NovelToon NovelToon
Bukan Wanita Suci

Bukan Wanita Suci

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Cinta pada Pandangan Pertama / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Arif C

Aku adalah wanita yang tak bisa bekerja. Satu-satunya cara untukku mendapatkan uang adalah menjajakan diri. Akan kutukar harga diri menjadi uang, demi menghidupi ibu.

Dia memang tidak mengajariku untuk melakukan hal ini. Tapi ini adalah satu-satunya cara untuk kami bertahan hidup.

"DASAR PELAC*R!"
"TIDAK PUNYA HARGA DIRI!"
"BAGAIMANA RASANYA DITIDURI BANYAK LAKI-LAKI?!"

... dan masih banyak lagi cemoohan yang aku terima dari mereka. Jika mereka lebih suci dariku, kenapa mereka tidak membantu masalah ekonomi kami? Jika saja ada yang membantu, aku tidak perlu susah payah digagahi oleh banyak pria hanya untuk uang!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arif C, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23

Lukas kini sudah semakin sekarat. Bahkan pandangannya sudah kabur, dia tak bisa lagi berkata-kata.

Bahkan tubuh Lukas sudah sangat sakit seluruhnya. Persendian dan tulangnya seperti remuk redam.

Sekarang Lukas juga sangat kesulitan bernafas, sehingga Lukas merasa kalau ajalnya sudah semakin dekat.

Dia hanya bisa menyadarkan tubuhnya di dinding ruang kerjanya sambil terus berusaha bernapas dengan baik.

Tetapi sia-sia bagi Lukas, karena racun yang diberikan oleh Anna sudah menyebar ke seluruh tubuhnya, sehingga Lukas kini tidak lagi bisa melakukan apapun.

Bahkan Anna malah sengaja membiarkan Lukas sekarat dan mencegah Lukas untuk melarikan dirinya sendiri ke rumah sakit.

Anna hanya memandangi tubuh Lukas. Ia begitu menikmati kondisi Lukas yang sudah sekarat.

Namun pandangan mata Lukas tetap menatap sengit kepada Anna, walaupun kini di mata Lukas, ia sudah melihat Anna hanya berbentuk bayangan saja, karena pandagannya sudah kabur.

Anna tahu kalau Lukas kini sedang berusaha bertahan hidup. Tetapi Anna merasa yakin kalau usia Lukas tak akan panjang lagi dan Lukas tak akan mungkin selamat dari racun mematikan itu.

“Bagus, Sayang. Kamu sudah melewati masa sekaratmu dengan baik. Kamu pasti menikmatinya kan?" tanya Anna sambil tersenyum menyeringai. Sementara itu Lukas masih sekarat dengan kondisi yang memprihatinkan.

Anna merasa kalau malam ini adalah malam kemenangan baginya, karena ia sudah berhasil membuat Lukas menderita.

Bahkan Anna merasa sebaiknya dari dulu ia melakukan semua ini kepada Lukas untuk bisa menguasai klub malam itu dan menjadi kaya raya seperti Lukas.

Ternyata Lukas berada dalam kondisi sekarat yang cukup lama. Setengah jam kemudian Lukas baru menghembuskan napas terakhirna ia sudah melihat Anna hanya berbentuk bayangan saja, karena pandagannya sudah kabur.

Anna tahu kalau Lukas kini sedang berusaha bertahan hidup. Tetapi Anna merasa yakin kalau usia Lukas tak akan panjang lagi dan Lukas tak akan mungkin selamat dari racun mematikan itu.

“Bagus, Sayang. Kamu sudah melewati masa sekaratmu dengan baik. Kamu pasti menikmatinya kan?" tanya Anna sambil tersenyum menyeringai. Sementara itu Lukas masih sekarat dengan kondisi yang memprihatinkan.

Anna merasa kalau malam ini adalah malam kemenangan baginya, karena ia sudah berhasil membuat Lukas menderita.

Bahkan Anna merasa sebaiknya dari dulu ia melakukan semua ini kepada Lukas untuk bisa menguasai klub malam itu dan menjadi kaya raya seperti Lukas.

Ternyata Lukas berada dalam kondisi sekarat yang cukup lama. Setengah jam kemudian Lukas baru menghembuskan napas terakhirnya.

Tentunya dalam kondisi yang sangat mengenaskan. Anna pun memperhatikan Lukas meninggal dengan kondisi mata terbuka dan mulut ternganga.

Anna kemudian menghampiri Lukas dan memeriksa detak jantung dan denyut nadinya. Anna juga merasa Lukas tidak bernapas lagi dari mulut atau hidungnya.

Anna kemudian tertawa terbahak-bahak mengungkapkan kemenangannya.

“Hahaha! Kamu akhirnya mampus juga, Lukas. Aku sangat senang sekali melihat kematianmu yang begitu menyedihkan,” tawa Anna.

“Dengan kematianmu, aku sudah bisa menguasai klub malam ini, dan kamu hanya tinggal nama saja. Tidak masalah, jika aku yang akan mengurus pemakamanmu, karena aku sangat menyayangimu, Sayang," ujar Anna sambil mengambil sebotol minuman keras di dalam kulkas milik Lukas yang terletak di pojok ruangan kerja itu.

Anna kemudian duduk di kursi milik Lukas dan meminum minuman itu sampai habis, karena ia ingin merayakan kemenangannya seorang diri.

Anna begitu puas saat melihat kondisi Lukas yang sangat memprihatinkan, tetapi Anna juga ingin bisa membuat kematian Lukas bukan sebagai pembunuhan. Tetapi murni penyakit yang diderita oleh Lukas.

“Bagaimana caranya ya agar kematian Lukas ini tidak diduga sebagai pembunuhan? Karena nantinya pasti aku yang dijadikan tersangka, pikir Anna.

la kemudian membersihkan lantai ruangan kerja Lukas yang penuh dengan ceceran darah. Walaupun Anna merasa jijik, tetapi ia tetap harus melakukannya.

Sebab ia harus menyingkirkan jejak bagaimana ia membunuh Lukas dengan racun. Anna juga membersihkan tubuh Lukas dari darah bekas muntahan Lukas tadi.

Kemudian Anna segera mencuci pakaian itu dan menggantinya dengan yang baru. Anna juga dengan susah payah memindahkan tubuh Lukas ke tempat tidurnya, karena ia ingin kematian Lukas diduga akibat penyakit jantung bukan karena dibunuhnya.

Setelah memastikaan semuanya beres, Anna pun kemudian meminta tolong kepada siapapun yang mendengarnya.

“Tolong! Tolong!” teriak Anna di depan ruangan kerja Lukas. Wajah Anna juga tampak sangat panik.

la terus menjerit meminta tolong sampai semua pekerja Lukas terbangun dari tidur dan keluar dari kamar mereka.

Kermudian setelah mendengar teriakan Anna, para pekerja Lukas pun segera keluar dari kamar mereka dan menghampiri Anna.

“Ada apa, Anna? Mengapa kamu teriak-teriak begitu?” tanya salah satu dari mereka.Namun Anna malah menangis, ia pura-pura merasa syok dengan apa yang terjadi pada Lukas.

“Tolong aku, sepertinya terjadinya sesuatu kepada Tuan Lukas. Dia tampak tak sadarkan diri di tenpat tidurnya,” sahut Anna.

Annaa pun mengajak semua orang untuk memeriksa kondisi tubuh Lukas dan mereka pun terkejut saat melihat Lukas terbaring di tempat tidurnya dengan kondisi mata terbuka dan mulut menanganga.

“Astaga apa yang terjadi dengan Tuan Lukas?" seru salah satu dari mereka. Kemudian mereka pun menghampiri tubuh Lukas dan memeriksa kondisi Bos mereka.

Namun kondisi tubuh Lukas sudah kaku dan dingin. Bahkan kini tak ada lagi denyut nadi dan detak jantung yang memastikan Lukas masih hidup.

“Bagaimana apa yang terjadi dengan Tuan Lukas? Apakah Tuan Lukas baik-baik saja?” tanya Anna dengan pura-pura panik.

“Sayang sekali, Anna. Bos kita, Tuan Luksa sudah meninggal dunia. Mungkin dia terkena serangan jantung,” jawab pekerja Lukas yang tadi memeriksa tubuh Lukas. Mereka semua pun sangat terkejut mendengar kematian Lukas yang begitu mendadak.

“Astaga, Lukas! Mengapa kamu tinggalkan aku secepat ini?” Anna pura-pura menangis sambil menghampiri Lukas dan memeluknya.

“Bangunlah, Lukas! Aku mohon sadarlah! Aku tak mau kamu meninggalkan aku. Bukankah kita saling mencintai? Lalu kenapa kamu pergi secepat ini?” tangis Anna semakin menjadi.

Semua yang menyaksikanya turut merasa bersedih.

“Lukas, bangunlah, Sayang! Ini aku, Anna. Tolong bangunlah,” seru Anna.

“Tabahkan hatimu, Anna. Tuan Lukas memang sudah tiada,” ujar salah satu dari pekerja Lukas berusaha menenangkan Anna.

“Aku tidak percaya. Aku lihat tadi Tuan Lukas baik-baik saja. Bahkan ia melihatku menari. Tetapi kenapa dia sekarang malah meninggalkanku,” jawab Anna sambil terus terisak.

“Tuan Lukas meninggal secara mendadak, Anna. Mungkin karena serangan jantung, namun umur seseorang tak ada yang tahu,” ujar pekerja Lukas itu. Akan tetapi Anna terus menangis walau hatinya begitu riang gembira menyentuh dan memeluk tubuh Lukas yang sudah kaku,

Para pekerja Lukas turut merasa kehilangan bosnya itu. Walaupun mereka menganggap Lukas sebagai orang yang tamak licik dan jahat.

Tetapi Lukaslah yang memberi mereka pekerjaan dan mendapatkan upah dan tempat tinggal di mess itu.

Kini mereka juga merasa sangat sedih saat mendengar kematian Lukas yang begitu mendadak.

Mereka menganggap kematian Lukas diduga mengalami serangan jantung yang membuatnya meninggal dunia di tempat tidurnya.

Tak ada yang menduga jika Anna lah yang menjadi penyebab Lukas menemui ajalnya. Namun di ruang kerja Lukas memang tercium sedikit aroma anyir darah. Namun mereka tak begitu mempedulikan hal tersebut, sebab mereka kini larut dalam duka.

“Bagaimana ini? Apakah kita harus membawa Tuan Lukas ke rumah sakit saja?” tanya Anna. Namun salah satu dari mereka menggelengkan kepalanya.

“Tidak perlu, Anna. Tuan Lukas sudah meninggal dunia. Percuma saja kita membawanya ke rumah sakit," jawab salah sati dari mereka.

“Benar, lebih baik kita mengurus pemakaman Tuan Lukas segera” timpal yang lainnya.

[TAMAT]

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!