NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Demi Adikku (Naik Ranjang)

Terpaksa Menikah Demi Adikku (Naik Ranjang)

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nur Aini

Caca terpaksa harus menikah dengan suami adiknya yang tengah terbaring sakit di salah satu kamar rumah sakit.

"Kak, aku mohon, menikahlah dengan abang Alden!" Ucap Lisa, sang adik di waktu terakhirnya.

Caca menggeleng tak setuju. Begitu juga dengan Alden. Tapi mendengar Lisa terus memohon dengan suara seraknya yang nyaris hilang dan dengan raut wajahnya yang menahan segala rasa sakitnya, Caca pun akhirnya menyetujui permohonan terakhir adiknya.

Bagaimana kelanjutan kisah mereka?

Yuk langsung saja intip serial novel terbaru Author!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Aini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13 Diam diam

Pulang kerja, Caca mampir ke rumah Abi sesuai janjinya kemarin. Dia disambut baik oleh Faheem yang kebetulan juga sedang ada di rumah.

"Sudah makan malam, Ca?" Tanya Abinya begitu Caca tiba.

"Belum, bi."

"Nah kebetulan sekali, abi sama mama baru mau mulai makan malam. Jadi kita bisa makan bareng."

Mereka melangkah menuju meja makan. Disana sudah ada Sarah yang duduk tanpa mau menengok pada suaminya yang melangkah bersama Caca.

"Mama!" Seru Caca menyapa sambil mengulurkan tangan untuk menyalami mama tirinya itu.

Dengan cepat Sarah memalingkan wajahnya dan menyembunyikan tangannya dibawah meja tepat diatas kedua pahanya.

Melihat respon mama yang seperti itu, membuat Caca memutuskan untuk tidak mengganggu mamanya lagi.

"Abi, aku harus segera pulang. Aku makan malamnya nanti saja." Ucap Caca yang tiba tiba pamit.

"Loh, katanya mau makan bareng."

"Mungkin lain kali, abi. Aku harus cepat pulang."

Faheem merasa iba pada putrinya yang selalu disambut dengan buruk oleh istrinya. Tapi, dia tidak bisa melakukan apapun. Bagi Faheem istri jauh lebih penting untuknya dibandingkan anak.

"Ya sudah, kalau gitu kamu pulangnya hati hati, Ca."

"Iya abi. Tapi aku boleh ke atas bentar ya, bi. Aku mau ambil hp ku yang ketinggalan di kamar Lisa." Izinnya.

"Tidak ada yang boleh memasuki kamar anakku. Terutama nenek sihir sepertimu!" Seru Sarah menatap sinis pada Caca.

"Sayang kamu ngomong apa? Caca cuma mau mengambil hp nya saja kok." Ujar Faheem mencoba menenangkan Sarah.

"Sekali tidak tetap tidak. Toh hp mu sudah aku bakar kemarin." Ucapnya santai tanpa beban.

"Apa? Mama membakar hp ku? Kenapa ma?!"

Caca tidak habis pikir kenapa Sarah sampai membakar hp nya. Padahal dalam hp itu tersimpan semua kenangan bersama Khalisa dan ada foto umi juga di hp itu.

"Kamu yakin membakar hp Caca, sayang?" Selidik Faheem hati hati takut menyinggung perasaan istrinya.

"Iya, aku bakar. Aku tidak suka wajah putriku terpampang dilayar hp nenek sihir sepertimu."

Caca hanya bisa diam. Dia paling tidak bisa melawan orangtua terlebih ini adalah mama tirinya, istri dari abi nya.

"Ya sudah, tidak apa apa, abi. Kalau begitu aku pamit."

"Tunggu, Ca." Faheem merogoh saku celananya, dia keluarkan beberapa lembar uang merah.

"Ambil ini untuk beli hp baru." Diberikannya uang itu pada Caca.

"Tidak usah, abi. Lagi pula hp lamaku masih bagus kok." Tolaknya.

"Ya sudah, kalau begitu cepatlah pulang. Nanti kemalaman."

"Iya, abi. Aku pulang dulu."

"Hati hati dijalan ya, nak."

"InsyaAllah, abi."

Caca meninggalkan rumah itu tanpa pamit pada mama tirinya yang jahat itu.

"Kenapa kamu sangat membenci Caca sih, sayang?" Tanya Faheem yang masih tak habis pikir, mengapa istrinya itu sangat membenci putrinya yang berbesar hati mau menerima kehadirannya sebagai ibu sambung.

"Kalau mas tidak suka dengan caraku, pergi saja. Pergi sana, aku tidak peduli!!" Jeritnya histeris.

Dan ya, selalu akan seperti itu saat Faheem mencoba membela Caca atau mencoba mendamaikan istri dan anaknya itu.

Sementara itu, Caca tidak langsung pulang ke rumah. Karena kalau pulang sekarang, sudah pasti Nadin dan Rani akan mengganggunya lagi.

"Mas, kita ke ayam penyet dulu ya. Makan malam, lapar." Ucap Caca pada sopir taksi yang merangkap menjadi sopir pribadinya.

"Baik, non."

Mobil melaju cepat menuju tempat makan favorit Caca. Dan setibanya disana, rupanya sangat ramai.

"Mas, cari tempat lain saja yang sepi. Saya ingin menyendiri." Ucap Caca.

"Baik non."

Mobil itu melaju lagi mencari tempat makan ayam penyet yang sepi. Setelah berjalan hampir dua puluh menit, akhirnya mobil berhenti tepat di depan kedai ayam penyet yang sedang viral dan untungnya saat ini tidak terlalu ramai. Yang terpenting lagi, ada VIP roomnya.

Caca menyantap makan malamnya di VIP room sendirian. Dia menyantap makananya dengan santai dan sengaja berlama lama. Ya, supaya jarum jam cepat berputar ke angka sebelas agar dia bisa cepat pulang dan saat tiba di rumah tidak perlu meladeni tingkah konyol mertua dan ipar.

...🍂🍂🍂...

Tadi malam Caca pulang tanpa ketahuan. Dan pagi ini Caca berangkat lebih pagi lagi juga dan dia pun tidak ketahuan dua orang tukang buli di rumah ini.

"Non, ini sarapannya."

Yuni berlari mengejar Caca yang hampir masuk ke mobil taksi.

"Non, ini sarapannya. Jangan lupa dimakan. Bibik buat dengan penuh cinta." Ucap Yuni yang ngos ngosan karena mengejar majikannya itu.

"Terimakasih, bik. Aku berangkat dulu, assalamualaikum.."

"Iya non, waalaikumsalam."

Mobil yang Caca tumpangi melaju berpacu dijalanan. Sementara itu, di Bandung saat ini Alden sedang bersiap untuk menemui klien nya.

"Pak Alden, ada tamu untuk anda menunggu di lobi." Ujar Vino, asisten pribadinya.

"Siapa?"

"Pak Haris." sahut Vino.

"Haris?!"

"Iya, pak."

Beberapa saat Alden terdiam. Mendengar nama Haris membuatnya tersadar akan sesuatu.

"Haris Firza?"

"Iya, pak."

"Loh kapan dia pulang?"

"Menurut informasi, beliau pulang tadi malam, pak. Hari ini beliau akan diangkat menjadi direktur keuangan di Z grup."

Alden mengangguk paham. Kemudian dia merapikan tampilannya dan setelah rapi dia melangkah dengan langkah khas nya yang tegap, tegas serta menampakkan kebijaksanaannya. Vino pun melangkah tepat dua langkah dibelakang boss nya itu.

"Maaf pak, ada sesuatu yang harus saya katakan."

"Katakan saja Vino."

Mereka terus melangkah dengan langkah serentak dengan tatapan lurus kedepan.

Ting

Kini mereka memasuki lift untuk turun ke lobi menemui Haris.

"Begini pak, ini tentang nyonya Caca."

Mendengar kalimat itu, Alden menoleh pada Vino yang berdiri disampingnya agak menjorok ke belakang.

"Kenapa dengan Caca?"

Vino memperlihatkan video hasil rekaman cctv di taksi yang ditumpangi Caca.

Dalam video itu Caca terlihat sangat kelelahan. Raut wajahnya juga tampak kurang sehat. Sepertinya Caca sakit, mungkin karena lelah dan harus bergadang juga.

"Hubungi sopirnya, perintahkan dia mengantar Caca ke apartemennya dan hubungi dokter Cindy perintahkan dia untuk memeriksa kesehatan Caca di apartemennya."

"Baik pak."

Vino pun langsung menghubungi orang supir taksi dan juga dokter Cyndi.

Ting

Mereka tiba di lobi. Begitu keluar dari lift, Alden langsung melihat senyum Haris yang melambaikan tangan kearahnya.

Sejenak Alden seakan kehilangan konsentrasinya melihat siapa yang kini berada di hadapannya. Namun, meski begitu dia tetap melangkah menghampiri Haris.

"Sabar ya, Al. Gue yakin lo pasti kuat menghadapi semua ini. Gue juga yakin, Lisa pasti sudah bahagia di sana. Maaf gue nggak bisa hadir di hari itu." celoteh Haris yang langsung memeluk Alden.

"Terimakasih, Ris." Sahut Alden datar.

Pelukan pun berakhir. Sebentar dua pria hebat itu saling menatap satu sama lain dengan pikiran mereka masing masing.

"Apa yang harus gue katakan sama loe, Ris. Sekarang, Caca sudah menjadi istri gue." Bisik Alden dalam hatinya.

1
Sweet Girl
emang otakmu ya Alden...
udah Tor... pisahkan aja Alden sama Caca...
Sweet Girl
Hah....???
Sweet Girl
Innaalillahi...
Sweet Girl
Nah luuuu
Sweet Girl
Baguslah... punya pikiran gitu...
Sweet Girl
Rasain lu Yuuuu
Sweet Girl
percuma... kamu labil...
Sweet Girl
Nah Khan...
Sweet Girl
Kamu aja Bodoh Den...
Sweet Girl
Papamu lebih pinter dr kamu Alden...
Nopy Wiwik
tinggal kisah Alden,
Sweet Girl
Pasti Lisa yang sudah mengatur semuanya.
Sweet Girl
bwahahahaha hati hati lhoooo dok... nanti tak laporin lhooo
Sweet Girl
Lhaaa Podo ae on...
Sweet Girl
Dasar.... Mak Lampir... entar beneran sakit lho Mak lampir....
Nopy Wiwik
masih bingung dgn jln ceritanya, tp penasaran so lnjut baca,,,
Sweet Girl
Jadi mirip anak kecil kamu Alden...
Sweet Girl
Sahut Alden
Nopy Wiwik
menarik,,,
Sweet Girl
Astaghfirullah Pak Robi... Ndak di saring tu mulut ...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!