hallo semua ini adalah novel pertama aku 🥰
kalo ada typo atau perkataan yang kurang bagus mohon di maklumi aku juga masih belajar ☺
bantu vote nya.
dan untuk yang baca novel aku makasih🥰💜
jangan lupa kasih aku saran kalian 🥰
Cerita ini menceritakan tentang seorang pembatu dan adik majikannya yang di jebak oleh teman Daik makikanya yang iri dan benci terhadap kenzi yang selalu beruntung di setiap apapun , pacar, beasiswa, bisnis, dan dll.
Zero cemburu terhadap apa yang di dapat temannya dia merasa dirinya tidak seberuntung itu, dan tambah cemburu lagi pas liat cewek yang dia cintai dalam diam kini berpacaran dengan temannya yaitu kenzi.
Cerita ini hanyalah kesalahpahaman dan iri, cemburu.
Betapa cmburu nya dia saat melihat nya.
Dan berniat menjebak dan menghancurkan hidup kenzi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝚝𝚊𝚢𝚊𝚗𝚕𝚎𝚎, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
▪️
****
Sesampainya di kantor Naya pun turun terlebih dahulu meninggal kenzi di lobi Naya masuk ke dalam gedung, kenzi pun bergegas menghampiri Naya dan memegang tangan naya.
" ayo nay "ajak kenzi sambil memegang tangan naya. Namun Naya menghempas kan tangan nya ia takut seseorang melihat mereka bergandengan tangan dengan akrab.
" Naya bisa jalan sendiri mas tidak perlu menggandeng tangan Naya, nanti di lihat banyak orang aku malu mas" Naya beralasan untuk lepas dari kenzi ia tak mau ada yang tahu hubungan dirinya dengan presedir di perusahaan tempatnya bekerja.
Kenzi pun menurut dan bejalan terlebih dahulu, kenzi hampir sampai di pintu lift
Tiba-tiba terdengar suara istri nya sedang berbincang dengan laki-laki muda ia pun menoleh kebelakang dan benar saja tangan Naya sudah di pegang oleh laki-laki itu.
Entah apa yang di rasakan kenzi saat ini bahkan ia baru saja bertemu dengan istrinya kemarin malam namun ia tidak Terima istrinya di dekati oleh laki-laki lain ia pun bergegas menghampiri Naya.
" siang Naya... "Sapa pak indra dengan senyum ramahnya sedari tadi ia tidak melihat keberadaan vior yang selalu menempel pada Naya.
" siang juga pak "jawab Naya tak kalah sopan.
"Tumben kamu sendiri kemana vior temen kamu" tanya pak indra
"Oh vior sebentar lagi datang ko pak soal nya kita bawa mobil masing-masing"
"Oh gitu, ya kamu udah makan siang" betapa senang nya hati pak indra seakan berbunga-bunga pasal nya tidak ada yang mengganggu dirinya dan Naya biasanya vior selalu di samping Naya kemanapun Naya pergi.
"Saya belum makan siang Pak kenapa ya" tanya Naya.
" oh belum ya kalo begitu makan siang bareng sama saya mau gk " ajak pak indra
"Seperti nya saya tunggu temen saya aja pak" tolak lembut Naya.
"Takutnya jm makan siang nya sudah selesai naya.... Ayo bareng saya kita ke kantin" ajak pak indra tanpa izin sang pemilik ia langsung menggandeng tangan Naya, baru saja akan melangkah.
Kenzi yang melihat pun sontak kaget melihat istri nya di gandeng oleh laki-laki lain.
Tiba-tiba saja kenzi datang dan menghentikan langkah mereka berdua kenzi pun memegang tangan Naya yang sebelah nya.
"Mas" ucap Naya sontak ia kaget kenzi kembali lagi menghampiri nya. Buru-buru Naya melepas kan tangan nya dari pak indra.
"Banyak sekali serangga yang menempel pada mu" gerutu kenzi yang melototi pak indra, pak indra pun langsung menciut takut pasal nya bos perusahaan tahu Naya. ia buru-buru memberi salam kepada kenzi.
"Siang Pak " salam Pak indra dengan ramah walaupun ia takut dengan tatapan mematikan kenzi.
Kenzi tidak membalas sapaan pak indra salah satu kariawan nya ia malah menarik tangan Naya supaya istri nya itu ikut dengan dirinya. Mereka berdua pun pergi dan meninggal kan pak indra.
Banyak karyawan yang memperhatikan Naya di setiap langkah nya ia hanya bisa menundukkan kepalanya tak sanggup ia harus mengangkat kepalanya ia takut akan apa yang orang-orang pikirkan terhadap diri nya. Ia juga takut orang akan tahu tentang dirinya dan akan menghina dirinya.
Sesampainya di depan pintu ruang kerja kenzi,sudah di tunggu oleh sang asisten sedari tadi.
"Siang tuan siang nonya" sapa asisten ilham dan membukakan pintu untuk mereka.
Naya pun langsung melepaskan cengkraman kenzi yang membuat tangan nya memerah ia yakin besok pagi pun akan membekas.
" aw .....Sakit mas"Naya pun Menyerinyit kesakitan kenzi yang mendengar pun langsung melepaskan cengkraman nya dari Naya dan lang sung melihat nya.
"Maaf nay apa ini sakit " tanya kenzi
"Iya" jawab Naya singkat dengan nada kesal.
" ilham bawakan salep memar "perintah kenzi kepada sang asisten, ilham pun segera mengambil salep dan memberikan nya kepada kenzi.
" sini biar ku oles kan biar tidak perih"
" tidak perlu aku bisa sendiri mas " cegah Naya.
" biar aku saja kali ini dengar kan aku nay" dengan nada sedikit di tekan Naya mengalah kenzi yang melihat reaksi nya pun pelan-pelan mengoleskan salep di tangan Naya ia juga sesekali meniup nya supaya tidak perih.
