"Lo memang adek tiri gw, tapi kita gak sedarah, apa salah nya gw pake Lo buat kepuasaan gw."
________________________________________________
seorang gadis culun yang selalu di bully oleh siswa si penguasa sekolah nya. tak di sangka orang yang setiap hari membully nya, bisa menjadi sodara tiri nya Sekarang.
selain bandel bocah itu juga mesum, dan sedikit kasar jika meminta sesuatu, apakah si gadis culun itu akan bertahan hidup seatap dengan orang yang selalu membully nya? atau ia akan memutuskan untuk berbeda rumah dengan kakak tiri nya? yuk langsung baca aja cuss 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tanzila mutiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 28
Akhirnya Elbra pun memutuskan untuk ke kamar Kania. Saat sampai di depan pintu Kania, Elbra pun mencoba membuka pintu nya. Namun pintu itu terkunci, Elbra terpaksa harus membangun kan Kania, agar Kania membuka pintu kamar nya.
Tok Tok Tok
"Kania....buka pintunya,"ucap Elbra sembari mengetuk pintu kamar Kania.
Kania yang merasa ada yang mengetuk pun, terbangun dari tidurnya. Kania pun berjalan menuju pintu dalam keadaan masih mengantuk.
Lalu Kania pun langsung membuka kan pintu kamar nya.
"Elbra...kamu kenapa ke kamar ku?."tanya Kania.
Elbra pun langsung memeluk Kania sambil berjalan pelan menuju ranjang. Kania bingung melihat tingkah Elbra. Ia tak mengerti apa yang terjadi pada Elbra.
"Apa dia mabuk lagi? Tapi tak mungkin, aku tidak ada melihat nya minum hari ini,"batin Kania, sembari menuruti langkah Elbra.
Elbra pun menjatuhkan diri nya dan Kania di ranjang, dengan posisi Elbra menindih tubuh Kania.
"Elbra....tubuh mu berat."protes Kania, saat Elbra menindih tubuh nya.
"Gw mau tidur bareng Lo."ucap Elbra manja, sambil membenarkan posisi nya menjadi tidur miring sambil memeluk tubuh Kania yang terlentang, dan tak lupa wajah nya ia tenggelamkan di leher Kania.
"Tapi."ucap Kania terhenti.
"Ayolah."Rayu Elbra.
Mau tak mau, Kania pun akhirnya menurut, dan akhirnya, mereka pun tidur bersama di kamar Kania, dengan posisi Elbra yang setia memeluk tubuh Kania, hingga akhirnya Kania pun tertidur pulas, berbeda dengan Elbra, iya sengaja pura pura tidur, sampai Kania benar benar tertidur.
Dan saat Kania tertidur, Elbra pun membuka matanya, lalu menatap benda kenyal berwarna merah yang selalu terbayang bayang dalam pikiran nya. Elbra pun semakin merapatkan pelukan nya, hingga wajah mereka sangat lah dekat, Elbra pun terus memandangi bibir merah Kania. Hingga beberapa detik kemudian, Elbra pun mengecup benda kenyal tersebut.
1× kecupan tak cukup bagi Elbra. Elbra pun Terus mengucap bibir Kania hingga 3× dan yang terakhir....ia pun melumat dalam benda kenyal itu sampai ia puas, setelah ia puas, Elbra pun turun ke bawah hingga ia bertemu perut langsing Kania. Ia pun berbicara sendiri di depan perut Kania, seakan ada sesuatu di dalam perut Kania.
"Di sini...di rahim ini, aku akan menitipkan benih ku nanti,"ucap Elbra sembari mengelus lembut perut Kania. Setelah itu Elbra pun mengecup perut yang masih rata tersebut
Skip.
Keesokan hari nya.....
Jam 06:30, yang biasanya Kania sudah siap jam segini, namun kali ini Kania masih berada dalam kamar nya, ia masih memakai baju biasa. Seperti nya Kania belum mau sekolah, karena bekas kiss Mark yang belum juga hilang di leher nya.
Kania pun menelpon Yesi, untuk memberi tau nya, jika hari ini ia tak sekolah lagi, dan meminta tolong pada Yesi untuk meminta izin pada pak guru, untuk ketidakhadiran Kania hari ini di sekolah.
Pembicaraan di telpon
"Kamu kenapa, Kania? Kamu beneran sakit? Tapi kok suara kamu kelihatan nya sehat, kamu gak pernah bohong sama aku, Kania. Jika ada masalah di rumah mu, bicara kan saja pada ku, mungkin aku punya solusi untuk masalah mu."
Ucap Yesi bingung dengan teman sebangkunya ini, Kania tak pernah berbohong pada Yesi, Yesi tau jika Kania sedang berbohong atau tidak. Yesi yakin sekarang Kania sedang punya masalah jika tak sekolah, bahkan di buku absen, Kania selalu hadir di setiap hari nya, baru kali ini Yesi melihat absen Kania yang tak hadir.
"A-aku beneran sakit, Yes, aku gak ada masalah kok."jawab Kania berusaha menutupi masalah nya.
"Tapi sakit apa?."tanya Yesi ingin memastikan.
"Sakit perut."jawab Kania berbohong.
"Aku harap kamu tak bohong, Kania, jika kamu benar sakit perut, ya sudah lah...semoga kamu cepat sembuh ya, Kania."ucap Yesi mencoba percaya pada ucapan Kania, walaupun ia tak yakin.
"Makasih, Yesi, Aku titip absen ya."
"Baiklah....sudah dulu ya, jam pertama sebentar lagi di mulai, semoga kamu cepat sembuh, Kania, Assalamualaikum."ucap Yesi memberi salam.
"Wa'alaikumsalam."jawab Kania, lalu telpon pun berakhir.
"Mengapa bekas merah ini tak kunjung hilang, aku ingin sekali sekolah, tapi bekas ini tak hilang hilang dari leher ku."Gumam Kania sedih, ia sangat kesal dengan bekas kiss Mark di leher nya, ia tak bisa ke sekolah dalam keadaan leher yang banyak merah Merah nya.
continued.....
*pelakor dilaknat dan dibinasakan - adil
*kesalahan suami ditegas itu salah dapat balasan - adil
*intraksi suami dengan pelakor dipandang menjijikan - adil
ini yang masalah sesungguhnya yang membuat novel jadi egois
*pebinor disesuaikan dan dipuja2
*pebinor merayu, kadang mengahsut istri orang untuk cerai dan pergi dengan dibenarkan
*kesalahan istri selalu dibenarkan
*istri dekat, berduaan, curhat berduaan, bahkan ngomong tentang perasaan bahkan sampai kontak fisik dibenarkan
*intraksi istri dengan pebinor dibenarkan
hal2 begini yang membuat novel jadi egois terkesan munafik dan kalian benarkan
miria