NovelToon NovelToon
Tumbal Musuh

Tumbal Musuh

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Horror Thriller-Horror / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Dendam Kesumat / Roh Supernatural
Popularitas:27.7k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

kisah seseorang yang berjuang untuk lepas dari perjanjian tumbal yang ditujukan kepadanya karena sebuah kedengkian. Ikuti kisahnya selanjutnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode-25

Laila pergi menjauh dari Ira yang ia rasa sangat berbau tidak sedap.

Berbeda dengan kedua teman lainnya yang tak menghirup aroma tersebut.

"Mbak Ira, kamu yang bayari makan kita, ya?" ujar Ani saat pemilik cafe satang memberikan tagihan bon.

Ira mengangguk cepat. Tentu saja ia sebagai pendana bagi mereka semua.

Laila sudah terlebih dahulu pergi dengan alasan jika suaminya sudah pulang bekerja, sedangkan Ani dan juga Yuni masih bertahan ditempat itu. Selagi ada yang mentraktir, maka mereka akan tetap bersama dengan wanita sesat tersebut.

Waktu berlalu. Terlihat jam didinding sudah memperlihatkan pukul 17.00 wib. Kini Yuni dan Ani berpamitan, karena tentu saja keluarga mereka sudah mencari dan akhirnya Ira sendirian.

Merasa tidak ada lagu yang menemaninya, ia juga memutuskan untuk pulang, meskipun sebenarnya ia merasa sangat berat untuk kembali , tetapi tak memiliki pilihan lain.

Saat ia akan kelur dari pintu cafe, terlihat satu keluarga kecil baru saja turun dari mobil. Sepertinya mereka akan makan ditempat ini.

Seorang wanita yang merupakan istri dari pemilik mobil itu menggendong seorang bocah perempuan berusia tiga tahun. Awalnya terlihat biasa saja. Tetapi semua berubah saat mereka hampir berpapasan dalam jarak 5 meter, tiba-tiba bocah perempuan itu berteriak kencang dengan tangisan yang sangat keras.

"Antuuu, antuuuu," teriaknya sembari menunjuk ke arah Ira dengan wajah ketakutan dan pucat pasi.

Sontak kedua orangtuanya merasa kaget dengan ulah puteri mereka. "Sayang..., tidak ada hantu, tidak boleh begitu," bujuk sang ibu mencoba menenangkan sang bocah.

"Ndak, antuuu, atuuuut," teriaknya lagi, sembari menyembunyikan wajahnya dibalik da--da sang ibu.

Seketika Ira merasa tersinggung dengan ucapan bocah tersebut. "Heh, kurang ajar kamu, ya. Ngatain saya hantu! Saya gampar baru tau kamu!" hardiknya dengan wajah penuh amarah.

Tentu saja kedua orangtua sang bocah tercengang mendengar ucapan yang dilontarkan wanita tak dikenal itu.

"Bu, maaf, ya..., jika anak kami menyinggung perasaan ibu. Ia hanya anak kecil yang terlalu jujur," jawab sang ayah meminta maaf, lalu bergegas masuk ke dalam cafe dan meninggalkan Ira yang saat ini sangat emosi.

Sepeninggalan keluarga itu, Ira mendengus kesal dan memilih ke parkiran untuk mengendarai motornya.

"Sialan!! Kenapa orang-orang haru ini sangat menyebalkan! Enak saja mengatai aku hantu. Apa gak bisa liat kalau aku ini cantik? Dasar mata rabun!" ia menggerutu dengan emosi yang membuncah.

Wuuuuusssh...

Desiran angin berhawa panas menerpa wajahnya, dan ia merasakan jika kehadiran makhluk tak kasat mata begitu dekat dengannya.

"Apakah inj malam Jumat Kliwon?" gumamnya dalam hati. Ia mengingat pesan Ki Pahing untuk membuat ritual persembahan ataupun sesaji bagi sosok yang dipujanya demi melanggengkan niatnya untuk menghabisi keluarga dan keturunan dari Munah sang Kakak kandungnya.

"Dimana aku akan membeli ayam tersebut? Aku sangat kesulitan untuk mencarinya," ujarnya dengan lirih.

Sesaat ia teringat akan Ki Pahing yang memelihara ayam yang dimintanya sebagai syarat penyempurna untuk tujuan mereka.

"Hampir saja aku lupa. Aku harus segera ke rumah Ku Pahing," gumamnya, lalu menggunakan helm dan mengendarai motornya.

Jalanan semakin redup. Ia memacu laju kendaraannya dengan kecepatan yang tinggi agar segera tiba dirumah pria yang ia anggap sebagai orang sakti., dan tiba-tiba motornya mogok begitu saja. Setelah dicek, ternyata ia kehabisan bensin.

Wanita itu terpaksa mendorong motornya sehingga ia dapat menemukan seorang penjual bahan bakar eceran yang tak jauh dari hadapannya.

Setibanya dipenjual bahan bakar, ia memesan dua botol dan si penjual mengisinya ke dalam tangki.

"Berapa?" tanyanya pada sang penjual.

"Tiga puluh ribu dua botolnya," jawab penjual tersebut.

Ira terperangah mendengarnya. "Eh, mbak. Kok mahal kali dua botol tiga puluh ribu! Saya beli di SPBU tiga puluh ribu sudah dapat tiga liter, ini kenapa cuma 2 liter saja?!" ucapnya dengan nada sengit. Ia tidak terima dengan harga yang diberikan oleh pedagang tersebut.

"Mbak, harga di SPBU dengan harga eceran tentu saja beda. Saya ngambil kesana pakai tenaga dan juga modal. Tentu saja saya mengambil untung, kalau rugi untuk apa saya berdagang?!" jawab sang penjual dengan nada kesal, sebab wanita yang menjadi pembelinya itu sangat perhitungan.

"Saya tidak mau tau, saya mau bayar dua puluh lima ribu saja, itu juga kamu sudah untuk banyak!" sahutnya dengan berkeras.

Sang penjual ternganga mendengar harga yang seenak jidatnya diberi oleh wanita tersebut.

"Saya yang jual kenapa ibu yang beri harga?! Kalau ibu bayar dua puluh lima ribu, untung saya hanya lima ratus perak!" jawab sang penjual tak may kalah.

Ira hanya menyunggingkan bibirnya dengan raut wajah tanpa dosa. "Lima ratus perak juga untung, jadi jangan mencekik harga!" tanpa merasa bersalah, ia melemparkan uang dua puluh lima ribu itu ke atas tanah dan bergegas mengendarai motornya.

Sang penjual memungut uang tersebut dengan perasaan yang campur aduk.

Sepanjang perjalanan, Ira masih mengutuk penjual minyak tersebut dengan perasaan kesal.

*****

Safak bergelayut dilangit senja. Ira masih mengendarai motornya. Sebab jarak tang ditempuhnya lumayan cukup jauh, memakan waktu hampir satu jam lamanya.

Kini ia melewati perkebunan karet yang cukup jauh dari rumah warga. Sesaf ia merasakan takut mulai menyergap hatinya.

Buuuuum....

Suara ledakan terdengar dari ban motor miliknya dibagian depan, dan ia kehilangan keseimbangan dan akhirnya nyungsep dijalanan.

"Aaaarrrrgh...," erangnya kesakitan. Bibirnya menyentuh jalanan berbatu mengalami robek, ada satu gigi bagian depannya yang patah, dan membuat cairan kental pekat berwarna merah serta berbau amis mengalir dari mulutnya.

"T-tolong," teriaknya kesakitan.

Suasana yang sepi membuat suaranya terbawa oleh keheningan.

Dari kejauhan, tampak sebuah sepeda motor menuju ke arahnya. Ia terlihat sangat senang, sebab pertolongan akan tiba.

Saat sepeda motor itu mendekat, terlihat dua orang pria yang berboncengan dengan menggunakan helm menghampirinya.

"Kang, tolong saya," rintihnya pada pengendara motor itu.

Seketika mereka menghentikan motornya. Lalu menegakkan motor Ira yang menimpa tubuhnya.

Pria satunya juga ikut menghampiri, tetapi tanpa diduga, mereka melucuti perhiasan yang dikenakannya, merampas tas dan juga membawa motor miliknya.

"Hah, begal, tolong..., tolong...," teriaknya dengan wajah ketakutan.

Tanpa menunggu lama, mereka meninggalkannya dengan sangat cepat dan kini ia merasakan jika ia sudah jatuh tertimpa tangga pula.

Ia meratapi nasibnya yang sangat sial hari ini. Ingin menghubungi Ki Pahing tetapi ponselnya juga ikut dirampas oleh dua pria tersebut. Ia terpaksa berdiri dengan bersusah payah. Lalu berjalan menyusuri jalanan yang semakin gelap, dan ia berharap mendapatkan tumpangan dan sudah berada ditepi jalan lintas sebelum malam semakin datang.

1
Krisna Adhi
ini jadinya kalau ke orang bodoh ,tambah pulak bodohnya ,,,/Skull/
V3
Novel nya Bagus Ceritanya , banyak Pelajaran dan Pengetahuan yg dapat kita ambil
V3
aku setuju dg kata-kata Bijak kak Siti ,,, Terimakasih kak Krn membaca novel mu sedikit banyak Pengetahuan Ku Dapat.
Sukses trs tuk semua Novel-novel nya. sllu Sehat Wal'afiat untuk Mu Beserta Keluarga 🤲 Aamiin 🤲
Terakhir di akhir Novel ni sdh aku beri Like + Hadiah Bunga + Vote yaa Akak Cantik 😘
V3
si Dog ngendus daging panggang / bakar nya si Danang , dan berhasil donk makan jari-jari kaki nya 🤣🤣🤣
V3
Fahri akhirnya metong jg 🤣👏
V3
ketiga nya mati bersamaan 🤦 tggl nggu si Fahri yg mati tersedak botol minuman nya 🤣🤣🤣
V3
si Wardah otak nya LG lempeng tuh ,,, bisa nolongin Amdan dr Ular Hitam dan membunuh ular itu 🤣🤣🤣
akhirnya Bu Ira meninggoi 🤦🤦🤦
V3
smg Amdan sllu di Lindungi dr Kejahatan Ki Pahing dan Antek-anteknya
V3
smg ja Ira selamat dan bisa sembuh. biar Tobat tuh orang 🤣
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
kannn mati bersamaan kan
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
nah kan mati juga toooo
mkne jgn kyk gtu
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
aduhh Fahri kenapa jadi begitu
hadehh klo nanti mati juga lama2
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
ohh bik Ira JD insaf ini dan membantu amdan
V3
hiiiiiiii ... apakah itu suara hantu 🤣🤣
V3
Good Job Santi ,, lelaki spt Fahri mah mending di buang ja ke lubang buaya 😡😡
Heri Wibowo
thor buat kelanjutan cerita anak anaknya mirna dong
❤Lembayung Jingga❤: ntat, ya. dicari idenya dulu
total 1 replies
V3
Bu Ira mau di buat mati sama iblis sekutu nya 🤣🤭
Ali B.U
dan akirnya "TAMAT" semoga pada bisa ngambil hikmahnya
Aris Setyawan
dah tamat ??
N Wage
aku sangat setuju sekali dg 4 poin terakhir yg disampaikan k othor.
Novel bagus,ada makna di dalamnya yg bisa jadi pelajaran buat kita.
Selalu bersyukur dg hidup kita,jangan iri dg hidup orang lain.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!