PROLOG
Dimalam yang sunyi aku menangis seorang diri, meratapi hidup kenapa harus seperti ini. Bukannya Aku tidak bersyukur ya Allah tapi kenapa ujianmu kali ini begitu berat.
Jika memang ujianmu kali ini untuk mengangkat derajatku dimata-Mu ataupun dimata manusia lainnya aku ikhlas. Walau sakit ini seperti sembilu.
Hai, Namaku Sarena Anastasya. Aku adalah istri dari seorang pengusaha kaya yang bernama Willy Atmadja anak dari papa Atmadja mertuaku. Awalnya hidup kami begitu bahagia, kami menjalani hidup seperti pasangan lainnya. Tapi, semenjak kedatangan seorang wanita bernama Eksa semuanya perlahan berubah.
Yah, dia adalah mantan kekasih suamiku dulu. Dia kembali karena ingin merebut suamiku, Lucu sekali memang dia yang meninggalkan suamiku dengan alasan yang tidak masuk akal.
Bagaimana tidak dia meninggalkan suamiku dulu dengan alasan tidak bahagia dan ingin mencari kebahagiaan lain. Sekarang, waktu suamiku sudah bahagia denganku dia datang ingin merebut semua bahagiaku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reina Naura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
" Wah boleh tuh dicoba " Ucap Nayla menggoda
" Dikira baju pake coba-coba " Celetukku. Kamipun tertawa bersama.
" Eh aku jemput kamu sekarang aja gimana Nay? " Tanyaku padanya
" Boleh Na, Aku juga bosan di rumah. Ya sudah kalau gitu aku siap-siap dulu ya " Ucap Nayla.
" Oke deh, Aku jalan " Ucapku akhirnya
Setelah panggilan telfon terputus aku segera menjalankan mobilku. Di jalan tiba-tiba aku ingin ke kantor suamiku, sekedar melihat sedang apa dia saat ini. Akhirnya sebelum ke rumah Nayla, aku mampir dulu ke kantor Mas Willy.
Sampai di kantor aku di sambut oleh para karyawan. Aku menuju resepsionis.
" Mbak? Tuan ada di ruangan atau tidak? " Tanyaku padanya
" Ada Nyonya, Sepertinya meeting masih nanti jam 12 " Ucapnya sopan
" Oh ya sudah kalau begitu, terimakasih ya " Ucapku sambil tersenyum
" Iya Nyonya " Ucapnya sambil menunduk.
Aku berlalu menuju lift yang biasa di pakai oleh Mas Willy. Karena Lift ini hanya di pakai oleh para petinggi perusahaan.
Sampai di lantai 10, aku keluar dan ternyata ada asisten suamiku yaitu Roy.
" Roy? Apa Tuan ada di dalam? " Tanyaku padanya
" H-hah Nyonya. Emm T-tuan ada Nyonya " Ucapnya tergagap. Aku heran melihat ekspresi Roy yang begitu terkejut melihatku datang ke kantor. Biasanya tidak seperti ini pikirku. Aku hanya mengangguk dan segera menuju pintu.
Saat aku membuka sedikit pintu, aku melihat ada perempuan duduk di depan suamiku. Dari postur tubuhnya aku tidak mengenali dia itu siapa. Tunggu, apa mungkin dia Eksa? Jika benar berarti Mas Willy tidak menganggap ancamanku semalam. Aku hanya berdiri di depan pintu ingin sekedar mendengar apa yang sedang mereka bicarakan.
" Mas? Apa kamu memang sudah tidak mencintaiku lagi? Tidak adakah sedikit saja perasaanmu kepadaku seperti dulu? " Ucap Eksa lesu
" Tidak, Cintaku telah habis untuk Sarena. Setelah kamu meninggalkanku dulu dan aku bertemu dengannya. Aku jatuh cinta padanya dan setiap hari rasa itu tumbuh sampai sekarang kami memiliki 2 putri. Kenapa kamu harus muncul kembali Eksa? Apa kamu sengaja ingin merusak rumah tanggaku? " Ucap Mas Willy
" Bukan seperti itu Mas, Tapi aku masih mencintaimu " Ucapnya sambil berusaha menggenggam tangan Mas Willy. Tapi Mas Willy segera menarik tangannya dan menyembunyikannya di bawah meja.
" Cinta? Jika memang mencintaiku, kamu tidak akan meninggalkanku tanpa alasan. Lalu jika kamu memang cinta padaku. Kamu tidak mungkin menikah dan memiliki anak bukan? " Ucap Mas Willy mencibir
" Mas Aku sudah bilang, Kalau aku di paksa menikah dengannya oleh kedua orang tuaku waktu itu. Tolong mengertilah "
" Tidak ada yang bisa di mengerti. Sudah lah Sa. Saya sudah tidak mau melihatmu lagi. dan merusak rumah tangga yang sudah saya bina 14 tahun ini. Jangan hanya karena kehadiranmu rumah tangga saya menjadi hancur berantakan. Kamu tidak tau bagaimana susahnya saya bisa mendapatkan Sarena " Ucap Mas Willy tegas
" Apa sih yang kamu lihat darinya? Jelas lebih baik aku dari dia " Ucap Eksa mulai emosi
" Kamu? Seujung kukupun kamu tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan istri saya " Ucap Mas Willy .
" Awas saja kamu Mas, Aku akan memiliki lagi. Dengan cara apapun itu " Ucap Eksa dalam hati.
Aku yang geregetan dan ingin sekali membungkam mulut ulat bulu itu segera masuk dan terdengar suara pintu yang beradu dengan tembok.
BRAAK
" Heh! Ulat. Apa kamu bilang? Kamu lebih segalanya dariku? Aduh dirumah tidak punya kaca atau bagaimana? Ya jelas aku lebih segalanya darimu. Aku yang menemani Mas Willy dari susah sampai bisa sesukses ini. Sedangkan kamu? Dia sedang merintis karir di sambi kuliah saja kamu tidak sabar menunggu kok membandingkan aku denganmu. Ya beda lah Sowreh yah, Pelakor mah gitu sukanya ngga ngaca ya " Sindirku dengan tatapan tajam. Gatal sekali tanganku rasanya ingin menjambak rambutnya itu Tidak ada lagi rasanya Sarena yang kalem dan tidak suka marah-marah. Ya bagaimana ulat bulu yang satu ini sungguh membuat kesabaranku habis. Pasti di otaknya itu dia sedang merencanakan sesuatu untuk bisa mendapatkan Mas Willy. Aku yakin itu.
entar di Syang Indra lho