NovelToon NovelToon
SHOTGUN

SHOTGUN

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Dendam Kesumat / Persaingan Mafia
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Elisabeth Patrisia

Alya Mackenzie Armstrong.

Dia hanyalah gadis berumur 22 tahun yang sudah banyak melewati masa-masa sulit bersama keluarganya. Dia sangat menyayangi keluarganya, terutama adik perempuannya, Audrey.

Hingga suatu saat musuh keluarganya dari masa lalu kembali datang dan menghancurkan semua yang sudah ia lindungi. Ditambah dengan sesuatu mengejutkan yang tak pernah ia ketahui terungkap begitu saja dan menjadi awal kehancuran bagi dirinya.

Apakah Alya masih mampu melindungi keluarganya dari musuh mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elisabeth Patrisia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28th : Go Home

"STOP!!!"

Mau tidak mau, seorang pria yang kini tengah menyetir pun menepikan mobilnya. Dengan dahi berkerut, pria itu menoleh menatap aneh gadis di sampingnya.

"Ada apa?!" tanya pria itu.

"Aku akan turun disini!" jawab gadis itu dan hendak membuka pintu mobil. Namun, sebuah tangan menahannya.

"Rumahmu masih cukup jauh dari sini!" ketus pria itu.

"Yah, memang. Tapi, sebaiknya aku naik taksi saja sampai ke rumah. Aku tidak ingin daddy curiga" jelas gadis itu berusaha meyakinkan pria itu.

Mendengar perkataan gadis itu pun, pria itu melepaskan tangannya dari tangan gadis itu dan membiarkannya keluar. Tetapi, saat hendak membuka pintu mobil gadis itu kembali menghadap pria itu lalu menatapnya lamat.

"Gary?! Thank you! Thank you kau sudah menyelamatkan aku dan juga merawat ku. Setelah ini aku janji aku akan membuktikan jika kami bukanlah pelakunya" ucap gadis itu dengan sangat yakin. Sedangkan pria itu hanya bergeming mendengar ucapan gadis itu.

"Aku tidak tahu pasti apa alasan sebenarnya. Tapi, terima kasih karena sudah memberi ku kesempatan itu!" tambahnya diakhiri dengan sebuah senyuman manis yang merekah di bibirnya. "Bye. And see you..."

Usai mengatakan apa yang ingin ia katakan, gadis itu pun keluar dari mobil dan melambaikan tangannya saat mobil mulai melaju.

🔫🔫🔫

Brakk...

Seorang wanita menutup pintu kamarnya dengan sangat keras hingga menimbulkan bunyi dentuman yang cukup kuat. Tak sampai disitu, wanita itu menjatuhkan semua yang ada di atas nakasnya.

"ARRGGHH..." teriaknya bersamaan dengan tubuhnya yang merosot ke lantai dan bersandar pada samping ranjangnya.

Flashback ON

"Apa yang kau lakukan padanya?!" ketus pria yang sangat ia kenali. Namun, dirinya hanya diam dan tak ingin bersuara bukan lebih tepatnya ia tidak berani.

"Vivian?! Aku sedang bertanya padamu!!" ketus pria itu lagi.

Vivian menarik napasnya dalam lalu menghembuskannya kasar, lalu menatap pria di hadapannya dengan berani.

"Gary?! Tidak seharusnya kau memberinya kesempatan! Itu tidak ada gunanya" ucapnya.

"Ckck... Dia tawanan ku, aku yang menangkapnya. Jadi, terserah padaku apa yang ingin aku lakukan padanya!" tukas Gary dengan tatapan dingin mengarah padanya.

"Gary?!"

"Sudah ku katakan! Dia tawananku! Kau! Ataupun kelompok mu tidak berhak ikut campur atas keputusanku! Kau mengerti?!" tandas Gary dengan tatapan nyalangnya.

"Gary?! Kau berubah! Ini seperti bukan dirimu!" timpal Vivian dengan suara yang mulai gemetar. "Gary, yang aku kenal bukan seperti ini. Dia bukan orang yang mudah tertipu dengan ucapan orang lain. Gary yang ku kenal bukan sosok yang mudah percaya pada orang lain. Dan kau bukan tipe orang yang bermurah hati pada orang yang tidak kau kenal!" ujar Vivian dengan mata yang mulai memerah.

"Entahlah, tapi itulah kenyataannya. Aku tidak membantah apa yang kau katakan. Karena menurutku itu memang benar adanya. Entah, bagaimana? Gadis itu merubah ku seperti ini. Dan yah?! Kau keliru jika kau mengatakan aku tidak mengenalnya. Apa kau lupa siapa yang sudah mengirimnya kepadaku?!" ceplos Gary dengan muka datarnya.

"Kau lebih percaya pada gadis yang baru kau temui itu? Dibanding dengan aku yang sudah bertahun - tahun mengenalmu. Iya?!" cerocos Vivian tak terima. Vivian menatap pria di hadapannya tak percaya lalu menepukkan tangannya di depan wajah Gary.

Prokk... Prokk... Prokk...

"Sadarlah!!! Mungkin setelah ini target yang akan ia bunuh adalah dirimu. Sudah ku peringatkan bukan? Jika gadis itu bukan lawan yang mudah! Walaupun aku benci mengakuinya. Tapi, gadis itu cukup cerdik saat melawan musuhnya!" ujarnya.

"Ckck... Kau mengakui itu saat kemampuan mu lah yang belum bisa diandalkan!" ketus Gary. "Pergilah! Aku tidak ingin kau memancing semua perkataan kasar ku padamu!" tegasnya lalu meninggalkan Vivian yang tercengang dengan ucapannya.

Rahang Vivian mengeras disertai kedua tangannya yang mengepal kuat dan dadanya yang terlihat naik turun akibat napasnya yang mulai memburu. Hingga sedetik kemudian, setetes air mata jatuh melewati pipinya.

Flashback OFF

Kau mengakui itu saat kemampuan mu lah yang belum bisa diandalkan!

Kata - kata itu mungkin sederhana tetapi entah kenapa hatinya terasa sangat sakit setiap kali ucapan Gary terngiang di telinganya.

🔫🔫🔫

Setibanya di sebuah mansion yang cukup mewah, seorang gadis turun dan melangkahkan kakinya ke arah interkom yang berada tak jauh dari pagar mansion itu yang berada di sebelah kiri. Gadis itu menekankan jarinya pada bel, dan selang beberapa menit terdengar suara terkejut dari interkom itu.

"Nona Alya?! Apa itu benar kau?" ceplos seseorang.

"Yah, ini aku. Tolong bukakan pagarnya! Aku lelah!" tukas gadis bernama Alya itu. Sepersekian detik kemudian, pagar pun terbuka dan menampilkan beberapa orang penjaga keluar menghampirinya. Para penjaga tersenyum riang melihat kedatangan Alya, mereka pun mengerumuni gadis itu dan menuntunnya masuk.

"Astaga! Apa yang kalian lakukan?! Aku bisa berjalan sendiri!" gerutu Alya sambil menggeleng heran melihat kelakuan para penjaga. Namun, apa yang dikatakan gadis itu tak dihiraukan dan mereka justru berjalan beriringan dengan gadis itu hingga di depan pintu utama.

Alya hendak mengetuk pintu, namun mereka mencegahnya dan berdiri mengelilingi Alya hingga tak terlihat lalu salah satu dari mereka mengetukkan jarinya pada pintu.

Tok... Tok... Tok...

"Luke?! Apa yang---"

"Ssttt... Kami ingin mengejutkan tuan dan nyonya!" potong penjaga bernama Luke sambil mengangkat salah satu tangannya lalu membentuk ibu jari dan telunjuknya menjadi bulatan.

Selang beberapa saat, pintu tersebut pun terbuka dan menampilkan Jack yang menatap aneh semua penjaganya.

"Apa yang kalian lakukan malam - malam begini?!" tegas Jack tanpa curiga sedikit pun dengan tatapan mengintimidasinya. Para penjaga itu pun perlahan membuka jalan untuk Alya. Jack tersentak dengan mata yang melebar saat melihat kedatangan putrinya yang sudah menghilang selama seminggu dan belum berhasil ia temukan.

Sementara Alya yang ditatap oleh sang daddy hanya menunjukkan senyuman manisnya. Tanpa menunggu lama, Jack pun melangkahkan kakinya lalu menarik Alya ke dalam pelukannya.

"Are you okay?!" tanya Jack dengan kekhawatiran yang tercetak jelas di wajahnya sembari menangkup wajah Alya dan melihat setiap inci wajah putrinya. Alya hanya menahan napasnya saat melihat perlakuan Jack.

"Daddy?! I'm okay!" ucap Alya sambil menahan kedua tangan Jack. "Sebaiknya kita masuk! Ada yang ingin Alya bicarakan!" ucapnya lagi. Setelah mengatakan itu, Alya dan Jack pun masuk ke dalam meninggalkan para penjaganya.

"Selamat datang kembali nona Alya!" seru para penjaga itu serentak.

"Danke!" Alya tersenyum manis sambil melambai - lambaikan tangannya pada mereka.

Sesampainya di dalam, Jack yang berjalan lebih dulu pun bergegas menuju ruang tengah dimana mereka biasa menghabiskan waktu bersama. Kebetulan saat ini Aletta dan Audrey sedang menonton siaran pada televisi. Mereka terlihat tampak serius dan tak menyadari kedatangan Jack dan Alya. Jack pun bergabung dengan mereka, sedangkan Alya berdiri di belakang mereka.

"Coba kalian lihat ke belakang!" seru Jack sembari memberi kode. Keduanya pun menolehkan wajah mereka, dan betapa terkejutnya Aletta dan Audrey saat melihat Alya berdiri tepat di belakangnya.

"Hallo, mommy?! Hallo, Audrey?!" sapa Alya sembari menunjukkan senyuman seindah mungkin karena saat ini matanya tiba - tiba saja terasa panas.

Tanpa membuang waktu, baik Audrey maupun Aletta mereka berlari lalu memeluk tubuh Alya. Keduanya memeluk Alya cukup erat hingga sedikit kesulitan bernapas. Tanpa aba - aba masing - masing mereka menitihkan air matanya.  Selang beberapa menit, keduanya pun melepaskan pelukan mereka pada Alya.

"Alya?! Maafkan aku! Jika saja kau tidak berusaha menyelamatkan ku, pasti tidak akan ada terjadi kejadian seperti ini" cerocos Audrey sambil menatap Alya penuh rasa bersalah.

"Jangan berkata seperti itu! Itu sama sekali bukan kesalahan mu.." tukas Alya lalu menepuk pelan puncak kepala sang adik.

"Alya?! Apa selama ini kau makan dengan baik? Apa kau bisa makan? Apa kau baik - baik saja, nak?" tanya Aletta tatapan cemas sekaligus takut tersirat jelas di kedua mata sang mommynya.

"Sebelum menjawab, bisakah aku duduk?" kata Alya sambil menunjukkan deretan giginya.

"Astaga! Ayo! Kemari lah!" ajak Aletta dan Audrey sambil menuntunnya. Alya tak banyak protes dan hanya memaklumi apa yang keluarganya lakukan padanya.

"Alya?! Ka---" 

"Tunggu! Alya kau pasti haus. Audrey bisakah kau buatkan minum untuk kakakmu?!" pinta Aletta.

"Tentu" jawab Audrey mantap. Setelah kepergian Audrey, mereka pun melanjutkan pembicaraan mereka yang sempat tertunda.

"Alya?! Bisa kau ceritakan apa yang terjadi setelah daddy membawa Audrey keluar?"

Alya pun mulai menceritakannya dengan saksama dan kembali mengingat - ingat kejadian tersebut. Hingga kejadian saat seseorang menolongnya. Namun, Alya tidak memberi tahu siapa orang itu dan Alya mengaku tidak mengenal orang itu. Karena Alya tidak ingin Jack semakin khawatir dan bahkan mungkin saja meminta anak buahnya untuk mencarinya. Alya tidak mungkin membiarkan Jack bertemu dengan seseorang yang sangat membenci sang daddy itu.

💢💢💢

1
anggita
Alya... 👌💪
anggita
like👍+☝iklan... semoga sukses novelnya.
Elisapat17: Thank ypu say❤
total 1 replies
anggita
visualisasi tempatnya... bagus👌
Nanaia
keren
Protocetus
Min kunjungin ya novelku, bola kok dalam saku
ATAKOTA_
Kren bgt ceritanya terus berkembang Thor 😊
Elisapat17: Thank you say🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!