Semenjak suami dan Ayahnya meninggal bersama karena kecelakaan,Dania merasa hancur.pernikahan yang baru satu bulan tapi Tuhan sudah berkehendak lain.
Dania wanita berusia 22 tahun,dan saat ini menjadi janda kembang.Dania bekerja di butik ternama di kotanya sebagai karyawan.
Dania harus tetap semangat hidup karena masih ada Ibu yang harus di jaganya.walau hatinya hancur karena kepergian Suami dan Ayahnya secara bersamaan akibat kecelakaan lalu lintas.
Sampai dua tahun Dania menjanda,Dania menutup hati untuk laki laki. Dania masih belum bisa melupakan suaminya.
Sampai suatu hari ada seorang ibu langganan butiknya, yang menginginkan Dania untuk jadi menantunya.
Dania merasa bingung untuk menjawabnya,karena Dania belum ingin menikah lagi.tapi di Ibu terus memaksa.sampai akhirnya Dania menyetujui tapi dengan satu syarat. Dania menginginkan mahar 100 juta.akankah si ibu mau menerima syarat Dania,yuk lanjut baca aja...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apem Bau
Gilang terus menatap Dania sambil menunggu jawaban dari Dania. Dania tidak langsung diam,tapi Dania tidak lama menganggukkan kepala tanda setuju.
Dania berpikir ini memang sudah kewajibannya sebagai seorang istri.
Gilang tersenyum tipis,dan di hatinya sebenarnya Gilang merasa sangat bahagia.
Gilang lalu mendekat ke Dania. Setelah dekat Gilang menggendong Dania untuk di bawanya masuk. Dania mengalungkan tangannya di leher Gilang. Mata keduanya masih saling tatap penuh bahagia.
Sampai di kamar,Gilang menidurkan Dania di kasur dengan pelan. Gilang lalu duduk di pinggir kasur setelah Dania tiduran.
Jari tangan Gilang mengusap pelan pipi Dania,lalu ke bibir nya juga. Mata keduanya masih saling tatap.
Di dalam dada Dania sebenarnya merasa dag dig dug.Dania antara takut dan gimana gitu.
Gilang lalu mencium kening Dania. dan Dania memejamkan matanya.
Setelah mencium kening,ciuman Gilang turun ke pipi. Dania merasa badanya tegang. Gilang yang ada jambangnya di pipi membuat Dania merasa geli saat di cium pipinya oleh Gilang.
Gilang terus mencium pipi Dania,dan juga seluruh wajah Dania. Dania hanya memejamkan mata sambil menahan rasa geli dan tegang.
Gilang juga mencium telinga Dania membuat Dania makin menggila.tangan Dania sampai mencengkram seprai karena menahan geli dan kepala terangkat ke atas.
"Massss...."
Gilang terus saja mencium telinga dan turun ke leher.di leher Gilang menjilatinya. Gilang menghentikan ciumannya karena mau melepaskan baju Dania.
Gilang menyuruh Dania untuk bangun dulu. Dania pun duduk. Gilang langsung melepaskan baju yang Dania pakai.
Baju sudah terlepas dan mata Gilang langsung bisa melihat dua daging kenyal yang cukup besar dan masih di tutupi penutupnya. Dania merasa malu saat Gilang terus menatap ke arah dadanya.
Gilang meletakan baju Dania di atas meja dekat ranjang.setelah itu Gilang mengarahkan tanganya ke daging kenyal Dania. badan Dania langsung dingin dan ada perasaan aneh yang mengalir di dalam dadanya saat kedua tangan Gilang memegang dadanya.
Gilang mengusap kedua daging kenyal juga.tapi karena masih ada penutupnya,Gilang jadi kurang puas.
Gilang menurunkan penutupnya agar tidak menghalangi dirinya menikmati Daging mentah yang kenyal.
Setelah penutup turun ke bawah,Gilang menelan ludahnya sambil matanya yang melotot. karena pemikiran Gilang dengan kenyataanya jauh berbeda. daging kenyal itu sangat besar menggantung dengan indah.padahal Gilang membayangkannya ya daging kenyal itu besar. tapi kenyataanya luar biasa.pantas saat pilih gaun pengantin dan kebaya Dania memilih yang menutupi bagian depan.Dania memilih gaun yang menutupi sampai ke leher.
Dania terlihat malu saat Gilang terus menatapi daging kenyal miliknya.memang miliknya besar,dan juga masih kencang. makanya setiap lelaki banyak yang suka melihat ke arah daging kenyal miliknya.untungnya Dania kalau kerja selalu pakai baju seragam yang longgar.dan kalau pulang atau berangkat Dania pakai jaket.
Dania yang malu karena Gilang masih saja menatapnya,lalu menutupi daging kenyal nya dengan tangan.
"Jangan di tutup. Saya ingin menatapnya dulu. ini sangat indah,"sambil menyingkirkan tangan Dania.
"Tapi Mas.Saya malu."
"Ngga usah malu.kita kan sudah halal."
Gilang menyuruh Dania untuk tidur an lagi. Dania pun menurut. setelah Dania tiduran, Gilang lebih leluasa untuk memandang dan memegangnya.
Pertama Gilang menciumi daging kenyal secara bergantian. bulu kuduk Dania sampai berdiri karena merasa geli dan nikmat. jambang. Gilang benar benar membuatnya geli. apa lagi Gilang memainkan jambangnya di daging kenyal nya.membuat Dania menggila.
"Mass,,,geli...."tangan Dania sampai mencengkram baju Gilang bagian pundak.
Gilang tidak peduli dengan Dania yang kegelian sampai bulu kuduk nya berdiri.
Gilang terus saja memainkan daging kenyal secara bergantian dan sambil gemas juga.sesekali Gilang menenggelamkan wajahnya di tengah tengah daging kenyal. Gilang seperti anak kecil yang baru di kasih mainan baru. Gilang terus saja memainkannya dan menikmatinya.
Gilang juga memberi banyak tanda cinta di daging kenyal.Gilang lalu berhenti memainkannya karena mau melepaskan kain yang menempel di badanya.
Dania melihat ke Gilang yang berdiri sambil melepaskan kain yang menempel di badanya satu persatu.sampai akhirnya mata Dania melihat benda yang menonjol di balik kain segitiga yang di pakai Gilang.
Dania sedikit menelan ludah.karena di lihat dari bentuk panjang di dalam kain segitiga,sepertinya sangat panjang. benar saja,Gilang menurunkan kain segitiga kain yang masih menempel di badanya. lalu keluarlah senjata pedang panjang milik Gilang.
Dania melotot karena benar,milik Gilang cukup panjang. bukanya ingin membandingkan dengan Alm suaminya,tapi milik Gilang lebih panjang dan besar dari milik Alm suaminya.
Gilang tersenyum melihat Dania yang sedang melihat ke miliknya.
"Apa kamu mau memegangnya,kamu harus kenalan dulu dengannya.? pegang lah,"tangan Gilang mengambil tangan Dania lalu mengarahkan ke miliknya agar memegangnya.
Dania yang sudah pernah menikah,memegang senjatanya jadi tidak kaku. cuman Dania terlihat malu.
"Gerakan sayang tanganya!ini sangat nikmat,"
Tangan Dania lalu bergerak ke atas dan ke bawah. Gilang sudah merasakan keenakan.
"Terus sayang...oohhh..."
Dania melihat wajah Gilang yang keenakan dalam hatinya tersenyum.
"Sayang stop dulu,"Gilang melepaskan tangan Dania dari senjatanya.
Gilang rupanya mau melepaskan kain yang masih menempel di badan Luna bagian bawah.
Gilang menariknya dan terlepas. Gilang melihat apem Dania yang di tumbuhi rumput halus.apem nya juga terlihat montok.
Tangan Gilang mengusap nya dengan pelan. Dania merasakan geli saat jari Gilang mengusap Apem yang di tumbuhi rumput halus.
"Mass..."
"Hemmm,,apa Sayang."
"Geli.."
Gilang lalu membuka kaki Dania ,dan langsung Gilang bisa melihat indahnya apem Dania.
Saat Gilang mau mencium apem. tiba tiba Dania langsung melarangnya.
"Mas jangan.!"
Gilang langsung kaget,dan Dania lalu duduk sambil menutup Apem nya.
"Jangan Mas. Saya sudah basah. takut bau,"Dania sambil menunduk,dan bicara nya pelan karena malu dan ngga enak.
"Ngga Papa. justru yang bau itu enak,"sambil menyingkirkan tangan Dania.
istirahat dulu yah..atur nafas..
jangan lupa like komentar dan votenya terimakasih...
Hai kak,,baca cerita temanku juga yah,, trimakasih...