THE QUEEN OF MAFIA

Saat sampai dikamar Azka langsung membuka laptoopya mengotak atiknya dan mulai menscan kepingan CCTV

Saat semua sudah discan muncullah data dan rekaman dari CCTV tersebut yang mengarah pada sebuah tempat, Azka terus melacak tepat diamana tempat tersebut, saat ia menukannya ia tersenyum devil

"Mau apa dia? Tapi kenapa dia menaruh CCTV dimansion Anderson? Lalu apa hubungannya dengan Anadia dan Sasa" gumam Azka bertanya tanya

Lalu ia mengambil telpon genggamnya dan menelpon Justin

"Cari semua informasi tentang mafia Darkness Angel tanpa terkecuali" ucap Azka lalu mematikan sepihak panggilannya

Disisi Justin

"Main matiin aja tuh bocah, coba kalo bukan Queen udah gw cincang" kesal Justin lalu mencari informasi yang diinginkan Azka

Saat Azka menatap laptoopnya ia dikagetkan dengan ketukan pintu kamarnya

Tok Tok Tok

"Dek ini Kakak, kakak boleh masuk?" tanya Danu diluar

"Masuk" sahut Azka dari dalam

Danu langsung masuk kedalam kamar Azka

"Apa?" tanya Azka

"Kakak mau tanya tentang kamu" ucap Danu

Azka menatap Danu datar dan menaikkan satu alisanya pertanda 'Apa'

"Itu kenapa kamu tadi siang diserang sama mafia?" tanya Danu

"Tanya sama adek kesayangan lo" ucap Azka datar, karna ia sudah tahu bahwa itu juga merupakan perbuatan Sasa

"Kenapa nggak kamu aja yang jelasin" ucap Danu

"Apa lo bakal percaya? Gw jelasin kematian Momy aja lo nggak percaya" ucap Azka yang langsung membuat Danu bungkam

"Diem kan lo, sekarang lo keluar dari kamar gw" usir Azka

"Tapi Dek...." belum Danu menyelesaikan ucapannya ia langsung dibentak oleh Azka

"KELUAR" bentak Azka

Mau tak mau Danu langsung keluar dari kamar Azka, setelah Danu keluar Azka bernafas lega karna ia tahu apa yang akan diucapkan oleh Danu

"Maaf Bang, gw sayang sama lu, tapi lu udah buat gw kecewa" gumam Azka lirih

Didepan pintu Danu berdiri lesu karna pertanyaannya tak dijawab oleh Azka, juga ia ingin mengajukan pertanyaan lainnya malah diusir oleh Azka, ia langsung masuk kedalam kamarnya

🌝

Abila dkk sudah berada didepan gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat

"Elo sih dandan kelamaan" kesal Salsa pada Abila

"Lah kok gw, ini tadi si Angel makan udah kaya bayi kaga punya gigi lama beut" bantah Abila menyalahkan Angela

"Lah kok gw orang lu tadi bawa mobil aja kayak kura kura" elak Angela

Arion sang ketua osis datang menghampiri Abila dkk

"Ngapain lo pada?" tanya Arion datar

"Eleh nih kutub 1 kaga punya mata kali yah, udah liat kita diluar dikunciin, lu buka napa nih gerbang" kesal Salsa

Saat hendak menjawab datanglah Azka menggunakan mobil kesayangannya

Tin....Tin.....Tin... Klakson mobil Azka berbunyi sangat nyaring

Abila dkk langsung menutup telinganya rapat rapat juga Arion

Azka membuka kaca jendelanya

"Woy buka nih gerbang" suruh Azka pada Arion

"Lu udah telat main suruh suruh, kaga bakal gw bukain" ucap Arion

"Kaga mau? Yaudah" ucap Azka "Lu bertiga masuk" suruh Azka pada Abila dkk

"Kita?" tanya Abila menunjuk dirinya sendiri

"Iya kita gblk" jawab Angela ngegas

"Udah turutin aja, ayo masuk" ucap Salsa menarik Angela dan Abila agar masuk kedalam mobil Azka

Saat mereka sudah masuk Azka menginjak gas mobilnya dan BRAK gerbang sekolah ambruk akibat ditabrak Azka

"Wuih gila gerbang lo tabrak" takjub Salsa

"Mantan sirkuit gini nih" ucap Angela

"Wih gila nekat banget nih cewe, gerbang bagus kek gini ambruk" gumam Arion menatap mobil Azka

Azka dkk langsung keluar dari mobil dan masuk kedalam kelas

BRAK

Azka menendang pintu kelas dengan keras membuat semua mata melihat pintu yang sudah terbuka lebar

"Azka kamu kalau masuk bisa ketuk pintu dulu tidak" kesal guru yang mengajar

"Lama" ucap Azka lalu berjalan duduk kearah dibangkunya

Tak lama Arion datang

"Maaf bu, saya tadi mengurus murid yang bermasalah" ucap Arion

"Yasudah kamu duduk" suruh guru

Arion duduk dibangku bersebelahan dengan Azka

Arion menatap Azka yang tengah tidur bertumpu pada kedua tangannya

"Walaupun bar bar nih anak cantik juga, eh apaan sih gw, apa gw suka sama dia, yakali" batin Arion