NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Tuan Muda

Jerat Cinta Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Percintaan Konglomerat / Keluarga / Pembantu
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hanswii

apa jadinya jika pewaris tunggal keluarga konglomerat terobsesi kepada anak dari pembantu dirumahnya sendiri?
terbiasa bermain bersama dari kecil membuat Alvarez Abigail William mencintai diam diam anak seorang pembantu dirumahnya sendiri.

Viola Calista gadis cantik pemilik kornea mata berwarna biru itu sebenarnya selalu menolak saat berdekatan dengan sang tuan muda, karena sikap Alva sang tuan muda yang tak segan segan memaksanya untuk melakukan apapun yang Alva mau, tapi viola tidak bisa melakukan apapun karena statusnya hanya seorang pembantu.

akankah cinta Alva terbalaskan, ataukan viola akan pergi menjauh darinya karena perbedaan status sosial yang begitu tinggi diantara mereka?

yuk ikutin cinta penuh lika liku Alva dan viola

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Alvarez melajukan motor sport mahalnya tidak menuju rumahnya, tapi menuju apartemen pribadinya, entahlah apa yang akan dia lakukan disana dengan gadis yang dicintainya itu.

Viola masih setia mengerucutkan bibirnya sebal, dia masih begitu marah pada tingkah Alvarez yang seenaknya itu, bahkan rasanya dia sudah tidak punya muka disekolahnya sendiri.

viola yang masih setia duduk diatas motor sport milik Alvarez, bibirnya yang mengerucut itu membuat Alvarez semakin gemas pada gadis itu, hingga tanpa aba aba langsung saja Alvarez kembali menggendong tubuh ramping Viola.

"Alva turunin gue mau pulang", ucap Viola sambil meronta minta turun.

"nurut, atau gue lempar", ancam Alvarez yang membuat Viola langsung kicep karena dia hafal sekali bagaimana peringai cowok ya g sudah sedari kecil tumbuh bersamanya itu.

Sampai dilantai 8, tempat Apartemen Alvarez berada, keluar dari lift Alvarez segara menuju unitnya yang bertuliskan angka 111, Alvarez segera menekan pin dipintu unitnya dan pintu pun terbuka.

Alvarez mendudukkan Viola di sofa diruang tengah apartemen itu.

"masih ngambek?", tanya Alvarez menatap manik biru milik Viola.

Viola hanya melengos tak ingin melihat mata Alvarez, tapi tangan Alvarez dengan sigap menahan kedua pipi viola dan menjepitnya sehingga membuat bibirnya jadi mencuat kedepan,

"kalau loe masih dekat sama cowok lain, gue langsung cium bibir loe lagi didepan tuh cowok, paham", ancam Alvarez yang membuat Viola semakin meradang, apa apaan Alvarez ini kenapa jadi seenaknya ngatur begitu, viola melepaskan pipinya dari tangan Alvarez,

"loe gak ada hak ngatur ngatur gue, lagian juga kenapa kalau gue punya cowok, gue juga pengen ngerasain pacaran, dimanjain pacar, diprioritaskan pacar", ucap Viola tak mau kalah,

"pacaran sama gue", ucap Alvarez tegas, Viola melongo mendengar ucapan Alvarez, apa apaan dia seenaknya gitu,

"ogah", ucap lantang Viola yang sontak saja membuat Alvarez mengeratkan rahangnya, dia ditolak,

"kenapa loe gak mau?", tanya Alvarez menahan emosi,

"ya karena gue gak mau, udah deh gak usah aneh aneh, kita sudah terbiasa hidup bersama sejak kecil, status kita juga jauh berbeda, gue hanya pembantu dirumah loe dan loe adalah tuan muda gue, jadi kita cukup kayak gini aja", ucap Viola, sambil berdiri meninggalkan Alvarez menuju dapur,

Hati Alvarez semakin meradang mendengar ucapan Viola, sungguh dia membenci saat viola mengungkit tentang perbedaan status diantara mereka, karena baginya Viola adalah segalanya baginya dan tidak ada apapun yang bisa menghalangi hubungan mereka apapun itu.

Saat sedang meneguk air minumnya, tiba tiba saja tangan kekar Alvarez melingkar di pinggang ramping Viola, dan kepalanya disandarkan di bahu Viola.

Viola jadi tersedak karena ulah Alvarez itu, beruntung tidak sampai terbatuk batuk.

"jangan pernah mengungkit status diantara kita yanga bagi gue tidak penting itu", kata Alvarez sambil mencium leher jenjang nan putih milik Viola.

Viola memekik kaget dengan tindakan Alvarez itu, tubuhnya menegang seketika, pikirannya jadi nge blank seketika.

"Alva", cicit Viola,

"hemmm", jawabnya dengan masih setia menduselkan wajahnya dia bahu Viola,

"jangan gini, gue geli", ucap Viola, Alvarez mengulum senyum jahilnya, bukannya berganti dia malah terus menciumi leher Viola yang membuat Viola mencak mencak dan memaksa melepas tangan Alvarez yang ada dipinggangnya.

viola menghentakkan kakinya, lupa akan luka yang masih basah hingga akhirnya dia memliki kesakitan dan melihat laknya yang telah diperban itu kembali mengeluarkan darah.

Alvarez yang melihat langsung saja menggendong tubuh Viola dan membawanya kekamar pribadi miliknya di apartemen miliknya.

dengan sigap Alvarez membuka perban yang melilit dikaki Viola, dan kembali membersihkan luka Viola dan membalutnya lagi dengan perban, Viola hanya pasrah menerima perlakuan Alvarez.

"makanya jangan banyak tingkah", ucap Alvarez setelah setelah dengan luka dikaki Viola,

"loe sih rese", sungut Viola kesal,

"udah loe istirahat aja", titah Alvarez,

"gue mau pulang Alva, gue pengen istirahat", kata viola merengek,

""istirahat dan tidur disini, gue ada kerjaan bentar, setelah itu kita pulang", kata Alvarez beranjak keluar,

"biar gue pulang sendiri aja, loe bisa selesain kerjaan loe", kekeh Viola,

"diam dan nurut atau gue perk**a loe disini", ucap datar Alvarez yang langsung membuat Viola mendelik dan melayangkan bantal kearah Alvarez,

"Berani loe ngelakuin itu, gue potong potong tuh bur*** loe sampai gak tersisa", pekik Viola yang malah membuat Alvarez terkekeh, frontal sekali gadis itu.

Viola yang sudah teramat kesal merebahkan dirinya di ranjang empuk milik Alvarez, membolak balikkan badannya karena bosan, ponselnya juga ketinggalan dirumah jadi yang bisa dia lakukan sekarang hanya bisa menonton televisi yang tersedia dikamar itu.

Akhirnya mata Viola memberat dan akhirnya terlelap dengan posisi amburadul, Alvarez yang ingin memanggilnya untuk makan mengurungkan niatnya ketiak melihat gadis pujaannya itu terlelap.

Alvarez membenarkan posisi tidur Viola, dan menyelimutinya, mendaratkan kecupan dalam di kening Viola,

"gue mungkin egois karena minta hanya gue yang harus sama loe, tapi itu karena gue sangat mencintai loe Viola, hanya loe yang gue inginkan dihidup gue", ucap Alvarez sambil menatap dalam wajah damai Viola yang tengah terlelap.

Alvarez meninggalkan kamar setelah mematikan televisi dan kembali keruang kerjanya yang ada disamping kamar yang ditempati viola tidur, mengecek beberapa pekerjaan yang sudah dikirimkan oleh Alden, Kenzie dan ezra.

Ponsel Alvarez berbunyi dan tertera tulisan mama Disana, Alvarez segera mengangkatnya.

"hemmm", sapa datar Alvarez,

"kamu sama vio sayang?", tanya Saras mama Alvarez,

"kenapa?", tanya balik Alvarez,

"bi Titin nyariin karena tadi katanya ada teman cowoknya Viola nelpon dan tanyain apa Viola sudah nyampe rumah karena tadi ada yang menjemput paksa Viola, itu kamu kan?", tanya mama saras,

"hemmm", jawab singkat Alvarez,

"huft, sudah mama duga, sekarang dimana kalian?", tanya mama saras,

"apart",

"jangan macem macemin Viola ya Al, mama hukum kamu kalau macem macem", ancam mama saras,

"tinggal di nikahkan", ucap enteng Alvarez,

"heh, Enteng banget itu bibir bilang nikahin nikahin, emang Viola mau sama kamu yang super posesif ini, emang kamu udah punya penghasilan mau nikahin anak orang, umur juga baru genap 17 tahun udah minta dinikahin aja", sungut mama saras kesal terhadap sang anak yang, huh, entahlah mama saras tidak bisa mendefinisikannya,

"Harus mau dan aku udah punya banyak usaha", jawabnya lagi,

"tau ah capek ngomong sama kamu, yang penting jangan sampe macem macem sama Viola, jangan pulang terlalu malam nanti papamu marah", ucap mama saras yang hanya dijawab deheman singkat oleh Alvarez.

ditempatnya Alvarez memikirkan ucapan sang mama, Alaric menghubungi Viola dan bertanya apa Viola sudah sampai rumah atau belum, berarti benar apa yang dia dengar kalau Alaric memang tengah mendekati Viola.

dan bukan tidak mungkin kan kalau mereka bisa jadian, mereka setiap hari bertemu disekolah dan Viola juga katanya ingin memliki pacar.

Aaaaarrghhhh...

jangan sampai mereka berdua jadian, sepertinya setelah ini Alvarez akan memberikan ancaman terhadap Viola agar menjaga jarak dari Alaric, bodoh amat nanti dia bakal kembali mencak mencak lagi yang penting Viola dan alaric tidak sampai dekat.

1
nyonya
alvs bener³ bucin akut ke vio
LISA
Menarik nih ceritanya..bagus jg salut deh sama 5 sahabat ini..meskipun mereka anak orang kaya tetapi tetap rendah hati bahkan membuka usaha utk mereka yg membutuhkan
Hans Leil: makasih udah mau mampir kak
total 1 replies
LISA
Aq mampir Kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!