NovelToon NovelToon
Ujung Cerita

Ujung Cerita

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: .Esperanza.

Dia menyukai hujan. Namun tidak semua tentang hujan bisa ia terima. Ia tidak suka kehujanan. Ia pun tidak suka kedinginan. Ia hanya suka ketenangan dibalik berisiknya tiap tetes air hujan yang luruh ke bumi. Sama halnya dengan hujan. Dia menyukai Raka. Namun ia menyukai semua tentang Raka . Tentang cara tersenyum yang justru lebih tenang dari berisiknya air hujan. Tentang mata yang jauh lebih teduh dari langit abu sehabis hujan. Ia hanya mengikuti alur hati yang jatuh cinta. Ia tidak menolak ataupun menahan perasaan itu. Ia menikmati semua cinta dan luka yang ia peroleh dari jatuh cinta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon .Esperanza., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 17

Waktu menunjukkan pukul 01.00 ,Sekar terbangun karena perutnya terasa sangat sakit membuatnya tidak nyaman. Dengan mata yang masih mengantuk Sekar membuka ponselnya dan mengecek kalender.Ternyata saat itu jadwalnya datang bulan.Sekar merintih pelan saat perut bagian bawahnya seperti terlilit sesuatu. Sekar bangun dan mengambil air hangat untuk mengompres perutnya. Setelah merasa baikkan Sekar mencoba untuk tidur kembali namun sangat susah.Akhirnya ia memutuskan untuk membaca buku yang baru ia beli tadi dengan Raka.Sekar serius membaca novel itu , namun ia merasa ada yang kurang. Sekar melihat kresek putih yang terletak di atas meja belajarnya. Dia baru mengingat jika tadi Zidan membelikan camilan untuk dirinya. Sekar tersenyum singkat, lalu meraih kresek tersebut.Ia sangat berterima kasih kepada Zidan karena telah membelikannya camilan di waktu yang sangat tepat. Sekar membaca novel sembari menikmati camilan , membuat suasana hatinya sedikit tenang. Sebuah notifikasi masuk di ponselnya.

Zidan : Udah tidur Kar?

Sekar terkejut karena jam begini Zidan masih bangun padahal kan besok masuk sekolah.

Sekar : Em belum tadi kebangun

Zidan : Sakit perut ya

Sekar : Lah lo dukun ya Dan

Zidan : Nggak ,cma keinget aja sama jadwal lo bulan lalu.

Sekar : anjir kok bisa?merinding gue

Raka : yeee satu kelas juga tau kali jadwal lo bulan lalu yang nangis-nangis minjem sweater

Sekar tertawa pelan mengingat bulan lalu ia datang bulan ketika di sekolah. Karena sudah tembus, dia merengek tidak mau berdiri jika tidak ada yang meminjamkan Sweater untuk dirinya. Raka yang saat itu menjadi satu-satunya orang yang mengenakan sweater , menyerahkannya kepada Sekar bagai pahlawan.

Sekar : Heheheh tapi masa iya lo masih ingat Dan

Zidan : Sepele aja Kar, jangan banyak bacot

Malam itu ia chattingan dengan Zidan sampai ia merasa kantuk dan akhirnya tertidur lagi. Jangan berpikir bahwa semua itu karena kebetulan. Zidan mengingat dengan baik tanggal datang bulan Sekar karena ia memang memasang pengingat di ponselnya. Zidan siap siaga di malam hari takut - takut kalau gadis itu kesakitan dan tidak bisa tidur .Dan semuanya sesuai dengan perkiraan Zidan. Jadilah dia menemani Sekar sampai gadis itu tertidur kembali.Zidan tersenyum tipis sebelum memejamkan matanya, Sekar selalu terlihat sempurna baginya.

...----------------...

Keesokan harinya, Caca datang dengan membawa sebuah kamera analog yang menggantung indah di lehernya. Ketika memasuki kelas, semua langsung bersorak demi melihat benda yang dibawa gadis itu. Caca dengan muka bangganya berjalan seperti model yang menjadi pusat perhatian.

Tanpa menunggu lama Raka langsung mengambilnya dan mencoba memotret Aldi yang sedang menunggingkan pantatnya ke arah Lia .

Jepret Jepret Jepret Jepret

Berulang kali ia memotret teman-teman sekelasnya .

"Anjir bagus banget Ca,gue pinjem ya" Ujar Raka yang membuat Caca melongo.Raka barusan bilang pinjam padahal dia sudah merebut kamera itu sedari tadi. Raka tidak peduli dengan Caca yang masih melongo, ia kini sibuk memotret. Kali ini kameranya ia arahkan ke pujaan hati yang tengah tertawa. Cantik , batinnya. Raka lalu meminta Yaya untuk memotret dirinya dengan Sekar sebagai kenangan katanya. Sekar yang belum siap sedikit malu karena Raka tiba-tiba saja mengajaknya foto. Yaya dengan malas mengambil kamera dari tangan Raka dan memotret kedua bocah itu. Yaya tersenyum gemas melihat pasangan itu, ia lalu menunjukkan hasilnya kepada Raka dan Sekar yang ikut tersenyum karena hasilnya lucu .

"Guys foto sekelas yok, kameranya kece banget" teriak Yaya yang membuatnya semuanya sontak menoleh dan mengangguk.Sebelum bel masuk berbunyi mereka menyempatkan diri untuk foto dulu karena hanya pagi hari muka para ciwi-ciwi kelihatan fresh jadi mereka amat senang. Saat bel masuk berbunyi, Raka meminta pulpennya kepada Sekar .Sekar menyerahkannya dengan muka judes.

" Sayang kenapa gitu mukanya?" bisik Raka pelan di telinga Sekar.Sekar membulatkan kedua matanya. Hampir saja ia lupa jika sekarang ia menjadi pacar Raka. Ia menepuk jidatnya pelan.

"Lupa anjir, maaf-maaf aja nih belum terbiasa" Sekar cekikikan karena lupa bahwa Raka adalah pacarnya. Raka yang melihat itu menyentil pelan dahi Sekar. Saat itu mata Sekar bertemu dengan mata Zidan yang duduk di belakang Raka. Sekar tersenyum kepada Zidan begitupun sebaliknya. Zidan sedari tadi memperhatikan Sekar yang kelihatan sedikit pucat dan lesu. Gadis itu sudah membawa sweater untuk berjaga-jaga. Namun ada sedikit cemburu di dalam hati Zidan ketika melihat kedekatan Sekar dan Raka.

Bu ina memasuki kelas membuat semuanya mengucapkan salam.Bu Ina meminta anak-anak mengerjakan tugas kelompok dan kelompoknya dibagi berdasarkan deret tempat duduk yang artinya Lia, Sekar,Raka dan Zidan akan ada dalam satu kelompok.Raka tersenyum penuh kemenangan karena tidak perlu repot-repot dan harus jauh dari Sekar karena mereka satu kelompok yang justru ia akan makin dekat dengan Sekar.

"Baik anak-anak jadi tugasnya, kalian melakukan penelitian terhadap suatu makhluk hidup tentang bagaimana ia beradaptasi dan bertahan hidup di lingkungannya. Minggu depan dikumpul ya" Setelah itu Ibu Ina menyuruh mereka untuk duduk dalam kelompok masing-masing.

Raka dengan sigap memindahkan kursinya di sebelah Sekar dan dihadapan mereka berdua ada Zidan dan Lia. Lia masih cemberut karena tidak bisa satu kelompok dengan si pipi Davinya.Raka yang melihat itu pura-pura mual karena kedua bocah itu terlalu bucin. Mereka mulai membahas hal yang akan mereka teliti dan membuat jadwal yang tepat untuk melakukan penelitian.Zidan memperhatikan Raka yang bisa sedekat itu dengan Sekar,seandainya ia juga bisa friendly seperti itu pasti ia bisa dekat dengan Sekar.

"Raka , katanya nih kalau laki-laki yang suka isengin perempuan,tuanya nanti bisa tumbuh tanduk loh"ujar Lia yang membuat Sekar sontak menutup mulut menahan tawa.

"Ada masalah apa sih Lia, tiba-tiba aja" sahut Raka yang tiba-tiba kena ulti dari Lia padahal dia tidak melakukan apapun dan bahkan belum buka suara.

"Tau nih bocah apa jangan-jangan kesurupan kali ya" timpal Zidan

"Ya gue kesal aja setiap liat muka Raka" sahut Lia enteng membuat Raka siap melayangkan cubitan saktinya ke tangan Lia. Untungnya Lia segera menghindar .Zidan dan Sekar tertawa karena Lia sengaja membangkitkan jiwa usil Raka yang sedari tadi sudah diam. Sekarang Raka sudah mengamuk dia malah berlindung di balik Zidan. Zidan yang sedikit bangsat malah menarik tubuh Lia dan menyerahkannya kepada Raka yang tertawa puas.

"Davi, cewek lo gue eksekusi " teriak Raka karena bu Ina sudah keluar sedari tadi jadi mereka bisa bermain sekarang.Davi yang melihat itu tersenyum jahil dan mengangguk membuat Lia cemberut dan merengek pada Davi.

1
✨♡vane♡✨
Wah!
Murasaki Kuhouin
Gak nyangka bakal terbawa banget sama ceritanya... ❤️
Hujan: stay terus ya⚘️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!