NovelToon NovelToon
Kallea Jidan

Kallea Jidan

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Berondong / Cintamanis / Kaya Raya / Cinta Murni
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Alquinsha

Jidan bersumpah tidak akan pernah membiarkan siapapun menyakiti Kallea.

Jidan akan menjadi malaikat pelindung bagi Kallea dan akan menjadi mesin penghancur bagi siapapun yang berani menyakiti Kallea.

Tentang gadis penuh luka bernama Kallea dengan penyembuh lukanya, Jidan Xavier.

Bagaimana kisah selengkapnya? ikuti terus ya...



Instagram: lightquinsha_
Tiktok: candylight_

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Alquinsha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KJ #25

Ting

Ting

Jidan mengalihkan pandangannya dari Kallea dan Jayden saat mendengar notifikasi pesan masuk di handphonenya.

Cakra memberikan data lengkap tentang Felix dan orang yang menjadi kelemahan laki-laki itu, sesuai dengan yang Jidan minta.

Cakra memang paling bisa diandalkan dalam masalah ini, tidak butuh waktu lama Cakra sudah melakukan tugasnya dengan sangat baik.

"Gue kira bakal pending karena lagi ada konflik sama ayangnya," gumam Jidan sambil membaca satu persatu pesan dari Cakra.

Jidan terlihat fokus membaca pesan yang Cakra kirim, sampai ada satu kalimat yang berhasil membuatnya mendecih, Felix sering mabuk-mabukan hanya karena memikirkan Kallea.

Cakra memberikan informasi sedetail ini pada Jidan, padahal Jidan hanya memintanya untuk mencari kelemahan Felix. Tapi memang begitulah cara Cakra melakukan pekerjaannya, selalu detail dan tanpa ada satupun hal yang terlewatkan.

"Munafik banget nih cowok, udah jelek-jelekin kak Lea ternyata belum move on," gumam Jidan.

Jidan kembali melihat ke tempat Kallea dan Jayden tadi berada, mereka sudah tidak ada disana. Kemungkinan Jayden sudah pulang dan Kallea sudah masuk ke dalam apartemen.

"Oke, Jidan. Lo harus bisa bersikap biasa di depan kak Lea," ucap Jidan sebelum akhirnya memasukan handphonenya ke dalam saku dan berjalan menuju apartemen Kallea.

Jayden kadang tidak sadar bersikap kekanak-kanakan saat cemburu, jadi sekarang Jidan mengingatkan dirinya sendiri sebelum bertemu Kallea.

-

-

Jidan memasuki apartemen Kallea tidak lama setelah Kallea masuk. Jidan langsung pergi ke dapur meminum segelas air supaya api cemburu dalam dirinya tidak sampai membakarnya.

"Kamu udah pulang?" tanya Kallea menghampiri Jidan di dapur.

Jidan mengatur bibirnya untuk membentuk senyuman sebelum berbalik menatap Kallea. Apapun yang terjadi, pokoknya Kallea tidak boleh sampai tahu kalau Jidan sedang cemburu.

"Iya, aku baru banget pulang," jawab Jidan masih dengan senyuman di bibirnya.

Mungkin karena senyuman Jidan terkesan dibuat-buat, Kallea justru menyadari ada sesuatu dibalik senyuman Jidan padanya sekarang.

"Kamu baik-baik aja?" tanya Kallea mengungkap kekhawatirannya saat melihat senyuman Jidan.

Semakin seseorang dekat dengan yang lainnya, pasti akan lebih mudah mereka saling memahami satu sama lain. Itu sebabnya Kallea bisa melihat ada sesuatu yang salah dari senyuman Jidan.

"Tentu aja aku baik-baik aja, emang aku keliatan gak baik-baik aja ya?" Jidan membalikkan pertanyaan Kallea dan masih berusaha menunjukkan senyumannya.

"Enggak, cuma kayak ada yang aneh aja dari senyuman kamu," ucap Kallea jujur.

Senyuman Jidan seketika lenyap karena apa yang baru saja Kallea katakan.

"Emang iya?" tanya Jidan.

Jidan kemudian mengambil handphonenya dan berkaca melalui kamera handphonenya sambil memperagakan saat dirinya tersenyum tadi.

"Iya sih bener aneh," Jidan mengalihkan pandangannya dari handphonenya dan kembali menatap Kallea.

"Kok bisa ya kegantengan aku gak hilang-hilang," lanjutnya garing.

"Apa sih?" Kallea menahan senyum mendengar kenarsisan Jidan.

Memang benar Jidan tampan, tapi kalau Jidan yang mengatakannya terdengar sedikit mengelikan. Tapi meskipun begitu Kallea berhasil terhibur oleh kata-kata Jidan.

"Oh ya, soal tadi-"

"Soal kakak yang dijemput Jayden? kakak gak perlu merasa gak enak soal itu, aku ngerti," ucap Jidan menyela sebelum Kallea selesai bicara.

Bukan bermaksud tidak sopan, Jidan hanya tidak ingin Kallea merasa tidak enak terhadapnya. Tidak apa-apa Kallea pulang bersama Jayden, Jidan bisa mengerti.

"Oh ya, tadi aku sama temen aku ke kamar kakak buat ganti lampu, maaf gak sempet izin," Jidan berusaha mengalihkan pembicaraan supaya Kallea juga tidak perlu merasa tidak enak terhadapnya.

Bagi Jidan yang terpenting adalah kebahagiaan Kallea, mau Kallea pulang dengan siapa, atau Kallea melakukan apapun, Jidan akan menerimanya.

"Aku gak jadi ganti semua lampunya, tapi kakak udah gak perlu khawatir kalau mati lampu malem-malem."

"Iya, makasih," ucap Kallea tersenyum tulus.

Kallea selalu berterimakasih atas apa yang Jidan berikan untuknya. Kallea tahu Jidan paling bisa diandalkan dalam hal apapun.

"Kamu udah makan belum? mau kakak masakin sesuatu?" tawar Kallea.

"Kita makan diluar aja yuk, kak. Kakak pasti capek baru pulang dari kampus," ucap Jidan secara langsung menolak di masakan makanan.

Bukan karena Jidan bosan dengan masakan Kallea, tapi Jidan tidak ingin Kallea kelelahan. Kallea baru saja pulang dari kampus dan harus mengistirahatkan tubuhnya.

"Boleh, mau makan dimana?" ucap Kallea langsung setuju untuk makan diluar.

Tidak perlu ada drama menanyakan kenapa Jidan menolak, karena Jidan sudah menjelaskannya sejak awal.

-

-

Di rumah keluarga Xavier, Jayden langsung di interogasi oleh mamahnya, sesuai dengan yang sudah Jayden duga sebelumnya.

"Kamu kemana tadi malem?" tanya Bianca menginterogasi Jayden.

"Mau ikut-ikutan Jidan suka kelayapan malem, hah?" tanya Bianca lagi tanpa menunggu Jayden menjawab pertanyaannya sebelumnya.

Nyatanya menjadi anak yang disayang dan diperhatikan tidak seenak itu, Jayden dituntut untuk sempurna dan tidak boleh melakukan kesalahan seperti yang sudah Jidan lakukan.

Jayden kadang merasa tertekan dengan tuntutan keluarganya, tapi Jayden berusaha untuk tidak menunjukkan itu di depan siapapun, termasuk di depan Kallea.

Mamahnya sudah sangat mengandalkan dan berharap padanya, Jayden tidak mamahnya kecewa jika mengetahui bahwa dirinya tertekan.

"Mah!"

"Apa? jawab, Jayden! kamu mau ikut-ikutan kayak Jidan suka kelayapan malem-malem?" Bianca mengulang pertanyaannya, menuntut Jayden untuk segera memberikan jawaban yang memuaskan hatinya.

Bianca ingin Jayden meyakinkannya bahwa Jayden berbeda dengan Jidan dan tidak akan membuat ulah seperti yang Jidan lakukan. Dan kadang ini yang membuat Jayden merasa tertekan.

Jayden sudah melakukan yang terbaik demi keluarganya, tapi Jayden juga bukan manusia sempurna. Jayden mungkin akan melakukan kesalahan dan seharusnya mamahnya tidak menghakiminya seperti sekarang.

"Kamu gak mungkin ketemu Lea malem-malem, jadi kemana kamu tadi malem, hah?" Bianca kembali memberikan pertanyaan, padahal pertanyaan sebelumnya saja belum Jayden jawab.

"Maaf, mah. Tadi malem aku ketemu temen," Jayden mengatakan kebohongan seperti yang pernah dilakukannya saat ditanya alasan Jayden ke Bandung.

Jayden tidak mungkin mengatakan pada mamahnya bahwa tadi malam dirinya pergi ke Bandung untuk menemui Kirana, mamahnya pasti akan semakin memarahinya.

"Temen? temen mana yang ngajak kamu keluar malem-malem sampe kamu baru pulang sekarang? pasti temen kamu gak bener!" ucap Bianca sulit untuk mengendalikan emosinya.

Selama ini yang Bianca ketahui, Jayden hanya berteman dengan Hanan, tapi Hanan laki-laki baik dan tidak suka keluyuran malam-malam.

"Atau, sebenernya kamu gak ketemu sama temen. Kamu pergi main sama cewek? kamu selingkuh dari Kallea?" tuding Bianca.

Susah memang kalau berhadapan dengan prasangka orang tua. Pasti ada saja hal buruk yang terlintas dalam pikiran mereka. Ya meskipun memang yang Bianca katakan tidak salah. Jayden tadi malam bermain dengan perempuan dan selingkuh dari Kallea.

"Mah! mamah bisa gak sih gak berpikir berlebihan? aku bukan Jidan!" ucap Jayden penuh penekanan.

Padahal kalau dipikir-pikir mereka sama saja. Tidak ada yang benar diantara mereka, hanya saja yang satu terang-terangan melakukan kesalahan, yang satunya pintar menyembunyikan kesalahannya.

"Lagian, aku cowok, mah. Mamah gak perlu khawatir kalau aku keluar malem, aku gak bakal hamil."

"Tapi kamu bisa menghamili anak orang," ucap Bianca yang membuat Jayden bungkam.

Jayden tersadar bahwa dirinya mungkin akan membuat Kirana hamil karena apa yang sudah mereka lakukan.

BERSAMBUNG

Terimakasih sudah membaca novel ini...

Jangan lupa tinggalkan jejak biar semangat update 😉

1
anyarai
alur nya lambat ya kk,,
tp ok kok
Syaira Liana
sangat bagus ceritanya seru
⋆ ˚。⋆୨ Light 🧸 ୧⋆ ˚。⋆: terimakasih ❤
total 1 replies
anyarai
baru mampir kk
⋆ ˚。⋆୨ Light 🧸 ୧⋆ ˚。⋆: terimakasih udah mampir ❤
total 1 replies
i am. Virgo
baru nyampe eps 5 aja udah seru❤
Syaira Liana
sabar ya jidann
Syaira Liana
sabar ya jaydenn
Syaira Liana
jidañ ayooo kejar kalea terus 🫣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!