NovelToon NovelToon
GAURI, PENGANTIN PILIHAN DEVAN

GAURI, PENGANTIN PILIHAN DEVAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Dokter / Anak Yatim Piatu / Teen School/College / Romantis / Cintamanis / Idola sekolah
Popularitas:370.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mae_jer

Devan kaget saat tiba-tiba seseorang masuk seenaknya ke dalam mobilnya, bahkan dengan berani duduk di pangkuannya. Ia bertekad untuk mengusir gadis itu, tapi... gadis itu tampak tidak normal. Lebih parah lagi, ciuman pertamanya malah di ambil oleh gadis aneh itu.

"Aku akan menikahi Gauri."

~ Devan Valtor

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gadis aneh itu ...

Di tempat lain, Agam, dokter tampan dengan tatapan mata memukau itu tidak ada waktu lagi untuk marah-marah pada para suster yang bertugas menjaga Gauri di rumah sakit, karena harus segera mencari gadis itu.

Bagaimana Agam tidak marah coba kalau selesai ia mengoperasi pasien dan mengecek Gauri di kamar khusus, gadis itu sudah menghilang. Padahal telah berkali-kali ia memperingatkan mereka untuk memantau Gauri setiap waktu. Mereka sendiri tahu keadaan Gauri yang sewaktu-waktu bisa kambuh. Gadis itu bisa pergi kemana saja dan melakukan apa saja kalau sampai dia kambuh. Masih baik kalau pergi ke sekolah sebelah rumah sakit, Agam tidak akan kesulitan mencari karena di sana rata-rata kenal gadis itu. Tapi ini, pria itu tak tahu Gauri pergi kemana. Di sekolah tidak ada, ia sudah memeriksa.

Agam mengusap wajahnya kesal. Sambil menyetir, pandangannya terus menengok kanan kiri, berharap segera menemukan Gauri.

"Kamu di mana Gauri," gumam Agam menyebut nama gadis itu.

Saat melirik ke kiri, pandangannya berhenti pada seseorang yang berdiri di pinggir jalan. Agam menyipitkan mata terus menatap ke depan sana. Saat mengenal siapa yang dilihatnya, ia lalu menghentikan mobilnya dengan cepat dan berlari keluar menghampiri gadis itu. Astaga, kenapa Gauri bisa berdiri di jalan raya. Dan, dia menangis?

"Gauri!" seru Agam kini memegangi bahu Gauri kuat-kuat. Matanya memeriksa gadis itu. Tidak ada yang terluka pada badannya, Gauri hanya menangis.

Agam menghembuskan nafas lega lalu memeluknya. Tadi ia sangat takut kalau terjadi apa-apa pada Gauri. Kondisi gadis itu sekarang tidak begitu baik.

"Kamu kenapa keluar sembarangan, hemm? Kan kakak udah bilang jangan keluar rumah sakit sembarangan kalau kakak nggak ada. Kalau mau main batasnya sampai area sekolah aja, kamu udah tahu kan? Untung kamu perginya masih nggak jauh dari rumah sakit." katanya kemudian. Tangisan Gauri sudah berhenti sejak dirinya datang.

"Gauri mau beli permen," balas gadis itu sambil memilin-milin bajunya.

Agam menghela nafas, tangannya terangkat mengusap kepala Gauri.

"Terus kenapa nangis?" ia ingin tahu apa penyebab gadis itu menangis.

"Tadi Gauri di tinggal sama kakak yang di mobil, kakak itu marah-marah." Gauri menjawab dengan wajah sedih. Agam mengernyit bingung. Kakak di mobil? Brengsek. Siapa yang berani meninggalkan Gauri sendirian di jalanan sepi begini. Harusnya mereka bisa mengerti hanya dengan sekali melihat kondisi gadis ini.

Gauri berbeda dengan kebanyakan orang dewasa lainnya. Sejak kecelakaan tragis yang menimpa seluruh keluarganya dua tahun lalu, Gauri berubah. Beberapa tahun ini ia sering bertingkah seperti anak kecil. Para dokter sudah berusaha melakukan yang terbaik, namun tidak mendapatkan hasil yang pasti.

Kondisi tubuh Gauri memang baik, hanya saja kondisi mentalnya berubah total. Alasannya adalah Gauri belum bisa menerima keadaan yang menimpa keluarganya. Karena otaknya tidak mampu menanggung semua itu, ia jadi sering bertingkah seperti anak-anak.

Hanya Agam satu-satunya kerabat dekat Gauri yang tersisa. Bisa dibilang kakak ipar. Karena almarhumah kakak perempuan Gauri adalah tunangannya. Namun sudah ikut meninggal bersama kedua orangtuanya dalam kecelakaan maut itu. Gauri satu-satunya yang hidup.

Sejak saat itu, Agam berjanji akan menjaga Gauri dengan baik, demi tunangan tercintanya, demi kedua orangtua Gauri, juga demi dirinya sendiri. Setidaknya ia merasa lebih baik dengan adanya Gauri yang selalu di dekatnya. Sekarang Gauri adalah adiknya. Ia tidak akan berhenti mencari cara sampai gadis itu sembuh dan kembali normal seperti dulu lagi.

"Ya sudah, kalo gitu kita pulang sekarang ya." gumam Agam membimbing Gauri masuk mobil. Seperti biasa, Gauri selalu patuh pada pria itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di rumah Devan, laki-laki itu membanting dirinya ke kasur besar mewah miliknya sambil menerawang ke langit-langit kamar. Pekerjaan hari ini melelahkan. Namun lebih melelahkan saat dirinya bertemu dengan perempuan aneh tadi.

Siapa gadis aneh itu?

Devan bangun berjalan ke dekat meja dan duduk di kursi putar lalu memijit pelipisnya sambil mendesah pelan. Ingatannya kembali pada kejadian siang tadi kemudian memegangi bibirnya yang menurutnya sudah tidak suci lagi karena ciuman gadis tadi. Pria itu berdecak kesal. Berani-beraninya ada perempuan yang berbuat tidak senonoh pada seorang Devan.

Tapi ...

Rasa bibir gadis itu manis. Ia yakin kalau dirinya tidak menolak, ia pasti akan menikmati ciuman itu. Sekarang ia tahu kenapa banyak pasangan suka sekali berciuman.

Tadi itu pengalaman pertamanya. Makhlum kalau ia baru tahu rasa berciuman itu seperti apa. Memang dirinya sudah sering sekali melihat orang berciuman, bahkan melihat orang yang paling dekat dengannya bercumbu dengan orang lain. Tapi biasa saja baginya.

Emosi Devan kembali naik saat mengingat mamanya dan laki-laki brengsek itu berbuat mesum di rumah mereka dulu. Ah, sialan. Pria itu mengepal tangannya kuat-kuat. Sampai sekarang dirinya tidak pernah mau bertemu wanita yang melahirkannya itu lagi karena jijik. Papanya sudah meninggal tak lama setelah bercerai dari mamanya. Semenjak itu Devan membuat keputusan tinggal dengan kakeknya, ayah dari papanya. Ia tidak pernah mau melihat mamanya lagi. Dirinya masih remaja waktu menjadi saksi perselingkuhan sang mama. Mamanya sendiri pun tidak pernah peduli padanya.

Sebuah ketukan di depan pintu kamarnya terdengar.

"Masuk." ujar Devan dari dalam. Tak lama kemudian Gino muncul sambil memegang berkas di tangannya dan duduk di sofa kamar itu.

"Ini dokumen yang kau butuhkan. Mulai besok kau sudah bisa mengajar di sekolah itu." Gino menyerahkan dokumen di tangannya ke Devan,  pria itu membacanya.

"Agam sudah tahu aku telah kembali?" Devan bertanya. Devan memang baru saja kembali dari luar negeri sekitar satu minggu yang lalu. Ia sibuk menyelesaikan studi S3-nya di sana.

"Aku rasa belum. Aku belum menghubunginya. Dia sangat sibuk beberapa hari terakhir ini. Banyak pasien yang sedang dia urus." ujar Gino.

Devan, Gino dan Agam sudah berteman semenjak SMA. Hubungan persahabatan mereka cukup dekat sampai sekarang. Tapi karena Devan dan Gino berkuliah di luar negeri, mereka jarang ketemu langsung dengan Agam. Biasanya hanya berkomunikasi lewat sosial media saja.

Tapi mulai sekarang sepertinya mereka akan rajin ketemu. Karena Agam bekerja di rumah sakit milik kakeknya, dan mulai besok dia juga akan mengajar di sekolah samping rumah sakit itu. Mereka bisa menjadwalkan makan siang sesekali.

"Oh ya, aku bingung. Kenapa kau ingin jadi guru? Kenapa tidak tidak ambil alih rumah sakit kakekmu saja? Kakekmu sudah tua, sebentar lagi dia mungkin akan menyuruh mengelola rumah sakit itu." Gino bertanya lagi.

Tapi tidak ada jawaban dari Devan. Laki-laki itu hanya tampak berpikir, entah apa yang dia pikirkan.

1
Anonim
Peringatan dari Agam perlu dipahami Devan - tapi bunda Vini pingin banget segera menimang cucu 😄.

Ayah Rudy memberi masukan - bulan depan nikahnya.

Agam menambahkan - di akhir pekan.

Devan siap dong kapan saja.
Anonim
Gauri, Devan di jemput Agam dan Ares, mereka langsung pulang ke rumah keluarga Agam dan Ares.
Mereka ke sana untuk membicarakan tanggal pernikahan Devan dan Gauri.

Mobil sampai di halaman rumah keluarga Agam - terdengar teriakan menyebut nama Gauri.

Gauri dipeluk hangat bundanya Agam dan Ares - yang disebut Bunda juga oleh Gauri.

Pembicaraan tentang pernikahan Devan dan Gauri - pihak keluarga Agam menghendaki secepatnya. Devan sepemikiran.
shenina
bunda vini uda g sabar nimang cucu 😁
dnr
bagaimana dg kakek devan ? apakah setuju devan nikah sma gauri?
Septi
Devan Minggu depan juga oke-oke aja kan..
btw ini Devan keluarganya gimana? perasaan belum di ceritain, atau aku lupa ya 😅, taunya Rumah Sakit tempat Agam kerja itu punya ayahnya Devan.
Septi
bersyukur Gauri disayangi semua keluarga Agam
Al Fatih
AQ ikut berbahagia utk kak Devan dan Gauri.
TriAileen
gimana dgn keluarga Devan
faridah ida
pasti siap ya Dev ...😂😂😂
semoga pernikahan kalian lancar tidak ada pengacau ..
hansen
jika diberi shok terapi ingatan Gauri kembali nga yah🤭
hansen
kapan sembuh nya Gauri thor
ari sachio
mgkn akn sedikit mengadung bawang merah bila gauri punya ank sdngkn mentalny blm sembuh.mgkn saat it bg gauri anknya akan dianggap boneka
Rita
smg dilancarkan,otw sah on
Santi Nuryanti
ud jgn lma2 klo bs mgg dpn🤣🤣🤣
Dwi Winarni Wina
lebih cepat lebih baik niat devan menikahi gauri, smg ingatan gauri kembali dan gauri sembuh...

tapi gauri tidak akan menolak disentuh sm devan telah jadi suami istri, gauri menempel terus sm devan...
Dengan tulus dan telaten devan akan merawat gauri sampai sembuh, keadaan gauri sakit aja mampu membuat hati devan dingin dan datar luluh...

keadaan gauri sakit devan menerima gauri apa adanya, devan mencintai gauri sangat tulus, sabar ya devan nanti jadi suami istri pelan-pelan aja ajarin gauri😀
RiriChiew🌺
yuhuuu tiba² aja udh mauu nikahh, dan siapa tau Devan bisa dgn pelan² jadi obatt buat Gauri sembuhh . duh gak sabarr bnget 😁
Munasiyah Kiy
akhirnya yg di tunggu² up jga
Ita rahmawati
boleh disentuh dg perlahan tp ya jgn dulu dijadiin cucu dong bun 🤦‍♀️
gimana ceritanya gauri yg sprti anak² tetiba hamil eh tp sapa tau sg bgtu sakitnya bisa sembuh 🤣🤣
Dian Rahmawati
wah devan salah tingkah 🤣🤣
Hanima
👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!