NovelToon NovelToon
Kembali Ke Tubuh Yang Salah

Kembali Ke Tubuh Yang Salah

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / cintapertama / Reinkarnasi / Mata Batin / Roh Supernatural
Popularitas:51.3k
Nilai: 5
Nama Author: Kak UPe

Nama ku Andine, aku adalah salah satu ketua geng preman cewek yang di segani. Hidup ku berantakan. Ayah ibu ku cerai, kakak- kakak ku tidak peduli dengan ku. Mess-up lah pokok nya. Jadi wajar saja jika jalan ini yang aku tempuh akhir nya.
Pertarungan antar geng, itu mah soal biasa bagi ku! Siapa sih yang tidak tahu Andine. Mau itu cowok atau cewek, aku tidak peduli. Kau menjadi musuh ku? Maka siap-siap kau akan ku hajar.
Hingga suatu ketika sebuah kecelakaan terjadi pada ku. Motor yang biasa aku kendarai tiba- tiba saja Rem nya Blong, Dan aku tidak sengaja menabrak seorang anak SMA yang sedang melintas di depan ku. Jalanan licin karena saat hujan di tambah lagi motor yang tidak dapat aku kendalikan, membuat aku tidak bisa menghindari nya.
Dan BOOOOM! Tidak ada yang aku ingat lagi setelah nya. Namun satu hal yang pasti, saat aku terjaga aku bukan diri ku lagi. Tiba - tiba aku malah sudah masuk ke tubuh siswa SMA yang aku tabrak tadi?
Apa yang sedang terjadi? Ini bukan tubuhku!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kak UPe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29- NGEJAR CALON MANTU AYAH

"Lo dari mana ada, Hann?" Tanya Alan tepat setelah Andhine kembali ke kelas.

"Karina tadi ngerjain lo?"  Kali ini Alan terlihay serius tidak seperti biasanya.

Andhine tetap diam hingga Alan menarik nya paksa, "Ayo!!"

"Ayo ke mana?!" seru Andhine kaget ditarik tiba- tiba oleh Alan.

"Ya ayo kita balas perbuatan Karina! Kita gak bisa hanya diam gitu aja setelah dia melakukan hal seperti itu ke elo!" Alan sepertinya serius dengan ucapannya.

Andhine menatap heran Alan. Seingat Andhine, tadi Alan ada di dalam kelas ketika anak-anak suek itu ngerjain Andhine. Tapi Alan diam dan bahkan tidak menoleh sama sekali. Padahal logikanya dengan suara tawa menggelar dari teman-teman sekelas Alan ngeeh dong! Ngeh kalau ada sesuatu. Mustahak kalau nggak tahu.

Andhine jadi bete sendiri dengan sikap Alan yang nggak jelas ke mana arahnya. Kalau emang niat mau bantu, kenapa nggak dari tadi! Kenapa lama banget pendingnya.

"Alan, udah please. Lagian itu belum pasti perbuatan Karina." Ujar Andhine malas meladeni bocah labil seperti kabel Lan.

Selain itu, Andhine kini sebenarnya tidak terlalu fokus dengan masalah prank dari Karina pagi tadi. Pikiran Andhine terlalu sibuk memikirkan skenario yang telah dia dan Aether persiapkan tadi.

"Lan, hari ini jangan ganggu gue dulu." Andhine cabut ke luar kelas duluan. Dia harus duluan kabur. Karena kalau sampai Alan terus bersamanya semua rencana nya bisa kacau. Sementara Alan diam dan memandang Andhine dengan tatapan bersalah. Alan merasa kalau Andhine sengaja menjauh darinya karena sikap Alan di kelas saat Andhine dibully.

“Dia pasti marah padaku.” Gumam Alan pelan.

“Tidak! Aku tidak boleh membiarkan Andhine salah paham. Aku harus jelaskan pada Andhine mengapa aku tidak menolongnya tadi di kelas!!”

Otak Alan sepertinya sudah berjalan dengan benar sekarang. Mungkin pengaruh obat rutin yang dia konsumsi sudah hilang. Ya! Alan memang sedang sakit. Sebuah penyakit langka yang mengharuskannya sebuah obat yang memiliki efek ngeblank sesaat.

***

Alan berusaha mengejar Andhine. Dia berlari kencang sambil memanggil nama Hannah.

"Hannah?? Tunggu!!" teriak Alan sambil terus mengejar Andhine yang sama sekali tidak menoleh ke arahnya. Dan perlahan mulai menghilang dibalik kerumunan para siswa yang sedang ngobrol atau sekedar numpang lewat di koridor.

"Ck! Tuh anak ke mana?!" Seru Alan kesal.

"Alan?!!" panggil seseorang dari belakang Alan.

Alan mengernyitkan dahinya. Dia sangat familiar dengan suara satu ini.

"Tidak mungkin! Mana mungkin papa ada di Indonesia?" gumam Alan pelan dan meski ragu dia tetap menoleh ke belakang untuk memastikan.

"Papa?" Panggilnya kaget karena ternyata orang yang memanggilnya tadi benar adalah papa nya. Dan yang lebih mengejutkannya lagi adalah tidak hanya papanya saja yang datang, mamanya pun datang bersama papanya.

"Mama?" Panggil Alan langsung garuk- garuk kepala melihat papa dan mamanya ada di depannya.

"Kamu ini dari tadi papa panggil  terus aja berlari. Kamu itu sedang apa sih Lan? ngejar maling? Atau sedang lomba lari antar kelas???"  Cerocos si papa yang tidak tahu kalau anaknya sedang mengejar calon mantu untuknya.

Alan masih terdiam. Dia masih meyakinkan dirinya kalau yang berdiri di depannya benar adalah kedua orang tuanya. Secara rasanya tidak mungkin saja dua orang ini benar- benar menyusulnya sampai ke Indonesia.

"Papa dan mama kapan sampai dari Milan?" tanya Alan pada papanya. Padahal tadi papa bertanya, tidak ada satu pun yang dia jawab.

"Lice, lihat tu anak mu! Bukannya menjawab pertanyaanku malah dia nanya balik." Ucap Rey pada istrinya.

"Bukannya itu adalah gaya mu tuan Reyfaldi Arthur." Sindir Alice pada suaminya sambil cekikikan kecil.

"Ya Tuhan! Sejak kapan kebiasaanmu itu menjadi kebiasaanku, nona Anastasya Rubia Alice?" Balas Rey sambil berkacak, melotot melihat pada istrinya yang sudah menggandeng tangan putra bungsu mereka.

"Kebiasaanku? Benarkah? Kenapa aku tidak ingat ya?" seru Alice dengan wajah polosnya.

"Alan sayang, mama lapar. Jajanin mama di kantin, ya? Papa mu kita tinggal saja." Alice mencibir kecil pada Rey lalu menarik anak kesayangan ke arah kanan.

"Ma, kantin sekolah Alan sebelah kiri." Ujar Alan benar- benar dengan sebuah helaan nafas yang panjang. Karena apa? Karena kalau sudah berurusan dengan nyonya Arthur ini, satu- satunya hal yang bisa Alan lakukan ya cuma menghela nafas saja. Sebab kalau menolak selain urusannya bisa jadi panjang, Alan pun takut menjadi malin kundang versi gen Z.

"Benarkah? Mama gak tahu. Ayo!" ucap Alice dengan mudahnya dan auto putar arah ke arah yang Alan tunjuk barusan. Sedangkan Rey sama sekali tidak mengikuti istri dan putranya. Kedatangannya ke sekolah ini adalah untuk serah terima dokumen kepemilikan sekolah.

Ya! Mulai hari ini ayahnya Alan adalah pemilik baru sekolah swasta itu.

***Oh! Jadi si Kabel Lan anaknya Rey dan Alice?? Yang belum kenal.. singgah ke rumah ortu Alan yang judulnya Gairah Sang Tuan Muda ^_^

1
THE END.MD
kelakuan mu aetherrrr 🤣🤣🤣🤣🤣🤣untung gak sawan tu alan di telefor lagi mandi semangat thorrrr up nya 👍👍👍👍👍
❤️ stella taher ❤️
aduh aether malaikat sembrona kamu 🤣🤣🤣
My Rosse
sengklek malaikat nya ini sii
Mrs.Riozelino Fernandez
wow 🤣🤣🤣🤣🤣
princess Halu
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
yuning
malaikat sableng 😁
Haryati
wkwkwk....aether ...oh aether....malaikat kok kelakuane ngono....🤦🤦
May Saroh
Luar biasa
princess Halu
kemana perginya si siluman unggas kenapa gak up lagi ya?
My Rosse
up nya mn ka upe...
❤️ stella taher ❤️
smoga slalu di kasih kesehatan yach kak upe,, di tunggu klnjutanny🥰🥰🥰
Mrs.Riozelino Fernandez
akhirnya terbongkar juga semuanya...
Haryati
jiwa julid aether keluar...😂😂😂😂
makasih udah up kak upe..🥰🥰💪
famida
Luar biasa
❤️ stella taher ❤️
ka upe kmna yach,, smoga sehat truz yach kak Upe,, di tunggu upny
lady daisy
bila updatenya thorr
Haryati
uhuy... Alan ter andine andine...🤭🤭🤭
Mrs.Riozelino Fernandez
jantung Alan mulai berdendang 😆😆😆
Emak Aisyah
😜😜😜😜
My Rosse
hahaaa koplak kau siluman unggas....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!