"Lo memang adek tiri gw, tapi kita gak sedarah, apa salah nya gw pake Lo buat kepuasaan gw."
________________________________________________
seorang gadis culun yang selalu di bully oleh siswa si penguasa sekolah nya. tak di sangka orang yang setiap hari membully nya, bisa menjadi sodara tiri nya Sekarang.
selain bandel bocah itu juga mesum, dan sedikit kasar jika meminta sesuatu, apakah si gadis culun itu akan bertahan hidup seatap dengan orang yang selalu membully nya? atau ia akan memutuskan untuk berbeda rumah dengan kakak tiri nya? yuk langsung baca aja cuss 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiarafhz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 24
"Kania Udah bangun belum ya? masa iya efek obat nya sampe pagi."heran Leo saat tak mendengar sedikit suara pun dari dalam kamar Kania.
Kini Leo sedang berada di depan pintu kamar Kania, rasa nya ia ingin masuk, namun takut Elbra marah. Tapi ia sangat penasaran dengan kondisi Kania saat ini.
Ia pun berpikir lama di depan pintu kamar Kania, hingga tak lama ada seseorang yang menepuk pundak nya.
"Lo ngapain di sini?."tanya Daniel yang sudah selesai mengumpulkan energi nya.
"Gw heran, kok jam segini Kania belum bangun ya, biasanya anak cewek tuh bangun pagi, apa mungkin dia kecapean gara gara kita buat jadi permainan semalam?."Leo sedikit khawatir dengan kondisi Kania, hingga membuat banyak pertanyaan di otak nya, tentang kondisi Kania saat ini.
"Tapi kan gak kita ent*t, masa kecapean." Jawab Daniel Dengan mulut tak ada akhlak nya.
"Anjir, mulut Lo minta di geplak, gimana kalo ada yang denger, habis kita di marahin bunda nya."ucap Leo yang khawatir ada yang mendengar pembicaraan nya.
"Emang nya siapa yang mau dengar? Bodyguard sama maid nya kan di liburkan selama 2 hari, jadi ngapain takut."jawab Daniel santai, karena ia ingat ucapan Elbra semalam, bahwa Elbra akan meliburkan pekerja di rumah nya, agar bisa bermain main dengan Kania dengan bebas.
"Oh iya juga ya....hehehe gw lupa."ucap Leo cengengesan.
...----------------...
"El....kok cewek Lo gak keluar keluar Dari kamar?."Tanya Leo yang semakin khawatir dengan kondisi Kania.
Kini sudah pukul 10:00, namun Kania tak kunjung keluar kamar, entah apa yang terjadi pada Kania, hingga ia tak keluar kamar untuk makan. Elbra sedikit khawatir saat mendengar Kania belum juga keluar kamar. Elbra pun mencoba untuk menghampiri Kania di kamar nya sendirian tanpa teman nya.
Sesampainya di kamar Kania....
Elbra pun berusaha membuka pintu kamar Kania, namun pintu itu terkunci dan sepertinya, kunci nya tak di cabut oleh Kania. Hingga akhirnya Elbra pun menyuruh anak buah kepercayaan nya untuk segera menyelesaikan masalah kunci pintu kamar Kania.
Beberapa menit kemudian, akhirnya pintu pun terbuka, saat Elbra masuk, ia kaget melihat Kania yang terbaring lemas di atas kasur nya.
Kania terlihat seperti tertidur, Elbra pun berusaha membangunkan Kania. Namun saat Kania membuka mata nya, kania sangat ketakutan, bahkan Kania menjauhi tubuh nya dari Elbra. Kania benar benar seperti orang depresi, ia sangat sedih akan kehilangan mahkota nya, ia berpikir Elbra dan teman teman nya telah merenggut keperawanan nya.
"Lo kenapa ngehindarin gw?,"ucap Elbra pelan, sembari berusaha mendekati Kania.
"A-aku mohon...aku mohon, ja-jangan dekati a-aku,"ucap Kania ketakutan sembari menutup tubuh nya dengan selimut.
"Lo kenapa sih?."tanya Elbra Bingung melihat Kania yang sangat ketakutan melihat diri nya.
"Kalian jahat...kalian tega mengambil kesucian ku....kalian jahat,"teriak Kania sembari menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Kita gak ngambil kesucian Lo, Kania. Gw gak bakal biarin siapapun yang merebut mahkota Lo." Jawab Elbra berusaha menenangkan Kania.
"Lalu...apa tanda di leher ku? Apa yang kalian lakukan pada ku!! Kalian benar benar manusia tak punya hati!!." Kania seperti orang tantrum, ia menangis dan berteriak sembari memukul kuat dada bidang Elbra. Ia sangat sangat kecewa pada diri nya sendiri.
"Maafin gw....gw janji, mereka gak akan gangguin Lo lagi, percaya sama gw, Lo masih suci, mahkota Lo tetap aman,"ucap Elbra sembari memeluk erat tubuh Kania. Hingga akhirnya gadis itu menangis terisak-isak di dalam pelukan Elbra.
"Mereka memang gak ngambil kesucian Lo, Kania, karena suatu saat nanti, gw yang bakal ambil kesucian itu."batin Elbra tersenyum smirk.
continued....
