NovelToon NovelToon
Satu Malam Panas Bersama Mu

Satu Malam Panas Bersama Mu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / One Night Stand / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ain Izza

Daffa bertemu lagi dengan wanita yang meninggalkannya setelah menghabiskan malam panas bersama lima tahun yang lalu dan sedang menggandeng seorang anak laki-laki yang mirip dirinya!
Selama itu pula, Daffa berusaha mencari dia dan diliputi rasa bersalah atas apa yang menyebabkan wanita itu pergi, dan kini Daffa bertekad untuk tidak melepaskannya lagi. Namun, ternyata wanita itu tidak menginginkannya.
Daffa harus berjuang untuk menyakinkan Desi akan cintanya dan juga mencari restu dari orangtuanya yang telah merencanakan perjodohan untuk dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ain Izza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pelukan hangat

Jam menunjukkan pukul 20.00 wib, suara denting ponselnya membuat Desi mengambil hp nya yang ada di nakas kamar milik Daffa.

From : Pak Raka.

"Kalo kamu malam ini gak nginep hotel, saya harap besok sebelum jam 7 pagi kamu sudah kembali, kita berangkat ke Jakarta bersama-sama, Jadi sudah menjadi tugas saya untuk mengantarkan kamu kembali ke rumah."

Entah kenapa, membaca pesan dari atasannya ini, Desi merasa sangat tidak enak. Kata-kata Raka 'kalo malam ini gak nginep hotel ' seolah-olah tengah menyindirnya.

Desi menghela nafas. Setelah tadi mereka makan bersama, Daffa mendadak di telepon oleh sekertarisnya yang mengatakan ada sedikit masalah di kantornya yang urgent dan harus segera di tangani.

Alhasil saat ini, Desi masih sendirian berada di apartemen milik kekasihnya itu.

Desi sudah berusaha membujuk Daffa agar mengantarkannya kembali ke hotel tempatnya menginap, namun Daffa menolaknya mentah-mentah.

Daffa ingin malam ini Desi menginap bersamanya di apartemennya.

"Aku janji aku gak akan apa-apa in kamu, dan aku akan berusaha menahannya, kamu pegang janji aku"

Kira-kira begitulah tadi kata-kata Daffa saat meminta Desi menginap di apartemen ini.

"Apa aku balik ke hotel aja ya, mumpung kak Daffa lagi pergi." gumam Desi pelan.

"Ah tapi nanti dia pasti marah-marah lagi... Atau bisa-bisa dia nekat datang in kamar hotel ku lagi, kak Daffa ini kan orangnya sangat nekat... Hufft..."

Enggan pusing memikirkan hal itu, Desi menekan nama My son dan menelfon nya via video.

Hanya selang beberapa detik, muncullah wajah yang sangat mirip dengan wajah kekasihnya itu.

Wajah yang begitu Desi rindukan selama dua hari an ini.

"Bundaaa !!" Gala nampak girang melihat wajah Desi.

"Gala sayang.... Lagi apa nak?"

"Lagi makan disuapin nenek." Gala mengarahkan kamera ke sampingnya, yaitu ke arah Rini.

Rini tersenyum menatap putrinya itu.

"Kamu baik-baik saja kan? sudah makan?" tanya Rini penuh perhatian.

Desi pun tersenyum, hal kecil yang ibunya berikan, walau haya mengingatkan makan, begitu berarti baginya.

"Desi udah makan buk, Gala gak rewel kan?"

"Gak kok, cuma kalo tiap mau tidur siang atau malam gitu pasti nanyain kamu kapan pulang.?" ucap Rini membuat hati Desi menjerit.

Ingin segera memeluk putra kesayangannya itu.

"Bunda kapan pulang, Gala sky kangen sama bunda." ucapnya manja membuat Desi semakin rindu juga kepadanya.

"Iya sayang, tunggu in bunda ya... Insyaallah besok bunda pulang. Kamu jangan rewel, habis ini buruan bobok ya, biar nenek juga bisa istirahat." ucap Desi, dan si kecil Gala sky pun mengangguk.

"Beneran besok pulang, sudah selesai urusan kerjaan kamu nak?" tanya Rini nampak memastikan.

"Iya buk, cuman ketemu satu klien doang kok. Jadi sudah kelar hari ini. Dan ibuk tau gak, ternyata klien Aku dan pak Raka itu temen lama Desi, yang kemarin main kerumah kita itu loh." ucap Desi diakhiri senyumannya.

Rini nampak mengernyitkan dahi. Sedetik kemudian Rini nampak melotot.

"Daffa maksud kamu !!?"

"I-iya... Ibuk kenapa sih kok mukanya gak suka gitu." tanya Desi nampak heran.

Rini menghela nafas dengan wajahnya yang berubah menjadi gusar.

"Sudah kita bahas besok saja, ini Gala sudah selesai makan, mau cuci tangan dan sikat gigi." ucap Rini membuat Desi yang masih ingin melihat putra semata wayangnya itu pun cemberut.

"Yah... Padahal Desi masih kangen, tapi ya sudah lah... Gala sky bobok yang nyenyak ya... Bunda sayang Gala..." ucap Desi dan tersenyum manis menatap anaknya itu.

Gala pun memajukan bibirnya seolah sedang mengecup Desi, membuat Desi pun terkekeh.

"Gala juga sayang bunda... Gala bobok dulu yaa bunda, dadaahhh...!!"

"Dadahhh sayangg... !!"

Desi mematikan sambungan telepon itu dengan wajah yang lebih bahagia. Rasa rindunya terhadap Gala sedikit terobati lewat video call itu.

Desi pun merebahkan dirinya di kasur king size milik Daffa. Menikmati keempukan dan kenyamanan yang kasur itu berikan, seolah tahu jika tubuh Desi telah lelah seharian melakukan aktifitas.

Desi berguling ke kanan, dan kiri dengan matanya yang terpejam. Dia memeluk salah satu guling yang ada di situ.

"Hmmm... nyamannya...." perlahan Desi pun terlelap karena terbuai oleh kenikmatan kasur itu.

***

Daffa membuka kamar, dan senyum lebar terkembang di bibirnya. Melihat pemandangan Desi yang sedang tidur dengan wajah yang begitu damai.

Rasanya sudah tak sabar ingin segera menaiki ranjang dan memeluknya. Perlahan Daffa melepas kemeja dan celana panjang nya hingga menyisakan celana boxer nya saja. Matanya tidak pernah lepas dari wajah cantik milik Desi.

Daffa berani melakukan itu karena mata Desi yang terpejam. Jika saja Desi sedang sadar, pasti sudah akan mencak-mencak tak karuan karena tingkah dirinya.

Daffa mencium jarak jauh ke arah Desi. Kemudian dia berjalan menuju toilet dan membersihkan diri.

Tak butuh waktu lama, setelah selesai dengan kegiatan itu, Daffa segera mengambil sebuah celana pendek dan kaos singlet yang menjadi kostum andalannya saat tidur.

"Im coming baby...!" gumam Daffa senang.

Dia segera menaiki ranjang dengan pelan dan menyamping menatap Desi dalam diam.

Perasaan nya yang selama ini dia jaga hanya untuk Desi tidak sia-sia.

Daffa mulai mengelus pipi Desi dan mencium pipinya.

"Oh god... Im so happy to see her in here." gumam Daffa.

Daffa mengecup bibir Desi. Tak cukup satu kali, dia mengecup lagi dan lagi.

"I love you Desi."

Daffa mencium bibir Desi dengan lembut, memberikan segenap cinta yang dia punya.

Hingga karena tindakan Daffa itu, Desi terusik dan mulai membuka matanya.

Desi mengerjapkan matanya, dan kaget dengan bibirnya yang sudah menjadi santapan Daffa.

Tanpa sadar Desi memegang lengan shirtless Daffa yang sedang mengungkungnya itu.

Daffa menghentikan ciuman itu, dan menatap Desi dengan senyum manis.

"Maaf ya jadi bangunin kamu." ucap Daffa merasa bersalah, namun entah kenapa terdengar tidak tulus di mata Desi.

"Ck... Kak Daffa sengaja kan ambil kesempatan dalam kesempitan. Tadi udah janji loh, gak akan apa-apakan Desi."

Daffa pun terkekeh mendengar itu, Dia beringsut dari posisinya yang mengungkung Desi sambil memegang bagian bawahnya.

"Hufttt sabar...!!" Daffa menelungkupkan badannya di sebelah Desi, nampak menahan gejolak hasratnya.

Desi menggelengkan kepalanya.

"Tuh kan jadi kesakitan gitu, salah sendiri sih malah cium Desi." Omel Desi.

Daffa masih berusaha menetralkan jantungnya yang berdetak lebih cepat.

"Udah deh kak, Desi pulang aja... Desi yakin kak Daffa akan susah mengatur hasrat kakak kalo Desi di sini."

Mendengar itu seketika Daffa bangun dari telungkupnya.

"Eeh jangan gitu dong... Iya iya aku minta maaf. Jangan pergi ya sayang...!!" pinta Daffa sembari memeluk perut Desi.

"Kayak anak kecil tau kak, kalo kayak gini." ejek Desi namun Daffa membiarkannya.

Desi mengelus rambut Daffa sambil tersenyum.

"Udah selesai kak urusannya?"

"Udah kok, cuma masalah kecil. Ada salah satu staff yang salah input data, bikin klien ku komplen jadinya." terang Daffa sambil mengajak Desi berbaring lagi secara bersisi an.

"Kakak jangan kecapekan ya... Desi gak mau kakak sakit." bisik Desi sambil mengelus pipi Daffa.

"Iya sayang... Makasih ya udah perhatian." ucap Daffa sembadi mengecup kening Desi.

"Lebih kepada biar gak ngerepotin orang sekitar kakak sih...!!" Desi menggoda daffa membuat Daffa yang semula tersanjung, merasa dihempaskan serendah rendahnya.

"Kamu....!!!" desis Daffa membuat Desi memejamkan matanya pura-pura ketakutan.

Daffa tersenyum menyeringai dan sedetik berikutnya dia sudah kembali menyerang Desi dengan ciumannya.

"K-kak...!!!"

"Makanya jangan nakal." Daffa menoel pucuk hidung Desi, membuat Desi mendengus.

"Tidur sayang...!" bisik Daffa sembari memeluk Desi.

Desi pun tersenyum dalam pelukan Daffa, dan entah berapa menit kemudian mereka berdua sudah sama-sama terlelap.

1
muna aprilia
lnjut
Tasbih cinta: Ditunggu ya🥰
total 1 replies
Putra Putri
gmna lanjutin nya dia ke buru hilang crta nya
udh di cri² nggak ketemu crta yg tdi
Tasbih cinta: Di ketik aja di pencarian kak, Satu malam panas bersama mu... Terus ceritanya di tambahin ke rak kak.
total 1 replies
Joko Castro
Ceritanya memukau, jangan berhenti menulis ya author!
Yukishiro Enishi
Nggak bisa bayangkan hidup tanpa cerita dan karakter dalam karya ini!
Samsul Huda
cerita ini sangat menarik, semangat kak, lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!