Molaa melihat tatapan sendu sang kakek, ia tahu bahwa kakeknya sangat menyayanginya meskipun didikan keras dan latihan yang berat selalu diberikan kepadanya,namun molaa tahu bahwa kakeknya melakukan ini semua demi masa depan nya,mola sadar jika kakeknya takkan selalu berada disamping nya ia harus bisa menjadi wanita kuat seperti yang diinginkan oleh kakeknya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siska veronikaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
...\~ Markas Rubycon \~ ...
Para anggota ini Rubycon sedang bersantai usai mengadakan rapat dadakan di pagi hari ini
“ pa bos emang gabisa apa kalo ga rapat dadakan” keluh Erlangga
“Hoaaammm, gue masih ngantuk anj*rr “ ucap Ferdian sambil tidur di sofa dan mulai memejamkan matanya
“Kalo ga penting juga gabakal rapat dadakan kali,ini juga demi keamanan Rubycon “ ucap Al yang memang paling pengertian diantara yang lain
Baskara dan Erlangga baru saja keluar dari ruang IT dan duduk di sofa ikut bergabung dengan yang lain
Byuuuurrrr
“Bangs*t” umpat Ferdian yang baru saja terbangun akibat semburan air dari Erlangga
“Bhahhhaha” tawa Erlangga dan anak - anak lainnya
“Sorry sorry gue gak sengaja fer, gue lagi shock liat ini” ucap Erlangga sambi memperlihatkan apa yang baru saja dia lihat
“Ya tapikan lo gak harus nyemburin tu air ke muka gua egee, apalagi dari mulut lo yang bau itu” balas Ferdian tak terima
Erlangga tak menghiraukan itu dia hanya fokus pada apa yang membuat dia shock barusan dan tak hanya Erlangga, Al dan Baskara pun juga ikut shock melihatnya meskipun Ferdian memperlihatkan wajah datarnya Baskara yang tak berekspresi apapun
“Ini seriusan Gisel ?” Tanya Erlangga
“ Gue tadi sempet berpikir gitu, tapi ngeliat hasil otopsi dari kepolisian itu beneran Gisel” balas Al
“Sumpah ini beneran Gisel ? Waahhh parah banget sih ini,siapa yang berani ngelakuin sengeri itu anj*r” ucap Erlangga yang baru saja melihat berita tersebut
“ Bas ? “ tanya Al
“ Gak “ singkat Bas
“ Baskara gak mungkin ngelakuin itu, kalian pada tau sendiri kan gimana Baskara mengeksekusi mangsanya dan Baskara juga ga mungkin bunuh orang yang gak pernah ngusik dia “ ucap Ferdian
“Sekalipun kita tau Gisel ratu bully tapi dia gapernah gangguan Baskara karna dia masih sayang nyawanya sendiri” lanjut Ferdian
“Iya juga sii, ini bukan type Al banget buat eksekusi mangsanya “ ucap Erlangga
“ lalu siapa yang sudah bunuh Gisel se mengerikan itu “ ucap Al
Semua terdiam memikirkan siapa yang sudah melakukan pembunuhan secara tragis seperti itu.
Bagaimana tidak ?
Tubuh dan wajah yang sudah tak terbentuk lalu digantung di jendela kamarnya. Berita itu mampu menggemparkan seluruh media sosial dan menjadi perbincangan hangat di Sekolah
Para anggota inti Rubycon telah sampai di sekolah dan langsung di hebohkan oleh berita Gisel yang di bunuh secara tragis
Banyak yang mengira-ngira itu siapa yang telah membunuh Gisel. Sampai saat ini polisi belum menemukan titik terang siapa yang melakukan itu karena hanya ada sidik jari Gisel saja pada pisau buah yang berada di kamarnya
“Apa mungkin Baskara yang bunuh Gisel ya”
“Mungkin aja sii”
“Tapikan Gisel gapernah ngusik Baskara”
“Udah diem orangnya lagi lewat”
Bisik bisik terdengar di telinga para inti Rubycon tapi mereka hanya acuh tak memperdulikan
Sesampai di kelas mereka melihat mola duduk menangkupkan kepalanya di pinggir tembok di tempat biasa Baskara duduk
“ gawat ini” ucap Erlangga
“Tuh cewek emang gada takut - takutnya, padahal kemaren sudah disuruh pindah tapi gamau, eh sekarang malah duduk di kursi Baskara lagi” lirih Ferdian
Syuuuttt
Tek
Suara lemparan pisau menancap pada tembok
Mola yang memiliki kepekaan tunggu mampu menghindari lemparan pisau tersebut
Semua orang di dalam kelas hanya bisa menahan nafas melihat kejadian barusan
“ pergi “ dingin baskara
Mola hanya menatap datar Baskara dan menangkupkan kepalanya kembali
‘ayolah, gue ngantuk pengen tidur’ batin mola sambil memejamkan matanya kembali namun belum sempat dia memejamkan mata dia kembali mendapatkan lemparan pisau berkali kali hingga mau tak mau dia melawan melemparkan pisau juga ke arah Baskara
Kondisi kelas menjadi tak kondusif membuat Erlangga, Ferdian dan Al sibuk mengeuarkan anak anak di dalam kelas
“ ayo cepat keluar “ teriak Erlangga
“Bangket tu boca masih pagi juga udah bikin kerjaan aja “ keluh Al
Pintu kelas ditutup dan di kunci Baskara
“Fer, ceper hentiin mereka berdua “ ujar Erlangga
“Gue gamau mati” balas Ferdian
Syuutt
Bugg
Dugg
Sreet
Baskara dan mola saling beradu melempar pisau dan perkelahian mereka tak ada yang mampu menghentikan
“Ini sampe kapan kita nungguin mereka berantem” celetuk Erlangga
“Ya kalo lo berani silahkan lerai aja mereka “ ucap Al
“ kagaklah, gue masih sayang nyawa gue hehe \~”
Al hanya memutar bola mata malas melihatnya
“ kekuatan mereka bener - bener imbang, gue baru kali ini liat orang yang mampu mengimbangi kekuatannya baskara” ucap Erlangga memperhatikan perkelahian antara Baskara dan Mola
Al dan Erlangga menganggukkan kepalanya tanda membenarkan dan ikut memperhatikan mereka
Sedangkan Ferdian hanya diam memperhatikan dan enggan untuk berbicara maupun menanggapi
Syuuut
Syuutt
Masing - masing lemparan pisau mengenai mereka berdua, lemparan Baskara menggores lengan Mola sedangkan lemparan Mola menggores pipi Baskara
Mereka berdua terdiam saling menatap tajam satu sama lain
“ sudah puas berantemnya ?” ucap santai Ferdian langsung di tatap datar oleh keduanya
“ udah dong, kalian galiat apa, ni kelas udah kayak kapal pecah “ celetuk Erlangga menatap sekeliling kelas yang banyak hancur akibat ulah mereka berdua
“Lagian berantem dikelas gada tempat lain apa, kalo gak gue sediain ring buat kalian berdua baku hantam “ tambah Al
Mola tak menghiraukan mereka, ia berjalan keluar kelas
Braak
“Anj*ng” kaget Ferdian dan Erlangga serta anak - anak lainnya yang berada di luar pintu terlonjat kaget akibat tendangan pundi oleh Mola
“Tuh cewek emang gada lembut - lembutnya “ ucap Erlangga
“badas tapi cantik “ timpal Al
“Ck, cantik aja yang lo pikirin “ ucap Ferdian mendengus kesal mendengarnya
****
“Lo mau ke Indonesia juga ? “ tanya seorang pria
“ hem” balas gadis cantik
“ck, bisa gak sih lo ngomong lebih panjang dikit. Ha hem ha hem doang lo bisanya “ kesal pria itu
“Wkwk, setelannya emang begitu ya mau gimana lagi coo” ujar teman pria
“ kalo lo juga ke Indonesia siapa yang bakal mimpin disini Raa \~ “ rengek pria itu
“Axel “ jawab Xaviera
“haaah, kok gue raa? Lo jangan bercanda dong, mana bisa gue mimpin markas ini “ ucap Axel tak terima karena menurutnya itu sangat berat tanggung jawabnya
“Bisa” singkat Xaviera
“Ga-“ ucap Axel terpotong oleh Xaviera
“Leo bakal bantu lo, dan ini perintah langsung dari Queen sendiri”
Leo yang baru saja ingin protes mengurungkan kembali niatnya karena mendengar nama Queennya yang memerintahkan hingga mau tak mau mereka harus menerima karena Queen tidak suka penolakan
“Queen percaya in ini semua pada lo berdua,gue harap kalian gak ngecewain Queen. Gue pergi” ucap Xaviera lalu berjalan keluar markas menuju Bandara
Axel dan Leo menatap kepergian Xaviera dengan tatapan yang sulit di artikan. Mereka berdua berat untuk menerimanya namun tak bisa apa-apa selain menerima dan menjalankan tugasnya
“Gue percaya lo bisa dan gue akan selalu bantuin lo “ ucap Leo menepuk pundak Axel memberikan semangat padanya
“Thanks” ucap Leo tersenyum
Axel dan Leo merupakan pemimpin pasukan Allah dan Betha Xavientro.pasukan Alpha di khususkan dalam pasukan bayangan Xavientro sedangkan Betha pasukan khusus handal Xavientro dan mereka berdua merupakan salah satu orang - orang kepercayaan Queennya
Tidak sembarang orang bisa menjadi orang kepercayaan sang Queen karena Mola sendiri yang akan memilih dan membunuh orang - orang yang menghianatinya
lanjut.......
tapi kesian mola smg selamat
😔😔😔
dan pantas dapatkan hukuman yang setimpal yaitu mati 🙄
aduh bikin gemes aja nih Thor ceritanya
Semangat lanjutkan up nya thorrr😁😁
semangat thor