Menanti Cinta Suamiku

Dira terkejut setelah membuka pintu apartemennya, melihat suaminya dalam keadaan mabuk dipapah oleh seorang laki-laki yang tidak lain adalah Dani sahabat Suaminya.

Dira yang sudah tertidur pulas terbangun karena mendengar suara bel pintu yang terus berbunyi. Gadis itu memutuskan memeriksa siapa yang bertamu tengah malam begini.

"Kak Arya kenapa kak?" Tanya Dira kepada Dani.

"Dia mabuk, bisa biarkan saya masuk dulu. Saya sudah tidak kuat, badan suami kamu berat bangat." Ucap Dani yang kesusahan.

"Silahkan masuk kak, bawa langsung ke kamar saja." Pinta Dira.

Dani membawa Arya ke dalam kamar, setelah itu Dani langsung pamit kepada Dira.

"Kalau begitu saya pamit dulu, tolong urus Arya." Ucap Dani.

"Iya kak, terima kasih karena sudah membantu kak Arya pulang." Ucap Dira.

Setelah menutup pintu, Dira langsung bergegas memasuki kamar suaminya. Dira membantu Arya membuka sepatu dan jaketnya, agar suaminya dapat tidur dengan nyenyak. Setelah selesai Dira berniat akan keluar dari kamar tersebut, tapi dengan cepat tangannya di tarik oleh Arya.

"Aaaakhh...." Teriak Dira terkejut.

Kini Dira sudah berada di bawah kukungan Arya, gadis itu sedikit cemas dengan kelakuan suaminya tapi Dira berusaha tetap tenang.

"Kak Arya lepaskan Dira, kakak sedang mabuk. Jangan berbuat gila, jika akhirnya nanti kakak menyesalinya." Ucap Dira.

"Kamu cantik sekali, aku mencintaimu sangat mencintaimu Tari." Arya mengelus wajah Dira mengira gadis yang ada di bawahnya itu adalah Tari kekasihnya.

Dira yang awalnya sempat merona mendengar pujian suaminya harus berakhir dengan kecewa, gadis itu seolah melayang tinggi karena dipuji oleh laki-laki yang ia cintai kembali di sadarkan oleh kenyataan. Dira yang kecewa dengan Arya yang ternyata mengira dirinya Tari langsung berusaha lepas dari kukungan Arya.

"Awas kak, Dira mau kembali ke kamar Dira." Ucap gadis itu.

"Kamu disini saja honey, kita akan melewatkan malam indah ini. Aku tidak akan membiarkan kamu pergi lagi." Ucap Arya.

"Sadar kak, aku Dira bukan Tari." Tari yang mulai panik berusaha menyadarkan Arya.

"Jangan sebut nama perempuan sialan itu, aku tidak suka dengannya. Dia sudah membuat hidupku bagai di neraka. Kenapa kamu menolakku honey, aku akan buat kamu menjadi milikku seutuhnya agar kamu tidak bisa lari dariku." Ucap Arya yang sudah mulai menggerayangi tubuh Dira.

"Kak Arya sadar, aku Dira bukan Tari. Aku mohon jangan seperti ini kak, aku tidak ingin kakak menyesal. Tolong lepaskan aku kak." Tangis Dira pecah kala Arya dengan brutal melepaskan pakaiannya.

Bukannya Dira tidak mau melayani suaminya, tapi Dira tidak ingin Arya menjamahnya dalam keadaan tidak sadar. Dira tidak ingin Arya menyesalinya. Karena saat ini belum ada cinta untuknya, Dira ingin mereka melakukan itu saat Arya sudah membuka hati untuknya.

Arya yang sudah diluar kendali, berubah menjadi seperti monster dengan tidak berperasaan laki-laki itu memperlakukan Dira dengan kasar. Semua impian Dira Tetang bercinta untuk pertama kali dengan suaminya harus hancur karena ulah Arya yang secara kasar merebut paksa sesuatu yang di jaga oleh Dira. Tak ada kenikmatan dan kelembutan yang Dira rasakan, gadis itu hanya merasa di perlakukan bak ja**** yang tidak ada harga dirinya.

Arya terus melakukan aksinya tanpa peduli dengan tangisan pilu Dira, Arya kembali memberi tanda di sekujur tubuh istrinya, laki-laki itu bermain dengan buas. Setelah merasa puas barulah Arya memulai penyatuan itu, terdengar suara teriakan dua orang yang mana Dira berteriak kesakitan dan Arya berteriak karena rasa nikmat yang ia dapatkan setelah berhasil memasuki istrinya.

"Sakit kak, aku mohon berhenti." Tangis Dira.

"Tidak honey, aku tidak akan melepasmu." Ucap Arya kemudian kembali melanjutkan aksinya.

...*****...

Keesokan harinya, Arya terbangun dengan rasa pusing yang luar biasa. Laki-laki itu membuka matanya dan berusaha menyesuaikan matanya dengan cahaya matahari yang sudah menerangi kamarnya.

Arya kemudian duduk di ranjang dan baru menyadari kalau dirinya sudah tidak berpakaian

"Astaga apa yang terjadi, dimana bajuku. Tapi tunggu bukannya aku ada di kamarku." Ucap Arya yang mulai tenang.

Ketenangan itu tidak berlangsung lama, ketika Arya melihat di lantai pakaiannya dan pakaian wanita berserakan, Arya langsung melihat ke sampingnya. Arya terkejut setengah mati melihat Dira yang tertidur pulas di ranjangnya dengan keadaan polos hanya tertutup selimut saja.

"Tidak mungkin, ini pasti mimpi. Aku tidak akan Sudi menyentuh gadis manja itu." Ucap Arya prustasi.

Dengan cepat Arya membangun Dira dengan kasar, Arya berteriak agar wanita yang di sampingnya itu bangun.

"Bangun kamu, hei sialan bangun." Teriak Arya.

Karena kesal Dira yang tidak kunjung bangun, Arya dengan tega menyentak lengan Dira dengan kuat. Terbukti Dira langsung bangun.

"Apa, kenapa ribut sekali?" Tanya Dira yang belum sepenuhnya sadar.

"He sialan, saya.yang harusnya bertanya kenapa kamu bisa tidur di kamarku?" Tanya Arya dengan emosi.

Mendengar perkataan Arya membuat Dira kembali mengingat kejadian tadi malam, dengan cepat ia langsung melihat ke dalam selimut dan kemudian ia menatap suaminya.

"Apa kakak tidak ingat apa yang kakak lakukan kepadaku?" Tanya Dira kembali.

"Saya tidak ingat, terakhir saja berada di club malam sedang minum dengan Dani setelah itu saya sudah tidak ingat apa-apa. Apa kamu menjebak saya atau merayu saya agar bisa tidur denganku. Pasti kamu memanfaatkan keadaanku yang sedang mabuk. Dasar wanita murahan, licik." Umpat Arya.

Mendengar perkataan menyakitkan suaminya Dira berusaha tenang dalam menyikapinya.

"Apa yang salah kalau kita melakukannya, apa kak Arya lupa kalau aku adalah istri kakak. Aku bukanlah wanita murahan seperti yang kakak tuduhkan, Aku sudah mengingatkan kakak untuk tidak menyentuhku tapi karena kakak mabuk dan tidak terkendali kakak menyentuhku dengan kasar. Kakak pikir aku menikmati sentuhan itu, yang ada aku kesakitan. karena di sentuh dengan kasar dan di anggap sebagai orang lain olehmu." Ucap Dira mengeluarkan emosinya.

Setelah itu Dira langsung beranjak dari ranjang dan memunguti pakaiannya. Dengan langkah tertatih wanita itu meninggalkan Arya yang diam dan mencoba mengingat apa yang terjadi semalam.

Arya kemudian menjambak rambutnya, laki-laki terlihat prustasi, ternyata apa yang di katakan oleh istrinya benar. Dialah yang memaksa Dira, bahkan Dira sudah memohon untuk di lepaskan tapi ia tidak peduli.

"Aaaakhh.... kenapa jadi begini." Sesal Arya.

"Dia masih perawan, astaga kenapa kamu merusaknya Arya." Ucap Arya setelah melihat noda darah di spreinya.

Sedangkan Di kamarnya Dira masih menangis karena di tuduh sebagai wanita murahan oleh suaminya.

"Aku gak boleh nangis, gak boleh cengeng, kak Arya kamu sudah mengambil sesuatu yang berharga dalam diriku. Jadi aku akan membuat kamu terikat denganku, aku tidak melapaskanmu.