Kaisar Langit

setelah ke pergi an xiao chen, xiao yan melihat ke para bawahan nya dan melihat ke arah xiao Yi yang masih tertegun dengan semua dia masih hanyut dalam pemikiran nya hingga suara xiao yan terdengar.

"sekarang kau telah mendengar tentang identitas ku, aku akan memberi mu sekali pilihan aku akan membebaskan mu atau terus mengikutiku tapi dengan bahaya kematian" ucap tegas xiao yan dia ingin melihat bagai mana tanggapan gadis yang membuat dia sedikit tertarik akan kesetiannya.

sedangkan xiao Yi yang mendengar itu perasaan nya campur aduk hingga akhirnya dia berlutut di depan xiao yan dan berkata.

"tuan muda xiao Yi sudah pernah mengatakan apapun rintangan nya bahkan jika harus mati hanya untuk berdiri di belakang tuan xiao Yi akan melakukan nya, bahkan jika harus menjadi iblis sekali pun" ucap suara xiao Yi penuh ketegasan, mendengar itu xiao yan mengangguk puas dia cukup senang akan kesetian gadis itu.

dia kemudian melihat ke tiga bawahannya yang lain dan berkata.

"long tian, feng ling bersenang senang lah kalian dengan aula jiwa hancurkan tempat itu dan bawa barang berharga mereka bunuh semuanya " perintah xiao yan mendengar perintah itu long tian menjadi senang

"akhirnya aku bisa berolahraga sedikit" gumamnya senang sedangkan feng ling hanya menggelengkan kepala melihat long tian.

"pergilah setelah itu kalian peringati semua kekuatan yang ada di benua ini untuk tidak mencari tau tentang paviliun langit, setelah itu tunggu di sini aku akan menyerap petir itu di dunia jiwa dengan mereka berdua karna kekuatan mereka masih terlalu lemah" ucap nya sambil menunjuk meng lang dan xiao yi.

"baik tuan muda kami akan melaksanakan perintah sesuai dengan perintah anda" balas long tian dengan penuh semangat dan langsung menarik tangan feng ling keluar dari sana.

"baik lah kita akan latihan di dalam dunia jiwa, untuk mang leng kau serap lah nanti kolam petir emas setelah aku mengeluarkan inti elemen petir yang ada di dalam nya dan untuk mu xiao Yi kau hanya perlu menyerap energi di tepi kolam petir jangan sesekali masuk ke sana kalau tidak kau akan meledak di tambah kau tidak memiliki elemen petir" ucap xiao yan dan keluar menuju kolam petir yang ada di dekat goa itu.

sedangkan meng lang dan xiao Yi hanya mengikuti xiao yan dari belakang, sesampai nya mereka di dekat kolam petir aura kuat terasa di sana.

xiao yan kemudian mengangkat tangan nya dan mengibaskan tangan nya dan seketika kolam itu hilang dari pandangan mereka menyisakan sebuah lubang yang dalam.

"huff untung saja cara yang aku lakukan bisa kalau tidak aku harus menggunakan usaha yang lebih keras" gumamnya kemudian melihat kedua bawahan nya dan berkata.

"jangan melawan energi yang masuk dalam tubuh kalian" perintah nya dan mereka menghilang dari sana tampa meninggalkan jejak

di tempat lain di sebuah tempat gelap terlihat dua orang sedang memantau sebuah bangunan.

"ranah Kaisar bumi puncak, sepertinya dia adalah penjaga aula jiwa di alam ini" ucap seorang pemuda dia adlah long tian.

"tian gege benar, dan aku rasa cukup tian gege yang ke sana" ucap feng ling membenarkan apa yang long tian katakan..

"heheh tentu ling er, kau tidak perlu ikut serta aku ingin sedikit bersenang-senang" ucap long tian terkekeh sedangkan feng ling hanya menggelengkan kepala seraya tersenyum tipis.

swusssss

Long tian melesat ke arah markas aula jiwa

bommmmmmmmmmmmmmmmmm

duarrrrrrr

suara ledakan yang membuat setengah bangunan hancur bahkan banyak para anggota aula jiwa yang mati saat serangan long tian itu.

"bajingan mana yang membuat keributan di aula jiwa" ucap sebuah suara serek dan aura Kaisar bumi puncak keluar tak lama terlihat seorang pria paruh baya.

"hahah akhirnya kau keluar" tawa long tian, dia sengaja melepas serangan untuk memancing orang itu keluar dari persembunyian nya.

"bajingan siapa kau apa kau tau sedang berurusan dengan siapa hah" bentak orang tua itu

"huh kau tidak perlu mengetahui siapa aku yang jelas aula jiwa kan musna dari alam ini" dengus long tian, mendengar itu raut muka pria tua itu memerah karna marah dia kemudian mengeluarkan sebuah pedang dalam cincin nya dan menyerang long tian.

"teknik pedang jiwa, pedang penghisap jiwa" teriak nya, sedangkan long tian hanya tersenyum sinis dan mengangkat tangan nya.

duarrrrr

bom mmmm

suara ledakan terdengar dari teknik pedang dan juga kibasan tangan long tian dan setelah asap menghilang terlihat long tian menghentikan serangan pedang itu hanya dengan menggunakan dua jari.

"a apa ba bagain ma mana mungkin" ucap pria tua itu terkejut.

"huh hanya serangan lemah, tidak akan bisa melukai ku" dengus long tian kemudian dia mengibaskan tangan nya dan mengirim tubuh pria tua itu ke bawah.

swussssss ssssttt

dua rrrrrrr rrrrrrr

suara ledakan terdengar saat tubuh pria tua itu menghancurkan bangunan aula jiwa.

"uhuk uhuk uhuk siall siapa dia kenapa dia sangat kuat aku harus segera meninggal kan tempat ini dan mengirim kabar ke alam tengah " gumam pria paruh baya itu batuk darah karna terluka.

"ingin melarikan diri tidak semudah itu" ucap sebuah suara.

"cakar naga" ucap suara itu lagi dan sebuah cakar besar terbentuk mengarah ke pria tua itu, melihat serangan itu pria tua itu mencoba menahan nya tapi naas tidak berhasil..

"arkkkkk aula jiwa kan memburu muuu" teriak nya sebelum kematian.

bommmmmmmmmmmmmmmmmm

jurus long tian menghancurkan bangunan aula jiwa menjadi kepingan sedangkan di sosis feng ling dia hanya menggelengkan kepala den bergumam

"dia sama sekali tidak berubah" gumam nya lalu pergi kesana seraya berkata.

"tian gege kau menghancurkan aula jiwa jadi kau harus mencari dimana letak ruang harta mereka" apa yang di sebutkan oleh feng ling membuat gelagapan long tian dia hanya mengumpat.

"sial sial bagai mana aku melupakan perintah penguasa" gumam nya kesal dan melihat ke arah feng ling dan berkata memelas..

"ling er tolong bantu gege mencarinya, kalau tidak gege akan di hukum oleh penguasa" ucap nya dengan muka memelas sedangkan feng ling hanya menggelengkan kepala dan berkata.

"tidak mau itu salah gege kenapa terlalu bersemangat dan menghancurkan tempat ini jadi cari sendiri" ucap feng ling yang membuat tubuh long tian lemas.

"hahhh aku lebih baik bertarung dengan orang lain dari pada harus mencari harta di reruntuhan seperti ini" gumam kesal long tian dia hanya menghela pasrah, karna bagai mana pun itu semua karna dia juga yang terlalu semangat untuk menghancurkan tempat ini.