NovelToon NovelToon
Transmigrasi Carra

Transmigrasi Carra

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Time Travel / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:19.3k
Nilai: 5
Nama Author: iiyn_blue

TRANSMIGRASI

Yah.. Mungkin itu nama yang cocok untuk situasi Carra saat ini yang tiba-tiba saja terbangun di dunia antah berantah dengan dirinya yang memasuki raga seorang gadis cantik bermata biru pekat sepakat lautan dalam yang menghanyutkan.

Entah bagaimana dirinya bisa masuk ke dalam raga gadis yang Carra ketahui bernama Carla Ransiska Atmaja ini, nama yang hampir mirip dengan namanya.

Dibalik kejadian yang tak masuk akal ini, ada sebuah misteri yang membuat Carra mau tak mau harus mengungkap tuntas misteri itu. Agar dirinya bisa kembali ke raganya seperti semula. Itu adalah kunci satu-satunya yang akan mengantarkan Carra kembali ke raganya.


Baru belajar menulis! Maaf kalau gak sesuai ekspetasi, mohon jangan terlalu berharap!


#Cover by pinterest

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iiyn_blue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 24

"Kenapa kamu menyimpan nomor dia?" Tanya Calvino menatap datar Carra.

Carra mencoba untuk tetap tenang menatap Calvino sambil memikirkan jawaban yang pas agar Calvino tak curiga dengannya. "Untuk membahas kerja kelompok" Akhirnya Carra memilih alasan ini agar Calvino tak curiga dengannya.

"Kamu tidak bohong kan Honey?" Calvino menatap Carra curiga.

"Tentu tidak dong kak, aku mana pernah bohong sama kakak" Tapi boong! lanjut Carra dalam hati.

"Baiklah kalau begitu, kamu hapus nomor dia" Perintah Calvino menyuruh Carra untuk menghapus nomor Black.

Carra menghela nafas pelan. "Baiklah kak" Carra pun mengambil handphone dari tangan Calvino lalu langsung menghapus nomor Black di kontaknya.

"Sudah kak" Carra memperlihatkan layar ponselnya yang sudah tidak ada nomor Balck di kontaknya.

"Good girl" Calvino tersenyum sambil mengusap kepala Carra pelan.

Karena merasa tidak ada yang ingin di bicarakan lagi, Carra langsung pamit kepada Calvino untuk ke kamarnya. "Yaudah kak, aku ke kamar dulu yah" Carra segera bangkit dari duduknya, namun tangannya malah di cekal oleh Calvino.

"Kenapa kak" Carra melihat kearah tangannya yang di cekal Calvino.

"Kakak cuman mau bilang sama kamu, kalau nanti setelah kita selesai ujian, mommy mau datang kesini" Carra yang mendengar itu menatap Calvino tak percaya. "Kalau begini caranya buat apa dong gue minta nomor mommy Lista?" Padahal niatnya dia ingin menelfon mommy Lista untuk menanyakan siapa wanita yang bernama Velina Atmaja itu, eh malah mommynya mau kesini, tapi yasudah lah, jika dipikirkan lagi malah lebih enak menanyakan secara langsung dengan mommy Lista.

Carra tersenyum kearah Calvino. "Wah benar kah kak?" Calvino tersenyum, sambil tangannya mengelus pelan tangan Carra.

"Banar Honey" Calvino mengangguk singkat.

"Emm.. yaudah kak, aku ke kamar dulu yah" Calvino melepaskan cekalannya di tangan Carra lalu membiarkan Carra pergi dari kamarnya.

Setelah pergi dari kamar Calvino, Carra segera pergi ke kamarnya, Carra lalu langsung melaksanakan ritual rutinnya untuk mencuci muka dan gosok gigi terlebih dahulu, setelah selesai Carra langsung merebahkan tubuhnya di kasur empuknya itu.

Keesokan harinya, Calvino mengajak Carra untuk joging bersama di sekitaran taman komplek, Carra menyetujui ajakan Calvino, pagi-pagi sekali sekitar jam 05.00 pagi mereka berdua langsung pergi ke taman sekitar komplek untuk joging.

Banyak muda-mudi serta orang tua yang melihat kearah Calvino dan juga Carra dengan tatapan terpesona, tak ayal Calvino selalu di dekati oleh banyak cewek yang ingin berkenalan dengannya, namun Calvino menatap tak bersahabat kearah para cewek-cewek yang berusaha mendekatinya itu, karena tak mendapatkan respon baik dari Calvino membuat semua cewek berlari menjauh dari Calvino.

Tak berbeda jauh dengan Calvino yang di dekati banyak cewek, Carra pun selalu mendapatkan siulan menggoda dari para cowok-cowok yang sedang duduk santai melihat Carra yang berlari melewati gerombolan para cowok itu, namun para cowok itu langsung mendapatkan tatapan membunuh dari Calvino yang membuat para cowok-cowok itu langsung menciut takut dan tak lagi menggoda Carra.

"Mau makan dulu honey?" Saat ini Calvino dan Carra sedang berjalan santai setelah tadi sudah berlari lama.

Carra menoleh kearah Calvino, lalu matanya melihat kearah jam tangannya yang menunjukan pukul 06.10. "Boleh deh kak, ayo mau makan apa?"

"Kamu maunya makan apa?" Calivino mengelap keringat yang menetes dari kening Carra.

"Hem.. gimana kalau makan bubur aja kak?"

"Boleh ayo" Calvino menggandeng tangan Carra mesra, lalu Mereka berdua langsung pergi mencari orang yang menjual bubur.

Setelah sudah hampir memutari taman yang luas ini, mereka berdua akhirnya menemukan orang yang menjual bubur, tempatnya di pinggir jalan dan menggunakan gerobak, ada kursi plastik serta kursi kayu panjang juga yang di jadikan tempat duduk untuk orang yang mau makan di sana.

"Mau makan di rumah atau mau makan di sini?" Carra menoleh kearah Calvino.

"Makan disini aja lah kak, kamu gak papa kan kak makan disini?" Carra bertanya kepada Calvino memastikan apakah Calvino mau makan di pinggir jalan seperti ini atau tidak, karena melihat Calvino yang selalu menjaga kebersihannya tentang makanannya pastinya Calvino akan menolak untuk makan di pinggi jalan seperti ini.

Untuk Carra sendiri sih tak masalah karena di dunianya dulu setelah habis joging pagi Carra sering sekali mampir ke tukang bubur yang berjualan di pinggir jalan untuk sarapan paginya, bahkan hampir setiap hari sarapan yang Carra makan adalah bubur, jadi tidak ada kata risih bagi Carra untuk makan di pinggir jalan seperti ini.

"Gak papa ayo"

"Yakin kak?" Carra menatap tak percaya kearah Calvino yang mau makan di pinggir jalan seperti ini, padahal Calvino tak menyukai makan di tempat terbuka seperti ini, tapi dia kini malah mau makan di pinggir jalan seperti ini?.

Calvino mengacak rambut Carra gemas. "Udah ayo, jadi pesen buburnya nggak?" Carra mengangguk lalu mereka berdua segera memesan bubur dan memakannya di sana.

"Pak bubur dua ya" Ucap Carra kepada penjual bubur.

"Siap neng. Mau makan disini atau mau di bungkus?" Tanya penjual bubur kepada Carra.

"Makan disini aja pak"

"Oke neng, silahkan duduk dulu, ditunggu ya neng" Penjual itu lalu langsung membuatkan dua bubur untuk Carra dan juga Calvino. Carra dan Calvino pun segera duduk di kursi kayu panjang yang di depannya ada meja.

Untung saja yang makan di tempat ini tak terlalu ramai, sehingga membuat mereka berdua nyaman makan di pinggir jalan seperti ini. Setelah beberapa saat bubur mereka berdua pun sudah jadi.

"Ini neng buburnya" Penjual bubur itu menyerahkan dua mangkuk bubur kepada Carra dan juga Calvino.

"Makasih pak"

"Sama-sama neng, silahkan di makan" Carra hanya memberikan senyumannya untuk menanggapi penjual bubur itu. Calvino dan Carra pun langsung memakan buburnya dengan hikmat.

Saat Carra dan Calvino sedang asik menikmati buburnya tiba-tiba saja ada seseorang yang menepuk bahu Carra dari belakang.

Puk!.

"Carla?" Carra menoleh kebelakang. "Loh Zufa? ngapain disini?" Tanya Carra. Ternyata Zufa lah orang yang menepuk bahunya.

Zufa malah terkekeh mendengar pertanyaan Carra. "Gue tanya lo lagi makan apa sekarang?"

"Lo gak liat gue lagi makan bubur?" Carra menunjukan mangkuk buburnya kearah Zufa.

"Nah itu lo tau, berarti gue kesini mau beli bubur kan"

"Eh iya juga ya" Carra terkekeh. "Yaudah sana pesen"

"Udah pesen gue" Zufa lalu duduk di sebelah kanan Carra, sedangkan Calvino duduk di depan Carra.

"Kesini sama siapa Zuf? emang rumah lo deket sini ya?" Tanya Carra. Karena setau Carra rumah Zufa itu jauh dari taman deket kompleknya ini, lalu mengapa Zufa bisa berada di lingkungan kompleknya?, jangan ditanya Carra tahu darimana rumah Zufa itu jauh dari sini, karena sudah pasti Carra mengetahuinya dari novelnya, karena di novelnya di jelaskan dengan sangat jelas, jadi Carra tentu saja mengetahuinya.

"Gue habis pindah di sekitar komplek sini" Jawab Zufa, tak lama tukang bubur datang menyerahkan pesanan bubur Zufa yang membuat percakapannya dengan Carra terhenti sebentar.

"Ini neng buburnya"

"Makasih Pak"

"Sama-sama neng" Lalu tukang bubur itu pergi setelah mengantarkan bubur Zufa.

"Pindah kapan Zuf?" Tanya Carra penasaran.

"Pindah baru kemarin Car" Calvino yang melihat interaksi antara Carra dengan Zufa tak menghiraukannya, dia masih fokus memakan buburnya, dengan tangan kirinya sesekali memainkan jemari tangan kanan Carra yang nganggur karena sedang asik mengobrol dengan Zufa.

"Oh gitu, dimana rumah lo?"

"Deket rumah lo kok" Carra menaikan sebelah alisnya menatap Zufa heran.

"Emang lo tau rumah gue?" Zufa yang mendengar pertanyaan Carra tersedak ludahnya sendiri saat akan menyuapkan bubur kedalam mulutnya.

"Uhuk.. uhuk.."

1
❈ 🎀 𝑀𝒾𝓈𝓈 𝒫𝓇𝒾𝒹𝑒 🎀 ❈
semangat Priyn/Determined//Determined/
PRIYN_: makasiih pride, kamu juga semngat/Determined/
total 1 replies
❈ 🎀 𝑀𝒾𝓈𝓈 𝒫𝓇𝒾𝒹𝑒 🎀 ❈
Nice... panjang² tiap chapnya/Ok/
PRIYN_: wkwk iya setiap chap nya 1k lebih aku/Smirk/
total 1 replies
❈ 🎀 𝑀𝒾𝓈𝓈 𝒫𝓇𝒾𝒹𝑒 🎀 ❈
Thriller maksudnya?🤔
PRIYN_: cerita yang biasanya berisi kekerasan dll

makasih dah mampir pride/Smile/
total 1 replies
Bening Hijau
arka jangan terlalu terobsesi sama orang
Bening Hijau
calvino itu licik za
Bening Hijau
carra dan calvino ini kayak punya hubungan rahasia, deh...
PRIYN_: ehem/Shhh//Chuckle/
total 1 replies
Bening Hijau
apa bunuh diri adalah hal wajar, za ?
PRIYN_: gk dong, sesulit apapun msalah kita jng sampai mengmbil jln bunuh diri ya, karna dri sendri yg akan menyesl, cba berthan melwn mslh itu, pasti akan membuat dri kita menjdi lebih kuat dan terbiasa menghdapi msalh apapun itu😉
total 1 replies
Bening Hijau
si setan ini siapa sih ?
kok bikin aku penasaran
PRIYN_: nanti jga terungkap di tunggu ya/Chuckle/
total 1 replies
thor
semangat thor, 5 iklan mendarat untuk mu😍💐
Zizi
bunga untukmu kak
PRIYN_: makasiih ya Zizi😊
total 1 replies
Kartika Lina
sungguh diluar dugaan,, ternyata zufa adalah jiwa nya carla,, lah trus tu setan siapa ya 🤔
PRIYN_: hihi siip lah😉
Kartika Lina: hihihi,, oke deh thor ta tunggu,, 🤭🤭🤭
total 6 replies
Arvilia_Agustin
semangat ka
Arvilia_Agustin
semangat thor
PRIYN_: iya, semangat juga ya😊
total 1 replies
Amelia
salam kenal ❤️🙏
Arvilia_Agustin
Semangat, nulisnya ka Thor
Kartika Lina
kayanya si peneror ini si zufa deh 🤨
PRIYN_: hihi ntahlah kak, tunggu saja sampai terungkap ya kak/Chuckle/
total 1 replies
PociPan
bagus jg nama calvino kak hee
PRIYN_: hehhe iyh kak, makasih ya sudah mau mampir/Smile/
total 1 replies
Ibuk'e Denia
aq mampir thor semoga ceritanya bagus
PRIYN_: makasih sudah mampir, semoga suka ya/Hey/
total 1 replies
iin marlina
apa bukan ortu kandung ya itu
PRIYN_: terus Carla anak siapa dong🤔


nantikan terus yuuk ceritanya, terimakasih sudah mampir/Kiss/
total 1 replies
Arvilia_Agustin
Cerita nya seru Thor. Walaupun takut ada setan nya, mampir juga yu di karyaku Wanita Tangguh
PRIYN_: makasih sudah mampir kak/Smile/

siap nanti pasti aku mampir dikaryamu kak/Determined/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!