NovelToon NovelToon
[Transmigrasi]Wanita Licik Ke Tubuh Menantu Tak Diinginkan

[Transmigrasi]Wanita Licik Ke Tubuh Menantu Tak Diinginkan

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Mafia / Time Travel / Konflik etika / Dendam Kesumat
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: medusa

(Cerita dewasa🌶️)

Kisah ini, berawal dari kejadian di mana Silvia di kepun dan buru oleh keluarga besar seorang ketua Mafia, lalu mengalami kecelakaan yang merenggut nyawanya....

Kemudian ia diberih kesempatan kedua untuk hidup kembali, merasuki tubuh seorang menantu yang tak diinginkan....

Mau tau kisah selanjutnya?
yuk...silahkan mampir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 30¹

...(Keesokan paginya)...

...Sesuai rencana, Antonio telah bersiap dengan setelan tuksedo yang elegan, kemeja putih bersih, dan jas hitam yang pas di tubuhnya. Rambutnya tertata rapi, disisir dengan sempurna. Setelah menyemprotkan parfum mahal yang menjadi ciri khasnya, ia melangkah keluar dari kamar hotel....

"Pagi, Tuan," sapa Aldo sambil membungkuk hormat begitu melihat Antonio.

"Pagi," jawab Antonio singkat. "Ayo, kita berangkat." Ia pun berjalan menuju pintu keluar hotel, diikuti oleh Aldo dari belakang.

Astaga... Usia Tuan memang sudah setengah abad, tapi ketampanannya benar-benar membuat pria muda sepertiku merasa minder saat berdiri di sampingnya, batin Aldo tanpa sadar. Ia bahkan terpana menatap Antonio sambil melamun.

"Aldo," tegur Antonio tiba-tiba, tanpa menghentikan langkahnya dan tanpa menoleh ke belakang. "Aku masih normal. Jangan menatapku seperti itu."

"Eh, maaf, Tuan! Saya... saya—" Aldo tergagap, salah tingkah karena ketahuan memandangi atasannya.

"Sudah, cepat telfon rekan lamaku," sela Antonio masuk ke dalam lift.

"Baik, Tuan." Aldo menunduk malu menelan ludah dengan kasar akibat ketahuan oleh Antonio dan ikut masuk ke dalam lift.

Ting!

...Setelah tiba di lantai dasar, pintu lift pun terbuka. Aldo dan Antonio berjalan keluar dari lift, menyusuri lobi hotel menuju pintu keluar. Namun, langkah mereka berdua terhenti oleh seorang gadis cantik berpakaian seksi yang berdiri tepat di hadapan mereka....

"Selamat pagi, Tuan. Maukah Anda menemani saya sarapan?" Gadis itu menatap Antonio dari ujung kaki hingga kepala dengan tatapan yang sulit dibaca, seolah menginspeksi penampilannya.

"Maaf, Nona," jawab Antonio dengan nada dingin dan wajah tanpa ekspresi. "Saya pria beristri, dan istri saya sangat galak. Permisi." Ia berusaha melepaskan diri dan berjalan pergi, sama sekali tidak tertarik dengan ajakan gadis itu.

...Namun, dengan gerakan cepat dan tanpa rasa canggung sedikit pun, gadis itu meraih tangan Antonio dan melingkarkan lengannya erat di lengan pria itu....

"Aku masih perawan lho, Om. Dan aku ingin kamu menjadi pria pertamaku," ucap gadis itu tanpa malu-malu, menawarkan dirinya dengan nada menggoda dan tatapan penuh harap.

"Wah, gawat ini," gumam Aldo dalam hati, bergidik ngeri melihat keberanian gadis tersebut yang terang-terangan mendekati Antonio.

Swush!

...Dengan gerakan cepat dan kasar, Antonio menghempaskan tangan gadis itu hingga terlepas dari lengannya. Kemudian, ia melepaskan jas hitamnya, memperlihatkan bentuk tubuhnya yang kekar dan atletis meskipun masih tertutup kemeja putih yang pas di badan. Otot-otot lengannya terlihat jelas saat ia bergerak....

"Aku tidak suka orang lain menyentuhku selain istriku. Dan jika kamu mencari seorang pria, ku sarankan cari pria lain. Jangan pernah muncul lagi di hadapanku," tegas Antonio dengan nada dingin dan menusuk. Ia bahkan tidak peduli dengan jas mahalnya yang tergeletak di lantai lobi saat ia berbalik dan berjalan pergi, diikuti oleh Aldo yang masih terkejut di belakangnya.

...Setelah Antonio dan Aldo masuk ke dalam mobil yang sudah menunggu di luar, gadis itu perlahan membungkuk dan mengambil jas Antonio yang terjatuh. Ia mendekatkan jas itu ke wajahnya dan menghirup aromanya dalam-dalam....

"Wanita mana sih yang membuat dia menolak gadis perawan sepertiku? Hhhmmm... Kamu semakin membuatku penasaran dan ingin mengejarmu," gumam gadis itu dengan senyum licik yang menghiasi bibirnya. Dengan langkah ringan, ia berbalik dan pergi, membawa serta jas mahal milik Antonio.

...Di dalam mobil, Antonio terus-menerus mendengus kesal, membayangkan kejadian di lobi hotel tadi. Kemudian, ia melirik ke arah Aldo melalui kaca spion....

"Aldo," panggil Antonio dengan nada sedikit memerintah.

"Iya, Tuan?" jawab Aldo sigap.

"Kita mampir sebentar di toko buah. Aku sangat ingin makan mangga muda," perintah Antonio tiba-tiba.

"Baik, Tuan," sahut Aldo, sedikit terkejut dengan permintaan atasannya.

Yang hamil siapa? Yang ngidam siapa? batin Aldo heran, mencoba mencerna perubahan suasana hati Antonio yang begitu cepat.

...Dengan sigap, Aldo membanting setir dan membelokkan mobil memasuki area parkir sebuah toko buah yang tampak ramai. Setelah memarkirkan mobil dengan rapi, mereka berdua turun dan melangkah masuk ke dalam toko yang dipenuhi berbagai macam buah segar dengan aroma manis yang menggoda....

...Di saat yang bersamaan, di dalam toko buah yang sama, tampak seorang wanita yang berusaha menyembunyikan identitasnya di balik berbagai penyamaran. Silvia, dengan wajah yang disamarkan oleh riasan tebal, kawat gigi palsu, lensa mata berwarna cokelat, kacamata besar, dan wajah silikon penuh bintik-bintik jerawat, tampak asyik memilih buah mangga muda di antara tumpukan buah segar lainnya....

"Apa perutku tidak akan sakit kalau makan mangga muda pagi-pagi begini?" gumam Silvia pelan sambil memilah-milah mangga yang tampak ranum di dalam kotak buah, tanpa menyadari kehadiran Antonio dan Aldo di toko yang sama.

"Permisi, aku juga ingin membelinya, Nona," tegur suara bariton berat yang sangat familiar menusuk pendengaran Silvia, membuat sekujur tubuhnya membeku di tempat.

A... Antonio, batin Silvia tercekat, berdiri kaku tanpa bergerak, menelan ludahnya dengan susah payah. Jantungnya berdebar kencang seperti genderang perang.

"Nona?" panggil Antonio lagi, nadanya sedikit bingung melihat wanita berpakaian aneh itu tidak bergerak sama sekali, seolah menjadi patung di tengah toko buah.

"Eh, maaf, Tuan. Silakan," jawab Silvia gugup, meraih asal buah mangga yang pertama kali ia sentuh tanpa melihatnya, lalu bergegas pergi dari sana secepat kilat, berusaha menyembunyikan wajahnya. Langkahnya tergesa-gesa, hampir menabrak beberapa keranjang buah di sepanjang jalan.

"Suara itu..." gumam Antonio pelan, matanya tak lepas dari punggung wanita yang baru saja bergegas pergi. Ada sesuatu dalam intonasi dan ritme bicaranya yang terasa sangat familiar, sangat mirip dengan suara Silvia. Sebuah kerutan samar muncul di dahinya, mencoba mengingat-ingat.

"Tuan mau beli yang mana?" celetuk Aldo, menyadarkannya dari lamunan.

"Ehem, yang ini saja," ujar Antonio akhirnya, menunjuk beberapa buah mangga yang tampak segar. Perasaannya masih sedikit terusik dengan suara wanita tadi, namun ia mencoba mengabaikannya.

...Aldo mengangguk mengerti, lalu meraih beberapa buah mangga dan memasukkannya ke dalam keranjang belanja. Tak lupa, mereka juga membeli sebuah pisau kecil dan piring, karena Antonio sudah tidak sabar ingin segera menikmati mangga-mangga muda itu di dalam mobil. Rasa inginnya begitu kuat, bahkan mengalahkan keheranannya pada wanita aneh tadi....

...Di luar toko buah, Silvia segera menghidupkan motor matiknya dan melaju dengan tergesa-gesa, air mata sudah membanjiri pipinya. Mungkin perubahan suasana hati akibat kehamilannya membuatnya menjadi lebih sensitif dan mudah menangis....

"Huwaaaaa! Cukup, Silvia, tidak boleh menangis! Bukankah ini yang kamu inginkan?" isak Silvia keras di balik helmnya, air matanya terus mengalir deras saat ia menyusuri jalan raya yang ramai menuju toko kue sekaligus kafe miliknya.

...Sesampainya di depan toko, Silvia memarkirkan motor matiknya dengan terburu-buru, bahkan nyaris terjatuh. Tanpa melepas helm, ia berlari kecil masuk ke dalam kafe, membuat Nanda, salah satu karyawannya yang sedang melayani pelanggan di meja kasir, terkejut melihat tingkah aneh bosnya....

"Ada apa dengan Kakak?" gumam Nanda bingung, berdiri terpaku menatap punggung Silvia yang menghilang di balik pintu dapur. Pelanggan yang sedang ia layani pun ikut menatap dengan tatapan bertanya-tanya.

"Hei, Nona, cepatlah! Aku sudah terlambat!" seru salah satu pelanggan dengan nada tidak sabar, memanggil Nanda yang masih terpaku dengan keheranan.

"Eh, iya, maaf!" Nanda tersentak kaget, segera menyadari tugasnya, lalu bergegas membawa pesanan pelanggan itu menuju mejanya.

...Sementara itu, di dalam ruang kerja kecil di belakang dapur, Silvia terus terisak sambil mengupas kulit mangga dengan kasar. Air matanya bercampur dengan air dari buah yang sedang ia potong. Tanpa mempedulikan rasa pedas di matanya, ia melahap potongan-potongan mangga muda itu dengan rakus, seolah berharap rasa asam buah itu bisa mengusir kesedihan yang tiba-tiba melandanya....

...🔥🔥🔥🔥🔥...

...(Di sisi lain)...

...Mobil yang ditumpangi Antonio dan Aldo akhirnya tiba di tempat tujuan, sebuah rumah mewah dengan halaman luas dan penjagaan ketat. Namun, Antonio masih asyik menikmati mangga muda yang tadi mereka beli. Ia mengupas dan memakannya satu demi satu hingga kantong kresek yang semula berisi penuh kini tampak kosong. Melihat pemandangan itu, Aldo hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala dengan heran....

Apa Tuan tidak akan sakit perut makan mangga sebanyak itu pagi-pagi begini? batin Aldo khawatir sambil melirik kantong kresek yang sudah tak berisi.

"Ah... akhirnya selesai juga," desah Antonio lega setelah menghabiskan mangga terakhir. Ia mengelap tangannya dengan tisu, lalu membuka pintu mobil dan turun dengan segar, seolah tidak terjadi apa-apa.

"Wah! Selamat datang, kawanku! Sudah lama sekali kita tidak bertemu," sambut kawan lama Antonio dengan hangat, memeluk Antonio erat.

"Kabarku baik, Eduardo. Bagaimana denganmu?" balas Antonio, mengeratkan pelukannya pada sahabatnya itu.

"Aku juga baik. Ayo, silakan masuk," ajak Eduardo sambil melepaskan pelukan dan mempersilakan Antonio serta Aldo untuk masuk ke dalam rumahnya yang megah.

...Mereka bertiga berjalan berdampingan menuju ruang tamu yang luas dan dihias dengan elegan. Setelah duduk di sofa yang nyaman, tak lama kemudian seorang pelayan datang membawa nampan berisi teko teh hangat, cangkir-cangkir porselen, dan sepiring kue-kue kecil yang tampak lezat. Pelayan itu dengan sopan menyajikan minuman dan makanan ringan di hadapan mereka sebelum kemudian permisi undur diri....

"Apa yang membuatmu jauh-jauh datang kemari, Antonio?" tanya Eduardo, kawan lama Antonio, sambil mengaduk tehnya perlahan, lalu menyeruputnya dengan nikmat.

"Aku datang untuk mencari istriku," jawab Antonio dengan nada serius, menatap Eduardo lekat.

Biur!

...Seketika, teh hangat yang baru saja masuk ke dalam mulut Eduardo menyembur keluar dengan deras, hampir saja mengenai wajah Antonio. Beruntung, insting Antonio yang tajam membuatnya bergerak cepat meraih nampan kosong di atas meja dan menjadikannya tameng. Tetesan teh mengenai permukaan nampan dengan bunyi percikan kecil....

"Kau serius? Bukankah istrimu... baru saja meninggal dalam kecelakaan tragis itu? Antonio, kau baik-baik saja kan?" tanya Eduardo dengan nada cemas, menatap sahabat lamanya itu penuh selidik. Ia khawatir Antonio masih belum bisa menerima kenyataan dan kehilangan akal sehat hingga datang jauh-jauh mencarinya.

"Cih! Aku datang mencari istri keduaku," desis Antonio tajam, meletakkan nampan kosong yang tadi ia gunakan sebagai tameng di atas meja dengan sedikit kasar. Kemudian, tanpa mengalihkan pandangannya dari Eduardo, ia memberikan kode halus dengan gerakan tangan kepada Aldo yang berdiri tegak di belakangnya.

"Ini foto istri kedua Tuan Antonio," ucap Aldo seraya menyodorkan sebuah foto Silvia kepada Eduardo.

...Eduardo menerima foto itu dengan tangan gemetar. Matanya membelalak tak percaya saat melihat wajah di dalam foto. Ia terperanjat, hingga tiba-tiba terbatuk-batuk hebat dan terengah-engah, seolah kesulitan bernapas. Bagaimana mungkin? Wajah di foto itu sangat familiar. Itu adalah Silvia, putri tunggal sahabat baiknya yang dikabarkan tewas dalam kecelakaan tragis beberapa waktu lalu....

(Bersambung)

1
hibatul wafiroh
keren papah mertuanya
aku suka Antonio semoga jadian Ama silvia
Ricka Monika
sama sama selingkuh aja PD marah marah
Ricka Monika
serem x wajahnya Antonio
Ricka Monika
Silvia cantik banget dan aku suka bibir seksinya
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: /Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Alfa Kristanti
Luar biasa
🍁ˢ⍣⃟ₛ Angela❣️ᴳᴿ🐅
mampuss kauu Etaaa 🤣🤣🤣
Sweet Girl
kok sering double double ya Tor...?
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: Thor minta tolong, komen di bab yang terdapat ada doublenya, biar Thor perbaiki.🙏
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: Efek samping akibat terlalu begadan sambil merevisi ulang./Frown/
total 2 replies
Nanin Rahayu
Leon kasihan thorr
Sweet Girl
lhaaaa keintiman yang kemarin apa kabar?
pakek pengaman Ndak...?
Sri Mulyaningsih
Luar biasa
Sweet Girl
bwahahaha makanya jangan main main lagi, kamu Silvia...
siti fatimah
Luar biasa
Nazwa nabila
Leon jelek amat
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: matamu perlu diperiksa.
total 1 replies
ira rodi
kenapa tidak tayangkan vidio tamara bunuh devian....
Aries suratman Suratman
Iya Thor Makin kesini kok Alur Ceritanya
jadi Begini... tidak sesuai dengan harapan, Seharusnya Silvia itu karakternya Wanita kuat Ahli IT, Beladiri, Ahli menggunakan senjata api/pedang Terus punya anak buah dll
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: baca aja novel genre huru-hara
judulnya-TUKAN KOMPLAIN GAK PUNYA OTAK.

Silahkan mencoba☺️🙏.
total 1 replies
Aries suratman Suratman
Apakah Silvia Tidak punya teman atau Orang yang Bisa Diandalkan untuk Balas dendam
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: maksudmu mengandalkan orang lain? lalu untuk apa dia menjadi MC, lebih jadi beban. dan makan tidur dirumah.
total 1 replies
Mega Haerunita
Luar biasa
Sandra Wati
ceritanya ko jadi ngak jels ya
judulnya apa isinya apa 🤔
Aries suratman Suratman
Di Awal cerita katanya tubuh Silviana Kurus kering dan tidak terawat dan kucel
....🤔🤦 terus Masuk Rumah Sakit Apa papa Antonio tidak tahu kelakuan Anaknya ya, terus begitu keluar dari Rumah Sakit langsung Beli mobil, Belanja,ke Salon... Waaaah Sungguh ceritanya bikin Traveling ke mana-mana dan semakin bikin penasaran 🙅🙆💆
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: Tertulis dengan jelas disitu ada rumah sakit, pemeriksaan, salon, olahraga, semuanya fungsi apa?
total 1 replies
Rini Handayani
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!