NovelToon NovelToon
Selingkuh

Selingkuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor jahat
Popularitas:25.4k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Viona merasa heran dengan perubahan sikap suaminya yang bernama Bara. Yang awalnya perhatian dan romantis tapi kini dia berubah menjadi dingin dan cuek. Dia juga jarang menyentuhnya dengan alasan capek setelah seharian kerja di kantor. Di tengah- tengah kegundahan dan kegelisahan hatinya, sang adik ipar yang bernama Brian, pemuda tampan yang tampilannya selalu mempesona masuk ke dalam kehidupan viona dan mengisi hari- harinya yang hampa. Akankah hati Viona akan tergoda dengan adik ipar dan menjalin hubungan terlarang sengannya karena merasa diabaikan oleh sang suami....?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

22. Pengkhianat

Malam harinya merekapun pergi ke rumah orang tua Bara. Di sana orang tua Bara yaitu tuan Bobby dan nyonya Rika menerima mereka dengan perasaan heran. Tidak seperti biasanya sang besan datang bersama kedua anaknya dan juga Bara. Pak Hilman lalu menceritakan dengan detail apa tujuan mereka datang ke rumah tuan Bobby.

"Apa...? Bara menjalin hubungan gelap dengan Karin...?" tanya tuan Bobby yang keget bukan main. Begitu juga nyonya Rika yang tak kalah kaget nya dari sang suami mendengar apa yang dikatakan oleh besannya itu.

"Iya pak Bobby, Viona sendiri yang memergoki perselingkuhan mereka. Dan mereka berdua sudah mengakuinya di hadapan saya...." jawab pak Hilman sambil menoleh ke arah Bara dan Karin.

Tuan Bobby dan bu Rika pun menoleh ke arah Bara dan Karin secara bergantian.

"Kenapa kamu melakukan itu Bara..? Apa kau tidak memikirkan perasaan istrimu....? Apa lagi kamu melakukannya dengan adik iparmu sendiri..." ucap tuan Bobby.

"Maaf pah, Bara khilaf...." jawab Bara sambil menunduk.

Tuan Bobby dan nyonya Rika pun hanya menggelengkan kepalanya.

"Apa kamu sudah bosan dengan istrimu sehingga adik iparmu sendiri kamu embat juga...? Hem..?" tanya tuan Bobby.

"Maaf pah maafkan Bara..." jawab Bara merasa bersalah.

"Kalau kamu sudah bosan dengan istri kamu kenapa kamu tidak menceraikannya saja lalu mencari perempuan lagi untuk kamu jadikan istri...?" tanya nyonya Rika sambil melirik pada Viona yang duduk di samping Bara.

"Kenapa kamu harus selingkuh dengan adik iparmu, kayak nggak ada perempuan lain saja...."sambung nyonya Rika.

"Sekarang mamah tanya sama kamu Bara, kamu mau pilih Karin apa pilih istrimu...? Apa tidak usah memilih keduanya...? "tanya nyonya Rika.

"Kamu ini bicara apa sih mah...?" tanya tuan Bobby yang tidak setuju dengan ucapan sang istri.

"Ya iyalah pah, Bara harus pilih salah satu dari mereka. Nggak bisa pilih dua- duanya. Apa kata orang jika dia punya istri dua, kakak adik pula. Kalau dia pilih Karin, tinggalkan Viona, dan kalau dia memilih Viona, ya dia harus rela tinggalkan Karin...." jawab nyonya Rika.

Tuan Bobby pun menghela nafas.

"Bagaimana Bara, kau mau pilih siapa...? Pilih istrimu atau pilih selingkuhanmu...?" tanya tuan Bobby.

"Maaf pah, mah, Bara tidak bisa memilih salah satu, Bara akan pilih dua- duanya. Bara masih mencintai Viona, dan Bara juga tidak bisa meninggalkan Karin..." jawab Bara.

"Jangan serakah kamu Bara...." sahut nyonya Rika.

"Tapi Bara tidak bisa meninggalkan salah satu dari mereka mah. .." ucap Bara.

"Kalau kamu masih mencintai Viona kenapa kamu mengkhianatinya Bara...?" tanya tuan Bobby.

"Bara khilaf pah..." jawab Bara.

"Ya sudah kalau begitu kamu tinggalkan Karin..." ucap tuan Bobby.

Pak Hilman, dan bu Rika menggelengkan kepalanya seolah tidak setuju dengan ucapan tuan Bobby. Tapi mereka tidak berani mengatakannya. Karin pun hanya bisa menundukkan kepalanya sementara Viona tetap diam menahan segala rasa yang ada di dalam dadanya.

"Nggak pah, Bara tidak bisa meninggalkan Karin, karena Karin sedang mengandung anak Bara pah..." ucap Bara.

"Apa..? Karin mengandung anakmu..? Karin hamil...?" tanya tuan Bobby dan nyonya Rika kaget dengan ucapan Bara.

"Iya pah, mah..." jawab Bara.

"Apa benar apa yang diucakan oleh Bara , Karin kalau kamu sedang hamil anaknya Bara...?" tanya nyonya Rika.

"I..iya tante...saya sudah melakukan tes dengan menggunakan tespack dan hasilnya positif..." jawab Karin dengan yakin. Nyonya Rika pun tersenyum.

"Pah, benarkan kata mamah, kalau Bara itu nggak mandul, yang mandul itu Viona. Buktinya dia bisa menghamili Karin hanya dalam waktu beberapa bulan..." ucap nyonya Rika pada sang suami.

"Tapi Viona yang sudah tiga tahun dinikahi Bara nggak ada tanda- tanda hamil sampai saat ini..." lanjut nyonya Rika.

Tuan Bobby pun menatap wajah Karin beberapa saat kemudian berganti menatap Bara.

"Ya sudah kalau begitu, kalian harus secepatnya menikah. Dan kamu Bara cepat ceraikan Viona sekarang juga...." ucap nyonya Rika dengan tegas.

"Nggak Mah...nggak...Bara nggak akan menceraikan Viona, Bara mencintai Viona mah..." sahut Bara.

"Buat apa kamu mempertahankan pernikahan dengan perempuan mandul itu kalau kamu sudah bisa menghamili perempuan lain...?" tanya nyonya Rika.

"Tapi Bara nggak bisa pisah dari Viona mah. Bara butuh Viona ada di samping Bara...." jawab Bara.

"Sayang... dengar sayang aku akan menikahi Karin karena aku harus bertanggung jawab padanya , dan juga karena ada calon bayiku di rahim Karin. Tapi aku nggak akan meninggalkan kamu sayang. Kamu tetap istriku, kau tetap prioritasku...." ucap Bara sambil menggenggam tangan Viona dengan lembut .

Dada Viona terasa sesak mendengar ucapan Bara. Sangat egois dan serakah sekali dia, tidak mau meninggalkan Karin, tapi juga tidak mau meninggalkan dirinya. Dia sama sekali tidak memikirkan bagaimana perasaan Viona sama sekali.

"Sayang, nanti kalau anak aku dan Karin sudah lahir kita akan mengurusnya bersama- sama . Kau bisa anggap dia seperti anak sendiri. Kita besarkan dia sama - sama ya sayang...." ucap Bara semakin erat menggenggam tangan Viona.

Viona mengibaskan tangan Bara kemudian dia berdiri.

"Kamu ini benar- benar tidak berperasaan mas, kamu memintaku untuk bertahan hidup denganmu setelah aku melihat kalian bercumbu di dalam kamar kita. Dan sekarang kamu minta aku untuk menerima bayi kalian yang jika sudah lahir nanti..kamu pikir hati aku terbuat dari apa mas....! Apa kamu tidak pernah sedikitpun memikirkan bagaimana perasaan aku mas....!" seru Viona dengan penuh amarah.

"Hati aku sakit mas, hati aku sakit..." ucap Viona dengan menurunkan suaranya sambil menangis pilu.

"Sayang.. Maafkan aku sayang... Maafkan aku...aku tahu kamu terluka, aku nggak bermaksud menyakiti kamu sayang. Semua terjadi begitu saja...." ucap Bara.

"Kamu melakukan itu bersama Karin secara sadar mas, kamu nggak usah banyak alasan lagi karena aku muak mendengarnya. Aku benci sama kamu mas, dan aku ingin pisah sama kamu...! ..." teriak Viona.

"Nggak sayang, nggak... Tolong jangan katakan itu, aku nggak bisa hidup tanpa kamu sayang... Aku sangat mencintai kamu sayang...." ucao Bara hendak meraih tangan Viona tapi dia segera menepisnya dengan kasar.

"Kalau kamu mencintai ku kenapa kamu mengkhianati aku mas...!'' seru Viona.

"Aku terpaksa melakukan itu sayang, aku...aku jenuh berumah tangga dengan kamu selama tiga tahun tapi tidak ada kemajuan apapun...! Aku ingin anak sayang... Aku menginginkan anak... ! Jadi tolong kamu jangan salahkan aku jika menginginkan anak dari perempuan lain...!'' ucap Bara mulai meninggikan suaranya.

"Oh, jadi itu alasannya...? Baiklah sekarang kamu sudah mendapatkan apa yang kamu mau, kamu sudah punya calon anak dalam rahim Karin, adik kandungku sendiri...." sahut Viona dengan penuh penekanan.

"Selamat mas... sebentar lagi kamu akan menjadi seorang ayah. Sebentar lagi bayi mungil akan lahir di antara kalian. Tapi maaf, aku tidak bisa menjadi babby sister untuk anak kalian. Aku akan pergi dari kehidupan kamu selamanya mas..." ucap Viona dengan air mata terus mengalir di kedua pipinya.

Sebenarnya Viona benci akan ini, dia tidak ingin terlihat lemah di hadapan Bara dan keluarganya. Tapi hatinya sakit menerima semua ini. Hatinya begitu terluka. Rasanya seperti ribuan belati yang secara bersamaan menusuk jantungnya.

Viona lalu mendekati sang mama mertua nyonya Rika.

"Mamah ingin mas Bara menceraikan aku kan mah...? Tapi sayangnya mas Bara tidak mau untuk menceraikanku, mamah dengar sendiri kan kalau dia masih mencintaiku...." ucap Viona dengan tersenyum getir.

Viona tidak mengerti dengan difinisi cinta yang diucapkan oleh Bara. Bagaimana mungkin seseorang mengatakan kalau dia mencintainya tapi di waktu bersamaan dia juga menyakitinya.

"Tapi mamah jangan khawatir, kalau mas Bara tidak mau menceraikanku , biar aku yang menceraikan mas bara. Aku tidak sudi berbagi cinta walapun dengan adik kandungku sendiri..." ucap Viona sambil sekilas melirik ke arah Karin yang masih saja menunduk entah karena sedih , atau malu.

"Aku tidak sudi hidup bersama dengan para pengkhianat seperti mereka..." lanjut Viona.

"Baguslah kalau kamu tahu diri. Secepatnya kamu urus perceraian kamu dengan Bara akan lebih baik...." jawab nyonya Rika dengan angkuh.

Viona menatap sang mama mertua dengan lekat.

"Terima kasih mah atas sikap mama selama ini padaku aku. Dan terima kasih juga pada masa Bara yang sudah memperlakukanku dengan baik sebelum kehadiran adik kandungku ke dalam kehidupan kami... Aku akan segera mengurus perceraian kita mas, tunggu saja...Aku pergi...." ucap Viona sambil mengusap air matanya kemudian segera lari meninggalkan rumah tuan Bobby.

"Sayang... Tunggu sayang... Tolong jangan pergi..." seru Bara sambil mengejar Viona.

"Bara berhenti kamu...!" seru nyonya Rika.

Bara menghentikan langkahnya. Lalu mengleha nafas dengan kasar.

"Ngapain kamu kejar perempuan tidak berguna itu. Lebih baik kamu urusi Karin yang sedang mengandung anak kamu..." ucap nyonya Rika.

"Jaga dia baik- baik jangan sampai kecapekan, supaya calon cucu mamah di dalam tetap sehat...Dan kalian harus segera mungkin melangsungkan pernikahan...." sambung nyonya Rika.

"Tapi mah bagaimana dengan Viona, Bara nggak mau pisah sama dia mah, dia istri aku. Sampai kapanpun akan menjadi istriku. Aku mencintai dia mah...." sahut Bara dengan muka sedih.

"Cinta- cinta terus yang kamu omongin dari tadi. Kalau kamu mencintai istri mandulmu itu kenapa kamu selingkuh dengan Karin...? Sekarang kamu sudah membuat Karin hamil, ya sudah kamu fokus saja mengurus Karin. Tidak perlu memikirkan hal lain...." ucap nyonya Rika kesal.

Sementara itu pak Hilman selaku ayah dari Viona dan juga Karin merasa tidak bisa berbuat apa- apa. Di sisi lain dia kasihan dengan Viona yang rumah tangganya bersama Bara hancur karena Karin. Tapi di sisi lainnya lagi pak Hilman juga tidak tega jika membiarkan Bara meninggalkan Karin karena Karin sedang mengandung anak Bara.

Begitu juga dengan Viona yang tidak sudi untuk dimadu dan memilih cerai dengan Bara. Permasalahan ini menjadi sangat rumit dan membuat pak Hilman pusing sendiri memikirkan permasalahan kedua anaknya.

Bersambung...

1
Uthie
jahatnya... dan miris cerita hidup ibunya Brian 😟
Anis Rohayati
tapi salut juga sms si rika ngebesarin ank yang bukan darah daging nya sendiri walspun kaga adil tapi tapi si brian smpe sebesar itu tumbuh jadi laki2 gagah klu gua mah ogah ngurus ank dari org lain aplagi tuh ank hasil dari suami dan wanita lain
Asmara
kasihan ih Wandan.... tapi kalau ky gitu tuan Bobby ttp salah nggak sih, soalnya dia lg pengaruh obat juga ya
Anis Rohayati: si tua bangkai boby juga slah itu sma aja pemerkosaan laki2 biadab
total 1 replies
Salsabiela
kasihan bu Wandan , tragis baget sih nasibnya/Sob//Sob/
Uthie
pasti di sengaja sama Bu Rika itu 🤨
Anis Rohayati
dah lah brian kmu keluar dari rumah si tua bangkai boby dan si rika dua manusia ini benalu semua
Nana Geulise
jgn mau lepasin viona brian...pasti yg nabrak mm brian pasti mm rika...
Salsabiela
trus kalau Viona ttp nggak mau balik sama Bara, loe mau apa nenek lampir...? mau maksa Viona..? apa mau ngancam Viona..? gila kali
Uthie
Tuhhhh..kaan ..... pasti emang ada sesuatu kenapa Brian di bedakan gtu 🤨😡
Salsabiela
kasihan Brian... sini aku peluk
Salsabiela
enak banget ngomongnya si Rika, dasar perempuan egois. udah tahu anaknya salah malah suruh dimaklumi
Salsabiela
heran dengan jalan pikiran Si Burik
Asmara
si nenek lampir nggak ngotak
Asmara
hadeh malah ketemu sama nenek lampir
May Keisya
itukan udah kewajiban laki nek lampir...
Uthie
payah... padahal kalau mereka tau kamu lagi hamil, bisa jadi mereka Nerima kamu Viona... karena kamu hamil keturunan mereka...
sukur-sukur kalau kamu hamil anak laki2 yg diinginkan mereka 😏😌
Uthie
udah kadung .. jujur aja mending!
Anis Rohayati
tunjukin keberanian lo brian jangan jadi pemgecut biar mampus tuh si nenek peot rika klu mantan menantu nya hamil
Asmara
munGKIN si Karin waktu berhubungan sama Bara lagi hamil anak Robby, cuma dia nggak sadar aja, makanya dia ngeyel kl bayi itu anaknya Bara....
Wah kayaknya Viona hamil nih...
Asmara
makin seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!