannya.

Siapa sebenarnya Lily, dan apa rahasia di balik kehebatannya? Temukan jawabannya dalam "Lily: Rahasia Gadis Kampung".


Selamat membaca ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

"Tidak, Kak! Aku berjanji akan tetap menjadi idola remaja selamanya, walaupun itu berat. Aku akan tetap konsisten," ucap Daren dengan nada memohon, mengedipkan mata ke arah Agam.

"Kak Lily, aku pergi dulu ya," ucap Daren cepat, lalu berbisik kepada Lily, "Kalau kakakku menindasmu, beritahu aku. Aku yang akan membalasnya dengan melaporkannya ke Papa."

Lily sedikit tertawa lalu menggelengkan kepalanya, tidak menyangka Daren yang menyebalkan juga begitu peduli dengannya. Bagas pun ikut meninggalkan Agam dan Lily. Untuk pertama kalinya, tidak ada Ocehan atau perlawanan apapun dari Bagas, dia bahkan terlihat sangat tenang.

"Tumben, dia sakit?" tanya Lily.

Agam hanya menaikkan bahunya, tanda bahwa dia pun tidak paham dengan sikap Bagas.

"Hmm, Lily, karena hanya ada kita berdua saat ini, bagaimana kalau..." kata Agam dengan nada lembut.

"Aku sibuk. Bye," ucap Lily cuek, meninggalkan Agam dengan wajah membeku, diam, dan membatu.

Agam merasa salah tingkah, tidak tahu harus berbuat apa. Dia segera meraih ponselnya dan meminta asisten kepercayaannya untuk segera membawa laporan dari kantor ke ruang kerjanya di kediaman Barata. Dia begitu malas untuk kembali ke kantor, lebih suka berada di rumah agar bisa sesekali menemui Lily atau melihatnya berjalan ke dapur untuk mengambil jus buah.

----------------

**Esok hari**

Suara cekikikan terdengar di ruang tamu. Seperti biasa, Sera bersama dengan Nyonya Helsi sedang bergurau, membicarakan banyak hal. Sera terdengar sedang membuat masker wajah yang bisa menghilangkan kerutan, membuat Helsi senang karena bisa menggunakannya.

Lily yang melangkah malas menuruni anak tangga mendengar itu, menghentikan langkahnya, berniat kembali ke kamarnya. Namun, suara Sera yang memanggilnya menghentikannya.

"Lily... Lily," teriak Sera yang berlari menaiki anak tangga.

"Kau sudah bangun?" ucap Sera manis.

Lily mendengar itu bersidekap dan memutar bola matanya malas.

"Lily..." ucap Sera sambil menarik tangan Lily dengan manja dan mengelusnya dengan kedua tangannya. "Kau mau sarapan bersama? Ayo..."

Lily menarik tangannya dengan kasar. Senyum devil Lily terlihat jelas. Dalam hati, dia kesal melihat Sera yang bisa menggunakan topeng seperti itu, begitu munafik.

Sera kembali mengulang ucapannya dengan nada manja, wajah polos, dan sedikit menunduk, menunjukkan predikat wanita lemah, tidak berdaya. Tapi, sayangnya, Lily tidak mudah tertipu. Kekesalan Lily sudah tidak bisa ditolerir lagi.

"Dasar tidak tahu malu! Suka pura-pura, wanita munafik!" ucap Lily sengit.

Mata Sera mulai berkaca-kaca, memainkan dramanya untuk meraih simpati Nyonya Helsi. Sera menjelaskan bahwa Lily telah menyakiti perasaannya, bahwa dia hanya ingin mengajak Lily sarapan bersama untuk menjalin hubungan yang lebih baik di masa depan.

"Hmm, kau sangat cocok mendapatkan piala Oscar dengan kategori wanita munafik sepanjang masa. Nona Sera, jangan pernah lagi bersikap manis di hadapanku, aku sangat membencinya, PALSU!" ujar Lily tajam.

Lily ingin meninggalkan Sera, menaiki anak tangga kembali. Namun, suara Nyonya Helsi terdengar nyaring memanggil namanya. Nyonya Helsi yang sedari tadi pura-pura cuek dengan duduk tenang memegang cangkir di tangannya, mendengar semua ucapan Lily kepada Sera.

"Lily!!! Tunggu!!" teriak Helsi, suaranya penuh kemarahan dan ketegangan.

Helsi kemudian berjalan menaiki anak tangga dengan langkah mantap. Tangannya bersilang di dada, tatapannya tajam menyorot Lily seolah-olah Lily adalah mangsa yang siap diterkam. Sera, yang melihat situasi semakin memanas, segera berpindah ke samping Helsi, berusaha menenangkannya dengan ekspresi lugu.

“Bibi, sudahlah. Aku tidak apa-apa,” ucap Sera dengan nada manis.

“Sera, jangan terlalu baik dengannya. Kau adalah wanita baik-baik, kau tidak pantas merendah atau memperlakukannya dengan sopan,” balas Helsi dengan suara lantang dan penuh kebencian.

Sera kembali memasang wajah polosnya, sedikit menunduk namun dalam hatinya dia sangat bahagia karena Helsi masih berada di pihaknya. Lily, yang merasa muak dengan situasi itu, berbalik dan ingin melangkah menaiki anak tangga kembali. Namun, tangan Helsi dengan cepat meraih pergelangan tangannya.

“Sekali lagi aku memperingatkanmu untuk menjauhi Agam. Kau tidak cocok dengannya! Gadis kampung seperti kamu tidak akan pernah bisa berada di puncak, apalagi menjadi nyonya Barata!" tegas Helsi dengan nada meremehkan.

Lily merasakan kelelahan luar biasa mendengar kalimat itu lagi. Ia heran bagaimana wanita tua itu tidak pernah lelah mengulang naskah drama yang sama berulang kali, dan tetap tertipu oleh kepalsuan Sera.

“Kenapa diam?!” teriak Helsi dengan penuh amarah.

“Bibi tidak lelah?” timpal Lily santai namun tajam.

Helsi menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya dengan kasar, mencoba mengendalikan amarahnya. Ia kemudian mengubah nada suaranya menjadi sedikit lebih rendah, meski tetap penuh otoritas. “Lily, kau bisa memilih salah satu anakku, tapi bukan Agam. Pilih Bagas atau Daren, mereka berdua juga masuk dalam kandidat perjanjian keluarga kita. Atau, bagaimana kalau aku mengenalkanmu dengan anak konglomerat lain? Aku jamin itu tidak akan merugikanmu,” jelas Helsi sinis.

Lily menatap Helsi dengan tatapan dingin. “Bibi, aku bisa saja menerima tawaran itu. Tapi bagaimana dengan Agam? Dia juga punya keputusan sendiri. Ada baiknya Bibi bicara dengan Agam dan minta dia mengubah keputusannya. Kalau Agam sendiri yang mengatakan tidak ingin bersamaku, aku bisa menerimanya,” jawab Lily tegas.

Helsi sangat geram mendengar itu. “Apa? Kau menganggap remeh anakku? Dasar wanita sialan!” ucap Helsi, naik pitam kembali. Dia ingin menampar Lily, tetapi Lily dengan cepat menghindar. Karena amarah yang begitu besar, tubuh Helsi kehilangan keseimbangan, hampir terjatuh, untung Lily memegang salah satu tangannya.

“Bibi, hati-hati,” ujar Lily.

Tiba-tiba, Sera yang melihat itu dengan cepat memegang tangan Helsi, berkata dengan nada yang membuat Helsi bingung. “Bibi percaya padaku, kan? Aku benar-benar ingin menikah dengan Agam, apakah Bibi akan membantuku?” tanya Sera dengan nada memelas.

Helsi belum sempat menjawab, tubuhnya masih belum seimbang penuh. Tapi dugaan Helsi salah, tangan Sera malah mendorongnya dengan kekuatan penuh hingga Helsi terjatuh melewati beberapa anak tangga.

**AAAAAAAAAAA**

Teriakan Helsi menggema dalam kediaman Barata. Lily membeku, kejahatan Sera terlihat jelas di depan matanya. Lily terdiam, mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi, sementara Sera berlari menuruni anak tangga dengan sesegukan dan teriakan meminta tolong.

“Tolong… tolong…” teriak Sera.

“Lily… kau jahat! Kenapa kau mendorong Bibi? Kenapa kau jahat kepada Bibi?” teriak Sera dengan tangisan yang dibuat-buat.

Lily masih terdiam, menuruni anak tangga dengan berlari, melihat keadaan Helsi. Dia ingin mendekat, tapi Sera mendorongnya menjauh. “Jangan dekati Bibi! Sudah puas kau membuatnya seperti ini?!” teriak Sera.

1
Marlyne Lia Lyne
agam tidak kelihatan lebih hebat dr lila dan jg tidak kelihatan keren ada bodyguard tp gk bisa bergerak keren ya. lila jg siapa sebe tnya klw lihat fredy panggil dia kk siapa sebenrnya apa dia ketua mafia tp gk jg kkw lihat sifatnya dan ti dalam nya jg kurang keren.. gampang emosi dan gampang ngambil sikap seperti gk di pikirkan dl , kebanyakan yg bergerak fredy to jg gk banyak menyelesaikan klw ada masalah.. kelamaan
Marlyne Lia Lyne
yg aneh agam... sdh tau sera tidak sebaik itu, kok gk ada curiganya ya. klw kecelakaan ibu nya isasj per yayan sera...
Marlyne Lia Lyne
lucu jg sih dr awal sera kan selalu buat masalah kok agam sm lili gk ksh hukuman. lily jg aneh waktu penculikan kan sera dalang nya kenapa gk ksh pelajaran uat dia kapok, ini msh isa sera bebas di rmh agam.. agam jg cemen
Susanti Susanti
Luar biasa
Gus
semangat thor💪💪💪💪
Nuhume: Thank you kakkk, smngat kembali
total 1 replies
Yuyun Arianti
bgus ceritanya
Yuyun Arianti
aku suka tipe cwek berani❤❤❤👍👍👍👍
Yuyun Arianti
penasaran
Muh Hasim
keren
Nuhume: Thank youu hahahha
total 1 replies
Dina Chamut
Kecewa
Nuhume: Makasih kak, moga karya selanjutnya makin baik ya🙏🌻
total 1 replies
Dina Chamut
Buruk
Abigail😘
Songong banget
ayularasati91
Di tunggu season 2 nya kak🥰 semangaatt
Nuhume: Season dua sudah rilis ya kak
Nuhume: Baik, terimah kasih❤️❤️❤️
total 2 replies
ayularasati91
jahat bgt si ulet keket
Rizky Sandy
Lily doyan minum ya Thor,,,,
Sary Vya: cerita nya bagus
total 1 replies
ayularasati91
wah ada lagi cewek yg gamon sama Agam
Abigail😘
sera ini emang nyebelin sumpah
Sunaryati
Wah langsung bangkrut, Perusahaan NK do bawah pimpinan CE0 Bagas
Abigail😘
hahaha spontan banget
Abigail😘
mulai cemburu kann
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!