Memperbaiki Kehidupan Dengan System

"Tangkap bocah itu, kemudian seret dia ke hadapan ku!."

perintah Ramon pada puluhan anggota Black Bee yang sudah bersiap itu

"Kalian diam di tempat! karena aku tidak mau melukai kalian" ucap Leo tiba tiba membuat mereka yang sudah bersiap bergerak itupun langsung terhenti.

Karena baru kali ini mereka mendapatkan ucapan seperti itu , apalagi itu berasal dari seorang pemuda.

"Kembalilah ke markas! seperti nya setelah ini kalian harus aku disiplin kan lagi setelah ini agar tidak sembarangan menerima pekerjaan seperti ini."

ucap suara yang tiba tiba terdengar dari kejauhan.

Membuat semua orang langsung menoleh ke arah suara itu

Kemudian terlihat lah Zora tengah berjalan santai di ikuti oleh pegawai showroom di belakang nya.

Deg....

Puluhan anggota Black Bee itupun langsung pucat wajah nya saa melihat wajah sosok yang berbicara sebelumnya,

Kemudian bayangan peristiwa pembantai an sebelum nya pun langsung berputar putar di kepala mereka , membuat mereka sangat takut saat ini

"Tu---tuan. Muda." ucap mereka dengan gugup ke arah Zora membuat Ramon dan yang lain nya bingung dengan situasi yang sangat mendadak ini.

"Kembali!." ucap Zora lagi dengan suara dingin nya

Mendengar itu mereka semua langsung lari berhamburan ke luar tanpa berani menunggu lagi.

"Hey kalian cepat kembali!" teriak marah Ramon pada mereka semua, karena sudah berani pergi begitu saja padahal ia sudah membayar mereka dengan mahal sebelum nya.

"Kamu sudah membawa bencana pada kami hari ini. Maka tunggulah setelah ini kami akan mendatangi mu secara pribadi. " ucap salah satu dari mereka menoleh ke arah Ramon dengan wajah gelap nya. kemudian langsung lari ke luar

Meninggal kan Ramon yang kini wajah nya sudah memucat akibat ancaman tersebut, sebab jika Black Bee sudah mengatakan seperti itu maka itu Pasti akan terjadi.

"Apakah mobil nya sudah kalian keluarkan?" tanya Zora pada pegawai yang ada di belakang nya.

"Sudah tuan muda. Kini mobil tersebut sudah siap di tempat parkir, dan anda bisa langsung membawanya nya." ucap pegawai itu dengan sopan.

"Ambil!." ucap Zora seraya melemparkan kunci mobil Buggati Veyron yang sudah ia beli sebelumnya pada Leo.

Membuat semua orang yang melihat kunci mobil tersebut langsung melongo di buat nya apalagi sang manager yang sebelum nya sudah meremehkan sosok Leo.

Sementara untuk Leo yang menerima kunci mobil itupun hanya bisa melongo tak percaya,

karena Zora benar benar membelikannya mobil se mahal itu , padahal awalnya ia mengira jika Zora akan membelikan nya mobil murah hanya untuk di kendarai nya.

Namun yang terjadi sekarang , ia malah mendapat kan mobil yang dulu hanya bisa ia lihat di berita yang berada di ponselnya.

"Setelah ini aku harap kamu tidak langsung menghakimi seseorang hanya karena penampilan nya. Namun jika kamu masih keras kepala dengan sikap mu itu, maka aku tidak akan keberatan untuk meratakan tempat ini." ucap Zora dingin menatap ke arah manager showroom yang nampak bersembunyi di kejauhan.

Kemudian tatapan Zora langsung beralih ke Ramon Martin dan putranya

"Untuk kalian berdua semoga beruntung setelah ini "

ucap Zora sambil tersenyum misterius ke arah kedua nya saat mengatakan itu, entah apa yang ada di pikirannya saat mengatakan itu.

Namun yang jelas bagi ayah dan anak yang mendengar ucapan tersebut mengandung arti yang mendalam.

Apalagi sebelum nya anggota dari Black Bee pun juga melontarkan kata kata yang berhubungan dengan itu.

Setelah itu Zora pun langsung keluar dari sana bersama Leo mengabaikan ketakutan keduanya.

Setelah itu, tiba tiba terdengar dua kali suara tamparan di aula showroom.

Dimana itu adalah Ramon Martin yang menghajar putra nya bersama dengan pacarnya membuat kedua nya langsung tersungkur di lantai

"Kalian berdua sudah membawa bencana pada keluarga Martin ku. Lihat saja jika sampai terjadi hal buruk setelah ini maka aku secara pribadi yang akan membunuh kalian berdua."

Ramon yang sudah diliputi kemarahan dan juga ketakutan dalam waktu bersamaan Langsung mengutuk putra nya dan pacarnya itu , karena ulah mereka berdua ia harus menyinggung sosok kaya yang misterius dan parahnya lagi.

Bahkan Organisasi Black Bee yang ia sewa sebelum nya malah membungkuk kepadanya bahkan memanggil nya dengan sebutan tuan muda.

"Kalian bertiga cepat pergi dari showroom ini! Dan juga mulai saat ini tempat ini tidak akan menerima kalian seumur hidup karena hubungan yang ada di antara kita sudah berakhir sampai di sini." ucap sang manager mengeluarkan ultimatum nya pada ketiga orang itu.

Karena ia sadar jika ia ingin selamat dari musibah kali ini maka ia harus menyingkir dan menjauh dari ketiga orang bodoh yang sudah menyinggung sosok menakut kan sebelum nya.

Setelah itu ia langsung Kembali ke ruangan nya tanpa memedulikan Ramon Martin dan keduanya yang menatapnya dengan tatapan sulit diartikan.

Tak lama kemudian keamanan pun tiba dan menyeret ketiganya dari tempat itu dan melempar kan ketiganya ke luar showroom seperti tengah membuang sampah, membuat mereka menjadi tontonan semua mata tak jauh tempat itu.

...

Di jalanan ibukota kini di hebohkan dengan kemunculan dua mobil dengan merk yang sama yang sangat mencolok tengah melaju beriringan.

Apalagi mobil berwarna biru hitam yang berada di depan , dimana mobil tersebut merupakan mobil yang seharusnya tidak berkeliaran di jalan raya seperti ini

Namun kali ini mata mereka semua benar benar di suguhkan oleh keberadaan nya ,

Di tengah kehebohan itu , sosok Zora dan Leo yang menjadi dalang di balik keributan itupun kini tenang tenang saja tanpa mengetahui apa yang terjadi di luar sana

Sebab kedua nya kini tengah fokus dengan kegiatan menyetir nya juga semua kaca mobil mereka tertutup rapat saat ini , jadi mereka nyaris tidak bisa mendengar percakapan orang orang itu.

Tak lama kemudian kedua mobil tersebut sudah mulai memasuki area Organisasi Black Bee.

Sesampainya kedua nya di depan markas utama itu, di sana sudah berada puluhan orang yang sebelum nya pergi ke showroom untuk memukuli Leo sudah terlihat sangat menyedihkan dengan banyak nya lebam yang terlihat di wajah mereka.

Karena sudah terlalu banyak menerima pukulan dari Ronald yang saat ini nampak masih memasang wajah galaknya menatap mereka semua.

"Sudah cukup! biarkan mereka istirahat!" perintah Zora saat melihat Ronald masih ingin memukuli mereka yang sudah nampak menyedihkan itu.

Membuat mereka yang mendengar itu langsung pergi dari sana dengan tergesa mengabaikan rasa sakit yang ada di tubuh mereka saat ini,

yang penting mereka bisa pergi dulu dari tempat itu.