NovelToon NovelToon
Wanita Malam Milik Tuan Damian

Wanita Malam Milik Tuan Damian

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Pelakor / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:31.1k
Nilai: 5
Nama Author: Dayu_SA

"Menikahlah denganku," Dina nyaris menyemburkan jus yang baru saja ia minum demi mendengar kata-kata Damian.

Ardina Maharani, seorang waitress club malam, karena desakan ekonomi terpaksa menyetujui perjanjian pernikahan dengan Damian Adinata, seorang CEO muda yang membutuhkan keturunan. Sesuatu yang tak bisa istri pertama pria itu berikan.

Mampukah Dina bertahan untuk selalu menjadi yang kedua? Atau justru ia akan menggeser posisi istri pertama dan menjadi satu-satunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dayu_SA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB [08]

"Jadi kamu langsung pingsan ketika liat Pak Damian yang keluar?" tanya Putri yang kini tengah memegangi perutnya yang mulai sakit akibat terlalu banyak tertawa.

Saat kejadian nahas itu, Putri memang tengah cuti jadi ia tak mengetahui apa yang terjadi. Baru ketika Dina kembali bekerja keesokan harinya gadis itu akhirnya mendengar cerita lucu sahabatnya itu.

Dina hanya tersenyum kecut sambil mengaduk-aduk sedotan di gelas es jeruknya. Kedua gadis petugas kebersihan itu tengah menikmati istirahat siang mereka di warung bakso langganan mereka yang terletak tak jauh dari kantor tempat mereka bekerja.

"Entah gimana perasaan pak Damian waktu itu. Nggk tiap hari kan ketemu karyawan yang langsung mendadak pingsan setelah ngeliat wajahnya," Putri kembali tertawa geli.

"Kalau wanita lain pertama kali ketemu pak Damian itu pasti reaksinya terpesona, meleleh. Nah kamu, lebih ekstrim dari yang ekstrim, pingsan!" kali ini Putri malah tertawa sambil menggebrak meja. Membuat beberapa pelanggan di meja lain menatap dengan pandangan terganggu ke arahnya.

Dengan canggung gadis itu kemudian menunjukkan ekspresi minta maaf sambil menunduk-nundukkan kepalanya. Namun senyumnya kembali melebar ketika tatapannya kembali kepada Dina.

"Sayang banget padahal, moments langka itu. Dibopong Pak Damian, eh..., kamunya nggk sadar," seloroh gadis itu lagi. Mambuat Dina mendecakkan lidah. Tidak di club, tidak disini, kenapa temannya sesat semua.

"Pak Damian udah nikah kalau kamu lupa," ujar Dina sambil menyeruput es jeruknya hingga tandas. Gadis itu kemudian mengambil uang dua puluhan ribu dari dompetnya. "Yuk ah, tinggal sepuluh menit nih istrahatnya," ujar gadis itu kemudian, sekaligus menutup pembicaraan.

___

Hidup ini tidak seindah novel ataupun sinetron di televisi, dimana seorang gadis sederhana secara kebetulan bertemu dengan pria kaya, langsung membuat si pria jatuh cinta pada pandangan pertama.

Menjalani hidup itu harus lebih realistis. Masalah dalam hidup tidak melulu seputaran jatuh cinta dan patah hati. Jika hanya itu, mungkin Dina tidak akan merasakan hidupnya seberat ini.

Gadis itu menghela nafas untuk kesekian kalinya ketika melihat sisa saldonya di ATM. Gajinya di perusahaan Adinata baru masuk tadi pagi. Namun setelah ditransfer ke rekening ibunya untuk biaya pengobatan, biaya sekolah dan biaya hidup untuk adik dan ibunya di desa, saldo yang tersisa tinggal 1.000.000 rupiah. Sungguh gersang.

Biaya hidup untuk dirinya saja tidak cukup. Biaya makan tiga kali sehari paling sedikit lima puluh ribu, itupun ia sudah berusaha se irit mungkin. Terkadang dia harus puas hanya dengan makan roti dan mie instan selama berhari-hari. Belum lagi harus bayar kost.

Hah... Wahai pemuda tampan yang kaya dan dermawan! Tunjukkan pesonamu! Ada seseorang yang tengah menanti kehadiran dirimu di dalam bilik ATM!

Dina menggeleng prihatin dengan pikiran absurdnya sendiri. Dengan cepat dia keluar dari aplikasi ATM sebelum kemudian mengambil kembali kartunya. Menyimpan benda paling berharga dalam hidupnya itu di dalam dompet kecil yang warnanya sudah pudar.

Belanja bulanan dulu baru pulang, batin gadis itu kemudian. Belanja bulanannya hanya kisaran stok mie instan, sabun mandi, detergen, pasta gigi, serta beberapa bungkus roti yang ia pastikan expired date nya masih cukup lama.

Alat-alat kosmetik ataupun skincare bukan menjadi prioritas untuknya. Kecuali jika kosmetiknya benar-benar habis, maka dengan terpaksa ia harus membelinya. Karena bagaimanapun itu salah satu modalnya saat bekerja menjadi 'wanita malam'. Kosmetik yang ia gunakan pun ia pastikan harga yg termurah, yang penting sudah BPOM. Itu prinsip hidupnya.

Realita hidup itu ya seperti ini. Kerja, gajian, bayar hutang, kerja lagi. Tak jarang ia merasakan gajian itu hanya simbolis, sekedar formalitas jika sebenarnya dia memang melakukan sesuatu yang berguna dalam hidupnya. Bagaimana tidak. Gaji itu hanya masuk, diam sesaat kemudian terbang dan menghilang entah kemana.

Jika ada yang bertanya, sudah punya tabungan berapa? Hehehe, jangankan tabungan, tak punya hutang saja sudah bersyukur!

____

Malam itu Damian kembali menyambangi White Pleasure. Tempat yang belakangan ini menjadi tempat favorit baginya. Pria itu terlampau malas untuk pulang ke rumahnya sehabis bekerja, hanya untuk mendapati wajah Renata yang memandangnya dengan tatapan curiga.

Jelas wanita itu menyadari Damian yang mulai menarik diri. Karena meskipun memang sejak dulu pernikahan mereka tanpa cinta, Damian selalu berusaha untuk menjaga hati istrinya. Tak perduli semalam apapun ia selesai dengan urusan bisnisnya, lelaki itu selalu berusaha untuk pulang. Dan jika ia ingin menghabiskan waktu bersama teman, ia tak pernah lupa mengabari Renata melalui pesan singkat.

Namun hal yang sama rupanya tak berlaku bagi Renata. Terbukti dengan cara wanita itu menghancurkan kepercayaannya. Jujur Damian kecewa. Ia merasa kehilangan rasa dengan istrinya itu. Rasa yang mungkin sempat tumbuh meski hanya secuil. Bagaimanapun waktu lima tahun bukanlah waktu yang singkat. Pasti ada sedikit rasa yang timbul, apalagi mereka sering menghabiskan malam bersama. Namun rasa itu jelas tak sebanding dengan kecewa yang hadir setelahnya.

Dengan harap-harap cemas Damian membuka pintu private box yang biasa ia booking bersama teman-temannya. Pria itu berharap kali ini wajah yang begitu ingin ia lihat, berada di dalam ruangan.

Damian tersenyum tipis, nyaris tidak kentara ketika tatapan matanya kembali bertemu dengan tatapan lugu itu. Tatapan lugu wanita malam yang entah mengapa sering terlintas di benaknya meski tanpa rencana.

"Yoo... Bro!" mood Damian sedang bagus sehingga siberisik Damar pun tak terdengar begitu mengganggu.

"Sudah dari tadi?" tanya Damian sambil menghempaskan tubuhnya di sofa. Persis di sebelah Dina yang tengah menuangkan red wine ke gelas Verdy.

"Baru mulai kok," jawab Verdy sambil menyesap winenya dengan pelan. Sesekali menghirup aroma manis yang menguar dari minuman itu.

"Tuan mau minum apa?" suara Dina yang berbicara di sebelahnya langsung membuat Damian mengalihkan pandangannya.

Mata gadis itu terfokus menatap matanya. Membuat Damian enggan untuk mengalihkan pandangan ke arah lain. Damian hanya mengetukkan jarinya pada botol wine yang baru saja dituangkan Dina untuk Verdy. Dina yang mengerti langsung mengangguk dan segera mengambil gelas wine yang baru.

"Panggil aku Damian," gumaman Damian yang terasa tepat berada di atas kepalanya membuat gerakan Dina seketika terhenti.

Apakah aku salah dengar? Kenapa suara Pak Damian terdengar seperti rayuan? Pikir gadis itu. Dan ketika Dina kembali menatap Damian, pria itu tampak menatapnya dengan tatapan dalam. Tatapan yang membuat Dina gugup dan sesaat lupa harus melakukan apa.

Gadis itu kemudian terbatuk pelan, berusaha melegakan tenggorokannya yang tiba-tiba saja terasa kering. Dina kemudian dengan cepat memutar kepalanya membelakangi Damian. Melanjutkan apa yang sesaat tadi gadis itu lakukan.

Gerakannya yang tiba-tiba membuat rambut gadis itu yang hanya ia ikat kuncir kuda sedikit mengenai wajah Damian yang memang berada begitu dekat dengannya.

Pria itu menghela nafas, menghirup aroma yang terasa begitu familiar. Ini dia... Inilah aroma yang sejak beberapa hari terakhir coba ia ingat sumbernya. Dia mencium wangi yang sama dari gadis petugas kebersihan yang sempat ia tolong dua hari yang lalu.

Mengapa Damian bisa mengingatnya? Karena aroma ini spesial, membuat Damian merasakan suatu sensasi yang berbeda. Perasaan rindu yang entah bagaimana bisa ia rasakan secara tiba-tiba. Wangi yang menurut Damian bukan berasal dari parfum atau produk kecantikan lainnya. Lebih kepada aroma natural dari tubuh seseorang.

Tatapan Damian berubah kelam. Dengan lekat diperhatikannya wanita yang masih sibuk di depannya kini. Apakah mungkin dua orang yang berbeda memiliki aroma tubuh yang sama. Tak hanya aroma sebenarnya. Aura merekapun terlihat sama. Sama-sama membuat sesuatu dalam diri Damian membuncah tak masuk akal.

Damian ingin memastikan sesuatu. Pandangan pria itu kini mengarah ke bagian leher kiri gadis itu. Apakah sesuatu yang ia pikirkan benar berada di sana? Damian tak dapat melihatnya karena posisi gadis itu yang memang masih membelakanginya.

Damian berusaha bersabar. Entah mengapa jantungnya juga mulai memberikan degupan tak tenang. Pria itu menunggu dengan penuh antisipasi. Dan ketika akhirnya Dina kembali melihat ke arahnya, dengan gerakan cepat yang tidak kentara Damian langsung melirik ke arah leher kiri gadis itu.

Benar saja! Sesuatu yang sejak tadi ia cari memang berada di sana. Sebuah tanda lahir berbentuk sayap kupu-kupu kecil berwarna merah.

Jadi seperti itulah kenyataannya. Dua wanita yang membuat Damian kelimpungan ternyata adalah orang yang sama.

Kenyataan yang baru saja ia temukan membuat Damian tak tahu harus tertawa atau menangis. Namun kenyataan gadis itu yang secara sengaja menutupi identitasnya, sama sekali tak membuat Damian murka. Yang ada malah pria itu semakin penasaran dibuatnya.

Jadi... apa yang harus ia lakukan terhadap gadis ini? Beberapa rencana-rencana jahat namun menyenangkan berkelebat di benak pria itu namun dengan cepat ditepisnya.

Setidaknya Damian dapat memastikan, hari-harinya ke depan akan jauh lebih menyenangkan.

1
muna aprilia
lnjut
Endangdaman
ah so sweet deh damian
sumiyati budiyanto
iya bagus,alurnya jg enak dibaca
nuraeinieni
aq mampir thor
wawawawa
apa"an si shesil😒
Dayu SA
luar biasa
LISA
Semangat y Kak..kita tunggu update nya
Dayu SA: Wahhhh makasi ya kak, komentar dan likenya sangat berarti buat mendongkrak semangat nih. Kawal terus perjalanan mereka sampai tamat ya! makasi ^^
total 1 replies
LISA
Bagus ceritanya Kak..
LISA
Slmt y utk Dina & Damian..meskipun pernikahannya terkesan buru²..bahagia selalu y utk kalian berdua
LISA
Syukurlah ibunya Dina udh pulih..yg kuat y Dina..Damian org yg baik koq..
LISA
Luar biasa
LISA
Damian emg suka sama Dina makanya dia menawarkan perjanjian itu..y moga aj Dina menerimanya..
LISA
Damian mulai tertarik sama Dina
LISA
Aq mampir Kak
Dayu SA: sippp... makasi kak ^^
total 1 replies
Bunda
nyimak Thor 🙏🏻
Dayu SA: Silahkan, terimakasih kak 🙏🏻
total 1 replies
Anto D Cotto
lanjutkan, crazy up Thor
Bunda: g ada kelanjutannya ya
Anto D Cotto: sep, tetap semangat thor 👍
total 3 replies
Anto D Cotto
menarik
Narty Mafaza
suka banget baru ketemu novel ini langsung klik,,, gak banyak typo n alurnya jelas GK berbeli² pokoknya suka suka
Dayu SA: Makasi kak, dukung terus ya, kawal Dina sama Damian sampai tamat 😁😁😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!