NovelToon NovelToon
Dahlia'S Deadly Trail { Jejak Maut Dahlia }

Dahlia'S Deadly Trail { Jejak Maut Dahlia }

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Identitas Tersembunyi / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / TKP
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Koi kecil yang menarik keberuntungan / Fu Bao

Di tengah kota yang damai dan indah, tersembunyi kegelapan yang mengerikan. Seorang pembunuh berantai yg misterius mulai meninggalkan jejak pembunuhan yang dipenuhi dengan bunga Dahlia hitam di TKP.

Detektif Helena Verdad terlibat dalam kasus yang mengguncang di kota Twilight, mencoba mengungkap siapa identitas pembunuh yang tidak kenal ampun ini. Namun, semakin dalam ia menyelidiki, semakin bingung ia.

Meskipun kasus ini telah diidentifikasi sebagai karya pembunuh berantai yang sama, setiap kejanggalan dan pola acak dalam metode pembunuhan membuat Helena & timnya semakin bingung. Bunga Dahlia hitam yang ditemukan di setiap tempat kejadian menjadi tanda misterius yang menggiring mereka ke dalam labirin kegelapan.

Dengan mutilasi brutal hingga racun mematikan, pembunuh ini sangat misterius dan aneh.

Bisakah Helena mengungkapkan siapa identitas pembunuh ini sebelum kota diselimuti kegelapan? Dan dapat ia menebak siapa tersangka diantara keempat pria yang terlibat hubungan roman..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Koi kecil yang menarik keberuntungan / Fu Bao, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jasper di kirim oleh petinggi di atas

" Aku tahu kau tidak senang dengan bergabung nya Jasper ke dalam tim mu, dan aku juga tahu aku yang salah dalam kejadian ini. Aku seharusnya mengabari mu, sebelum bisa memasukkan Jaspers kedalam tim, tapi Helen aku juga tidak bisa berbuat apa-apa perihal ini." Ungkap pak komisaris dengan senyum pahit dan tidak berdaya.

"Apa maksud mu?" Tanya Helena yang mengerutkan kening tidak mengerti.

"Jasper berasal dari orang di atas, karena kasus Dahlia Hitam semakin membesar dan tidak kunjung membuahkan hasil. Mereka akhirnya memutuskan mengirim seseorang yang ahli untuk datang membantu Tim mu." Lanjut Pak Komisaris yang menjelaskan.

"Dan orang yang kau maksud adalah Jasper?"

"Ya, dia adalah seorang profelir kriminal di dunia kepolisian. Bakat dan kemampuannya sudah terkenal dimana-mana, dia juga sudah menangani banyak kasus seperti ini dan dapat menyelesaikan nya dengan baik.

Dengan kemampuan kuat. Orang di atas berharap kita bisa menyelesaikan kasus ini secepat mungkin, lagi pula seperti yang telah kau ketahui kota Twilight adalah kota metropolitan nomor dua di negara ini.

Kota ini seharusnya bisa berkembang lebih jauh jika bukan karena kasus pembunuh berantai Dahlia Hitam yang meresahkan para penduduk kota." Ungkap pak komisaris panjang lebar.

Tapi Helena hanya mengambil poin penting dari apa yang ia katakan, "Jadi intinya orang di atas atau pejabat petinggi negara ingin kita menyelesaikan kasus ini lebih awal, begitu?"

"Ya." Angguk pak komisaris.

Namun tepat Pak Komisaris mengira Helena akan mulai mengerti permasalahan nya, Helena justru tersenyum sinis sambil berkata dengan nada penuh cibiran.

"Kenapa? Kenapa baru sekarang mereka memperhatikan Tim kita? Kemana saja mereka selama sepuluh tahun belakangan ini? Jangan bilang kalau mereka tidak tahu soal kasus ini? Aku tidak akan percaya dengan alasan konyol seperti ini. "

"Helen aku tahu kau sangat berani. Tapi tidak bisa kau begitu berani seperti ini? Ada banyak mata dan telinga di sekitar, jangan sampai hal ini di dengar orang lain kau bisa mendapatkan masalah jika itu sampai terjadi."

Kata pak komisaris sambil mengusap keningnya dengan ekspresi tak berdaya, sekaligus beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu kantornya yang terbuka, lalu menutup nya agar pembicaraan tidak ada orang lain yang bisa mendengar pembicaraan mereka, terutama di bagian kata-kata Helena penuh provokasi.

Namun disini, Helena sama sekali tidak memperdulikan nya atau lebih tepatnya sedari awal dia memang bukan tipe orang yang mau peduli tentang hal ini, dia hanya fokus pada topik pembicaraan mereka di awal dan masih berbicara dengan pak komisaris dengan nada kurang bersahabat.

"Cukup omong kosong nya, aku tidak peduli mau ini di dengar orang lain atau tidak. Katakan saja padaku alasan sebenarnya mereka tiba-tiba ikut campur dalam kasus ini."

"Masalah ini sendiri..." Pak Komisaris yang sudah kembali ke tempat duduknya, sedikit ragu untuk memberi tahu Helena tentang kebenaran asli ini.

Tapi begitu ia melihat tanda-tanda ketidaksabaran di wajah Helena kian memuncak, dia akhirnya hanya bisa membuka mulutnya dan berkata.

" Masalah ini ada hubungannya dengan pilpres yang akan datang. Karena akhirnya tahun akan ada pilpres, ada banyak cawapres yang ingin mengambil hati masyarakat dengan jalan ini."

Mendengar ini Helena merasa miris dan berkata dengan tidak percaya:

"Dan salah satu cawapres yang ingin mengambil hati masyarakat adalah dengan mengirim orang bernama Jasper kemari, begitu?"

"Iya, tapi kau tidak perlu khawatir, meski Jasper di kirim oleh nya. Kemampuan Jasper dalam profelir bukanlah sebuah omong kosong biasa, dia tetaplah orang yang sangat berbakat dan mungkin dengan kehadiran nya kau bisa mendapatkan lebih banyak petunjuk dalam kasus Dahlia Hitam ini."

Tidak peduli apa yang dikatakan Pak Komisaris. Ekspresi Helena masih terlihat dingin, melihat ini Pak Komisaris benar-benar tak berdaya dan membujuk Helena dengan berkata lagi.

"Tolong Helen, aku benar-benar tidak berbuat apa-apa soal ini. Terima saja Jasper di dalam Tim mu, lagi pula kau tidak akan rugi."

Keheningan ada jawaban atas permohonan pak komisaris, Helena masih tak tergerak meski sudah mendengar ini.

"Helen, oke?"

Helena memejamkan mata dan menghela nafas, lalu berbalik pergi sambil meninggalkan sebuah kalimat.

" Terserah, tapi aku tidak akan membiarkan nya berurusan langsung dengan penyelidik ku. "

Mendengar ini wajah pak komisaris tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada Helena yang sudah pergi, tanpa pernah berbalik sedikitpun.

Saat pintu kantor tertutup oleh Helena, pak komisaris menghela nafas untuk kesekian kalinya dan berkata:

"Anak ini, semakin kurang ajar. Tapi apa boleh buat aku juga tidak bisa memarahinya atau memukul nya,"

Ketika dia mengatakan ini, tidak ada sedikitpun rasa kesal di wajahnya dan hanya ada senyum lembut tak berdaya, sampai mata nya tak sengaja melirik ke retakan yang ada di meja nya, yang membuat bibir nya berkedut tak terkendali karena tidak bisa berkata-kata.

"Sebenarnya seberapa kuat kekuatan Helen, ini? Kenapa rasanya dia lebih kuat dari sebelumnya? Meja baru yang ku pesan bulan lalu sampai retak karena gebrakan nya.Ini tidak mungkin karena kualitas mejanya yang buruk, kan? " Pak komisaris menatap retakan sepanjang jari manis dengan sakit kepala dan hanya bisa menelpon bawahan nya untuk memperbaiki meja ini, sekaligus ia mempertanyakan kualitas meja ini. Kenapa begitu rapuh walaupun hanya di gebrak sedikit.

Pak komisaris disini tidak akan pernah tahu bukan karena meja kantor yang rapuh, melainkan itu semua karena kekuatan Helena semakin kuat.

Semenjak insiden Helena kalah dalam bertarung dengan Pembunuh Berantai Dahlia Hitam, dia segera pergi ke sanggar tinju untuk berlatih tanpa henti. Bahkan sesibuk apapun dia di kantor polisi, dia akan selalu menyempatkan diri pergi ke sanggar tinju untuk berlatih setiap tiga jam sehari.

Berkat ketekunan dan kerja keras Helena, dia akhirnya berhasil meningkatkan kekuatan bertarung nya. Meskipun demikian, dia masih tidak puas dan terus berlatih dengan gila agar suatu hari saat berhadapan dengan Pembunuh Berantai Dahlia Hitam lagi. Dia tidak akan kalah seperti sebelumnya dan mungkin kalau beruntung, dia bisa menangkap penjahat ini.

Di sisi lain....

Joshua dan Mia yang tahu mereka mendapatkan satu anggota tambahan segera berkumpul di sekitar Jasper yang sedang duduk di depan komputer nya membaca laporan penyelidikan di atas mejanya, dan mengabaikan tatapan semua orang-orang di sekitarnya yang menatapnya dengan penasaran dan rasa ingin tahu.

"Apa ini hanya ilusi ku... " tiba-tiba Joshua menarik sudut lengan baju Mia untuk mundur beberapa langkah agar menjauh dari posisi yang terbilang dekat dengan Jasper.

...----------------...

Penampilan pak komisaris.

1
🌺bayi ajaib🌺
lanjut/Hey//Determined//Scream//Determined/
🌺bayi ajaib🌺
lanjut/Smile//Slight//Chuckle//Determined/
RJ 💜🐑
apakah Helena yang kirim? 🤔🤔🙄
🌺bayi ajaib🌺
lanjut/Scream//Determined/
RJ 💜🐑
hah Helena tetap meninggoy? 😲😲🙄🙄🙄🤔
RJ 💜🐑
hah???!! 😲🙄🙄🤔🤔🤔
Wahyudi Yudi
nunggu lama ceritanya,
nyata nya di beloin lagi sl pelakunya.
🌺bayi ajaib🌺
lanjut/Smile//Smirk//Hey//Determined/
RJ 💜🐑
wow ternyata pak komisaris adalah sang ketua 😲😲😲😱😱😱😱
RJ 💜🐑
aduh tidak sabar sama kelanjutannya 🤗🤗🤗❤❤👍🏻❤👍🏻👍🏻
RJ 💜🐑
jangan bilang komandan nya yang merupakan ketua partai merah, wah plot twist macam apa ini!!?? 😲😲😲🤔🤔😱😱😱
RJ 💜🐑
apa yang terjadi aku penasaran plis thor up lagi 🤗🤗🙏🏻🙏🏻❤🙏🏻❤❤
🌺bayi ajaib🌺
lanjut/Smile//Smirk//Facepalm//Determined/
RJ 💜🐑
wow sangat menegangkan 😱😱😬😬
kawaii🥰
lanjut/Hey/ /Determined/
🌺bayi ajaib🌺
lanjut/Smile//Hey//Smirk//Determined/
RJ 💜🐑
apa jangan jangan yang ambil chips itu adalah danial kakak nya Helena 🤔
kawaii🥰
lanjut /Hey//Determined/
RJ 💜🐑
semangat buat karya nya thor 🤗🤗👍🏻👍🏻😍😍💪🏻❤💪🏻❤💪🏻❤
RJ 💜🐑
tuh kan ethan pelaku pembunuhan dahlia hitam 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!