Cinta Bunga Matahari

Di tempat lain,

Di salah satu gedung pencakar langit terbesar di kota itu, seorang pria duduk sambil termenung menatap datar horison di depannya. Pikirannya berlari kesana-kemari. Dia merasa kacau, hatinya begitu sedih bahkan teramat perih saat ini. Ia belum bisa untuk merelakan Cinta dengan kekasihnya itu. Ia takkan mampu menanggung ini semua.

Ting satu pesan masuk

Hary

Aku cuma ingin memberitahu kalau Cinta sudah sadar. Dia sedikit lebih baik dan kini ia sedang beristirahat kembali.

Pesan itu membuyarkan lamunannya itu, pesan itu sedikit menenangkan pikirannya yang sedari malam sangat mencemaskan gadis yang ia cintai itu.

Ingin rasanya ia pergi ke rumah sakit untuk sekedar menjenguk dan menanyakan kabar gadis itu. Tapi apalah daya, niat itu harus ia hapus dari pikirannya saat ini. Bagaimanapun ia tidak ingin merusak suasana hati gadis itu dengan kedatangannya nanti.

Setidaknya ia tahu, dengan bertahannya Hary bersamanya saat ini, berarti mereka sudah mulai melupakan masalah yang sempat terjadi. Mereka sudah baik seperti sediakala.

Kini tinggallah aku sendiri, tanpa cinta yang kuingini. Saat kecil ketika aku membutuhkan cinta dari orang tuaku, mereka dengan tega membuang ku tanpa peduli. Kini ketika aku telah dewasa, dan aku mulai menemukan cinta yang selama ini aku cari, sekali lagi aku tak bisa mendapatinya lagi. Begitu malang nasibku ini, cinta seolah enggan menemani hidupku ini. Apa arti kekayaan ini, sedang aku hanyalah seorang diri.

Mungkin aku harus pergi dari sini, bagaimanapun aku takkan sanggup untuk melihatnya bahagia bersama orang yang ia cinta. Biarlah rasa cinta ini ku bawa pergi sebagai hadiah bahwa aku pernah merasakan kebersamaan kami meski hanya aku yang mencintai.

Dami, datanglah ke ruangan ku sekarang. Ada yang ingin aku sampaikan padamu, ucap Murat dalam sambungan telepon.

Baik tuan, aku akan segera datang, jawab asistennya itu.

Tak butuh waktu lama, kini Demi sang asisten Murat telah tiba di ruangannya.

Apa yang ingin tuan sampaikan kepada saya? tanya Dami seolah ingin tahu.

Urus semua keperluan kita. Kita akan pindah dari kota ini. Perusahaan akan aku percayakan pada Andreas nantinya, ucap Murat seolah memberi perintah pada asistennya itu.

Seketika Demi, sang asisten tampak tak percaya dengan apa yang dia dengar saat ini. Bagaimana mungkin bosnya itu ingin mengajaknya pindah tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Boleh saya tahu alasan kepindahan kita ini tuan, tanya Demi seolah memberanikan diri.

Kerjakan saja semua yang telah aku perintahkan. Jangan banyak tanya, atau kau mau aku pecat sekarang juga, ucap Murat seolah ingin marah mendengar pertanyaan asistennya itu.

Baiklah tuan. Saya akan segera mengurus keperluan kepindahan kita, ucap Demi seakan tak ingin bertanya apapun lagi karena tatapan yang tak bersahabat dari bosnya itu.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Sore harinya,

Cinta sudah diperbolehkan untuk pulang, dengan syarat ia harus beristirahat selama dua hari di rumahnya dan mengurangi aktivitas yang berlebihan sebab kondisi tubuhnya belum bisa dikatakan stabil.

Setelah melewati perdebatan yang sangat panjang, akhirnya Cinta setuju untuk dirawat oleh Hary di apartemen miliknya. Hary takut jika Cinta kembali ke rumahnya, ia akan keluyuran sepanjang hari atau sekedar lupa untuk mengistirahatkan tubuhnya. Bagaimanapun kekasihnya itu bukanlah wanita yang suka hanya berdiam diri, ia lebih suka menghabiskan waktunya entah untuk kegiatan apa saja, meskipun itu tidak penting.

Huffzz, kenapa sih kau harus selalu membawaku ke apartemenmu, aku merasa tidak nyaman. Bagaimanapun aku wanita dan kau pria. Aku takut orang-orang akan berpikiran buruk pada kita, ucap Cinta seolah ingin agar Hary berubah pikiran.

Ini Istambul baby, bukan Indonesia yang tetangganya suka gosip setiap waktu, ucap Hary seolah ia tidak peduli.

Dan satu hal lagi, jika aku biarkan kamu pulang ke rumahmu, aku yakin kau pasti akan keluyuran entah kemana. Dan di sana juga tidak ada yang bisa merawatmu sebaik diriku ini, ucapnya seolah membanggakan diri.

Emang sulit yah berdebat sama kamu, ucap Cinta kesal.

Tak terasa kini mereka telah sampai di apartemennya. Cinta masih merasa kesal dengan keputusan kekasihnya itu yang dengan mudahnya mengajaknya untuk sekali lagi menginap di apartemen miliknya.

Namun dengan rasa tak percaya saat mereka sudah memasuki apartemen itu, tampaklah berdiri Bunga, Ahmed, dan Selim yang sedang menunggu kedatangan mereka.

Cinta benar-benar sangat terkejut dengan keberadaan mereka semua, terlebih, Bunga sahabatnya itu yang pernah jatuh cinta pada kekasihnya kini.

Tenanglah, mereka sudah menceritakan hubunganmu dengan Hary. Jujur awalnya aku merasa sakit hati karena sahabatku menjalin cinta dengan pujaan hatiku, akan tetapi aku sadar jika dari awal Hary sudah lebih dulu menyukaimu dan kalian juga sudah menjalin hubungan sebelum kau tahu tentang orang yang ku suka. Bagaimanapun cinta tidak bisa dipaksakan. Tapi setidaknya aku bahagia, karena sahabatku sendiri yang menjadi kekasihnya, ucap Bunga seolah ia baik-baik saja.

Apa kau marah padaku, tanya Cinta seolah sungkan.

No, Aku bahagia melihatmu bersamanya. Jika wanita lain mungkin aku takkan rela melepasnya begitu saja, tapi ini kau kekasihnya, tidak ada yang lebih baik dari itu semua, jelas Bunga sambil tersenyum.

Kemudian mereka berdua pun saling berpelukan, pertanda mereka masih bersahabat seperti dulu.

Sudah, sudah akhiri pelukannya, Cinta harus segera beristirahat. Dia pasti merasa lelah karena perjalanan dari rumah sakit tadi, ucap Hary seolah posesifnya kumat lagi.

Dia takkan lelah hanya karena perjalanan lima menit itu, lagian kami hanya sekedar berpelukan untuk melepaskan rindu. Kalau kamu saja yang memeluknya berjam-jam, kau juga pasti lupa diri, omel Bunga padanya.

Itu lain ceritanya, Pelukanku adalah tempat ternyaman baginya, bahkan segala sakit yang ia rasa akan sirna seketika, ucap Hary seolah ingin menggoda kekasihnya itu.

Seketika mereka semua tertawa mendengar ucapan Hary yang terdengar absurd menurut mereka.

Jika kau tak keberatan, aku juga bisa menjadikan pelukanku menjadi tempat ternyaman untukmu, Bunga. Aku pikir kau juga memerlukan seseorang sebagai tempat untuk bersandar, ucap Ahmed tiba-tiba yang terang-terangan ingin merayu Bunga.

Sontak wajah Bunga memerah seperti tomat, karena ucapan Ahmed tadi sepertinya sudah merobohkan hatinya. Kini Bunga pun tampak malu-malu di depan mereka semua.

Yah, kalo single sama single sih gak ada salahnya untuk menjalin hubungan, itu lebih baik daripada mengharap kekasih orang, ucap Hary seolah menyindir Ahmed dan Selim yang tampak masih mengharapkan Cinta untuk bersamanya.

Stop kondisikan mulut jahatmu itu, jangan sampai aku merobeknya. Sebab jika itu terjadi kau takkan bisa untuk sekedar mencium kekasihmu nanti, ucap Ahmed seolah tak mau kalah.

Tenanglah kau kawan, aku sudah menemukan gadis yang tepat untuk bersamaku. Dan dia ada bersama kita, Bunga I Love You, ucap Ahmed seakan ingin menggoda Bunga lagi.

Ahh, kalian berisik! Tolong kondisikan ini semua, bagaimanapun aku juga masih jomblo. Ingat jika Hary berani melukai hatimu lagi sayang, aku akan merebutmu darinya, ucap Selim pula sambil menatap Cinta, seolah ingin agar Hary tahu jika ia juga belum rela melepaskan Cinta begitu saja.

Sayang, sayang, seenaknya saja bilang sayang pada kekasih orang, ucap Hary seolah tak rela ada yang memanggil kekasihnya dengan sebutan itu.

Biarin! Jika jari manis masih belum terisi, masih ada kesempatan bagi pria lain untuk memperistri, ucap Selim tertawa seolah ingin membuat Hary tersulut emosi.

Bughhh, satu pukulan melayang di wajah tampan Selim.

Itu sebagai hukuman karena kau berani mengibarkan bendera perang padaku yang dengan terang-terangan ingin merebut kekasihku, ucap Hary sambil tersenyum kecut.

Mereka semua hanya terperangah melihat hal itu tanpa ada yang mengeluarkan suara.

Ayo baby, aku akan mengantarmu ke dalam kamar, agar kau bisa beristirahat. Tak baik mendengar ucapan tak bermutu dari mulutnya itu, ucap Hary kembali lembut sambil mengajak Cinta untuk berlalu dari mereka semua tanpa melepaskan tatapannya dari Selim.

Baiklah, jawab Cinta menurut saja seolah tak ingin kekasihnya itu berbuat hal lain yang bisa menyulutkan emosinya.

Sepeninggal pasangan kekasih itu. Selim, Ahmed dan Bunga tampak menghembuskan nafasnya dengan begitu lega. Bagaimanapun mereka tahu kecemburuan yang dimiliki Hary itu di atas rata-rata.

Ohhh, so sweet banget, ucap Bunga merasa kagum melihat sikap Hary.

Seketika Selim dan Ahmed saling pandang, seolah tak percaya jika seorang wanita menyukai pria yang pencemburu.

.

.

.

Nanti malam kita up lagi yah🫶

...Bunga ketika pulang dari rumah sakit ...

...Hary saat di apartemennya ...

...Bunga saat berkunjung ke apartemen Hary ...