NovelToon NovelToon
Xuan Ji (Season Dua)

Xuan Ji (Season Dua)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / spiritual / dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:159.1k
Nilai: 5
Nama Author: Bang Regar

Kaisar Iblis yang dikira telah tewas sepuluh tahun yang lalu ternyata masih hidup. Dia ternyata memiliki tubuh lain yang merupakan Ketua Aliansi Beladiri.

Semua orang terlena dengan kedamaian semu yang sengaja diciptakan oleh Ketua Aliansi Beladiri. Padahal dari balik bayang-bayang ia memperhatikan murid termuda Xuan Ji yang memiliki fisik Naga Surgawi Legendaris.

Xue Yao adalah bahan terakhir untuk menyempurnakan Seni Darah Iblisnya.

Dapatkah Kaisar Iblis menyempurnakan Seni Darah Iblisnya itu? Sementara ada Xuan Ji yang menjadi guru dan sosok yang dianggap Kakek oleh Xue Yao, apalagi Xuan Ji sudah pernah membunuh Kaisar Iblis. Bisakah Xuan Ji mengalahkan Kaisar Iblis untuk kedua kalinya?

Yuk, langsung dibaca dan jangan lupa baca dulu season satunya dengan judul yang sama: Xuan Ji.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XXVI

“Roda angin kura-kura!” seru Yan Chung meluncur sambil berguling-guling di atas permukaan salju. Gerakannya sangat cepat, sehingga terlihat seperti roda pada gerbong kereta kuda.

“Hmm?” Yin Jiuyi tercengang, padahal ia mengira Yan Chung sudah tidak bisa bergerak lagi karena kedinginan.

“Lemak di tubuhku sangat tebal, energi spiritual Es seperti itu tidak ada apa-apanya bagiku!” ejek Yan Chung walaupun ingusnya berterbangan saat ia berguling-guling di atas permukaan salju.

Yin Jiuyi mengibaskan tangannya, tiba-tiba ia menghilang dan yang diseruduk oleh Yan Chung adalah badai Salju. Kalau Yan Chung tidak menghapal luas panggung kompetisi beladiri itu, maka ia akan melesat keluar panggung.

Dari balik badai Salju melesat Avatar Rubah Es yang langsung mendorong Yan Chung keluar dari panggung. Namun, Yan Chung tetap berdiri kokoh seperti gunung batu, karena yang ditabrak oleh Avatar Rubah Es adalah cangkang kura-kura.

“Sepertinya itu adalah seni beladiri bertahan tingkat tinggi. Dari mana Xuan Ji mendapatkannya?” gumam Bai Mo mengerutkan keningnya. Ternyata apa yang dikatakan oleh Ketua Aliansi Beladiri benar, tidak mungkin murid Xuan Ji mudah untuk dikalahkan.

Setelah badai Salju menghilang, semua orang keheranan melihat Yan Chung malah terlihat seperti orang linglung.

“Eh, Tetua Ji dan Tetua Yin Ji berciumaaaaaaan!” Yan Chung berteriak keras.

Semua mata langsung tertuju ke arah Xuan Ji yang duduk bersama murid-muridnya, sementara Yin Ji duduk di bangku lain yang cukup jauh darinya.

“Hmm?” Xuan Ji bingung, kenapa muridnya malah memfitnah dirinya. Itu sangat memalukan sekali, mungkin ia akan dikira oleh orang lain sebagai pengganggu hubungan suami-istri orang lain.

Hingga kini ia belum mengetahui kalau Yin Ji juga belum menikah seperti dirinya.

Yin Jiuyi yang selalu berwajah datar langsung menoleh ke arah gurunya. Dia juga penasaran dengan apa yang dikatakan oleh si gendut itu, apalagi sejak tadi ia juga penasaran apa hubungan Yin Ji dengan Xuan Ji di masa lalu. Kenapa gurunya itu terlihat senang saat Xuan Ji yang awalnya tua tiba-tiba menjadi sebaya dengannya.

“Seruduk Bakpao isi monster!” Yan Chung berteriak keras.

Yin Jiuyi menyadari ada sesuatu yang salah, karena gurunya juga terlihat bingung saat banyak penonton yang menoleh ke arahnya. Yin Jiuyi menyadari satu hal, bahwa ia sepertinya ditipu oleh si gendut itu.

Dia ingin menciptakan Avatar Rubah Es, tetapi punggungnya terasa sakit seperti dihantam oleh besi sebesar kepala manusia.

“Eh?” Yin Jiuyi mengerutkan keningnya saat menyadari kalau kakinya menginjak permukaan lantai bata merah, bukan lagi panggung kompetisi beladiri.

“Ha-ha-ha ... aku menjuarai kompetisi beladiri!” Yan Chung melompat-lompat kegirangan sembari menyeka ingus yang telah melewati bibirnya. “Yeay, Yao‘er ... saudara gendutmu ini adalah monster sesungguhnya? Hati-hatilah kedepannya, jangan menindasku lagi!”

Dia ingin mengancam Xue Yao bahwa dia adalah Ranah Raja Bumi terkuat di Benua Tianlong agar gadis kecil itu tidak mengajaknya latih tanding lagi saat kembali ke gunung Hua nanti.

“Muwhehe ... aku ingin bergulat dengan saudara laki-laki terkuatku.” Xue Yao malah tersenyum lebar.

“Eh?” Yan Chung mengerutkan keningnya, ternyata gelar juara kompetisi beladiri ini tak gunanya.

Xuan Ji menoleh ke arah Bai Mo yang duduk di sebelah Ketua Aliansi Beladiri. Sudut bibirnya memancarkan seringai tipis, karena ia memenangkan 1.600.000 Koin Emas.

Yan Chung adalah unggulan terakhir dan taruhan yang ia pasang adalah 10.000 Koin Emas, lalu hadiah kemenangannya adalah 160 kali lipat. Itu juga yang menyebabkan ia tidak keberatan saat Wan Yunsheng dan Wu Zhanhui menyerah saat melawan si gendut itu.

Bai Mo menyadari kalau Xuan Ji menatapnya dengan seringai tipis. “Sial! Uang sekantong milikku menghilang oleh trik licik si gendut itu!” gerutunya. “Jangan-jangan Xuan Ji lolos dari maut di kutub utara dengan trik licik juga?” tebaknya berspekulasi.

Seperti kata pepatah, Guru kencing berdiri ... Murid kencing berlari.

“Ha-ha-ha ... Bocah nakal yang menarik.” Ketua Aliansi Beladiri tertawa dan terhibur dengan pertunjukan Yan Chung tersebut.

“Pemenang kompetisi beladiri kategori Ranah Raja Bumi adalah Yan Chung dari Sekte Pedang Abadi!” seru Wasit.

Sebagian penonton langsung bertepuk tangan, sementara yang lainnya mencibir Yan Chung karena bertarung dengan tidak jujur dan adil.

Yin Jiuyi menatap Yan Chung dengan tatapan tajam. Dia masih tidak menyangka akan kalah dengan cara murahan itu. Kalau bisa tanding ulang, maka ia akan menyerang Yan Chung dengan semua jurus beladiri terkuatnya dan tidak peduli lagi kalau gurunya memiliki hubungan baik dengan guru si gendut itu.

“Kamu telah mengharumkan nama Sekte Pedang Abadi, Yan Chung.” Xuan Ji memuji muridnya itu. “Untuk merayakan kemenangan ini, kita akan makan sepuasnya di Restoran termahal di kota Tianfeng ini.”

“Makan?” Xue Yao langsung senang.

“Aku harus makan babi panggang dan sup monster Rusa sepuluh mangkok,” sahut Yan Chung langsung merasa lapar.

...***...

Hujan deras mengguyur kota Tianfeng setelah kompetisi beladiri kategori Ranah Raja Bumi berakhir.

Saat ini Xuan Ji sedang menikmati secangkir teh hangat sembari menatap luar jendela. Dia sedang menunggu Yin Ji yang belum kunjung datang, sementara malam semakin larut. Xiao Yue, Xue Yao dan murid-muridnya telah kembali lebih dulu ke penginapan yang disediakan oleh Aliansi Beladiri.

Xuan Ji berpikir mungkin suami Yin Ji melarangnya keluar saat malam, atau bisa saja mereka sedang bertengkar gara-gara perkataan Yan Chung.

“Huh!” Xuan Ji menghela nafas panjang. “Seharusnya aku tidak mengundangnya minum teh. Kehadiranku justru akan merusak rumah tangganya,” gumamnya menyesal.

Sambil memperhatikan rintik-rintik hujan, iapun teringat masa-masa mereka masih menjadi murid Sekte Pedang Abadi. Saat ia dan Yin Ji masih menjadi sahabat, ia menyesal kenapa saat itu ia suka berjudi dan minum arak sehingga gadis-gadis menyebutnya be.ran.da.lan. Andai saja waktu itu ia menjadi pemuda baik-baik dan rajin menjalankan misi serta menolong yang lemah, mungkin Yin Ji akan menyukainya.

Tak terasa hanya tinggal beberapa pengunjung yang tersisa di restoran itu. Para pekerja restoran juga mulai menyapu lantai dan tidak menerima pesanan lagi.

Xuan Ji menyadari kalau saat ini sudah tengah malam. Yin Ji pasti tidak akan datang lagi, sehingga ia memutuskan untuk pulang ke penginapan.

...***...

Sementara itu di sebuah bangunan milik Sekte Taixu yang tidak jauh dari markas Aliansi Beladiri. Yin Ji dan para Tetua Sekte Taixu sedang dimarahi oleh Bai Mo.

Karena uang terakhir yang ia miliki telah hangus di meja taruhan, ia meluapkan amarahnya pada para Tetua Sekte Taixu itu. Dia berdalih para Tetua tidak becus mendidik murid-murid Sekte Taixu, sehingga rekor selalu menjuarai kompetisi beladiri gagal dipertahankan.

“Xuan Ji,” gumam Yin Ji melihat dari jendela Xuan Ji sedang berjalan kaki menerobos hujan deras.

Yin Ji teringat kalau Xuan Ji mengajaknya untuk minum teh, tetapi gara-gara Tetua Bai Mo yang terus marah-marah pada para Tetua. Dia jadi lupa akan ajakan minum teh itu.

“Besok, aku harus meminta maaf padanya,” gumam Yin Ji sedih gagal bertemu sahabat yang juga mantan tunangannya itu.

1
udenk
serius 8 tahun disebut wanita??
exit 05
astaghfirullah hal'adziim 🤦🏻🤦🏻🤦🏻
Fatimatuzzahra Fatimah
gasssspoooolllll 💪💪💪💪
Fatimatuzzahra Fatimah
walaaahhhh dapet yg empuk" si kakek 😂😂
exit 05
jangan dipikirkan... jangan pula dikatakan... kalau kakek Ji dengar bisa gawat... 😁😁😁
Derajat
Keren Xuan Ji.... selamatkan Sun Mu
Fatimatuzzahra Fatimah
mantap 👍👍👍👍
Derajat
Apakah Xuan Ji akan diam saja melihat Gadis Cantik yang dijadikan pemuas nafsu Tuan Gu
Fatimatuzzahra Fatimah
terbaik 👍👍👍👍
Fatimatuzzahra Fatimah
makasih up-nya babang tamvan....
Wardi's
best bgt abangku....
Wardi's
mantap crazy up..
kas
kapn kekuaatan xuanji kembali
Limbong
jangan kasih kendor thor
Limbong
ok
Limbong
gas ken
Limbong
ok
Limbong
lanjut
Suanggi™
semangaattt😎
Suanggi™
ditunggu bang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!