Gairah Liar Sang CEO Gembel

"aku berada di mana sekarang, ini kamar siapa."

"Alvin, kamu sudah bangun sayang."kata Zoya yang baru saja masuk.

"apa..."kata Calvin terkejut.

"bagaimana kami bisa bertukar tempat. Apa yang terjadi."batin Calvin bengong.

"Al, ada apa kenapa bengong seperti itu, sekarang anak mami cepat siap-siap, karena kita akan pergi ke pesta, bagaimana."

"ah iya mam."

Zoya segera menyiapkan Calvin yang Zoya kira Alvin untuk pergi ke pesta yang di adakan oleh Rara.

Setelah selesai menyiapkan Calvin, Zoya segera mempersiapkan diri untuk pergi ke pesta, yang di adakan oleh keluarga Rara.

"Alvin apa kamu sudah siap untuk pergi ke pesta nak."

"tapi..."

"kenapa Al, apa Alvin merasa takut untuk masuk ke sebuah pesta."kata Zoya lembut dan Alvin menjawabnya dengan anggukan.

"jangan kuatir, bukankah ada mami, dan mami akan menjaga Alvin dengan baik."

"iya mi."jawab Calvin lirih.

"baiklah mau mami gendong atau jalan sendiri."

"gendong."

"aduh anak mami berulah lagi. Baiklah ayo mami gendong. Ma, pa Zoya pergi dulu."

"iya, hati-hati di jalan."

Zoya segera berangkat ketempat pesta yang di adakan oleh keluarga Rara. Dan tidak berapa lama mobil Zoya telah sampai di tempat pesta.

"mami ramai sekali tempat ini mam."

"iya Al, karena ini adalah pesta dari keluarga Tante Rara. Alvin mau masuk sekarang."

"baik mam, tapi Alvin ingin jalan di gandeng mami."

"baiklah ayo kita masuk."kata Zoya dan Alvin hanya mengangguk saja.

Zoya melepas mantelnya dan masuk dengan baju pesta warna hitam polos dengan kombinasi putih pada pagian kerah, dan busana itu membuat Zoya sangat cantik.

"Zoya, akhirnya kamu datang juga."kata Rara saat melihat Zoya masuk.

"iya, maaf ya sidik terlambat."

"tidak masalah, Ohya mana si gemoy ku."

"Al, sapa Tante Rara sayang."

"selamat malam Tante Rara."

"selamat malam gemoy Tante."kata Rara sambil tersenyum dan mencubit pipi Calvin.

"apa dia sedang sakit Zo di kok tidak seperti biasanya."

"tidak Ra, hari ini dia sedikit pemalu."

"sudahlah, ayo aku kenalkan pada orang tuaku."

"tapi Ra..."

"sudah ayo."kata Rara sambil menarik tangan Zoya.

Zoya akhirnya mengikuti langkah Rara bersama Calvin, dan berkenalan dengan kedua orang tua Rara.

"mam, izin mau ke toilet."bisik Calvin.

"baiklah, biar mami izin dulu ya."

Setelah Zoya izin ke toilet, Zoya segera mengantarkan Calvin ke toilet.

"sudah cuci tangan."

"sudah mam."

"baiklah ayo kita masuk ke dalam ruangan pesta."

Zoya melangkah menuju ke dalam ruangan pesta.

"oh jadi kamu itu. Benar Zoya ya."tegur seorang wanita saat Zoya baru saja masuk ruangan pesta.

Zoya tidak memperdulikannya, dia tetap berjalan menuju ke tempat duduknya.

"dengar semuanya, seharusnya penyelengara pesta ini tidak mengizinkan seorang wanita murahan masuk kedalam ruangan ini, karena itu mengurangi nilai dari pesta."

"Jess, apa yang kamu katakan."

"diamlah Zack."kata Jessy sambil melebarkan matanya pada Zack.

"apa maksud anda nyonya Jessy."

"wanita yang itu, yang terlihat cantik itu, sebenarnya dia itu aslinya sangat gendut dan jelek, bukankah begitu Zoya."

"apa..."kata semua orang yang ada di ruangan itu.

"dia benar-benar."kara Rara yang geram.

"Ra, jangan membelanya sekarang, kita lihat apa maksut wanita itu pada Zoya."

"tapi ma.."

"percayalah pada kemampuan temanmu itu, aku yakin dia akan melakukan sesuatu pada wanita itu."

"benar sayang, kita lihat saja."

"Jessy apa yang kamu katakan."

"Zack apa kamu belum tau, kalau dia adalah wanita yang melarikan diri saat pernikahannya enam tahun yang lalu."kata Jessy saat ditegur oleh Zack.

"apa, itu tidak mungkin Jess.."

"itu benar Zack, dia adalah wanita itu, wanita yang gendut dan jelek yang tidak tau di untung, yang hampir saja mempermalukan keluarga kamu."

"itu tidak mungkin dia Jess, lihatlah dia berbeda dengan Zoya yang waktu itu."

"awalnya aku ragu sama seperti kamu, tapi lihatlah tangannya ada ada sebuah tanda lahir yang aku sangat mengenali tanda lahir itu. Benarkan tebakanku Zoya."

"mami..."kata Calvin lirih sambil menggenggam erat tangan Zoya.

"oh ternyata kamu melarikan diri saat itu, karena kamu sedang hamil anak haram ya. Dasar wanita tidak tau diri,"

plakkk sebuah tamparan mendarat pada pipi Jessy.

"kamu berani menamparku ya."kata Jessy sambil memegangi pipinya.

"Zoya, kenapa kamu sekarang menjadi sangat kasar."kata Zack membela Jessy.

"iya itu benar, kenapa aku tidak berani kasar pada kalian berdua. apa aku melakukan kesalahan pada kalian, sampai Istri kamu itu berani ikut campur urusanku."

"kenapa tidak boleh, karena yang di katakan Jessy itu benar, kamu melarikan diri di saat pernikahan kita, dan ternyata kamu sedang hamil, sungguh aku tidak menyangka."

"oh begitu, apa kamu lupa yang kamu lakukan di kamar pengantin itu Zack, apa perlu aku buka hal ini di sini, dan itu bisa menghancurkan bisnis kamu dalam sekejap."

"kamu..."

"Ohya, kalau aku tidak salah ingat, aku pernah bilang jangan menyapaku saat bertemu denganku, kalau tidak ingin menyesal. Ayo sayang kita pergi."

"hai anak haram, pantas saja kamu berani melahirkan anak haram. Karena kamu sendiri adalah anak haram."

"Jessy cukup jangan membuatku melakukan hal yang akan kamu sesali."

"kenapa, itu memang benar. Kamu itu di buang oleh orang tua kamu di panti asuhan, pasti karena kamu adalah hasil dari hubungan gelap. Dan anak itu, pasti juga anak haram yang di hasilkan dari hubungan yang tidak jelas."kata Jessy sambil tersenyum sinis.

"kamu...."

"kenapa, kalau memang anak kamu itu bukan anak haram, pasti saat ini suami kamu itu akan ada di sini. Dan akan bilang kalau anak kamu itu bukan anak haram."

"siapa yang bilang kalau anak Zoya anak haram, dan anak itu tidak memiliki ayah."

"papi..."kata Calvin tanpa sadar.

"kemarilah anak papi."kata Raka sambil merentang tangannya.

"papi, dia menghina mamiku pi."kata Calvin yang sudah berada di gendongan Raka.

"anak itu, sejak kapan menganggap dia sebagai papinya."batin Zoya yang terkejut.

"hai anak kecil, apa mami kamu yang mengajari kamu untuk berbohong, dan bilang kalau tuan itu adalah papi kamu."

"Jessy cukup, jangan membuka yang seharusnya tidak di buka Jess."

"kenapa, apa kamu kira aku takut."

"Jessy ingat saat kamu tidur bersama Zack di hari pernikahanku waktu itu, bukankah kamu sedang hamil. Apa kamu lupa."

"apa kamu bilang."

"bukankah aku sudah memperingatkan kamu untuk tidak ikut campur urusanku dan menyapaku saat bertemu."

"kamu..."

"kenapa, apa kamu takut kalau sampai orang lain tau, kamu dan Zack lah yang mengkhianati aku di hari pernikahanku."

"Zo cukup,"

"kenapa Zack, kamu takut kalau kamu rela tidur sama dia di atas ranjang pengantin kita, dan membuatku membatalkan pernikahan itu."

"tidak ada bukti dan saksi atas kejadian itu."

"oh begitu menurut kamu, sayang sekali kamu salah. Karena aku memiliki bukti itu. Bahkan bukti tentang perselingkuhan kalan pun ada."kata Raka menyela sambil memeluk pinggang Zoya.

"apaaa."...