NovelToon NovelToon
Kiara

Kiara

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Wanita Karir / EXO
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Timio

Terlahir cantik, kaya raya, cerdas, tapi selalu gagal jika berhubungan dengan percintaan, gadis baik-baik tapi selalu disakiti deretan pria yang pernah jadi pacarnya, dengan berbagai macam alasan, mulai dari yang masuk akal sampai yang paling menyakitkan.

Sampai akhirnya sesuatu yang rasanya tidak masuk akal pun terjadi, bagaimana bisa seorang wanita biasa, meskipun memang ia kaya, tapi tidak masuk akal dikejar-kejar oleh seorang selebriti papan atas,



Happy reading yeorobun 😂

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34

Deg

Untuk pertama kalinya hatinya patah sekali dibuat wanita gila satu ini, bahkan lebih patah saat ia melihatnya bersama Andreas.

Kiaranya berubah...

Ketikan yang ia buat di room chat Serendipity panjang kali lebar, makna yang penuh harap, hangat, dibalas satu kata saja, dingin dan tidak niat sama sekali.

'Terserah'

Jangan tanya bagaimana kacaunya hati dan pikiran Tommy. Ini pertama kalinya Serendipitynya seperti itu. Berkali ia tanya pada dirinya sendiri, Apa dan dimana salah yang ia perbuat? Apakah salah ia menerima dengan baik hubungan palsu yang sedang diperankan pacarnya itu? Padahal kan Kiara sendiri yang minta? Aneh.

Jika masalahnya cemburu, jelas sekali ia cemburu sampai ke ubun-ubun, tidak ada seorang pun pria di dunia ini rela pacarnya dekat dengan pria lain, ada skinship tipis-tipis pula, tapi demi kebaikan dan memenuhi permintaan Kiara, ia rela.

Jangankan disentuh Andreas, story medsos X nya Senja saja kadang ia sudah kebakaran jenggot.

Apa Kiara ingin berpisah?

Tapi kenapa?

Apa dia sudah mengubah rencananya semula?

Dari yang pura-pura kini malah menjadi serius?

Apa memang begitu?

Apa mereka benar-benar sudah saling menyukai karena sering bertemu?

Bagaimana dengan dirinya?

Tok tok tok

Pintu diketuk dan beberapa saat kemudian Shane dan Juan masuk, wajah mereja serius.

"Kak, lu kenapa sih? Lu berantem ya sama mba Kia?."

"Lu diputusin beneran? Serius?"

Deg

"Ngga anjir, gua cuma illfeel aja, tiba-tiba dia jadi dingin, padahal sebelumnya baik-baik aja. Apa dia jadi suka beneran sama dokter Andre kali ya?"

"Iya kali kak." balas Shane polos.

Plak...

Satu geplakan mendarat di kepala belakangnya oleh tangan kreatifnya Juan.

"Lu bukannya semangatin, malah bikin makin down. Udah diomongin?."

"Dia hindarin gua kak."

"Tapi ngga mungkin Kiara begitu, lu pacaran sama sohibnya kan? Lu tanyain lah bego, lama amat gerak lu."

"Mereka itu satu paket, ngga mungkin Alexa cerita sembarangan." timpal Tommy.

"Iya juga ya."

"Tom, pokoknya gua ngga percaya, dia pasti punya alesan, rumah dia masih bisa kita datengin ngga sih?", tanya Juan.

"Bisa tapi selalu gelap, ngga kayak dulu lagi, dia juga jarang di rumah. Apalagi semenjak kita sibuk, bibi juga disana siang hari doang."

"Gua sama Alexa juga udah lama banget ngga main kesana." seru Shane.

"Ya iya lah, lu berdua juga sibuk tanda kutip kan makanya asik mendem aja lu di apart." tuding Juan.

"Hehehehe...", Shane bersemu merah.

"Lu berdua aja deh yang kesana, dia kalo liat gua masih sensi kayaknya."

🌼🌼🌼

Sementara Kiara yang baru saja berdebat dengan ayahnya itu masih belum bisa bernapas lega. Padahal ia masih dalam pelukan Alexandra.

Ponselnya berdering "Baby Breath" dilayar.

📞Kiara : Ha-halo...

📞Andreas : Kia ... (suara yang berat, napasnya seperti ditahan)

📞Kiara : Iya, Ndre. Kamu kenapa? Ada apa?

📞Andreas : Ma-mama, Mmm mmama baru aja pergi Kia.

📞Kiara : Hah? Mama pergi kemana? Dia udah sadar?

📞Andreas : Dia, D-dia udah ngga ada lagih.. aku harus apa Kia?

Deg

Sumpah demi apapun suara Andreas sudah menjelaskan bagaimana situasi yang terjadi, pria pucat itu tidak lagi berontak, tidak lagi meraung, ia sudah legowo tapi tetap saja sakitnya sampai ke tulang. Mengingat penyakit parah sang mama, beliau yang selalu kesakitan, kemoterapi yang selalu ia lakukan rutin setelah operasi kala itu.

Sungguh Andreas membayangkan saja tidak sanggup bagaimana perasaan mamanya, tapi sepertinya wanita itu menyerah hari ini. Melepas semua bebannya.

Tess... air mata calon menantu palsunya kembali berderai setelah beberapa menit lalu berhasil berhenti. Napasnya juga tidak terlalu teratur, bagaimana pun juga, Irina pernah memperlakukannya hangat, kehangatan seorang ibu yang sudah lama sekali tidak ia rasakan setelah kehilangan ibunya.

📞Kiara : Tunggu aku ya, sebentar. Aku datang.

Telepon terputus.

"Apa? Kenapa? Kenapa?", sibuk Alexandra.

"Mama Irina meninggal." jawab Kiara datar.

Alexandra tidak mampu menanggapi apapun, ia juga jelas terkejut.

"Gua ikut." seru Alexandra ketika melihat Kiara meraih tasnya.

skip

Seluruh rangkaian upacara dilakukan di mansion Johansen, keluarga terpandang di Orion. Kiara mendapati seluruh keluarga Johansen sedang dihadapan Irina, ia datang memeluk sebuah buket besar bunga baby breath, bunga favorit Irina, seperti dirinya.

"Mama, terima kasih sudah menjadi ibuku beberapa bulan ini, meski pertemuan kita sebentar, tapi aku merasakan hangat setelah sekian lama.

Mama, terima kasih sudah mengizinkan aku lagi memanggil sebutan mama, dan terima kasih juga sudah melahirkan anak baik seperti Andreas. Dia akan baik-baik saja, Ma.

Akan ku temani dia sampai dia ketemu wanita yang menomor satukan dia, meski bukan aku, aku pastikan dia akan peluk perempuan yang baik, Ma." batinnya menatap foto pemakaman itu.

Kemudian ia mencari Andreas yang tidak kelihatan di kerumunan keluarga. Kiara memandangi anggota keluarganya satu per satu, tidak ada satu pun di keluarga yang ini yang tidak rupawan, tapi yang paling rupawan malah tidak kelihatan.

Kiara sama sekali tidak asing dengan rumah itu, akhirnya ia menyusuri sendiri, mencari dimana Andreas berada.

"Nona, apa sedang mencari tuan muda?", tanya seorang pelayan menghampiri Kiara yang celingak celinguk diantara pilar.

"Oh, iya."

"Tuan ada di taman belakang, nona."

"Terima kasih."

Perlahan tapi pasti sambil mencoba mengatur napasnya, Kiara menyusuri inci demi inci lantai marmer itu. Hingga ia menemukan presensi pria tampan dengan kulit pucat itu sedang menundukkan kepalanya dalam-dalam, ditangannya ia menggenggam sebuah ponsel pintar ber cover ungu lilac, jelas itu bukan ponselnya yang pencinta warna hitam.

"Andre." sapa Kiara pelan sambil duduk disamping.

"Oh ya Tuhan...", jerit Kiara dalam hati melihat bagaimana sembabnya mata dan wajah pria yang selalu ceria ini. Andreas menundukkan kepalanya lagi dan tersedu-sedu disana.

Kemudian tangannya terulur memberikan ponsel ungu lilac itu kepada Kiara.

Meski sedikit bingung, tapi ia enggan bertanya. Alisnya sedikit terangkat, ada sebuah video dengan wajah Irina, yang hanya tinggal di klik untuk memutar video itu. Sebenarnya, perasaan Kiara sudah tidak enak melihat video itu tapi ia penasaran.

"Hai, kedua anakku, Andre dan Kiara. Mama berterima kasih sekali sama kalian berdua, terima kasih sudah ada untuk mama selama ini, selalu menyisihkan waktu padat kalian untuk mama. Andre, Kia, mama tahu kalian pura- pura ....

Deg Deg Prakk Patah ... 💔

Mama tahu semuanya dari awal, tapi mama ngga marah, mama ngga keberatan, yang palsu itu hanya hubungan kalian, bukan perasaan yang mama rasakan untuk mama. Tidak apa nak, mama ngga marah. Kia, terima kasih sudah membuat Andre banyak tersenyum, banyak tertawa, tolong jaga Andre ya nak, pastikan dia bersama wanita baik, lebih baik lagi kalau itu kamu. Mama sayang kalian berdua."

Sungguh hatinya terasa di tusuk-tusuk, rasa bersalah yang lebih dalam ternyata mereka dapatkan, jika berakhir seperti ini rasanya lebih baik jujur dan apa adanya kemarin, tapi apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur.

Kali ini bukan hanya Andre yang berderai air mata, Kiara juga terisak di sampingnya.

"Ma... ma...", isak Kiara.

Proses pemakaman pun hampir berakhir, beberapa media di izinkan untuk meliput prosesi peristirahatan terakhir nyonya besar Johansen, penyumbang ekonomi terbesar kedua di negara Timio setelah Levin Corp. Tapi satu hal yang menarik di setiap stasiun yang menayangkan upacara pemakaman itu, masing-masing mereka memilih spot terbaik untuk menyorot Kiara dan Andreas untuk menyertakan kalimat yang intinya hampir-hampir sama.

"Putri tunggal pewaris Levin Corp, Kiara Levin terlihat mendampingi calon tunangannya, putra bungsu dari keluarga Johansen."

"Andreas Johansen, CEO True Beauty Aesthetic Clinic didampingi tunangannya."

"Pasangan konglomerat, nona Kiara Levin menyertai calon suami pasca meninggalnya Irina Johansen sang calon mertua."

"Dengan setia, Nona Kiara Levin calon tunangan putra bungsu keluarga Johansen terus mendampingi hingga prosesi terakhir."

"Dokter Andreas tidak melepas tangan sang kekasih sedetik pun, dan Nona Kiara Levin juga terus bersamanya."

Intinya sama, hanya agak di dramatisir sedikit. Wajah Kiara dan Andreas terpampang dimana-mana. Bagaimana Tommy? Jelas kebakaran jenggot.

Ia menyendiri di rumah yang ia beli tiga tahun lalu, rumah yang jarang sekali ia tempati. Balkon dengan pemandangan gunung jauh disana, serta angin dingin yang berhembus tidak berhasil mendinginkan hatinya. Pasalnya tidak hanya koreografer TP yang membuatnya panas dingin, media dan semua yang ada di sosmed X tidak kalah mengesalkannya.

Wajah pacarnya dengan pria lain tersebar dimana-mana, bahkan saat latihan di gedung agensi pun orang-orang disekitarnya asik menggunjingkan.

"Cocok banget mereka."

"Aduh dunia ngga adil banget, bisa-bisanya mereka berdua yang udah sama-sama visual, sama-sama kaya dipasangin. Bisa kali ke yang miskin kaya gua, hahaha."

"Duh cewenya kurang cakep si menurut gua."

"Aduh nanti mereka jadi nikah ngga ya?"

"Ini berita kok bermacam ragam ya? Tunangan, calon tunangan, calon suami, yang bener yang mana dah."

"Tapi so sweet sih."

Tommy segera pergi jika sudah mendengar yang seperti itu.

Pesan panjang yang ia kirimkan lagi, jika pagi tadi dibalas dengan satu kata 'terserah', ini malah lebih parah, hanya dibaca. Tommy semakin frustasi dan tidak tahu harus apa. Alhasil ia membuka kulkasnya dan mengeluarkan beberapa botol miras, supaya ia bisa tidur nyenyak tanpa sadar, pingsan sekalian juga tidak apa, begitu isi pikirannya.

Tanpa ia tahu gadisnya jauh disana juga sudah mulai panik, bingung harus bagaimana. Ia merasa bersalah pada Tommy, sangat merasa bersalah. Tapi tidak rela juga meninggalkan Andreas yang masih sangat terpuruk.

Setidaknya, Ia bisa membujuk Andreas untuk makan, istirahat, dan sebagainya. Fyi, Andreas anak mamanya, anak Johansen yang paling dekat dengan mamanya, he is a mama boy. Maka dari itu kehilangan Irina baginya kehilangan dunianya. Kiara memahami hal itu, karena ia juga merasakan apa yang Andre rasakan. Ia juga pernah jatuh dan terpuruk, pernah tumbang, dan terluka berkepanjangan karena kehilangan sosok mamanya.

Alhasil ia menahan dirinya untuk tidak kembali ke Mithnite malam itu, dan terus di Orion sementara untuk menemani Andreas, setidaknya sampai besok. Ia berharap hingga esok hari, Tommy masih bersedia menunggunya, menerima pembelaan dan semua yang akan ia katakan.

Bahkan jika Tommy akan marah juga ia akan dengan senang hati menerimanya.

"Tunggu aku ya, Tom." batinnya menatap banyak pesan yang di kirimkan Tommy, lalu ia menonaktifkan ponsel pintarnya itu.

Hingga keesokan paginya ....

"Apa yang terjadi dengan dunia ini yeorobun? Akhir-akhir ini kita selalu dibuat terkejut dengan rumor kencan para artis, idola, sampai kepada rumor kencan pebisnis besar. Visual The Prince, Tommy, dirumorkan berkencan dengan Elleanor, main vocal dari girl group Pinky. Wah... Jika berita ini benar, selamat kepada couple visual ini."

"Hah? Apa? Apa? Gimana? Gimana? Anjir...", kesal Kiara menatap beranda sosmed X nya yang penuh dengan kabar serupa.

"Halah.... Sok sedih? Drama? Padahal .... Ok fine." kesalnya.

.

.

.

Tbc ... 💜

1
SweetPoison
Hiks, udah abis. Pengen lagi baca semua karya author luar biasa ini!
Timio: Ditunggu yaa 💜
total 1 replies
Ivy
Sudah jatuh cinta dengan tokoh-tokohnya, semakin penasaran dengan jalan ceritanya 😍
Timio: Ditunggu yaa 💜
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!