"Biarkan aku mencoba membuatnya menjadi Ella yang dulu, Ella yang memiliki semangat hidup, aku hanya ingin meminta waktu sampai Ella mandiri lagi....".
"Aku mencintai Ella, aku bahagia hanya dengan mencintainya tanpa perlu Ella membalasnya, saat Ella bahagia akupun akan merasa bahagia, berikan aku sedikit kesempatan untuk membuatnya tersenyum kembali".
Kedua tanganku memegang wajah Ella, kami berciuman sampai kami mulai kehabisan nafas.
"Aku mencintaimu Ella", aku mengatakannya sambil masih memegang wajahnya.
Ia hanya tersenyum padaku.
Ya bagiku senyuman sudah cukup saat ini, aku tau suatu saat aku akan mendengar kalau ia juga mencintaiku.
"You."
And just like that, the greatest poem was written, in one word.
-Clinton-
Full of love from me,
Author
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejujuran
Dengan adanya Marvin mengetahui rahasiaku, aku merasa tidak sendirian.
Setelah beberapa waktu terpikir ide untuk melakukan drama perceraian dengan Ella. Namun dengan adanya drama ini aku harus memberitahu Ella apa yang sebenarnya terjadi.
Melalui Marvin sebagai penghubung, aku meminta Marvin menjelaskan segalanya sesuai yang Marvin ketahui kepada Ella, Amy, om Mike dan tante Emma. Aku juga meminta Ella untuk tinggal di rumah saja untuk sementara dan tidak kembali ke apartemen dulu, selain itu aku melarang Ella untuk datang kerumah sakit.
Begitupun dengan Marvin, aku melarangnya sering datang berkunjung melihatku, aku menjelaskan aku akan baik-baik saja karena ada polisi yang diam-diam menjagaku.
Suatu sore Marvin datang karena Ella memaksa untuk melihat keadaanku, ia berkata tidak tega melihat Ella yang terus menangis.
Aku meminjam handphone Marvin lalu menghubungi Ella.
"Ella... ini aku", kataku pelan. Bisa kurasakan Ella pasti langsung meneteskan air mata mendengar suaraku.
"Ella... jangan menangis, aku baik-baik saja, Marvin sudah bilang kan kalau ada polisi yang diam-diam menjagaku".
"Ya Dev", Ella menjawabku dengan lirih.
"Ella... kamu mencintaiku kan? Lakukan drama perceraian ini denganku, dengan begitu aku bisa memiliki ruang untuk menjebak pelaku dan menyudahi tragedi ini agar kehidupan kita kelak tenang Ella, aku tau kamu perempuan yang kuat Ella, bisakah kamu melakukan ini untukku, untuk kita Ella".
Ella masih tetap terdiam, aku hanya mendengar isak tangisnya saja.
"Ella aku mencintaimu, tetapi aku harus melakukan ini demi masa depan kita Ella. La jadilah perempuan yang kuat demi masa depan kita, bisakan La?".
"Baik Deva".
"Jangan menghubungiku lagi untuk sementara Ella, sebentar lagi aku akan keluar dari rumah sakit, aku akan tinggal di hotel untuk sementara. Aku juga melarang Marvin untuk datang ke rumah sakit lagi, nanti aku dan Marvin hanya akan bertemu di kantor saja dengan alasan pekerjaan. Saat pengacara keluargaku datang membawa surat perceraian, kamu harus bersikap seakan hubungan kita memang sedang bermasalah dari sebelum kecelakaan".
"Baik Deva", jawab Ella pelan.
"Aku mencintaimu Ella".
"Aku juga mencintaimu Deva, berhati-hatilah Dev, aku akan menunggumu".
"Terima kasih Ella", jawabku menyudahi pembicaraan kami.
"Terima kasih Vin", kataku sambil menyerahkan handphonenya.
"Jadi ini juga saat terakhir aku berbicara bebas denganmu kan Dev?", tanya Marvin.
"Ya Vin, maaf aku selalu merepotkanmu", kataku tulus.
"Kita keluarga Dev, aku sudah bersamamu sejak kita remaja Dev, kamu seperti saudara kandung bagiku".
"Vin aku mau minta tolong lagi".
"Apapun Dev, aku akan menolongmu".
"Aku memiliki cincin peninggalan papaku untuk mamaku, the Solomon ring yang terbuat dari emas putih. Cincin itu berada di box brankas bank. Sebelum kecelakaan ini, aku sudah mengubah ahli waris brankasku menjadi namamu, mungkin aku secara tidak sadar sudah mengetahui sebenarnya aku dalam bahaya", kataku sambil tersenyum mengingat betapa aku masih ceroboh melihat detail kecil sampai bisa terjadi musibah ini.
"Cincin itu memiliki ukiran tulisan everything passes - this too shall pass, tolong berikan cincin itu pada Ella, katakan aku mencintainya".
"Baik Dev, berhati-hatilah ok".
"Terima kasih Vin".
Dengan kepulangan Marvin dari rumah sakit, aku tau hari-hariku ke depan akan sulit dan terasa sepi.
Beberapa hari kemudian dokter sudah membolehkan aku pulang dari rumah sakit, kini saatnya memulai permainan dan menyusun strategi.
Sumber:
https://en.m.wikipedia.org/wiki/This\_too\_shall\_pass
