" Aku harap kamu tidak lupa apa yang terjadi semalam.Kamu lebih dulu menyerahkan diri padaku jadi jangan memintaku untuk bertanggung jawab dan satu lagi jangan perna katakan pada siapapun tentang ini karena aku akan menikah " Bara
" Ya aku akan menyimpan nya sampai mati " Aira rafiqah Herlambang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
Setelah memastikan Aira sarapan vania ke luar dari kamar mereka meninggal kan kedua cucunya menetap di situ dengan alasan ingin menjaga sang bunda .
" Mainnya jangan berebut ya mas " Ujar Aira lembut.
" Iya Bunda " Jawab Bumi tanpa menatap ke arah tempat tidur .
" Ayah sudah pergi kerja ? " Keduanya menatap ke tempat tidur lalu mengaguk " Iya Bunda tadi kata ayah bunda lagi istirahat" Aira mengaguk tersenyum .
" Iya sudah lanjut lagi mainnya " Ucap Aira .
Saat akan membaringkan kembali tubuhnya Aira mengingat sesuatu ,dengan pelan dia menurunkan kakinya lalu ke ruangan ganti .
" Ketemu " Aira langsung mengangguk Buku kecil itu lalu ke luar dari ruangan itu.
" Bunda tidak jadi istirahat" Tanya Embun saat melihat Aira ke luar dari ruangan ganti .
" Tidak sayang " Jawabnya tersenyum melanjutkan langkah nya ke tempat tidur .
Saat membuka halaman pertama dari buku itu adalah foto Bara dan Naomi .
" Tidak salah Embun begitu cantik karena Ibu nya juga begitu cantik " Gumam Aira sambil menatap ke arah Embun yang sibuk main dengan Bumi .
Aira kembali membuka lembaran kedua di mana banyak coretan tinta yang pasti nya tulisan tangan suaminya.
Hingga akhirnya Aira menutup buku itu lalu mengembalikan ke tempat nya sebelum Bara curiga .
Mas tidak perlu takut ada Bunda dan Ade yang selalu mencintai Bumi Ucap Aira dalam hati menatap ke arah sang putra .
" Mas " Bumi menatap ke arah Aira " Bunda butuh sesuatu " Aira menggeleng tersenyum " Tidak mas " Jawabnya tersenyum paksa .
Aira merebahkan tubuhnya membelakangi kedua nya, seketika cairan bening mulai membasahi pipi Aira .
Seharusnya kamu tidak melangkah sejauh ini kak Ucap Aira dalam hati tangan kanannya menahan dadanya yang terasa sesak .
Karena lelah menangis akhirnya Aira kembali tertidur dengan mata bengkak nya .
💐
💐
💐
Sore harinya Bara kembali dari kantor namun dia tidak melihat istri nya yang menyambut nya hanya kedua anaknya dan Vania yang menemani anak² .
" Aira mana Bu ? " Tanya Bara saat sudah di dekat mereka .
" Dari tadi dia tidak ke luar kamar hanya waktu makan siang saja " Jawab Vania .
" Apa dia lagi memerankan jadi wanita rumahan " Ujar Bara .
" Lebih baik kamu lihat dulu , soalnya tadi Ibu perhatikan matanya agak bengkak ,ibu tidak berani tanya soalnya takut menyinggung perasaan nya " Vania bukan nya tidak perhatian pada menantunya dia hanya takut salah bicara ,kalian tahu sendiri bukan wanita hamil itu sulit di tebak .
" Iya ,titip anak² ya Bu " Vania mengaguk " Tanya pelan² jangan memaksa nya " Ujar Vania lembut .
" Iya Bu " Jawab Bara lalu masuk dalam paviliun.
Saat membuka pintu dia melihat Aira yang baru ke luar dari ruangan ganti ,di sisi lain Aira kaget melihat suaminya sudah pulang dari kantor .
" Sudah mandi ? " Tanya Bara lembut.
" Iya " Jawabnya terbata .
" Kakak mau mandi " Lanjut nya bertanya.
" Sebentar,sini " Bara menepuk tempat kosong di samping nya, dengan ragu Aira mendekati sang suami .
" Kenapa Hm " Bara mengelus rambut Aira dengan lembut " Kata Ibu seharian kamu tidak ke luar ,hanya waktu makan siang saja tapi mata kamu sembab ,habis nangis ? " Aira langsung menundukan kepalanya.
" Mau sesuatu ? " Aira menggeleng pelan " Lalu ? " Aira hanya diam saja sambil menatap kedua tangan nya yang meremas ujung dress nya .
" Iya sudah kalau belum siap cerita " Bara tetap berkata lembut " Tapi ingat di sini ada Baby jadi jangan terlalu berpikiran yang tidak² " Lanjut nya pelan sambil mengelus perut Aira .
" Apa mereka lebih penting " Bara menaikan alisnya bingung " Maksud nya ? " Tanpa menjawab ucapan Bara ,Aira memilih berdiri ke arah tempat tidur .
" Sayang ,Aira " Bara langsung berdiri dari duduknya seperti nya dia salah bicara .
" Aku mandi dulu ya ,habis itu kita bicara lagi " Bara membiarkan Aira untuk menenangkan diri sedangkan dia membersihkan tubuhnya .
Sepeninggal Bara ,Aira kembali menangis menutup seluruh tubuhnya dengan selimut .
Namun hingga waktu selesai makan pun Aira enggan berbicara dengan Bara bahkan dia memilih tidur dengan Bumi .
" Bukannya tadi ibu sudah bilang pelan² " Bara menghela napas panjang " Bara sudah pelan² Bu " Jawab Bara lirih .
" Kalau pelan² tidak mungkin istri mu marah " Ujar Radhi .
" Lagian Kaka buat salah apa sih ? Baru kali ini Syifa lihat Kaka Aira marah sampai tidak mau tidur di kamar kakak " Bara hanya bisa menghela napas panjang bahkan dia sendiri tidak tahu apa kesalahannya.
" Biarkan saja dulu , palingan besok dia sudah membaik ,ibu hamil biasanya seperti itu " Bara hanya diam saja mendengar ucapan orang tua dan adiknya.Tapi dalam hatinya dia berharap seperti itu .
" Kakak pikir² dulu apa kesalahannya" Ujar Syafa .
" Kakak tidak tahu, pagi tadi dia baik² saja " Gumam Bara namun masih bisa di dengar mereka .
" Iya sudah besok Kaka minta maaf saja dari pada pusing mikirin apa kesalahan kakak " Ujar Syafa.
"Saat Naomi hamil Embun dia tidak pernah begini bahkan dia selalu manja dan menempel padaku ,kenapa beda sekali dengan Aira " Bara menghela napas panjang lalu di buang dengan kasar .
" Kan setiap orang hamil beda² Nak " Ujar Vania lembut .
" Kakak lagi kangen sama Kaka Naomi ya ? " Tanya Syifa .
" Aku juga kangen sama kakak Naomi " Timpal Syafa.
" Bagaimana pun dia Ibu nya Embun ,sampai kapan pun Kaka tetap mencintai nya terlepas dari kesalahan yang dia buat itu semua pasti karena Kaka juga " Jawab Bara tersenyum miris .
" Sudah jangan membahas itu ,nanti Aira dengar " Ujar Radhi ,namun tanpa mereka sadari jika orang yang merekah hindari mendengar ucapan mereka.
Aira yang tadi ingin ke dapur mengambil air minum karena di kamar Bumi airnya sudah habis namun dia urungkan memilih kembali karena mendengar ucapan mereka .
Apa aku harus meninggalkan dulu biar di cintai Ucap Aira dalam hati.
Aira tersenyum miris seperti nya kehidupan nya tidak perna akan baik bahkan di saat dia sudah menemukan pria yang menurut nya baik dia harus menelan pil pahit saat kenyataan itu menghampiri nya ,dia harus melawan seseorang yang sudah meninggal lucu bukan .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...