NovelToon NovelToon
Masa Yang Selalu Terkenang

Masa Yang Selalu Terkenang

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Pelakor / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: lido kyungsoo

Kaluna namanya. Kata anak muda jaman sekarang, "Orang gila mana yang menjajakan dirinya & menjadi simpanan teman seangkatannya sendiri demi menopang biaya kuliah!" IYA, KALUNA SUDAH GILAAA. Si anak miskin yang mempunyai cita-cita tinggi dan menjadi wanita jahat a.k.a simpanan pemuas nafsu sang anak Taipan. Si wanita jahat yang menjadi simpanan dari teman seangkatannya yang telah mempunyai tunangan.

Brian Namanya. Lelaki tampan, mapan, kalangan taipan, dan dari keluarga berpendidikan. Berita buruknya, Kaluna berusaha sekuat tenaga untuk menahan perasaannya selama masa kontrak itu berlaku.

Bagaimanakah kelanjutan kisah mereka?
Kisah ini mampu membawa kalian bak merasakan rollercoaster. Senang, sedih, kecewa, tangis akan kalian rasakan.

Nantikan!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lido kyungsoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perubahan Ayah

Berlin merogoh tasnya dan mencari ponselnya. Diutak-atik lah barang persegi panjang itu dan tak lama kemudian sebuah gambar Berlin perlihatkan pada sahabatnya.

Cristine memandang foto itu cukup lama dan ditatapnya sahabatnya guna mencari penjelesan akan gambar yang baru saja ia lihat. Kernyitan dahi yang dalam melihat gambar Brian, Yusuf, beberapa lelaki yang ia kenal dan terakhir ada...Kaluna. Bagaimana bisa ada Kaluna, dengan kekasihnya yang terlihat sangat dekat. Terdapat beberapa gambar yang diambil dan yang paling membuatnya bertanya adalah kekasihnya yang merangkul mesra Kaluna disana.

"Dari mana kamu dapat foto ini, Berlin?" Tanyanya setelah melihat semua gambar yang sahabatnya perlihatkan.

Cristine mencoba untuk berfikir positif dan berusaha untuk tak percaya dengan apa yang ia lihat. Tidak mungkin itu kekasihnya. Bisa saja kan itu foto orang lain yang diedit. Tapi, mengapa perasaannya tiba-tiba menjadi gamang seperti ini. Selama ini saat dirinya bertemu dengan Kaluna, kekasihnya tidak pernah menampakkan gerak-gerik yang mencurigakan. Untuk bertegur sapa saja tak mereka lakukan.

"temen gue yang kirimin foto ini, beb. Dan foto ini kredibel. Temen gue kemarin malam nggak sengaja berpapasan sama Brian, temen-temennya dan juga...Kaluna. Dan apa yang lo lihat di gambar itu, itulah yang sebenarnya." Cristine menarik nafas panjang dan tiba-tiba sesak memenuhi dada. Inginnya tak percaya karena kemarin malam Brian dan juga dirinya berbicara cukup lama melalui sambungan telepon. Tapi...

"Saran gue, mending lo memperjelas semua ini sama tunangan lo, beb. Biar tidak ada kesalahpahaman dan lo juga nggak lagi bertanya-tanya." Ujar Berlin yang juga tidak percaya dengan apa yang ia lihat karena selama ini, tunangan sahabatnya terlihat sangat mencintai.

"Aku takut, beb!" Takut jangan sampai kenyataannya gambar itu benar adanya dan kekasihnya selama ini bermain dibelakangnya bersama...Kaluna. Tapi, bagaimana bisa? Tidak bisa terbayangkan jika sampai benar itu terjadi.

"Tapi kalau bisa, gue saranin untuk mencari kebenarannya dulu, beb. Lo selidiki dulu tunangan lo. Bener atau tidaknya pasti nanti bakalan ketauan juga." Benar juga yang sahabatnya katakan.

"Thanks sarannya, beb." jawabnya dan mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka menuju mobil masing-masing.

🥀🥀🥀🥀🥀

"Na...Kaluna!" Panggil Ayahnya malam itu. Kaluna yang sedang berada di dapur, mengeringkan tangannya dan menghampiri Ayahnya yang memanggil namanya di ruang tamu.

Tumben Ayahnya terdengar sangat excited.

Kaluna menuju Ayahnya dan benar saja, Ayahnya sedang duduk menunggunya di sofa dan tersenyum lebar sambil mengibas-ibaskan lembaran uang seratus yang jumlahnya cukup banyak.

Kaluna mengerutkan kening penuh tanda tanya, darimana Ayahnya mendapatkan uang sebanyak itu.

"Malam ini, Ayah akan traktir apa saja yang Una mau. Makan apapun yang Kaluna mau." antusias Ayahnya sembari masih mengibaskan lembaran uang itu didepan wajah. "Nggak perlu masak. Kita makan diluar. Ganti baju sana. Pakai baju yang bagus." Ujar Ayahnya sangat antusias.

"Ayah dapat uang sebanyak ini darimana?" Tanyanya terlebih dahulu. Jangan sampai Ayahnya membuat masalah dan akan disesali nanti.

"Udah, nggak perlu banyak tanya. Ayah dapat ini dari hasil jerih payah Ayah, Nak." Jawab Ayahnya sembari berdiri dan memutar badan anaknya dan ia dorong maju. "Sekarang ganti baju, Ayah tunggu. Nggak pakai lama!" Perintahnya tidak menerima penolakan.

Sepanjang berganti baju, Kaluna dipenuhi tanda tanya darimana Ayahnya mendapatkan uang segepok. Dari hasil judi juga tidak mungkin bisa sebanyak itu. Tidak mungkin juga...

"Kaluna, jangan lama!" Teriak Ayahnya menginterupsi segala hipotesanya.

Dirinya mengambil tas salempangnya dan membuka pintu kamarnya. Ayahnya sudah menunggu di depan rumah sembari menyalakan motornya.

"Pakai helmnya." Kata Ayahnya menunjuk helm di beranda rumah. Setelah sudah berada diatas motor, Kaluna ragu untuk berpegangan pada jaket Ayahnya. Efek seorang anak yang setiap harinya beradu cekcok, untuk hal kecil seperti ini pun dirinya merasa jauh.

"Berangkat!" Kata Ayahnya sebelum melajukan kendaraanya membelah jalanan yang malam itu sedikit lenggang.

Ayahnya membawanya ke restoran yang menyajikan makanan khas Indonesia. Kata Ayahnya, makanan yang cocok masuk di perutnya hanya makanan Indonesia. Sambil tertawa receh menceritakannya. Kaluna memandang Ayahnya dalam, sangat langka Ayahnya bisa bersikap seperti ini padanya.

Setelah perdebatan malam itu, Ayahnya sedikit berubah dan melunak padanya. Entah apa yang merasuki Ayahnya. Atau mungkin saja perkataannya malam itu cukup melukai Ayahnya? Kaluna pun tidak mau lagi memikirkan hal itu.

"Selamat malam, mau pesan apa, Pak? Silahkan diliat menunya." tanya pelayan ramah sambil memberikan buku menu di meja mereka.

Ayahnya membuka menu dan membuka lembar demi lembar menu dan melihat gambar makanan disana.

"Saya pesan yang paling mahal dan paling rekomended di restoran ini, mbak." Kata Ayahnya jumawa sambil memberikan menu pada anaknya.

Kaluna memberikan peringatan melalui matanya. "Nggak perlu, mbak. kami pesan..." Katanya membuka menu, namun Ayahnya menarik buku menu ditangannya dan memberikan pada pelayan tadi.

"Saya pesan yang tadi saja. Sama minumnya, satu orange jus dan air putih saja." Pelayan tadi pamit dan berlalu dari sana meninggalkan Kaluna yang memandang Ayahnya sambil bersedekap.

"Ayah tahu nggak, menu yang paling mahal untuk sekali makan itu harganya hampir sejuta, Yah. Sayang uangnya." Tegurnya karena menurutnya uang sebanyak itu bisa dialokasikan untuk yang lain dibanding harus banyak mahal untuk sekali makan.

"Ayah bisa pakai uang itu buay modal usaha, Yah."

"Tenang. Ayah nggak bakalan tekor hanya karena sekali makan, Nak. Tenang, uang Ayah masih bayak!" Katanya jumawa sambil membusungkan dada. Kaluna pun tidak bisa berbuat banyak.

Tidak apalah. Sekali-kali, pikirnya.

"Tapi Ayah dapat uang sebanyak itu darimana?" Tanyanya lagi yang masih sangat penasaran darimana asal uang sebanyak itu.

"Nanti Ayah cerita kalau sudah makan, ok." Kata Ayahnya. Tak lama kemudian, pesanan mereka pun datang. Keduanya makan dengan hening. Terlihat Ayahnya sangat menikmati hidangan yang tersaji dengan menghabiskan tanpa tersisa sedikitpun.

Setelah membayar dan berjalan keluar dirinya tak sengaja berpapasan dengan Brian, Cristine, beberapa orang tua dan dua wanita dewasa yang Kaluna yakin adalah keluarga pihak wanita. Karena beberapa anggota keluarga Brian ia ketahui melalui gambar yang dengan mudah dicari di pencaharian google. Sebegitu berpengaruh dan terkenalnya keluarga taipan seorang Brian.

Ingin Kaluna berpura-pura tak melihat, namun Cristine sudah lebih dulu menyapanya dan menghentikan beberapa orang yang tadi membersamai pasangan itu. Brian bersikap biasa saja sebelum dirinya melihat Ayah Kaluna yang terlihat akan menyapanya. untung saja segera Brian hentikan dengan memberikan kode dengan gaya tutup mulut di belakang rombongan kekasihnya.

🥀🥀🥀🥀🥀

Happy reading ❤️

Salam story from By_me

1
Swastika rahayu Putri
ditunggu update nya /Smile/
Fia
bagus tapi banyak typo nya
Sri Maya Sari
bahasanya santai tapi tidak lebay. cukup menguras emosi dan bikin penasaran. . lanjut thor
Ahmad Abid
lanjut thor...
Ahmad Abid
bagus ceritanya thor... ga lebay .. /Angry//Drool/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!