NovelToon NovelToon
Belahan Jiwa Fabio

Belahan Jiwa Fabio

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Crazy Rich/Konglomerat / Teen School/College / Keluarga / Romansa / Trauma masa lalu
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: Trilia Igriss

Fabio yang merupakan seorang ayah, namun ia tak mengakui keberadaan putrinya karena kepergian sang istri tepat setelah melahirkan. Kebencian terhadap sang anak membuatnya menjadi pribadi yang tertutup. Bahkan ia menutup diri dari dunia luar hanya karena ingin melupakan segala kenangan ketika bersama istri yang ia anggap sebagai belahan jiwanya.

Siapa sangka, hatinya mulai terbuka dan berpikir jika belahan jiwanya bukan hanya mendiang istrinya, tapi juga anak yang merupakan darah dagingnya.
Hingga waktu bergulir, Fabio yang menua, dan putrinya yang beranjak dewasa, akankah keduanya dapat bersama sebagai keluarga kecil yang semestinya?


IG: triliaigris

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Trilia Igriss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Dinner

"Dari mana?" Suara berat dan tegas itu bisa Febby tebak siapa orangnya. Ia menoleh sesaat ke arah sofa di ruang tengah yang ternyata ada orang yang tengah duduk dengan kaki bersilang. Terlihat santai namun sebenarnya tengah mengintimidasi Febby sendiri. Apa lagi, saat ini mungkin Fabio merasa curiga karena Febby meminta izin pada Sam untuk pulang bersama temannya, namun pada akhirnya Febby meminta Sam menjemputnya di taman. Hal itu sangat janggal bagi Fabio.

"Da-dari taman." Jawabnya terbata. Ia tak cukup berani untuk berbohong pada Ayahnya yang merupakan orang dengan jangkauan luas. Sepintar apapun Ia berbohong, Fabio akan tahu.

"Dengan siapa?" Tanya Fabio lagi. Febby yakin jika Fabio sudah tahu dari Sammy.

"Sa-sama teman." Masih dengan suara terbata, Febby menjawab setiap pertanyaan Fabio.

"Jujur saja! Dia bukan hanya teman kan? Kau pacaran?" Sontak Febby terhenyak dengan dugaan Ayahnya yang begitu tepat. Namun Ia tak mungkin mengatakan yang sebenarnya.

"Bu-bukan Pa... serius Rega itu teman Febby."

"Oh jadi namanya Rega?" Dan lagi, Febby terhenyak dan langsung menghampiri dan meraih tangan Ayahnya dengan memohon.

"Papa... jangan salahkan Rega. Rega itu teman Febby. Rega orangnya baik. Papa jangan marahi dia. Kalau Papa marah, marahi saja Febby. Febby mohon!!" Kali ini, Fabio yang mengernyit keheranan akan sikap putrinya yang mati-matian membela anak lelaki yang disebut teman itu.

"Apa yang dia pikirkan? Apa dia pikir aku akan memarahi temannya? Dan kenapa dia sangat peduli? Apa mungkin dia diam-diam berpacaran dan bilang hanya teman agar aku tak memarahinya?" Batin Fabio langsung mengusap kepala Febby yang mendongak dengan menatap penuh harap.

"Papa tak akan memarahimu. Asal, kau harus tahu batasan jika berteman dengan laki-laki. Tidak semua teman laki-laki iyu baik seperti perkiraanmu. Ada banyak laki-laki yang menyembunyikan niatnya dengan berpura-pura baik." Ujar Fabio segera menasehati agar Putrinya tak salah langkah. Febby menggeleng seraya tersenyum meyakinkan Fabio.

"Dia baik Pa... sangat baik. Makanya aku mau saat dia berniat mengantarkan aku pulang."

"Lalu, kenapa kau meminta Sam menjemputmu?"

"A-aku.... aku khawatir kalau dia tahu aku tinggal di sini, dia akan bertanya lebih jauh, dan akan diketahui banyak orang kalau sebenarnya aku anak Papa." Jawabnya mendadak gugup.

"Kau tak terima aku Papamu?"

"Tidak Pa.. bukan begitu. Aku takut saja kalau mereka tahu, hidupku tak akan tenang. Mereka selalu bilang kalau mereka takut jika bertemu dengan Papa. Nama Papa sudah menyebar karena rumor Papa kejam. Dan juga, aku rasa belum waktunya mereka tahu kalau aku anak Papa. Maaf."

Lagi-lagi Fabio hanya menghela nafas sejenak, lalu mengusap kepala Febby dengan lembut. Ia sendiri merasa sakit hati mendengar Febby tak mengakuinya di depan teman-temannya. Apa lagi Febby yang tidak Ia akui sebagai anak selama 16 tahun lamanya.

"Sudahlah. Mandi sana! Dan bersiap." Febby mengangguk menanggapi titah Ayahnya. Namun setelahnya Ia terbelalak karena belum mengerti apa maksudnya.

"Eh? Bersiap?" Pekiknya dengan penuh tanya.

"Jam 7 kita ada dinner."

"Tapi aku tak ada baju yang formal, Pa!".

"Sudah saya siapkan, Nona." Timpal Sammy menimpali. Dengan sopan, Sammy menundukkan pandangan ketika Febby menoleh ke arahnya. Febby segera berlari menuju kamarnya dengan tergesa.

"Hati-hati! Kau bisa jatuh!" Tegur Fabio setengah berteriak seiring menjauhnya Febby dari pandangannya. Namun tampaknya anak itu tak mendengar karena fokus pada tujuannya.

Febby melemparkan tas sekolahnya lalu membuka lemari pakaiannya. Ia terbelalak mendapati begitu banyak pakaian baru yang sebelumnya tak pernah Ia lihat.

"Kapan Papa membelinya?" Pekik Febby bertanya pada dirinya sendiri. Febby mencoba satu persatu dress yang menggantung di lemari, lalu Ia bercermin dengan riang dan wajahnya dihiasi rasa bahagia. Dari ambang pintu, Fabio tersenyum lega melihat kebahagiaan Febby karenanya

...****************...

"Apa Febby sudah siap?" Tanya Fabio seraya membenarkan dasi dan kancing kemejanya.

"Belum Tuan. Nona masih di kamarnya." Jawab Sammy sedikit menoleh ke arah lantai atas.

Namun tak lama setelahnya, ketika Fabio berniat ingin menyusul Febby, Ia mendapati putri kecilnya turun dengan penampilan yang begitu anggun. Dress navy yang serasi dengan jas miliknya semakin menunjukkan bahwa mereka memang Ayah dan anak yang begitu serasi. Wajah yang hampir sama dengan Fabio, dan keanggunan yang sama dengan Ralisha. Riasan tipis membuat Febby menjadi semakin menawan.

"Nona sangat cantik. Tidak heran banyak teman laki-lakinya yang tertarik pada Nona." Ujar Sammy ditanggapi lirikan sinis oleh Fabio.

"Kau benar. Sepertinya aku harus bertanya dengan cara apa mereka ingin mati kalau berani menyentuh Putriku."

Doeng!!!

Sammy tertawa kikuk melihat mata kejam milik majikannya itu. Jika sudah cemburu, Fabio akan terlihat seperti iblis yang tak berperasaan.

"Papa... apa ini cocok?" Tanya Febby memastikan sebelum mereka benar-benar pergi.

"Bagus." Hanya begitu jawaban Fabio yang berlalu lebih dulu. Tatapannya masih datar tanpa ekspresi apapun. Namun siapa yang tahu, Fabio tersenyum melihat betapa cantiknya Febby malam ini.

"Kau memang curang Ralisha. Kau meninggalkan wajahku padanya, tapi kau juga meninggalkan sebagian dirimu padanya. Dia cantik. Sepertimu." Batin Fabio tanpa ingin menoleh sedikitpun ke belakang. Dan tanpa Ia tahu jika di belakangnya, Febby menggembungkan pipinya merasa kesal pada ayahnya sendiri. Namun, gumaman Febby kian terdengar saat Fabio mendadak berhenti sejenak. Ia hanya tersenyum kembali dan menggelengkan kepala menyikapi perangai Putrinya.

...****************...

Mobil memasuki sebuah area restoran dengan nuansa formal dan terlihat sangat mewah. Baru kali pertama Ia menginjakkan kaki di tempat semewah ini. Biasanya Laluna hanya membawanya ke restoran yang tak semewah di sini. Ketika mobil berhenti, Febby menatap kagum bangunan tersebut. Sampai Ia tak berkedip menatap kemewahan di depan matanya.

"Kau duluan saja. Papa akan menyusul nanti." Ujar Fabio membuat Febby menjadi panik.

"Papa mau kemana? Aku tak tahu di dalam harus apa. Aku ikut Papa saja." Rengeknya segera menggandeng tangan Fabio dan tak berniat melepaskannya.

"Justru kau sebagai bukti Papa sudah sampai. Tapi Papa ada urusan sebentar. Ingin bertemu dengan kolega Papa dulu di meja lain. Setelahnya, Papa akan menyusul kamu. Hanya sebentar."

"Janji ya! Awas kalau papa lama." Terlihat mata Febby mendelik lalu melepaskan tangannya dari Fabio.

"Iya.tunggu di ruang VVIP. Kalau tidak tahu, tanyakan saja pada pelayan." Ucap Fabio memberitahu apa yang harus Febby lakukan. Febby hanya mengangguk dan beralih menggandeng tangan Sammy.

"Sammy akan ikut dengan Papa." Tegas Fabio membuat Febby menganga heran.

"Papa membiarkanku masuk sendiri? Aku mau Pa... aku belum pernah ke tempat seperti ini. Kalau aku diculik bagaimana? Papa tak khawatir? Ishhh Papa!!" Febby kembali merengek karena kesal. Dan pada akhirnya, Fabio terpaksa mengizinkan Sammy untuk mengantarkan Febby terlebih dahulu sebelum meeting bersama dirinya.

...****************...

"Ruang VVIP di sebelah sana, Nona." Sammy menunjuk salah satu pintu ruangan yang berada di lantai atas. "Saya hanya bisa mengantarkan Nona sampai di sini. Saya dan Tuan harus cepat-cepat menyelesaikan pertemuannya agar Nona tidak terlalu lama menunggu." Lanjut Sammy dan hanya ditanggapi anggukan malas oleh Febby.

Sepeninggal Sammy, Febby berbalik dan hendak melangkah menuju lantai atas, namun seseorang menabraknya sampai desert yang di bawa tumpah ke pakaian Febby.

"Upsss gak sengaja." Ucapnya angkuh. Febby mendongak dan kembali mendelik saat melihat siapa orang yang menabraknya.

"Kamu gila ya, Qinara? Salah apa sih aku sama kamu?"

"Kamu nanya salah apa? Ada dua kesalahan kamu. Pertama, kamu goda pacar aku, dan kedua kamu gak pantes ada di tempat ini. Mau apa kamu ke sini? Ohhh jangan-jangan mau ketemu sugar daddy? Uhhh ngeri ya nyali orang kurang mampu kayak kamu." Febby mengepalkan tangan mendadak geram dnegan sikap Qinara yang sudah berlebihan.

"Bukan urusan kamu aku ke sini mau apa. Yang jelas, aku gak pernah goda Keen sama sekali. Dan aku gak pernah punya sugar daddy. Kalau pun aku jalan sama orang yang lebih tua, itu Papa aku." Meski kesal, namun Febby mencoba menenangkan dirinya agar suasana tida menjadi semakin gaduh.

"Qinara? Kamu kenapa?" Tanya seorang wanita yang dipastikan itu adalah Ibu dari Qinara.

"Mama... aku tak sengaja nabrak dia. Terus dia gak terima." Terlihat Nadia menoleh langsung pada Febby setelah mendengar pengaduan Qinara.

"Nak. Maaf ya! Anak saya kan tidak sengaja, jadi kita damai. Malu kalau buat onar di tempat seperti ini." Sontak saja, Febby menyadari tatapan semua pengunjung yang melihat kegaduhan mereka seperti mencibir dirinya.

"Tak apa Tante. Saya maafkan. Dan juga saya tahu tempat untuk menyelesaikan masalah pribadi. Permisi." Ujar Febby dan sesegera mungkin meninggalkan tempat kejadian.

"Bagaimana ini? Nodanya tak bisa hilang." Batin Febby terus mencoba membersihkan noda di pakaiannya. Ia menatap cermin dan mengurung diri di toilet. Tanpa peduli dimarahi atau tidak, Febby mengeluarkan ponsel dari tasnya lalu menghubungi seseorang. Pada Sammy tak mendapati jawaban, begitu pun pada Fabio.

Sampai Febby memilih diam di sana sedikit lebih lama menunggu.

Di sisi lain, Fabio sampai dan mendapati keluarga Sanjaya sudah ada di ruangan, sementara Putrinya tidak ada.

"Sam. Dimana Febby?" Bisiknya mendadak panik. Dilihat ponselnya untuk memastikan, dan benar, ada 3 panggilan tak terjawab dari Febby yang entah dimana. Dan segera Fabio menghubungi kembali nomor Febby.

"Papa..." lirih Febby terdengar panik sampai Fabio harus menunda lebih dulu jam dinner mereka.

...-bersambung...

1
Trilia Igriss
Sambil nunggu karya aku Belahan Jiwa Fabio update, boleh intip karya baru aku yang judulnya Tanpa Cinta (Istri Kedua) baru rilis🤗🤗😊
@Biru791
kenapa ta up lgi
Trilia Igriss: Sambil nunggu Belahan Jiwa Fabio update, boleh kakak baca karya baru aku yang judul Tanpa Cinta (Istri Kedua). Baru rilis ya kak😊
total 1 replies
@Biru791
cemungutt up
@Biru791
apakah sammy penghianat soal nya d akrab ama miranda
Ambo Nai
kapan Fabio tau kelakuan busuk Miranda.
Trilia Igriss: Ikuti terus ceritanya ya kak😊
total 1 replies
@Biru791
dah lama blm up
@Biru791
cemungutt up yaa msih ada aku nungguin up nya
Trilia Igriss: Siap kak. Ikuti terus ya😊
total 1 replies
Ambo Nai
kapan miranda kebohongan Miranda terbongkar.pabio mau diadu domba sama anak jalang .
Trilia Igriss: Ikuti terus ceritanya ya kak. Jangan lupa jempolnya juga😉
total 1 replies
Ehra Waty AR
lanjut thor
Trilia Igriss: Siap kakak🥰
total 1 replies
@Biru791
cemunguttt rajin up yaa
Trilia Igriss: Makasih kak. Tunggu bab terbarunya ya! 🙂
total 1 replies
@Biru791
thour kmu kemna blm up lagi
@Biru791
blm ada up lgi
@Biru791
belum up lgi
LISA
Aq mampir Kak
Trilia Igriss: terima kasih kak🙂
total 1 replies
@Biru791
hari ini blm up
@Biru791
cepett upp lgii
@Biru791
cemunguttt upp
Capricorn 🦄
.
@Biru791
cemngutt upp
Trilia Igriss: Asiaaapppp.
total 1 replies
Aulia putri©®
penulisan nya rapi gak bikin pusing pas dibaca
Trilia Igriss: Boleh kak boleh😊
Aulia putri©®: ku follow deh moga aja difollback/Slight/
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!