Tragedi yang menakutkan,,,membuatku sadar akan kasih sayang Orang Tuaku...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. M yanie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Doa ibu
"Dok, pasien mengalami henti jantung mendadak. "Jelas suster kepada dokter.
" Siapkan DEFIBRILLATOR sekarang " ( alat pacu jantung)
Dokter pun memulai menempelkan DEFIBRILLATOR di dada Aryani.
" Sekarang kita Mulai, " Dengan serius Dokter dan para perawat pun berusaha menyelamatkan Aryani.
Di luar ruangan, Noval mulai runtuh pertahanan ya dia menangis atas apa yang sedang terjadi, penyesalan menyelimuti jiwanya.
"Apa yang terjadi dengan Aryani bang? " Ibu langsung datang kerumah sakit ketika di kabari oleh putranya tentang apa yang sedang terjadi, dengan tangis pilu Ibu tak kuasa menahan sakit yang terasa sesak di dada, dan jatuh di pelukan anak laki-laki nya. "Gimana keadaan adek kamu bang hiks.. hikss" Tangis ibu.
"Ibu yang tenang dulu Bu, Dokter masih berusaha menyelamatkan Aryani ," ujar Abang yang berusaha menahan kesedihan ya begitu pula dengan saudara yang lain.
Ibu berdiri dengan mata yang masih sangat deras mengeluarkan air matanya dan Ibu berjalan lunglai di lorong Rumah Sakit, ternyata yang Ibu tuju adalah Mushola Rumah sakit.
Ibu masuk ke dalam Mushola dan seketika bersujud sambil ber doa.
" Ya Rabb.. Ya Rabb, kasihanilah anak ku yang masih kecil itu, selamatkan lah anakku, aku tidak sanggup melihat anakku merasakan sakit seperti itu Ya Allah "
"Hukum saja diriku ya Rabb, tapi jangan anakku, izinkan dia untuk tetap bertahan, kembalikan dia di pelukan kami Ya rabb, izinkan kami menjaga dan merawatnya kembali hikss.. hikks "
Dengan tangis yang begitu pilu ibu masih dengan setia bersujud berharap Sang Pencipta mengabulkan Doa nya.
"Ibu.. Aryani selamat bu, Aryani sadar Bu " dengan tergesa-gesa Abang memanggil ibu dan memberikan kabar yang begitu membahagiakan.
"Alhamdulillah, makasih Ya Rabb sudah mendengarkan Doaku. " Ibu pun bergegas melihat anaknya yang baru saja melewati masa kritisnya.
Ibu dengan senyum sedih nya memeluk anak nya menciumi wajahnya.
"I.. Bu a.. ku minta maaf " dengan suara lirih Aryani mengucapkan permintaan maafnya kepada sang ibunda yang dia cintai.
"Sudah tidak apa-apa nak, Ibu disini akan selalu temani anak Ibu yang cantik ini " dengan senyuman yang begitu menenangkan, ibu mengusap air mata yang jatuh di pipi Aryani.
"Sa.. kit Bu "
"Mana yang sakit sayang,? kasih tau Ibu "
"Dokter bagaimana ke adaan anak ku? " dengan cemas Ibu menanyakan ke adaan Aryani.
"Ke mungkinan anak Ibu tidak bisa berjalan sementara, Ibu tidak perlu khawatir karna kakinya mungkin mengalami kram , karna sudah cukup lama berbaring " Jelas Dokter.
"Tapi seperti yang pernah saya jelaskan, anak ibu harus menjalani operasi yang ke dua di bagian belakang telinga ,itu butuh waktu untuk mengikuti prosedur yang ada dan pasien harus dalam keadaan stabil. " Dokter dengan sabar pun menjelaskan ya.
"Lalu apa yang akan terjadi pada anak saya dok? setelah operasi yang kedua. "Bapak yang dari tadi mendengarkan pun ikut bertanya perihal tentang anaknya.
" Ke mungkinan anak bapak akan mengalami tuli permanen, dan untungnya itu hanya telinga sebelah kanan ,"Mendengarkan penjelasan dokter , seketika yang berada di ruangan itu terdiam membisu, bingung bagaimana caranya menjelaskan kepada Aryani.
"Bapak.. Ibu telingaku Sa.. kit, " Aryani yang belum mengetahui apa yang terjadi pun hanya memandang wajah Ibunya yang sudah basah oleh air matanya.
" Ibu disini sayang, iyah nanti di obatin telinganya yah? " Dengan menahan tangis nya ibu memilih keluar meninggalkan Aryani, karna ibu takut jika dia berada disitu dia tidak akan kuat menahan sesak di dadanya.
Di luar kamar tempat Aryani di rawat, Ibu menyadarkan punggungnya di tembok dan luruh ke bawah .
"Ya Allah kenapa kau tidak jadikan aku saja yang tidak bisa mendengar kenapa anakku? "
Ibu pun memukulkan tanganya ke dadanya, karna sakit yang dia rasakan , bagaimana caranya dia memberitahukan kepada anaknya nanti.
"Kamu, butuh apa? biar aku bantu kamu, kamu haus? " Noval mendekati Aryani yang masih terbaring lemah, sama seperti ibu mendengar kabar Aryani kehilangan pendengaran nya , Noval pun tak kuasa menahan tangisnya.
" Kamu ke.. napa me.. nangis? " dengan wajah heran Aryani bertanya sebab Noval menangis.
"Tidak apa-apa kok Ar, kamu yang kuat biar cepat sehat dan bisa sekolah lagi bareng kita, Teman-teman kita sudah sangat merindukanmu. " dengan senyum Aryani mengangguk mendengar penuturan Noval.
Tiba-tiba telinganya berdenging hebat lagi.
Dengan wajah menahan sakit dan tangan memegangi telinga kananya Aryani pun menanyakan apa yang terjadi di telinganya, mengapa mendenging terus.
"Kenapa telingaku sakit sekali? " Ditanya seperti itu pun tidak ada yang bisa menjawab, karna mereka takut Aryani akan merasa sedih dan berakibat fatal dengan kesehatan Aryani .
Mereka pun berusaha mengalihkan pembicaraan tersebut.
****
Hari berganti hari, keadaan Aryani mulai membaik dan sudah mulai lepas dari peralatan yang begitu banyak, hanya tersisa selang infus yang masih setia menempel di tangan nya.
"Nak, Ibu pulang dulu sama bapak yah, ambil pakaian kamu. " Ibu pun pamit pulang, untuk mengambil pakaian Aryani untuk berganti pakaian, karna keadaanya yang semakin membaik.
"Assalamu'alaikum " Noval datang seperti biasa dm setelah pulang sekolah.
"Waalaikumsalam " Dengan wajah yang senang Aryani menyambut Noval yang baru datang.
"Ini aku bawain kamu jajan, kamu pasti bosan makan-makanan Rumah sakit kan? " Dengan Antusias Aryani menganggukan kepalanya.
"Mau aku suapin?. " Tanya Noval yang berhasil membuat pipi Aryani merah karna malu.
"Tidak usah biar aku sendiri yang makan. " Aryani mulai memakan jajan yang Noval bawakan.
Tapi rambut panjang Aryani menganggu karna sering kali ikut ke makan, karna kesusahan mengikat rambut, Noval dengan sigap mengambil tali rambut yang dipegang Aryani, dan mulai membantu mengikat rambutnya.
Karna perlakuan hangat Noval itu sudah berhasil membuat Aryani jadi salah tingkah .
"Sudah selesai, jadi gak ganggu kamu makan lagi. "
"Em makasih Val. " Aryani melanjutkan makannya.
Noval sibuk memperhatikan Aryani yang masih asik memakan cemilan yang di bawakan Noval.
"Kenapa kamu lihatin aku terus? " Karna merasa di perhatikan, Aryani pun bertanya kepada Noval.
"Terimakasih " ucap Noval.
"Buat apa? " Aryani pun keheranan pasalnya Aryani tidak berbuat apa-apa.
"Karna kamu sudah bertahan , Aku takut banget waktu kamu tidur disini tanpa bisa membalas dan melihat orang yang ada disini, Biasanya kamu berisik tiba-tiba menjadi orang yang diam tanpa kata, itu membuat aku takut. " Dengan sedih dan bahagia Noval menuturkan apa yang ada di hatinya.
"Emang kenapa? " Aryani lanjut bertanya.
"Karna hidupku separuhnya adalah dirimu "
Blusssssssssss... Aryani pun syok mendengar perkataan Noval
( Seorang ibu akan berusaha semampunya untuk kesehatan anaknya, tanpa pamrih dan dengan tulus ibu akan berani memberikan nyawanya untuk anaknya)
karna aku baca marathon, kusatuin aja ya 10 🌹+5☕
ditunggu season 2 nya yookk bisa yookk 🔥🔥